Anda di halaman 1dari 15

Tinjauan Pustaka

Vaksin SARS-CoV-2:
Tinjauan Kepustakaan

Dominicus Husada

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya

Abstrak

Pandemi virus Systemic Acute Respiratory Syndrome–coronavirus-2


(SARS-CoV-2) belum dapat dihentikan hingga pertengahan Juni 2020.
Kesulitan menemukan obat mujarab untuk penyakit ini membuat kehadiran
vaksin menjadi sangat berharga. Pada saat ini ada lebih dari 100 kandidat
vaksin di seluruh dunia, dengan sedikitnya 10 di antaranya telah mulai
menjalani uji klinik pada manusia. Vaksin pada tahap terjauh adalah
dari University of Oxford yang telah memasuki fase 3. Pendekatan yang
digunakan dalam pembuatan vaksin berlainan, dan beberapa cara belum
pernah digunakan sebelumnya. Sebagian vaksin dalam penelitian adalah
vaksi yang awalnya ditrujukan untuk SARS-CoV yang lama maupun Middle
East Respiratory Syndrome-coronavirus (MERS-CoV). Target utama pada
umumnya adalah protein spike S. Beberapa kendala perlu diperhatikan
dalam upaya penelitian vaksin ini, seperti belum pernah adanya vaksin
untuk virus corona, fenomena antibody-dependent enhancement (ADE),
serta kemungkinan imunopotensiasi. Di Indonesia ada 4 lembaga yang
juga meneliti vaksin, ditambah 3 lembaga lain yang bekerja sama dengan
institusi di luar negeri untuk langsung masuk dalam fase uji klinik. Setelah
vaksin ditemukan perlu adanya jaminan kesetaraan dalam memperoleh
akses antar berbagai negara.

Kata kunci: SARS-CoV-2, Vaksin, Pandemi, Uji klinik

Korespondensi: Dr. Dominicus Husada, dr., SpA(K)


E-mail: dominicushusada@yahoo.com

J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020 228
Vaksin SARS-CoV-2

Vaccine for SARS-CoV-2: A Review

Dominicus Husada

Faculty of Medicine Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Abstract

The pandemic of Systemic Acute Respiratory Syndrome-coronavirus-2 (SARS-CoV-2)


could not be stopped until mid-June 2020. The difficulty in finding a panacea for
this disease made the vaccine very valuable. At present there are more than 100
vaccine candidates worldwide, with at least 10 have begun undergoing clinical
trials in humans. The vaccine at its farthest stage is from the University of Oxford,
which has entered phase 3. There are multiple approaches in vaccine research,
and some methods have never been used before. Some of the vaccines in the study
were originally intended for the previous SARS-CoV and Middle East Respiratory
Syndrome-coronavirus (MERS-CoV). The main target in general is the protein
spike S. Several obstacles need to be considered, such as the absence of a vaccine
for the corona virus, the antibody-dependent enhancement (ADE) mechanism, and
the possibility of immunopotentiation. In Indonesia there are 4 teams with vaccine
research, and 3 other companies that work with international institutions abroad
to directly enter the clinical trial phase 2 or 3. After the vaccine has been found,
it is necessary to guarantee equality in gaining access among various countries.

Keywords: SARS-CoV-2, Vaccine, Pandemic, Clinical trial

Pendahuluan si oleh FDA di Amerika Serikat. Remdesivir


adalah obat yang awalnya ditujukan untuk vi-
Penyakit Covid-19 yang disebabkan rus Ebola, tetapi tidak cukup berhasil.5 Beber-
oleh virus SARS-CoV-2 telah menjadi pan- apa obat lain seperti klorokuin dan hidroksik-
demi sejak awal 2020. Kasus pertama dil- lorokuin, lopinavir-ritonavir yang biasa
aporkan dari China di akhir 2019 dan selan- digunakan untuk virus HIV, oseltamivir yang
jutnya menyebar ke seluruh dunia.1-3 Hingga dipakai pada kasus influenza, dan faviprinavir
awal Juni 2020 ada sekitar 125 negara yang yang juga ditujukan untuk influenza, tetapi ti-
mempunyai sedikitnya satu kasus positif di dak berhasil (di Jepang) belum dapat menun-
wilayahnya. Hanya tersisa Korea Utara dan jukkan manfaat yang bermakna.6-9 Beberapa
beberapa negara kecil yang menyatakan tidak obat baru yang belum pernah digunakan se-
mempunyai kasus positif Covid-19 satupun.4 belumnya (seperti tocilizumab) juga dikaji,
Jumlah penderita pada minggu ketiga Juni tetapi memerlukan waktu untuk menunjukkan
2020 telah melewati 9 juta orang di seluruh keberhasilan.10 Secara umum, patofisiologi
dunia. Tiga negara dengan penderita terban- penyakit SARS-CoV-2 menyangkut disfung-
yak adalah Amerika Serikat, Brazil, dan Ru- si reaksi imunologi, maka unsur terapi yang
sia. Kematian telah mendekati angka setengah menarget virus sama pentingnya dengan yang
juta orang berbagai usia. Di Asia Tenggara, mengendalikan respons inflamasi. Pada pen-
penderita terbanyak ditemukan di Indonesia, yakit ini kemampuan virus dan respons inang
Singapura, dan Filipina.4 Kasus di Indonesia sama berkontribusi untuk keparahan penyakit.
hingga minggu ketiga Juni berjumlah lebih Pada minggu ketiga Juni 2020, peneliti dalam
dari 45 ribu orang dengan sekitar 2.500 kema- grup Recovery Trial di Inggris mengumum-
tian. Seluruh provinsi telah melaporkan kasus kan keberhasilan deksametason mengurangi
sekalipun ada beberapa daerah tingkat II yang kematian pada kelompok penderita berat den-
tidak mempunyai kasus (data dari Gugus Tu- gan bantuan pernapasan. Obat ini tidak ber-
gas Percepatan Penanganan Covid-19). sifat pencegahan dan tidak diberikan untuk
Hingga Juni 2020 atau sekitar 6 bulan kelompok yang bergejala ringan.11 Pemakaian
sejak pertama kali penyakit ini diumumkan steroid untuk SARS-CoV-2 telah dipikirkan
belum ada satu pun obat mujarab yang diteri- sebelumnya dan secara sporadis di berbagai
ma secara luas oleh kalangan medis. Remde- institusi mempraktikkan, sekalipun hasil yang
sivir menjadi satu-satunya obat yang dilisen- melalui penelitian terstruktur barulah yang

229 J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020
Vaksin SARS-CoV-2

berasal dari Inggris.11,12 dan baru dipasarkan sejak 2019. Vaksin den-
Ketika obat mujarab tidak ada, hara- gue memerlukan waktu lebih dari 20 tahun.
pan tertuju pada pengobatan lain seperti sel Vaksin CMV dan HIV belum terealisir hing-
punca mesenkimal (mesenchymal stem cell), ga saat ini sekalipun miliaran dolar telah di-
plasma konvalesen dari penderita yang su- habiskan.23 Pada setiap vaksin selalu tersedia
dah sembuh, dan upaya pencegahan melalui banyak kandidat di fase awal. Secara umum
vaksin.13,14 Ketiga upaya yang terakhir ini hanya sekitar 6% vaksin yang akan berhasil
seluruhnya juga sedang berada dalam tahap hingga ke tingkat manusia dalam skala besar
penelitian. sedangkan sisanya akan gugur dalam berbagai
fase.23
Keberhasilan Vaksin Ketidakpastian pada penelitian vak-
sin ada 2: biologic uncertainty dan execution
Vaksin adalah satu dari dua metode uncertainty. Dua komponen utama dari unsur
dalam kesehatan masyarakat yang paling ber- pertama adalah aspek kemanan dan imuno-
hasil secara efektif dan efisien. Vaksin ter- genisitas. Kadang aspek keamana bisa diper-
bukti mengurangi kematian, mencegah sakit, longgar sedikit dengan mempertimbangkan
dan meningkatkan kemungkinan sembuh.15-18 semua penerima vaksin adalah manusia se-
Keberhasilan vaksin telah terbukti jika meli- hat. Keberhasilan vaksin juga akan dievalua-
hat telah ada 3 penyakit yang dimusnahkan si dari kemampuannya memperpanjang masa
di dunia yaitu cacar yang dinyatakan mus- inkubasi serta kemampuan membangkitkan
nah oleh WHO pada tahun 1978, polio (han- imunogenisitas yang protektif dan lebar. Hal
ya tersisa beberapa penderita di Pakistan dan ketiga yang juga bisa dipertimbangkan adalah
Afganistan, sementara sebagian besar negara infectious inoculum intensity untuk penggu-
di dunia sudah tidak mempunyai kasus pada naan individual, dan force of infection untuk
manusia), dan rinderpest pada sapi.16,17 penggunaan di populasi.20
Peran besar vaksin menjadi lebih nya-
ta ketika penyakit yang dituju tidak mempu- Virus SARS-CoV-2
nyai obat mujarab. Ketiga penyakit yang dise-
butkan di atas tidak mempunyai obat definitif. Pandemi SARS-CoV-2 adalah kasus
Peran pencegahan menjadi lebih signifikan ketiga yang dihadapi umat manusia dengan
dalam hal ini. Pada penyakit infeksi lain vak- virus corona. Kasus pertama yang dialami
sin juga menunjukkan keberhasilan yang luar tahun 2002–2003 adalah menghadapi virus
biasa, paling tidak jika dilakukan perbandin- Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona-
gan jumlah kasus pada era sebelum vaksin virus (SARS-CoV) yang juga terjadi di China
dengan situasi saat ini.15-18 dan Hong Kong. Kasus virus corona kedua
Vaksin modern dipelopori oleh Ed- bahkan terjadi hingga saat ini. Penyakit Mid-
ward Jenner yang mengimunisasi seorang dle East Respiratory Syndrome – Coronavirus
anak berusia 8 tahun, James Phipps, dalam (MERS-CoV) muncul di Saudi Arabia dan
upaya mencegah penyakit cacar pada manu- belum dapat diselesaikan hingga saat ini.24,25
sia.19 Sekalipun tindakan Jenner merupakan Ketiga virus korona penyebab wabah dalam
pelanggaran beberapa aspek etik dan sains, skala besar termasuk dalam genus betacorona-
tindakan itu ternyata berhasil dan perkemban- virus.26 Dalam praktik sehari-hari ada 4 virus
gan vaksin kemudian menjadi lebih marak. corona lain yang biasanya menginfeksi salu-
Sampai tahun 2020 ini di dunia hanya ran pernapasan atas dan menyebabkan gejala
ada sekitar 40 vaksin untuk manusia. Tujuh dan tanda ringan. Keempatnya adalah human
belas vaksin di antaranya, ditujukan untuk in- coronavirus 229E, NL63, OC43, dan HKU1.
feksi virus.20 Dari tujuh belas, khusus untuk Dampak keempat virus corona ini tentu san-
virus pernapasan hanya tersedia 1 vaksin yaitu gat berbeda dengan ketiga virus corona lain
untuk influenza.21 Vaksin influenza yang ada di atas.27,28 SARS-CoV-2 mempunyai sekuens
saat ini mempunyai efektivitas yang terbatas genetik yang mirip dengan SARS-CoV dan
terhadap influenza musiman serta tidak akan MERS-CoV sebanyak 79% dan 50%. Beber-
mampu mengatasi influenza yang bersifat apa protein pada SARS-CoV-2 mempunyai
pandemik.22 Hal ini menunjukkan betapa pen- 68% kesamaan susunan asam amino dengan
emuan vaksin hingga ke tahap penggunaan se- virus SARS-CoV.26,29 Kemampuan membunuh
cara luas memerlukan waktu yang sangat pan- SARS-CoV-2 tidak seberbahaya SARS-CoV,
jang, dengan proses yang rumit, dan dengan tetapi kemampuan menginfeksi orang lain
sumber daya yang sangat besar.16-18 Subyek lebih tinggi pada SARS-CoV-2.30 Fakta bah-
manusia membutuhkan kehati-hatian, apala- wa kedua SARS-CoV menggunakan reseptor
gi jika diingat vaksin diberikan pada individu ACE2 dan mempunyai kesamaan sekuen ge-
yang sehat (kecuali vaksin terapeutik).17 netik pada tingkat tertentu merupakan dasar
Rerata waktu yang diperlukan bagi sebuah mengapa peneliti menggunakan prototipe
vaksin sejak tahap preklinik hingga dipasar- vaksin SARS-CoV untuk SARS-CoV-2.1,31
kan untuk manusia adalah 10 tahun.15,23 Vaksin
tertentu seperti Ebola memerlukan 43 tahun
J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020 230
Vaksin SARS-CoV-2

Jenis Kandidat Vaksin SARS-CoV-2 dalam sel, seperti penggunaan virus campak
dilemahkan, tetapi bisa juga non-replicating
Sebenarnya beberapa perusahaan vak- seperti virus adeno. Belum ada vaksin beredar
sin dan lembaga penelitian telah melakukan dengan pembawa virus adeno, tetapi penggu-
berbagai penelitian untuk memperoleh vaksin naan virus adeno telah dikenal sejak lama un-
menghadapi kedua virus corona terdahulu.32 tuk terapi genetik.23,37,38
Vaksin SARS tidak sempat diuji coba secara Pendekatan ketiga menggunakan virus
massal karena penyakit tersebut dapat diken-
dalikan dan kemudian tidak muncul lagi. Vak- SARS-CoV-2 sendiri, baik yang dimatikan
sin MERS-CoV belum cukup berhasil dan ter- maupun yang dilemahkan. Selanjutnya yang
us dikembangkan.32 juga digunakan oleh beberapa tim peneli-
Pada saat ini ada vaksin SARS-CoV-2 yang ti adalah menggunakan asam nukleat yang
merupakan modifikasi dari kedua vaksin di ada dalam virus, baik berupa DNA maupun
atas tetapi lebih banyak lagi kandidat yang RNA. Pendekatan ini relatif baru dan belum
relatif baru dibuat dan diteliti.26,32 Tabel 1 pernah diterapkan sebelumnya.37,38 Terakh-
menampilkan platform atau metode vaksin ir, ada sekitar 10 tim peneliti yang menggu-
yang digunakan dalam penelitian kandidat nakan dasar pendekatan di luar keempat hal di
vaksin SARS-CoV-2.26,33-36 atas.37,38
Tabel 1. Beberapa Metode dan Antigen yang pada Kriteria yang dikehendaki untuk vak-
kandidat vaksin SARS-CoV-226,33,34 sin SARS-CoV-2, selain yang berlaku untuk
vaksin secara umum, antara lain adalah (1)
Platform Imunogen meminimalkan efek samping seperti imuno-
potensiasi, (2) sesuai untuk tenaga kesehatan,
DNA - Full length spike atau S1
(3) sesuai untuk orang berusia di atas 60 ta-
- IM diikuti oleh electropora- hun atau yang mempunyai penyakit diabetes
tion dan hipertensi, serta (4) dapat disimpan untuk
Vektor virus - Full length spike atau S1 jangka waktu lama. Poin 2 dan 3 di atas ada-
- Vektor: ChAd atau MVA lah target utama yang merupakan kelompok
Subunit - Full length spike, S1, RBD yang paling rentan dalam pandemi kali ini.23,39
(receptor binding domain), Vaksin whole-virus antara lain dikem-
atau nukleokapsid bangkan oleh University of Hong Kong den-
- Diformulasi dengan berbagai gan memanfaatkan vaksin influenza hidup,
adjuvan dan atau digabung perusahaan Johnson & Johnson, dan Coda-
dengan Fc genix (bekerja sama dengan Serum Institute
Virus-like particles - RDB, S, atau co-expressing India). Keuntungan vaksin jenis ini adalah
S1, M, dan E imunogenisitas inheren serta kemampuan
- Diproduksi di baculovirus menstimulasi toll-like receptor (TLR).39,40
Vaksin subunit mendasarkan potensinya pada
Inactivated - Seluruh virus
kemampuan membangkitkan respon imun ter-
- Inactivated dengan formalde- hadap protein spike S yang akan mencegah
hid atau radiasi gamma perlekatan dengan reseptor ACE2. University
Virus hidup -MERS-CoV mutan dan of Queensland, Novavax, Clover Pharmaceu-
dilemahkan (live SARS-CoV atau rekombinasi ticals, Vaxart, dan konsorsium yang dipimpin
attenuated virus) dengan virus hidup dilemahkan
lain Baylor College of Medicine, adalah beber-
apa institusi yang bekerja pada vaksin jenis
ini.39,41,42 Vaksin dengan metode ini telah di-
Ada beberapa metode yang digu- gunakan cukup banyak di dunia dan berbagai
nakan dalam penelitian vaksin SARS-CoV-2. perusahaan pada saat ini mempunyai kapasi-
Sebagian besar tim peneliti menggunakan tas produksi yang besar.34 Keuntungan vaksin
pendekatan protein sebagai dasar.23,37 Hal ini berbasis receptor binding domain (RBD) atau
sejalan dengan situasi mayoritas vaksin yang protein S adalah kemampuan meminimalkan
sekarang ada di dunia. Protein yang digunakan imunopotensiasi yang berbahaya.39,40
dapat berupa sub unit maupun virus-like parti- Vaksin asam nukleat dapat menggu-
cle (VLP). VLP adalah selongsong virus yang nakan komponen RNA maupun DNA. Inov-
kosong karena materi genetik telah dibuang. io adalah contoh institusi yang mengerjakan
Pendekatan kedua menggunakan virus lain vaksin DNA sedangkan yang meneliti vaksin
sebagai vektor pembawa ke dalam tubuh. Vi- RNA lebih banyak seperti Moderna Thera-
rus adeno adalah salah satu contoh pembawa peutics (Amerika Serikat), dan CureVac. Vak-
yang baik. Virus pembawa bisa berbiak di sin DNA dimulai dengan keberhasilan vaksin

231 J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020
Vaksin SARS-CoV-2

influenza pada tikus pada tahun 1993. Sayang pada 18 Maret 2020 dengan menggunakan
keberhasilan yang sama tidak terlihat pada rekombinan virus adeno. Fase 2 vaksin ini
manusia, selama ini. Untuk SARS-CoV-2, be- telah dimulai pada 12 April 2020.44-46 Fase
berapa penyempurnaan telah dilakukan den- 1 dilakukan pada 108 orang dewasa berusia
gan harapan hasil yang jauh lebih memuas- 18–60 tahun. Serokonversi terdokumentasi
kan.43 Keuntungan vaksin mRNA adalah pada 50–75% partisipan yang menerima dosis
harga yang lebih murah, proses yang cepat sedang dan tinggi. Kejadian ikutan yang ters-
dan lebih mudah. Fleksibilitas memanipula- ering dilaporkan adalah demam, kelelahan,
si antigen adalah keuntungan lain.34,44 Vaksin nyeri kepala dan nyeri otot, yang lebih sering
ini menggunakan molekul RNA sintetis yang terlihat pada kelompok dengan dosis tinggi,
ditujukan untuk protein tunggal dari virus sekalipun tidak melewati derajat sedang.45
SARS-CoV-2. Hal ini membuat vaksin lebih Tingginya antibodi berhubungan dengan ke-
aman, terutama karena tidak melibatkan virus mampuan proteksi saat dilakukan virus chal-
hidup. Proses untuk vaksin Moderna menjadi lenge.47 Fase 2 penelitian akan dilakukan di
lebih cepat lagi karena regulator mengijinkan China dan Kanada.45,46 Penelitian juga mem-
penelitian hewan dilakukan bersamaan den- buka fakta bahwa beberapa faktor inang mun-
gan manusia.44 gkin memperngaruhi hasil, seperti usia tua
The Coalition for Epidemic Prepared- dan kekebalan terhadap virus Ad5 sebelum-
ness Innovations (CEPI) didirikan 3 tahun nya.45,46 Secara umum vaksin dengan vektor
lalu dengan tujuan menjamin kesiapan dun- virus memungkinkan ekspresi protein tingkat
ia menghadapi penyakit baru yang mewa- tinggi, stabilitas jangka panjang, dan mengin-
bah. CEPI memulai upaya penemuan vaksin duksi respon imun yang kuat.34
SARS-CoV-2 secara terkoordinasi sejak Feb-
ruari 2000. CEPI membuka kesempatan para Kesulitan
peneliti atau perusahaan vaksin untuk men-
girimkan proposal dan kemudian 8 institusi Pada dasarnya ada beberapa kesuli-
dipilih sebagai pemenang.34,44 Kedelapan tan dalam penelitian vaksin pandemi yang
institusi adalah Moderna, CureVac (Tubingen, sekarang terjadi. Pertama, vaksin virus co-
Jerman), Novavax, Inovio, University of Hong rona belum pernah beredar di pasaran. Virus
Kong, konsorsium di bawah koordinasi In- corona diperkirakan merupakan 20–25% dari
stitut Pasteur, University of Queensland, dan seluruh kasus selesma pada manusia, tetapi
University of Oxford. Metode yang dipakai karena derajat penyakit pada umumnya rin-
oleh kedelapan institusi di atas berbeda-be- gan, kebutuhan akan vaksin dianggap tidak
da.44 mendesak.32,35,36 Kedua, masih banyak aspek
Vaksin Pasteur menggunakan vi- imunologi yang belum terungkap dari virus
rus campak dilemahkan, sedangkan vaksin SARS-CoV-2. Cukup banyak penelitian tel-
Queensland menggunakan protein S yang ah dipublikasi, tetapi ada lebih banyak lagi
dikembangkan dengan teknologi molekuler. pertanyaan hingga saat ini. Padahal aspek
Polipeptida yang dibuat di laboratorium di- imunologi adalah kunci utama vaksin.32,48
harapkan dapat menjepit protein spike sehing- Untung saja ketersediaan teknologi modern
ga tubuh dapat membersihkan sebelum virus membuat proses yang biasanya memerlukan
tersebut menempel pada sel. Vaksin Inovio waktu panjang mampu diperpendek. Sekuen
telah memulai fase 1 pada manusia sejak 6 gen virus, identifikasi reseptor, penemuan be-
April 2020. Vaksin Oxford memulai rekrut- berapa protein penting, serta penemuan kom-
men tanggal 27 Maret 2020.44 ponen antibodi pada manusia relatif cepat
Di luar CEPI masih ada ratusan insti- diselesaikan.25,32 Sekalipun protein S merupa-
tusi yang bekerja dengan tujuan yang sama. kan target utama dari kandidat vaksin belum
Shenzhen Geno-Immune Medical Institute diketahui apakah antibodi anti protein S mam-
(Guangdong, China) meneliti dua kandidat pu melindungi manusia dari SARS-CoV-2 dan
vaksin dengan metode vektor lentiviral un- jika memang melindungi seberapa banyak
tuk memodifikasi sel untuk mengekspresi gen perlindungan bisa didapatkan.21,35 Antibodi
virus dan mengaktifkan sel T.44 University of terhadap protein S memang terbukti protektif
Pittsburgh menggunakan potongan protein pada hewan coba dan ditemukan pada serum
virus yang dibuat di laboratorium. Kelompok konvalesen penderita SARS-CoV dan SARS-
ini juga meneliti jarum mikro untuk memba- CoV-2.49-51 Data menunjukkan bahwa 94%
wa protein S ke kulit guna meningkatkan po- pasien yang sembuh dari SARS-CoV-2 yang
tensi.44 ringan mempunyai antibodi netralisasi dalam
CanSino di Tianjin memulai fase 1 waktu 2 minggu setelah munculnya gejala,

J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020 232
Vaksin SARS-CoV-2

tetapi titer antibodi netralisasi hanya ber- adalah imunopotensiasi yang dapat mening-
hubungan moderately (tingkat sedang) den- katkan keparahan penyakit dan infiltrasi eo-
gan antibodi terhadap protein S.52 sinofilik.40,62 Fenomena merugikan tersebut
Secara sederhana pada SARS-CoV telah diidentifikasi setelah imunisasi dengan
yang lama respon sel B terhadap protein nuk- baik whole cell maupun vaksin protein spike.
leokapsid akan muncul lebih dahulu. Pada 4–8 Sebelumnya, peneliti telah menyaksikan hal
hari setelah dimulainya gejala akan ditemu- yang sama pada vaksin RSV.40
kan antibodi terhadap protein S.53,54 Respons Kelima, sebagian metode yang dipa-
antibodi netralisasi, terutama terhadap pro- kai dalam penelitian vaksin terutama RNA
tein S, akan muncul pada minggu kedua dan dan DNA adalah metode yang relatif baru dan
pada minggu ketiga hampir semua pasien belum pernah digunakan sebelumnya.23 Kee-
telah mempunyai antibodi netralisasi.55 Pada nam, sebagian hasil pada uji coba hewan se-
SARS-CoV-2 respons antibodi muncul lebih benarnya tidak sangat memuaskan. Diharap-
cepat, sekalipun ada sebagian penderita yang kan uji klinik pada manusia setelah perbaikan
tidak akan mempunyai antibodi yang bertah- desain vaksin dan upaya lain dapat memper-
an lama terhadap virus ini.25 Mekanisme cor- baiki atau meningkatkan kemampuan vaksin
relate of protection pada SARS-CoV-2 belum yang bersangkutan.32
sepenuhnya didapatkan dan repertoire antibo- Adanya banyak pasien SARS-CoV-2
di belum diketahui secara utuh.25 Pada SARS- yang sembuh menjadi salah satu dasar pent-
CoV yang lama target utama antibodi netral- ing mengapa para peneliti cukup optimis den-
isasi adalah daerah receptor binding domain gan vaksin ini. Pada HIV kekebalan dalam
(RBD) pada protein S.32,56 Kebanyakan anti- diri penderita jauh lebih sulit dibangkitkan.48
bodi monoklonal dari SARS-CoV yang lama Vaksin HIV yang memberi harapan besar be-
tidak dapat berikatan dengan SARS-CoV-2.17 berapa tahun lalu hanya dapat menimbulkan
Data terbatas dari China menunjukkan bah- kekebalan pada 33% sampel dan bertahan ha-
wa IgM mencapai puncak pada hari ke-9 dan nya selama setahun.63
IgG muncul minggu kedua. Reaksi silang bisa
didapatkan antara penderita SARS-CoV-2 Situasi Vaksin SARS-CoV-2 di Dunia saat
dengan SARS-CoV tetapi tidak dengan virus ini
korona yang lain.1
Ketiga, dari aspek imunologi ini juga Seperti disebutkan sebelumnya, Coa-
masih belum diketahui akan adanya fenome- lition for Epidemic Preparedness Innovations
na antibody dependent enhancement (ADE) (CEPI) bertindak sebagai koordinator upaya
seperti yang terjadi pada virus dengue.32 An- penemuan vaksin SARS-CoV-2 di seluruh
tibodi yang tidak mencapai tingkat netralisasi dunia yang melibatkan lebih dari 100 lemba-
dapat memperberat sakit. ADE akan menjadi ga. Semakin hari semakin banyak lembaga
sangat menyulitkan pembuatan vaksin dan baru bergabung. Salah satu yang dipertim-
merupakan ancaman untuk aspek keamanan bangkan oleh lembaga pengatur adalah cara
penerima. Vaksin yang tidak efektif hanya mempercepat penelitian tanpa mengorbankan
akan memicu ternjadinya ADE yang justru aspek keselamatan dan etik.22,34 Human chal-
membahayakan.23,58 Pada uji in vitro sebel- lenge, penggunaan penelitian payung dengan
umnya, virus SARS-CoV-2 dapat memasu- 1 protokol untuk banyak vaksin, serta pem-
ki makrofag sekalipun pada makrofag tidak bentukan hanya satu kelompok plasebo un-
banyak reseptor ACE2. Masuknya virus da- tuk berbagai komparator adalah hal-hal yang
lam kompartemen endosomal dapat memicu muncul dalam diskusi panjang.23 Pengalaman
pattern-recognition receptors dan menginduk- sebelumnya dengan vaksin malaria, HIV,
si kaskade inflamasi.46,59,60 Sebaliknya, pada dan TB tidak berhasil menentukan penelitian
tikus, pemberian antibodi yang menginduk- payung dan ini menunjukkan sulitnya upaya
si antibody dependent cellular phagocytosis koordinasi yang melibatkan banyak pihak da-
dan bukan hanya antibodi netralisasi, dapat lam urusan vaksin. Jika upaya penyatuan ti-
memperlemah penyakit.61 Vaksin yang sedang dak berhasil, alternatif lain seperti penentuan
diteliti menggunakan metode yang berbeda tujuan primer yang sama serta penetapan defi-
dan sangat mungkin ada vaksin yang mengin- nisi kasus untuk efek samping yang terkoor-
duksi antibodi dengan fungsi yang tidak ser- dinir diharapkan dapat membantu.23
agam sehingga kemungkinan yang buruk ini Pada tanggal 2 Juni 2020 WHO merilis hasil
harus selalu diwaspadai.60 inventarisasi vaksin SARS-CoV-2 di seluruh
Keempat, satu bahaya lain yang dipe- dunia. Tercatat ada 136 vaksin yang sedang
lajari pada vaksin SARS-CoV yang lama diteliti. Sepuluh vaksin di antaranya sudah

233 J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020
Vaksin SARS-CoV-2

menjalani uji coba pada manusia.32,38 Vaksin Dua kandidat vaksin yaitu PiCo-
yang paling jauh melangkah dan sedang men- Vacc (inactivated) dan CoV-RBD219N1 (ba-
jalani awal fase 3 adalah vaksin Universitas sis protein rekombinan) menunjukkan hasil
Oxford di Inggris. Vaksin ini menunjukkan baik pada uji preklinik dengan kemampuan
hasil menjanjikan pada penelitian hewan den- menginduksi titer antibodi netralisasi terh-
gan tingkat keamanan yang baik. Vaksin ini adap protein S yang tinggi. Uji preklinik ini
tidak mampu mencegah masuknya virus ke dilakukan pada kera besar atau tikus.64-66 Ti-
dalam tubuh, tetapi dapat mencegah terjad- dak ditemukan virus pada faring hewan coba
inya penyakit yang berat. Universitas Oxford dan seluruhnya hidup dibandingkan dengan
bahkan telah bekerja sama dengan perusahaan kematian 100% pada kelompok kontrol.65 Ka-
farmasi di Eropa serta perusahaan vaksin Se- dar antibodi netralisasi yang dihasilkan pada
rum Institute di India untuk rencana lanjutan kedua hewan coba tinggi.64,65
guna kepentingan produksi masal.23,26 Kandidat vaksin Universitas Oxford
Vaksin Oxford diujicobakan pada menggabungkan virus adeno dari simpanse
orang dewasa muda berusia 18–65 tahun, dengan DNA dari protein S SARS-CoV-2. Vi-
baik di kelompok pekerja kesehatan maupun rus adeno sendiri sudah imunogenik. Perpad-
masyarakat awam. Rekrutmen terhadap lebih uan ini diharapkan mampu membangkitkan
dari 10 ribu orang sudah dilewati. Sebagian sel memori dan sel T yang sangat baik. Perso-
kecil dari sampel juga berasal dari kelompok alan yang masih harus ditunggu adalah sela-
anak dan kelompok lanjut usia. Efikasi pada ma ini belum ada vaksin berbasis vektor virus
kedua kelompok minoritas ini juga perlu adeno di pasaran.23 Meskipun demikian, per-
diteliti.23 Vaksin lain yang juga sudah ke ma- paduan dengan virus adeno telah digunakan
nusia tercantum dalam Tabel 2. Jika dirunut dalam skala besar sebagai terapi genetik untuk
fase uji coba pada hewan baru berakhir pada beberapa penyakit seperti kardiomiopati.23
bulan Februari dan di bulan Juni 2020 vaksin Kedua kandidat vaksin virus adeno
ini telah dicoba pada manusia pada fase 3. dari Universitas Oxford dan CanSino menun-
Jangka waktu yang dilewati ini begitu sing- jukkan hasil yang tidak sebaik kedua vaksin
kat dan merupakan efek dari perkembangan di atas. Titer antibodi netralisasi yang muncul
teknologi vaksin yang sangat cepat. Vaksin dari vaksin Oxford hanya mampu memberi
Moderna telah memulai tahap uji klinik pada perlindungan parsial.67 Dalam laporan perta-
manusia pada tanggal 16 Maret 2020 sedang- ma vaksin CanSino dinilai mampu mening-
kan sekuen genetik SARS-CoV-2 dipublikasi katkan titer antibodi netralisasi yang setara
pada tanggal 11 Januari 2020.34 dengan titer pada orang dewasa di hari ke-
28 setelah sakit. Setelah itu kada r antibodi
Tabel 2. Kandidat vaksin SARS-CoV-2 yang telah Memasuki Uji Klinik pada Manusia23,34,38

No Nama Peneliti Metode Fase


1 ChAdOx1-S (AZD1222) Uni Oxford/Astra Zeneca Non replicating 2b - 3
2 Adenovirus type 5 vector CanSino/Beijing Institute Biotech viral vector 1–2
(Ad5-nCoV)
3 LNP encapsulated mRNA Moderna/NIAID RNA 2–3
(mRNA-1273)
4 3 LNP-mRNAs BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer RNA 1–2
5 BNT162) Inovio Pharmaceuticals DNA 1
DNA plasmid vaccine
6 Inactivated (Unnamed) Wuhan Institute of Biological Product/ Inactivated 1–2
Sinopharm
7 Inactivated (Unnamed) Beijing Institute of Biological Product/ 1–2
Sinopharm
8 Inactivated+alum (PiCoVacc) Sinovac 1–2
9 Inactivated (Unnamed) Institute Medical Biology/Chinese Acade- 1
my of Medical Sciences
10 Full length recombinant gly- Novavax Protein subunit
coprotein nanoparticle adju- 1–2
vanted with Matrix M (NVX-
CoV2373)

J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020 234
Vaksin SARS-CoV-2

menurun hingga di bawah kadar antibodi pada Evaluasi aspek efikasi dan keamanan
plasma konvalesen.45,67 Vaksin DNA yang se- yang dilakukan pada fase 3 tampak tidak akan
dang berada pada fase 1 menunjukkan kadar bergantung pada jumlah partisipan yang tertu-
antibodi netralisasi yang relatif setara dengan lar, tetapi lebih pada pengukuran kadar antibo-
pada plasma konvalesen.43 di yang tentunya lebih cepat. Jika kasus sudah
menurun akan sangat sulit menemukan seo-
Adjuvan rang penderita. Sebaliknya, pengukuran kadar
antibodi dalam darah dapat dilakukan kapan
Salah satu isu yang muncul setelah saja. Hal ini sudah dilakukan untuk penyakit
penelitian preklinik adalah penggunaan al- dengan jumlah penderita relatif sedikit seperti
uminium sebagai adjuvan. Kedua vaksin Pi- meningitis B.15,23,34
CoVacc dan CoV-RBD219N1 menggunakan
aluminium sebagai adjuvan.66 Formulasi alu- Petanda Antibodi
minium dapat membentuk depo subkutan atau
intramuskular yang memungkinkan pelepasan Isu yang mengemuka sehubungan den-
antigen secara lambat. Belakangan diketahui gan rencana di atas adalah penentuan antibodi
bahwa aluminium mengaktivasi dan men- yang sahih. Petanda laboratoris memerlukan
galirkan antigen presenting cells ke jaringan laboratorium sentral untuk memudahkan pen-
limfoid. Aluminium juga merangsang aktivasi gawasan kualitas. Selama ini pengukuran an-
inflamasome dan komplemen.66,68 Aluminium tibodi relatif belum terstandar. Metode yang
telah digunakan sejak dekade 1930-an dengan berbeda dapat saja memberi hasil yang ber-
catatan yang sangat baik.66 beda. Hal ini merupakan salah satu masalah
Secara umum adjuvan memang dapat yang lazim ditemukan pada evaluasi penyakit
menaikkan imunogenisitas dan memperkecil infeksi.23 Evaluasi kekuatan tes harus sela-
dosis. Ini membuat vaksinasi dapat dilaku- lu dilakukan untuk setiap tes. Kalibrasi rutin
kan pada lebih banyak orang dengan tingkat adalah keharusan. Kekeliruan mengukur tes
manfaat yang stabil terjaga. Setidaknya ada antibodi, sama seperti tes lain, akan meng-
10 tim yang menggunakan adjuvan. Bebera- hasilkan kesimpulan yang salah, dan selanjut-
pa pengembang adjuvan seperti GlaxoSmith- nya tindakan yang salah.72
Kline, Seqirus, dan Dynavax telah merelakan
adjuvan terlisensi mereka (AS03, MF59, CpG Vaksin RNA – Moderna
1018) digunakan oleh tim peneliti lain khusus
untuk proyek SARS-CoV-2.34 Dari sekian banyak institusi yang ter-
libat dalam penbelitian dan pengembangan
Tahapan Penelitian vaksin, dominasi Amerika Serikat masih di-
jumpai. Di Amerika Serikat, kandidat vak-
Vaksin konvensional harus mele- sin pertama diumumkan oleh Moderna, yang
wati waktu penelitian yang lama. Fase yang menggunakan rancangan vaksin RNA.23,34
dilewati dalam penelitian vaksin serupa den- Vaksin RNA adalah sebuah perkembangan
gan obat pada umumnya. Setelah kandidat revolusioner dalam dunia vaksin. Jika vaksin
ditemukan di laboratorium dilakukanlah uji konvensional memasukkan protein ke dalam
coba pada hewan yang kemudian disusul uji tubuh dan kemudian protein tersebut dihara-
klinik pada manusia sebanyak 3 fase.16-18 pkan membangkitkan respons imun, vaksin
Sekalipun waktu yang dibutuhkan relatif leb- RNA akan memasukkan mRNA yang selan-
ih singkat, fase dalam penelitian relatif tidak jutnya akan membuat protein sesuai kebutu-
berubah. Vaksin dalam konteks wabah yang han.23 Vaksin RNA telah diteliti sejak beber-
tercepat yang dihasilkan adalah vaksin flu apa tahun lalu, tetapi hingga saat ini belum
babi (swine flu) yang dihasilkan saat wabah ada satupun yang beredar. Keuntungan lain
melanda Meksiko dan Amerika Serikat pada dari vaksin RNA adalah kemampuan produksi
tahun 2009.69,70 yang cepat. Kemampuan menghasilkan 100
Vaksin SARS-CoV-2 pertama dihara- juta dosis dapat dipenuhi dalam waktu yang ti-
pkan sudah dipasarkan sejak awal 2021, atau dak terlalu lama. Moderna akan memulai fase
bahkan mungkin akhir 2020. Ini adalah jangka 3 pada akhir Juni atau awal Juli 2020. Hasil
waktu yang luar biasa cepat dan belum dapat sementara di fase 1 dan 2 cukup menjanjik-
dipercaya oleh banyak kalangan.23 Percepatan an. Ada lebih dari 30 ribu sampel yang ditar-
dalam proses vaksin diupayakan dalam berb- get untuk fase 3 vaksin ini.23,34 Moderna telah
agai fase, seperti pelaksanaan penelitian prek- melakukan uji klinik hanya dalam waktu 66
linik bersamaan dengan fase hewan.71 hari sejak sekuen genetik dipublikasi. Vaksin

235 J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020
Vaksin SARS-CoV-2

ini menarget protein S dari virus.23,34 Vaksin dengan penyakit penyerta.48


Moderna yang digunakan untuk SARS-CoV-2 Penentuan jumlah sampel juga di-
berasal dari kandidat vaksin untuk MERS- tentukan oleh angka penularan di popula-
CoV.34 si. Data angka ini pada SARS-CoV-2 belum
sepenuhnya terungkap. Jika serangan sedikit
Jumlah Subjek Penelitian maka akan diperlukan sampel dalam jumlah
sangat besar.15,23
Setelah tragedi vaksin virus rota gen-
erasi pertama yang meningkatkan kemungk- Vaksin Protein S
inan intususepsi pada anak, penelitian vaksin
umumnya dilakukan pada sedikitnya 30 ribu Sebagian dari kandidat vaksin SARS-
subjek. Jumlah ini diharapkan memadai untuk CoV-2 ditujukan terhadap protein S (spike)
memunculkan efek samping yang jarang sejak yang merupakan lokasi perlekatan virus pada
fase penelitian. Semua itu dilakukan mengin- reseptor ACE2 pada sel. Bagian ini sangat ber-
gat subyek adalah manusia. Untuk vaksin he- makna dan penting. Setelah berada di dalam
wan, toleransi terhadap faktor keamanan ma- sel baru diproduksi lebih banyak virus.37,73,74
sih bisa dilakukan dalam batas tertentu yang Pertanyaan yang belum sepenuhnya terjawab
lebih longgar dari pada pada manusia. Mod- adalah menyangkut mutasi di daerah tersebut.
erna mentarget 30 ribu sampel pada fase 3 Jika protein di daerah yang dituju mengalami
uji klinik, baik di Amerika Serikat maupun di perubahan, ada kemungkinan potensi vaksin
negara lain. Fase 3 ini diharapkan sudah dim- menjadi bermasalah. Tabel 3 memuat seba-
ulai Juli 2020. Sasaran utama adalah dewasa gian kandidat vaksin yang mengarah pada
muda berusia 18–55 tahun, dengan sekelom- protein S.38
pok kecil kelompok lanjut usia, dan kelompok Sebagian besar vaksin yang diteliti akan difor-

Tabel 3. Kandidat Vaksin SARS-CoV-2 yang Ditujukan pada Protein Spike (S)38

No Vaksin Peneliti Metode Fase


1 Parainfluenza virus 5-based vac- University of Iowa/ Uni- Non replicating Preklinik
cine expressing the spike protein versity of Georgia viral vector
2 Recombinant deactivated rabies Bharat Biotech/Thomas
virus containing S1 Jefferson University
3 S Protein WRAIR/USAMRIID Protein subunit Preklinik
4 S Protein + adjuvant National Institute of In-
fectious Disease Japan
5 Microneedle array S1 unit University of Pittsburgh
6 S protein AJ Vaccines
7 S protein EpiVax/University of
Georgia
8 S protein (baculovirus produc- Sanofi Pasteur/GSK
tion)
9 S1 atau RBD protein Baylor College of Med-
icine

Tabel 4. Kandidat Vaksin SARS-CoV-2 per oral38

No Vaksin Peneliti Motode Fase


1 Oral Ad5 Stabilitech Biopharma Non replicating Preklinik
2 Oral vaccine platform Vaxart viral vector
3 Oral E.coli-based protein expres- MIGAL Galilee Research Protein Subunit Preklinik
sion system of S and N proteins Institute
4 Orally delivered, heat stable Applied Biotechnology
subunit Institute Inc

J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020 236
Vaksin SARS-CoV-2

mulasi sebagai vaksin injeksi. Hanya sedikit langga menggunakan vaksin berbasis vektor
peneliti membuat vaksin oral seperti yang ter- virus adeno. Potongan gen dari virus SARS-
cantum pada Tabel 4. CoV-2 dimasukkan ke dalam fragmen virus
adeno untuk kemudian disusupkan ke tubuh
Lembaga yang Terlibat manusia. Hingga saat ini di dunia memang be-
lum ada vaksin dengan cara ini, tetapi metode
Dua raksasa perusahaan vaksin Sanofi yang sama telah digunakan untuk terapi ge-
dan GSK bekerja sama dengan metode vaksin netik di beberapa penyakit.75,76 Pada penyakit
yang lebih konvensional menggunakan sub jantung tertentu diperoleh angka keberhasi-
unit protein. Antigen S dari SARS-CoV-2 di- lan yang menggembirakan.77 Vaksin SARS-
pasangkan dengan adjuvan yang diharapkan CoV-2 yang menggunakan cara serupa adalah
mampu membangkitkan respons imun yang Vaksin Universitas Oxford, serta beberapa
lebih kuat. Uji klinik pada manusia dihara- kandidat lain yang belum memasuki tahap uji
pkan dapat dimulai pada semester 2 tahun klinik pada manusia.38
2020.23 Lembaga Eijkmann menggunakan
Dari semua institusi yang terlibat da- vaksin protein rekombinan. Pengerjaan se-
lam pengembangan vaksin, 56 (72%) adalah dang berlangsung dan diharapkan hasil sudah
pengembang swasta sedangkan 22 (28%) si- siap diproduksi pada sekitar Februari 2021.
sanya dikerjakan oleh akademisi, lembaga Dari sekuensing genom virus yang telah
publik, dan lembaga non-profit lain. Mayori- dilakukan di Lembaga Eijkmann dan Lem-
tas lembaga pengembang vaksin tersebut ada- baga Penyakit Tropis Universitas Airlangga
lah institusi kecil yang tidak berpengalaman diketahui sudah ada virus dengan mutasi di
membuat dan memproduksi vaksin dalam daerah tertentu (data dari www.gisaid.org.
jumlah besar.34 Sebanyak 46% institusi bera- Gisaid = global initiative on sharing all influ-
da di benua Amerika, 18% di China, 18% di enza data). Sebagian mutasi bahkan terjadi di
Asia non-China dan termasuk Australia, dan protein S yang merupakan lokasi favorit yang
18% di Eropa. Seluruhnya ada 19 negara yang diprioritaskan untuk pembuatan vaksin. Mu-
terlibat sekalipun tidak ada jaminan keberhas- tasi akan memperbesar risiko vaksin menjadi
ilan.34 tidak efektif, apalagi jika disertai perubahan
asam amino. Sebenarnya virus SARS-CoV-2
Situasi Indonesia lebih stabil dari pada virus SARS-CoV yang
lama, virus influenza, dan, tentu saja, virus
Ada 4 lembaga di Indonesia yang juga HIV.78 Secara teoritis lebih mudah menghasil-
meneliti vaksin SARS-CoV-2 yaitu Lembaga kan vaksin bagi virus SARS-CoV-2 diband-
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga ingkan virus influenza.
Eijkmann, Universitas Indonesia, dan Uni-
versitas Airlangga. Tiga lembaga berlokasi Vaksin Corona Universal
di Jakarta dan satu di Surabaya. Perusahaan
vaksin Indonesia, PT Bio Farma, juga sedang Virus SARS-CoV-2 mudah bermutasi
berada dalam proses penelitian vaksin bersa- seperti influenza. Mutasi ini dapat membatasi
ma SinoVac sebuah lembaga dari China untuk efek antibodi, tetapi tidak memengaruhi ke-
menjalankan studi fase 2 dan 3 di Indonesia. mampuan enzimatik virus. Orang dapat kehi-
PT Bio Farma tidak memulai dari awal, guna langan kekebalan dalam waktu singkat, bah-
mempercepat proses penemuan vaksin. Kan- kan terhadap virus yang sama.79 Mutasi dapat
didat vaksin yang akan segera diujicobakan terjadi pada daerah yang tidak terkonservasi
adalah vaksin mati (inactivated). Satu peru- sepanjang waktu.80 Mutasi juga terlihat se-
sahaan swasta di Indonesia, PT Kalbe Far- cara invitro pada SARS-CoV yang mendapat
ma juga bekerja sama dengan Genexine dari tekanan imunologis. Hal yang sama mungkin
Korea Selatan untuk pengembangan vaksin saja akan dihadapi oleh SARS-CoV-2 meng-
DNA. Empat lembaga Indonesia lain memulai hadapi begitu banyak jenis vaksin yang akan
proses dari awal. Sebenarnya masih ada satu beredar.81 Daerah yang terkonservasi adalah
lagi lembaga yang juga bekerja sama dengan target utama untuk mengurangi kemungkinan
SinoPharm dari China untuk pengembangan mutasi dan perbedaan respon antibodi. Beber-
dan uji klinik fase 1 dan 2 salah satu vaksin apa antibodi terhadap protein S SARS-CoV
inactivated lain, tetapi detail dan keterangan belum menampakkan efek yang poten terh-
lain belum jelas. adap SARS-CoV-2.57,82,83 Sebaliknya beber-
Pendekatan yang digunakan oleh lem- apa antibodi terhadap SARS-CoV-2 belum
baga di Indonesia berbeda. Universitas Air- menampakkan reaksi silang terhadap protein

237 J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020
Vaksin SARS-CoV-2

SARS-CoV maupun MERS-CoV.57 Regio S1 relatif lebih pendek, penentuan stabilitas


inti RBD ternyata sangat terkonservasi. An- kekebalan untuk jangka panjang baru dapat
tibodi terhadap regio tersebut menunjukkan dilakukan dalam fase 4 atau post-marketing
reaksi silang antar SARS-CoV dan SARS- surveillance.89 Kohort yang diteliti perlu ter-
CoV-2.57,84,85 us diikuti sampai beberapa tahun. Pada infek-
Kemungkinan SARS-CoV-2 akan si virus corona lain yang menjadi salah satu
menjadi endemis tidak dapat dinihilkan seh- penyebab utama selesma pada anak, kekebal-
ingga kebutuhan akan vaksin menjadi lebih an tidak berlangsung lama.48
panjang. Memperhitungkan mutasi yang akan Pada penderita yang berat, kadar an-
terjadi tentu menjadi relevan untuk meny- tibodi ternyata juga tinggi dan menimbulkan
iapkan vaksin untuk virus corona yang lebih pertanyaan mengenai peran antibodi untuk
luas. Sebanyak 3 virus corona yang menja- pencegahan.90 Pada umumnya antibodi netral-
di pandemi hanya dalam waktu dua dekade isasi yang tinggi akan menghambat kelanjutan
sehingga besar kemungkinan masih akan infeksi. Pada penderita infeksi SARS-CoV-2
ada pandemi virus corona lain dalam waktu yang sembuh ternyata hanya sebagian yang
yang tidak terlalu lama.21 Vaksin yang spesi- dapat mempunyai antibodi netralisasi yang
fik untuk SARS-CoV-2 besar kemungkinan tinggi.91 Nampaknya antibodi mempunyai
tidak akan melindungi terhadap virus corona peran yang relatif terbatas dalam hal ini.
lain.82,83 Membuat vaksin baru membutuhkan Gambaran di atas mencerminkan peran anti-
waktu, bahkan dengan teknologi yang terbaru bodi untuk mencegah berlangsungnya pen-
sekalipun. Kesalahan menghentikan kandidat yakit. Dalam konteks pencegahan infeksi,
vaksin SARS-CoV yang terjadi di masa lalu pemberian antibodi netralisasi pada kera be-
sehingga membuat manusia tidak siap meng- sar serta imunisasi pada hewan coba ternya-
hadapi SARS-CoV-2 seyogianya tidak ter- ta dapat melemahkan penyakit.61,91 Selain
ulang.21 Dari sekian banyak kandidat vaksin untuk kepentingan netralisasi, antibodi juga
yang didata WHO, hanya ada 1 vaksin untuk dapat merekrut komplemen dan reseptor Fc
pan-corona yang berbasis virus adeno dengan yang ada pada semua sel imun. Kemampuan
peptida yang HLA-matched. Kandidat vaksin di luar netralisasi ini kadang justru memper-
ini diinisiasi Valo Therapeutics Ltd dan masih berat proses penyakit sehingga keseimbangan
berada pada tahap preklinik.38 kedua peran menjadi sangat penting.60
Ketiga, beberapa efek samping yang
Setelah Vaksin Ditemukan sangat jarang juga baru akan diketahui saat
fase 4 tersebut.89 Untuk vaksin dengan metode
Ada beberapa hal yang akan dihadapi baru hal ini akan menjadi lebih penting. Ke-
setelah vaksin ditemukan dan antisipasi perlu empat, sebelum pandemi melanda, sebenarnya
dipersiapkan sejak awal. Salah satu masalah seluruh dunia sedang mengalami penurunan
selanjutnya adalah kemampuan menghasil- cakupan imunisasi secara sangat bermakna.
kan dalam jumlah besar di waktu yang sing- Hal tersebut dibarengi dengan menurunnya
kat. Terdapat miliaran orang di seluruh dunia tingkat kepercayaan masyarakat akan khasiat
yang membutuhkan vaksin tersebut. Apakah vaksin.92 Efek selanjutnya yang terlihat adalah
akan ada kesamaan hak di antara semua neg- meningkatnya insidens penyakit yang sebel-
ara? Ataukah prioritas akan diberikan kepada umnya sudah rendah atau bahkan menghilang.
negara maju? Bagaimana bisa vaksin dalam Situasi di negara maju serupa dengan negara
jumlah sangat besar dibuat dalam tempo yang berkembang, sekalipun mungkin alasan yang
relatif sangat singkat? Bagaimana upaya men- mendasari berbeda. Di Amerika Serikat dan
gatasi disparitas harga, jika ada? Semua itu Eropa kasus campak meraja lela kembali.93-94
adalah sebagian dari pertanyaan yang mun- Di Filipina, setelah bertahun-tahun tidak per-
cul dalam kaitan dengan vaksin SARS-CoV-2 nah lagi mengalami, terjadi wabah difteri,
setelah ditemukan.21,46,86-88 Dalam upaya mem- campak, dan polio.95
perpendek waktu tunggu, Amerika Serikat
telah memulai proses penyiapan produksi Efek Vaksin Lain terhadap SARS-CoV-2
sekalipun fase 3 uji klinik belum dimulai.48 Di
pihak lain, Universitas Oxford telah bekerja Selain vaksin spesifik SARS-CoV-2
sama dengan Astra Zeneca dan perusahaan para ahli juga mempertimbangkan efek non
vaksin Serum Institute di India untuk meny- spesifik dari vaksin BCG dan MR/MMR.96-
iasati keperluan produksi dalam jumlah yang 98 Vaksin BCG telah lama diketahui mem-
sangat besar.23 punyai efek non spesifik yang memberikan
Kedua, karena waktu uji klinik yang tambahan perlindungan – dalam batas ter-

J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020 238
Vaksin SARS-CoV-2

tentu – untuk penyakit infeksi lain.96.99-101 579: 265–9.


Orang juga berspekulasi dan menilai di neg- 4. W orldometer. [cited 2020 June 20]. Available
from: https://www.worldometers.info/coronavi-
ara berkembang kasus SARS-CoV-2 mungkin rus/
lebih sedikit, sekalipun gambaran di berbagai 5. Eastman RT, Roth JS, Brimacombe KR, Simeon-
negara tidak seragam.102 Vaksin BCG juga ov A, Shen M, Patnaik S, Hall MD. Remdesivir: A
menaikkan imunogenisitas vaksin lain.103 review of Its discovery and development leading
Mekanisme BCG di atas dimediasi oleh efek to emergency use authorization for treatment of
COVID-19. ACS Cent. Sci. 2020; 6: 672−83.
heterologus dari kemampuan imunitas adaptif 6. Shukla AM, Shukla AW. Expanding horizons for
seperti reaksi silang yang dimediasi sel T ser- clinical applications of chloroquine, hydroxychlo-
ta melalui potensiasi respon imun alamiah.104 roquine, and related structural analogues. Drugs
Laporan dari Israel tidak mendapatkan perbe- Context.2019; 8: 2019–21.
daan signifikan pada kelompok yang meneri- 7. Cortegiani A, Ingoglia G, Ippolito M, Giarrata-
no A, Einav S. A systematic review on the safety
ma vaksin BCG maupun tidak.102 and efficacy of chloroquine for the treatment of
Penelitian berskala besar yang menilai Covid-19. J Crit Care 2020;57:279–83.
efek vaksin BCG terhadap penularan SARS- 8. Gautret P, Lagier JC, Parola P, Hoang VT, Meddeb
CoV-2 dilakukan di Melbourne, Australia. L, Mailhe M, et al. Hydroxychloroquine and azi-
Bantuan dana dari Gates Foundation memun- thromycin as a teeatment of Covid-19: results of
an open label non-randomized clinical trial. Int J
gkinkan penelitian yang disebut BRACE trial Antimicrob Agents 2020;56(1):105949.
ini diperluas ke Eropa. Hasil akhir diharapkan 9. Rabby MII. Current drugs with potential for treat-
akan diperoleh tahun 2020 ini juga.105 Ke- ment of COVID-19: A literature review. J Pharm
mampuan vaksin MR/MMR belum diteliti, Pharm Sci.2020 (www.cspsCanada.org); 23:58–
tetapi spekulasi mengenai efek non spesifik 64
10. Xu X, Han M, Li T, Sun W, Wang D, Fu B, et al.
vaksin tersebut telah banyak dipublikasi.97,98 Effective treatment of severe COVID-19 patients
with tocilizumab. ChinaXiv. 2020;117(20):10970–
Penutup 5.
11. Mahase E. Covid-19: Low dose steroid cuts death
Upaya gencar yang dilakukan untuk in ventilated patients by one third, trial finds. BMJ
2020;369:m2422.
mendapatkan vaksin pertama yang ampuh 12. Veronese N, Demurtas J, Yang L, Tonelli R, Bar-
terhadap virus SARS-CoV-2 akan semakin bagallo M, Lopalco P, et al. Use of corticoste-
intens dalam bulan-bulan mendatang. Ke- roids in coronavirus disease 2019 pneumonia: A
mampuan meneliti dengan segala sumber systematic review of the literature. Front Med.
daya yang ada dewasa ini jauh lebih memu- 2020;7:170.
13. Rojas M, Rodríguez Y, Monsalve DM, Acos-
dahkan dibandingkan penelitian vaksi pada ta-Ampudia Y, Camacho B, Gallo JE, et al. Conva-
satu dasawarsa yang lalu. Hal tersebut tentu lescent plasma in Covid-19: Possible mechanisms
menggembirakan, apalagi jika diingat belum of action. Autoimmunity Rev.2020; 19(7):102554.
ada terapi virus SARS-CoV-2 yang memenuhi 14. Golchin A, Seyedjafari E, Ardeshirylajimi A. Mes-
harapan. enchymal stem cell therapy for COVID-19: Pres-
ent or future. Stem Cell Rev Rep. 2020;16(3):427–
Pada vaksin terkandung harapan be- 33.
sar. Masih ada waktu untuk memikirkan lang- 15. Mao HH, Chao S. Advances in vaccines. Adv Bio-
kah dan jawaban yang adil dan tepat terhadap chem Eng Biotechnol.2020; 171:155–88.
potensi permasalahan. Sangat diidamkan ter- 16. Greenwood B. The contribution of vaccination to
sedianya vaksin mujarab tersebut di awal ta- global health: past, present and future. Phil Trans
R Soc B. 2014;369:20130433.
hun 2021. Keberhasilan mendapatkan vaksin 17. Bloom DE, Canning D, Weston M. The value of
menghadapi pandemi kali ini akan juga mer- vaccination. World Economics 2005; 6(3):15–39
upakan sarana pembelajaran terbaik mengha- 18. Schuchat A. Human vaccines and their importance
dapi wabah-wabah berikutnya di masa men- to public health. Procedia in Vaccinol 2011;5:120–
6.
datang. 19. Rusnock AA. Historical context and the roots
of Jenner’s discovery, Hum Vacc Immunother.
Daftar Pustaka 2016;12(8):2025–8.
20. Kaslow DC. Certainty of success: three critical pa-
1. Z
hou P, Yang XL, Wang XG, Hu B, Zhang L, rameters in coronavirus vaccine development. Npj
Zhang W, et al. A pneumonia outbreak associated Vaccines 2020;5:42.
with a new coronavirus of probable bat origin. Na- 21. Giurgea LTY, Han A, Memoli MJ. Universal coro-
ture. 2020;579:270–3. navirus vaccines: the time to start is now. Npj Vac-
2. Andersen KG, Rambaut A, Lipkin WI, Holmes cines 2020;5:43.
EC, Garry RF. The proximal origin of SARS- 22. Morens DM, Taubenberger JK. Making universal
CoV-2. Nat Med. 2020;26;450–2. influenza vaccines: lessons from the 1918 pan-
3. Wu F, Zhao S, Yu B, Chan YM, Wang W, Song demic. J Infect Dis.2019; 219: S5–13.
ZG, et al. A new coronavirus associated with hu- 23. Mullard A. COVID-19 vaccine development pipe-
man respiratory diseases in China. Nature 2020; line gears up. Lancet. 2020;395:1751–2.

239 J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020
Vaksin SARS-CoV-2

24. Coronaviridae Study Group of the International tein nanoparticles induce coronavirus neutralizing
Committee on Taxonomy of Viruses. The species antibodies in mice. Vaccine. 2014;32(26):3169–
severe acute respiratory syndrome-related coro- 74.
navirus: classifying 2019-nCoV and naming it 42. Chen WH, Chag SM, Poongvanam MV, Biter AB,
SARS-CoV-2. Nat Microbiol. 2020;5:536–44. Ewere EA, Rezende W, et al. Optimization of the
25. Tay MZ, Poh CM, Rénia L, MacAry PA, Ng LFP. production process and characterization of the
The trinity of Covid-19: immunity, inflammation, yeast-expressed SARS-CoV recombinant recep-
and intervention. Nat Rev Immunol. 2020;20:363– tor-binding domain (RBD219-N1), a SARS vac-
74. cine candidate. J Pharm Sci. 2017;106(8):1961–
26. Prompetchara E, Ketloy C, Palaga T. Immune 70.
responses in Covid-19 and potential vaccines: 43. Smith TRF, Patel A, Ramos S, Elwood D, Zhu X,
lesson learned from SARS and MERS epidemic. Yan J, et al. Immunogenicity of a DNA vaccine
Asian Pac J Allergy Immunol. 2020;38:1–9. candidate for COVID-19. Nature Communica-
27. Fehr AR, Perlman S. Coronaviruses: an overview tions. 2020;11:2601.
of their replication and pathogenesis. Methods 44. Anonymous. Editorial: Race for a Covid-19 vac-
Mol Biol. 2015;1282:1–23. cine. EbioMed. 2020;55:102817.
28. Zimmermann P, Curtis N. Coronavirus infections 45. Zhu FC, Li YH, Guan XH, Hou LH, Wang WJ, Li
in children including COVID-19. Pediatr Infect JX, et al. Safety, tolerability, and immunogenic-
Dis J.2020; 39(5):355–68. ity of a recombinant adenovirus type 5-vectored
29. Lu R, Zhao X, Li J, Niu P, Yang B, Wu H, et al. Covid-19 vaccine: a dose escalation, open label,
Genomic characterisation and epidemiology of non-randomized, first-in-human trial. Lancet.
2019 novel coronavirus: implications for virus or- 2020;395(10240):1845–54.
igin and receptor biding. Lancet. 2020;395:565– 46. Lee N, McGeer A. The starting line for
74. Covid-19 vaccine development. Lancet.
30. Li Q, Guan X, Wu P, Wang X, Zhou L, Tong Y, et 2020;395(10240):1815–6.
al. Early transmission dynamics in Wuhan, China, 47. Chandrashekar A, Liu J, Martinot AJ, McMah-
of novel coronavirus-infected pneumonia. N Engl an K, Mercado NB, Peter L, et al. SARS-CoV-2
J Med. 2020;382:1199–207. infection protects against rechallenge in rhesus
31. Hoffmann M, Kleine-Weber H, Kruger N, Muller macaques. Science 2020; doi:10.1126/science.
M, Drosten C, Pohlmann S. The novel coronavirus abc4776
2019 (2019-nCoV) uses the SARS coronavirus re- 48. Abbasi J. Anthony Fauci, MD on Covid-19 vac-
ceptor ACE2 and the cellular protease TMPRSS2 cines, schools, and Larry Kramer. J Am Med As-
for entry into target cells. BioRxiv 2020. Preprint. soc .2020; E1-3.
32. Hotez PJ, Corry DB, Bottazzi ME. Covid-19 vac- 49. Subbarao K, McAuliffe J, Vogel L, Fahle G,
cine design: the Janus face of immune enhance- Fischer S, Tatti K, et al. Prior infection and pas-
ment. Nat Rev Immunol. 2020;20:347–8. sive transfer of neutralizing antibody prevent
33. Yong CY, Ong HK, Yeap SK, Ho KL, Tan WS. Re- replication of severe acute respiratory syndrome
cent advances in the vaccine development against coronavirus in the respiratory tract of mice. J Vi-
Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus. rol. 2004;78:3572–7.
Front Microbiol. 2019;10:1781. 50. Zhong X, Yang H, Guo ZF, Sin WYF, Chen W,
34. Le TT, Andreadakis Z, Kumar A, Roman RG, Xu J, et al. B-cell responses in patients who have
Tollefsen S, Saville M, Mayhew S. The Covid-19 recovered from severe acute respiratory syndrome
vaccine development landscape. Nat Rev. target a dominant site in the S2 domain of the sur-
2020;19:305–6. face spike glycoprotein. J Virol. 2005;79:3401–8.
35. Amanat F, Krammer F. SARS-CoV-2 vaccines: 51. Guo L, Ren L, Yang S, Xiao M, Chang D, Yang F,
Status report. Immunity. 2020;52:583–9. et al. Profiling early humoral response to diagnose
36. Zhang J, Zeng H, Gu J, Li H, Zheng L, Zou Q. novel coronavirus disease (COVID-19). Clin In-
Progress and prospects on vaccine development fect Dis. 2020:1–8.
against SARS-CoV-2. Vaccines. 2020;8:153. 52. Wu F, Wang A, Liu M, Wang Q, Chen J, Xia S,
37. Callaway E. The race for coronavirus vaccines. Neutralizing antibody responses to SARS-CoV-2
Nature. 2020;580:576–7. in a Covid-19 recovered patients cohort and their
38. World Health Organization. Draft landscape of implications. MedRxiv 2020. Preprint.
Covid-19 candidate vaccines- 2 June 2020. [cited 53. Tan YJ, Goh PY, Fielding BC, Shen S, Chou CF,
2020 June 10]. Available from:https://www.who. Fu JL, et al. Profile of antibody responses against
int/who-documents-detail/draft-landscape-of- severe acute respiratory syndrome coronavirus re-
covid-19-candidate-vaccines combinant protein and their potential use as diag-
39. Chen WH, Du L, Chag SM, Ma C, Tricoche N, nostic markers. Clin Diagn Lab Immunol. 2004;
Tao X, et al. Yeast-expressed recombinant pro- 11: 362–71.
tein of the receptor-binding domain in SARS- 54. Wu HS, Hsieh YC, Su IJ, Lin TH, Chiu SC, Hsu
CoV spike protein with deglycosylated forms as a YF, et al. Early detection of antibodies against
SARS vaccine candidate. Hum Vacc Immunother. various structural proteins of the SARS-associat-
2014;10(3):648–58. ed coronavirus in SARS patients. J Biomed Sci.
40. Jiang S, Bottazzi ME, Du L, Lustigman S, Tseng 2004; 11: 117–26.
CK, Curtis E, et al. Roadmap to developing a re- 55. Temperton NJ, Chan PK, Simmons G, Zambon
combinant coronavirus S protein receptor-binding MC, Tedder RS, Takeuchi Y, Weiss RA. Longitu-
domain vaccine for severe acute respiratory syn- dinally profiling neutralizing antibody response to
drome. Expert Rev Vaccines. 2012;11(12):1405– SARS coronavirus with pseudotypes. Emerg In-
13. fect Dis. 2005; 11: 411–6.
41. Coleman CM, Liu YV, Mu H, Taylor JK, Massare 56. Zhu Z, Chakraborti S, He Y, Roberts A, Sheahan
M, Flyer DC, et al. Purified coronavirus spike pro- T, Xiao X, et al. Potent cross-reactive neutral-

J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020 240
Vaksin SARS-CoV-2

ization of SARS coronavirus isolates by human 73. Zhao Y, Zhao Z, Wang Y, Zhou Y, Ma Y, Zuo W.
monoclonal antibodies. Proc Natl Acad Sci USA. Single-cell RNA expressing profiling of ACE2, the
2007;1004:12123–8. putative receptor of Wuhan 2019-nCoV, BioRxiv
57. Tian X, Li C,Huang A, Xia S, Lu S, Shi Z, Lu 2020. Preprint.
L, et al. Potent binding of 2019 novel coronavi- 74. Walls AC, Park YJ, Tortorici MA, Wall A, Mc-
rus spike protein by a SARS coronavirus specific Guire AT, Veesler D. Structure, function, and anti-
human monoclonal antibody. Emerg Microbes In- genicity of SARS-CoV-2 spike glycoprotein. Cell.
fect.2020;9:382–5. 2020;181(2):281–92.
58. Bolles M, Deming D, Long K, Agnihothram S, 75. Wold WSM, Toth K. Adenovirus vectors for gene
Whitmore A, Ferris M, et al. A double-inactivat- therapy, vaccination and cancer gene therapy. Curr
ed severe acute respiratory syndrome coronavirus Gene Ther. 2013:13(6):421–33.
vaccine provides incomplete protection in mice 76. Lee CS, Bishop ES, Zhang R, Yu X, Farina EM,
and induces increased eosinophilic proinflamma- Yan S, et al. Adenovirus-mediated gene delivery:
tory pulmonary response upon challenge. J Vi- Potential applications for gene and cell-based
rol.2011;85:12201–15. therapies in the new era of personalized medicine.
59. Jaume M, Yip MS, Cheung CY, Leung HL, Li Genes Dis. 2017;4(2):43–63.
PH, Kien F, et al. Anti-severe acute respiratory 77. Chamberlain K, Riyad JM, Weber T. Cardiac gene
syndrome coronavirus spike antibodies trigger in- therapy with adeno-associated virus-based vec-
fection of human immune cells via a pH- and cys- tors. Curr Opin Cardiol. 2017. Preprint.
teine protease-independent FcgR pathway. J Virol. 78. Jia Y, Shen G, Zhang Y, Huang KS, Ho HY, Hor
2011;85:10582–97. WS, Yang CH. Analysis of the mutation dynamics
60. Zohar T, Alter G. Dissecting antibody-mediated of SARS-CoV-2 reveals the spread history 1 and
protection against SARS-CoV-2. Nat Rev Immu- emergence of 2 RBD mutant with lower ACE2
nol. 2020;20:392–4. binding affinity. BioRxiv 2020. Preprint.
61. Yasui F, Kohara M, Kitabatake M, Nishiwaki T, 79. Sandbulte MR, Westgeest KB, Gao J, Xu X, Kli-
Fujii H, Tateno C, et al. Phagocytic cells contrib- mov AI, Russell CA, et al. Discordant antigenic
ute to the antibody-mediated elimination of pul- drift of neuraminidase and hemaglutinin in H1N1
monary-infected SARS coronavirus. Virology. and H3N3 influenza viruses. Proc Natl Acad Sci
2014;454–455:157–68. USA. 2011;108:20748–53.
62. Chen WH, Strych U, Hotez PJ, Botazzi ME. The 80. Ren L, Zhang Y, Li J, Xiao Y, Zhang J, Wang Y,
SARS-CoV-2 vaccine pipeline: an overview. Curr et al. Genetic drift of human coronavirus OC43
Trop Med Reports. 2020;7:61–4. spike gene during adaptive evolution. Sci Rep.
63. Plotkin SA. The RV144 Thai HIV vaccine trial. 2015;5:11451.
Hum Vacc. 2010;6(2):157–63. 81. Sui J, Aird DR, Tamin A, Murakami A, Yan M,
64. Gao Q, Bao L, Mao H, Wang L, Xu K, Yang M, et al. Yammanuru A, et al. Broadening of neutraliza-
Development of an inactivated vaccine candidate tion activity to directly block a dominant antibody
for SARS-CoV-2. Science. 2020;369(6499):77– driven SARS-coronavirus evolution pathway.
81. PLOS Pathog. 2008;4:e1000197.
65. Chen WH, Tao X, Agrawal A, Algaissi A, Peng 82. Wrapp D, Wang N,Corbett KS, Goldsmith JA,
BH, Pollet J, et al. Yeast-expressed SARS-CoV re- Hsieh CL, Abiona O, et al. Cryo-EM structure of
combinant receptor-binding domain (RBD219N1) the 2019-nCoV spike in the prefusion conforma-
formulated with alum induces protective immu- tion. Science. 2020;367:1260–3.
nity and reduces immune enhancement. BioRxiv 83. Lan J, Ge J, Yu J, Shan S, Zhou H, Fan S, et al.
2020. Preprint. Structure of th SARS-CoV-2 spike receptor-bind-
66. Hotez PJ, Corry DB, Strych U, Bottazzi ME. ing domain bound to the ACE2 receptor. Nature.
Covid-19 vaccines: neutralizing antibodies and the 2020;581:215–20.
alum advantage. Nat Rev Immunol. 2020;20:399– 84. Yuan M, Wu NC, Zhu X, Lee CCD, So RTY, Lu
400. H, et al. A highly conserved cryptic epitope in the
67. Van Doremalen N, Lambe T, Spencer A, Be- receptor-binding domains of SARS-CoV-2 and
lij-Rammerstorfer, Purushotham JN, Port JR, et al. SARS-CoV. Science. 2020;368:630–3.
ChAdOx1 nCoV-19 vaccination prevents SARS- 85. Wang C, Li W, Drabek D, Okba NMA, van Hape-
CoV-2 pneumonia in rhesus macaques. BioRxiv ren R, Osterhaus ADME, et al. A human monoclo-
2020. Preprint. nal antibody blocking SARS-CoV-2 infection. Nat
68. Ghimire TR. The mechanisms of action of vac- Commun. 2020;11:2251.
cines containing aluminium adjuvants: an in vitro 86. Heininger U. Severe acute respiratory syndrome
versus in vivo paradigm. Springerplus. 2015;4:181 coronavirus 2 vaccines. Setting expectations ap-
69. Gangurde HH, Gulecha VS, Borkar VS, Mahajan propriately. Pediatr Infect Dis J. 2020;39(7):e123–
MS, Khandare RA, Mundada AS. Swine Influen- 4.
za A (H1N1 Virus): A pandemic disease. Sys Rev 87. Harrison EA, Wu JW. Vaccine confidence
Pharm. 2011;2(2):110–24. in the time of COVID-19. Eur J Epidemiol.
70. Carlsen B, Glenton C. The swine flu vaccine, 2020;35:325–30.
public attitudes, and researcher interpretations: a 88. Trogen B, Oshinsky D, Caplan A. Adverse
systematic review of qualitative research. BMC consequences of rushing a SARS-CoV-2 vac-
Health Serv Res. 2016;16:203. cine: implications for public trust. JAMA.
71. Thomas SJ, L’Azou M, Barrett ADT, Jackson 2020;323(24):2460–1.
NAC. Fast track Zika vaccine development: is it 89. Cashman P, Macartney K, Khandakerd G, King
possible. N Engl J Med. 2016;375:1212–6. C, Gold M, Durrheima DN. Participant-centred
72. Wolosin S, Patel N, Kesselheim AS. False nega- active surveillance of adverse events following
tive tests for SARS-CoV-2 infection – challenges immunisation: a narrative review. Int Health.
and implications. N Engl J Med. 2020. Preprint. 2017;9(3):164–76.

241 J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020
Vaksin SARS-CoV-2

90. Long QX, Liu BZ, Deng HJ, Wu GC, Deng K, fects of measles, mumps, and rubella (MMR)
Chen YK, et al. Antibody responses to SARS- vaccination in high income setting: population
CoV-2 in patients with Covid-19. Nat Med. based cohort study in the Netherlands. Br Med J.
2020;26:845–8. 2017;358:j3862.
91. Yu J, Tostanoski LH, Peter L, Mercado NB, Mc- 99. Miller A,Reandelar MJ, Fasciglione K, Roumeno-
Mahan K, Mahrokhian SH, et al. DNA vaccine va V, Li Y, Otazu GH.Correlation between univer-
protection against SARS-CoV-2 in rhesus ma- sal BCG vaccination policy and reduced morbidity
caques. Science. 2020;eabc6284 and mortality for COVID-19: an epidemiological
92. Bramer CA, Kimmins LA, Swanson R, Kuo J, study. MedRxiv 2020. Preprint.
Vranesch P, Jacques-Caroll LA, Shen AK. De- 100. a MK, Yu Q, Salvador CE, Melani I, Kitaya-
cline in child vaccination coverage during the ma S. Mandated bacillus Calmette-Guerin (BCG)
COVID-19 pandemic — Michigan Care Improve- vaccination predicts flattened curves for the spread
ment Registry, May 2016–May 2020. Morb Mor- of COVID-19. MedRxiv 2020. Preprint.
tal Weekly Rep. 2020;69(20):630–1 101. Hollm-Delgado MG, Stuart EA, Black
93. Kaic B, Tesovic G. Measles outbreak: a warning RE. Acute lower respiratory tract infection
sign of troubles ahead. Croat Med J. 2019;60:393– among BCG-vaccinated children. Pediatrics.
6. 2014;133(1):e73–81.
94. Said EA, Al-Balushi MS. Measles on the rise. The 102. Hamiel U, Kozer E, Youngster I. SARS-
importance of vaccination. Sultan Qaboos Univer- CoV-2 rates in BCG-vaccinated and unvaccinated
sity Med J. 2019;19(2):e89–90. young adults. JAMA. 2020;323(22):2340–1.
95. Anonymous. Editorial. Infectious disease crisis in 103. Leentjens J, Kox M, Stokman R, Gerretsen J,
the Philippines. Lancet Infect Dis. 2018;18: 123. Diavatopoulos DA, van Crevel R, et al. BCG vac-
96. Li Y, Zhao S, Zhuang Z, Cao P, Yang L, He D. The cination enhances the immunogenicity of subse-
correlation between BCG immunization coverage quent influenza vaccination in healthy volunteers:
and the severity of COVID-19. SSRN Electronic a randomized, placebo-controlled pilot study. J
Journal 2020. Infect Dis. 2015;212(12):1930–8.
97. Mina MJ. Measles, immune suppression and vac- 104. Netea MG, van Crevel R. BCG-induced pro-
cination: direct and indirect nonspecific vaccine tection: effects on innate immune memory. Semin
benefits. J Infect.2017;74(Suppl.1):S10–7. Immunol. 2014;26(6):512–7.
98. Tielemans SMAJ, De Melker HE, Hahne SJM, 105. Curtis N, Sparrow A, Ghebreyesus TA, Netea
Boef AGC, van der Klis FRM, Sanders EAM, MG. Considering BCG vaccination to reduce the
van der Sande MAB, Knol MJ. Non-specific ef- impact of COVID-19. Lancet. 2020;395:1545–6.

J Indon Med Assoc, Volum: 70, Nomor: 10, Oktober 2020 242

Anda mungkin juga menyukai