Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EFEKTIVITAS VAKSINASI COVID-19

Disusun oleh:

Nama : NATASYA LIZDWIKA PITITA

Kelas : XI MIPA 3

Absen : 21

SMA NEGERI BALUNG


TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang


menyebabkan COVID-19 menyerang lebih dari 10 juta pasien di seluruh dunia.
Vaksin yang aman dan efektif sangat dibutuhkan.

Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam


menangani masalah Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan
kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam
menjalankan aktivitas kesehariannya.Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat
ini sudah memasuki tahap kedua. Selain lansia, vaksinasi tahap kedua diperuntukkan
bagi kelompok masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi sehingga berpotensi
terpapar Covid-19 sangat tinggi atau disebut dengan pekerja publik.

Masyarakat Indonesia sangat menyambut baik adanya Vaksinasi Covid-19 ini.


Hal ini berdasarkan hasil penelitian perusahaan peneliti pasar global atau global
market research (Ipsos) tentang perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19
gelombang ketiga. Survey tersebut menyatakan bahwa 80% masyarakat Indonesia
menyambut baik dan bersemangat untuk menerima vaksin.

Penelitian ini dilakukan secara daring/online sejak tanggal 4-15 Februari 2021
yang dilaksanakan di 6 negara, diantaranya Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia,
Vietnam, dan Indonesia.Hasil survei tersebut juga menunjukan bahwa program
kampanye yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengedukasi, mengimbau, dan
mengajak masyarakat agar turut andil dalam Vaksinasi Covid-19 dinyatakan cukup
berhasil.

Dukung terus Vaksinasi Covid-19 karena vaksin yang digunakan terjamin


aman, dan berkualitas. Selain itu, tetap disiplin 3M, menggunakan masker, mencuci
tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir selama 20 detik, menjaga jarak
minimal 1 meter, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas agar Indonesia
segera pulih dan bangkit dari pandemi.
B. Rumusan Masalah

1. Apakah vaksin COVID-19 efektif terhadap mutasi virus tersebut?

C. Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah untuk mengetahui efektivitas vaksinasi Covid-19 di
Indonesia.
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode

Dalam studi yang bersifat multinasional, placebo-controlled, observer-blinded,


dan percobaan yang penting, peneliti melakukan pengacakan terhadap individu usia 16
tahun ke atas untuk menerima dua dosis dengan rasio 1:1, dengan jarak 21 hari, dibagi
menjadi grup plasebo dan vaksin BNT162b2 (30µg per dosis). BNT162b2 adalah
vaksin RNA dengan formula nanopartikel lipid dan nukleotida termodifikasi yang
mengkode lonjakan protein membrane-anchored SARS-CoV-2 full-length yang stabil.
Luaran klinis primer penelitian ini adalah efikasi vaksin terhadap hasil laboratorium
terkonfirmasi COVID-19 dan keamanannya.

Studi ini meneliti keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19, yaitu vaksin
BNT162b2 yang diberikan dalam 2 dosis dengan selang waktu 21 hari yang
dibandingkan dengan plasebo. Penelitian ini menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi
yang jelas sehingga memiliki potensi bias yang minimal. Kriteria inklusi penelitian ini
adalah orang dewasa usia 16 tahun ke atas yang sehat atau memiliki kondisi medis
kronis yang stabil, termasuk human immunodeficiency virus (HIV), hepatitis B, atau
hepatitis C. Kriteria eksklusinya adalah pasien dengan riwayat COVID-19, pasien
yang sedang menjalani terapi imunosupresif, dan pasien yang mengalami kondisi
imunokompromais saat penelitian berlangsung.

Partisipan dikelompokkan secara acak menjadi dua grup, yaitu grup yang
mendapatkan vaksin BNT162b2 30 µg dan grup yang mendapatkan plasebo, dengan
rasio 1:1. Penyamaran atau blinding juga dilakukan terhadap petugas di lokasi yang
bertanggung jawab mengevaluasi keamanan vaksin. Petugas tidak diberitahukan
pasien mana yang mendapat vaksin atau plasebo. Observasi dilakukan selama 30
menit setelah vaksinasi.

Luaran klinis primer keamanan penelitian ini adalah reaksi efek samping lokal
dan sistemik, penggunaan analgesik atau antipiretik dalam 7 hari setelah mendapatkan
vaksin atau plasebo, serta reaksi efek samping sampai 1 bulan setelah dosis kedua dan
selama 6 bulan setelah dosis kedua.
Luaran klinis primer efektivitas penelitian ini adalah efektivitas vaksin
BNT162b2 terhadap kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan onset setidaknya 7 hari
setelah dosis kedua pada partisipan yang tidak terbukti secara serologis/virologis
terinfeksi SARS-CoV-2 sampai dengan 7 hari setelah dosis kedua. Selain itu,
penelitian ini juga menilai efikasi vaksin pada partisipan yang terbukti maupun yang
tidak terbukti memiliki infeksi COVID-19 sebelumnya. Luaran sekundernya adalah
efikasi vaksin BNT162b2 terhadap pasien dengan COVID-19 berat.

B. Hasil

Total 43.548 partisipan menjalani pengacakan, dan 43.448 partisipan yang


menerima injeksi: 21.720 dengan BNT162b2 dan 21,728 dengan plasebo. Terdapat 8
kasus COVID-19 dengan onset setidaknya 7 hari setelah dosis kedua pada pasien yang
mendapatkan vaksin BNT162b2 dan 162 kasus pada pasien yang mendapatkan vaksin
plasebo; BNT162b2 95% efektif dalam mencegah COVID-19 (95% CI, 90.2 sampai
97.6).

Efikasi vaksin (secara umum 90–100%) diamati di seluruh subgrup ditentukan


oleh usia, jenis kelamin, ras, etnis, indeks massa tubuh dasar, dan riwayat komorbid.
Di antara 10 kasus COVID-19 berat dengan onset setelah dosis pertama, 9 terjadi pada
grup plasebo dan 1 pada grup BNT162b2. Keamanan profil vaksin BNT162b2
ditandai dengan nyeri ringan hingga sedang pada lokasi penyuntikan, kelelahan, dan
nyeri kepala. Insidensi reaksi efek samping yang serius itu rendah dan serupa pada
grup vaksin dan plasebo.

C. Ulasan Alomedika

Coronavirus disease 2019 atau COVID-19 telah menyerang lebih dari 70 juta
orang di dunia. Pasien usia tua, pasien yang memiliki penyakit komorbid, dan tenaga
kesehatan merupakan orang-orang yang memiliki risiko tinggi untuk menderita
penyakit ini. Oleh karena itu, vaksin yang aman dan efektif sangat dibutuhkan pada
pandemi ini. Pada studi ini, peneliti melaporkan temuan keamanan dan efikasi vaksin
BNT162b2 (30 µgram per dosis) dalam mencegah COVID-19 pada orang berusia 16
tahun ke atas.
D. Ulasan Hasil Penelitian

Sebanyak total 43.448 partisipan mendapatkan injeksi, dengan 21.720


mendapatkan vaksin BNT162b2, dan 21.728 mendapatkan vaksin plasebo.
BAB 3

PEMBAHASAN

Secara umum, grup vaksin BNT162b2 lebih banyak mengalami reaksi lokal
dibandingkan vaksin plasebo. Nyeri ringan hingga sedang merupakan reaksi lokal
yang umum dilaporkan pada grup vaksin BNT162b2, sedangkan nyeri berat hanya
terjadi pada <1% pasien. Nyeri lebih jarang terjadi pada pasien berusia >55 tahun
(71% pasien) daripada pasien yang lebih muda (83).

Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia


Tarmidzi, M.Epid menegaskan bahwa vaksin COVID-19 yang saat ini digunakan
efektif terhadap mutasi virus COVID-19.“Sampai saat ini belum ada penelitian
ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah
digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru
ini. Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan pandemi
covid 19 masih sangat efektif” tegas dr. Nadia

Karakteristik dari varian B117 ini lebih cepat menular, tetapi WHO belum
mendapatkan laporan bukti bahwa virus mutasi covid-19 ini lebih tinggi tingkat
keganasannya. Penelitian di negara lain varian b117 disebutkan lebih cepat menular
namun tidak lebih mematikan.Terkait dengan penambahan empat kasus baru
konfirmasi mutasi virus COVID-19 B117, dr Nadia menyampaikan bahwa
keempatnya dalam keadaan sehat, tidak ada yang diindikasikan mengalami gejala
berat. Dan sampai saat ini hasil pelacakan kasus terhadap kontak erat dan keluarga
juga dinyatakan tidak ada yang memiliki gejala mengarah ke COVID-19.

“Kami sampaikan kembali keempat kasus dengan varian B117 ini saat ini
sudah sembuh. Mereka sudah menjalani pengobatan dan tatalaksana, semuanya
mengalami gejala ringan dan sedang dan hanya melakukan isolasi secara terpusat di
tempat-tempat isolasi dan memang ada yang dirawat di rumah sakit tapi dengan
kondisi yang ringan sedang.” Tegas dr. Nadia
Keempat kasus baru ini didapatkan dari hasil pemeriksaan Whole Genome
Sequencing yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan Bersama dengan 16
laboratorium lainnya yang ada di Indonesia. Sehingga saat ini terdapat enam kasus
konfirmasi positif COVID-19, setelah sebelumnya (1/3) sudah ditemukan dua kasus
positif COVID-19 dengan varian virus B117 yang merupakan pelaku perjalanan luar
negeri.

“Adapun keempat varian virus b117 ini ditemukan di 4 provinsi yaitu di


Sumatera Utara Sumatera Selatan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan”, Jelas
dr. Nadiadr. Nadia menghimbau dengan adanya penambahan kasus COVID-19 varian
B117, masyarakat diminta semakin waspada dan terus menerapkan disiplin
menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker menjaga jarak mencuci tangan
termasuk mengurangi mobilitas dan menghindari keramaian.

Efek samping berupa kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan


lebih jarang dilaporkan. Secara umum, reaksi lokal yang terjadi bersifat ringan hingga
sedang dan sembuh dalam waktu 1–2 hari.Reaksi efek samping sistemik dilaporkan
lebih sering terjadi pada penerima vaksin berusia lebih muda (16–55 tahun)
dibandingkan dengan usia tua (>55 tahun), dan lebih sering terjadi setelah dosis vaksin
yang kedua. Reaksi yang paling banyak dikeluhkan adalah kelelahan (59%) dan nyeri
kepala (52%) pada pasien berusia 16–55 tahun. Reaksi sistemik berat dilaporkan <2%
pada grup vaksin, baik setelah dosis pertama maupun kedua. Namun, kelelahan (3,8%)
dan nyeri kepala (2%) lebih banyak terjadi setelah dosis kedua.

Demam (suhu tubuh ≥38°) dilaporkan terjadi setelah pemberian dosis kedua
pada 16% penerima vaksin berusia lebih muda dan 11% penerima vaksin berusia tua.
Kejadian sistemik berupa demam dan menggigil terjadi dalam 1–2 hari setelah
vaksinasi dan sembuh secara spontan.Berdasarkan analisis reaksi efek samping, grup
vaksin BNT162b2 dilaporkan lebih banyak mengalami keluhan daripada grup plasebo
(27% vs 12%). Tidak ada kematian yang berhubungan dengan pemberian vaksin
BNT162b2 maupun plasebo berdasarkan investigasi penelitian. Pemantauan keamanan
vaksin akan diteruskan sampai 2 tahun setelah pemberian vaksin dosis kedua.
BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perlu diingat bahwa dengan vaksin bukan berarti secara otomatis COVID-19
akan hilang secara cepat. Diperlukan waktu untuk vaksinasi seluruh penduduk, yang
mana Indonesia sendiri terdiri atas lebih dari 230 juta penduduk. Realisasi distribusi
vaksin akan memiliki tantangan tersendiri dengan kondisi geografis Indonesia yang
terdiri dari ribuan pulau dengan beragam tipografi wilayahnya. Ketersediaan vaksin
sendiri juga menjadi salah satu kunci, yang mana terkait dengan kapasitas produksinya,
yang juga akan mempengaruhi waktu produksi vaksin sejumlah penduduk Indonesia.

Sebagai ikhtiar bersama dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, kita perlu
berperan aktif di dalam menjaga diri serta menghambat penyebaran virus tersebut.
Dimulai dari kebiasaan menjalankan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari, dari
menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan, hingga menghindari kontak
langsung dan menjaga jarak dengan sesama. Vaksinasi merupakan langkah berikutnya
yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi dalam menekan laju persebaran virus ini
dengan meningkatkan kekebalan imunitas tubuh sehingga kita tidak menjadi
transmitter dari virus tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

• https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita-utama/20210307/0937167/vaksin-
covid-19-efektif-menangkal-mutasi-virus-covid-19/
• https://www.alomedika.com/keamanan-dan-efikasi-vaksin-covid19
• https://www.alodokter.com/informasi-berbagai-vaksin-covid-19-di-indonesia
• https://www.google.com/search?q=artikel+tentang+efektivitas+vaksin+covid+di+indo
nesia+pdf&safe=strict&client=ms-android-
oppo&sxsrf=ALeKk02MbflsiSTucPmoH2-
AbiDIkevtOQ%3A1618795419884&ei=m9t8YI6zNdXt9QOW2LJY&oq=artikel+tent
ang+efektivitas+vaksin+covid+di+indonesia+pdf&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdp
ei1zZXJwEAM6BAgjECc6BQghEKABOgcIIRAKEKABUM6FAVj1iQFgsZYBaAB
wAHgAgAHJAYgB4QWSAQUwLjQuMZgBAKABAcABAQ&sclient=mobile-gws-
wiz-serp
• https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/49-efektivitas-vaksinasi-
dalam-pemutusan-rantai-penularan-covid-19
• https://promkes.kemkes.go.id/masyarakat-indonesia-sambut-baik-vaksinasi-covid-19
• https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/apakah-vaksin-covid-19-adalah-obat-
https://www.alodokter.com/orang-dewasa-masih-perlu-vaksinasi
• https://www.unpad.ac.id/2020/12/jalan-panjang-efektivitas-vaksin-covid-19/
• http://alomedika.com/cme-upaya-kesehatan-masyarakat-dalam-menghadapi-pandemi-
virus-corona
• https://www.alodokter.com/orang-dewasa-masih-perlu-vaksinasi

Anda mungkin juga menyukai