Anda di halaman 1dari 6

Ni Putu Nita Pranita, Rizki Novtarina, Robby Cahyo Nugroho, Rani Himayani, Helmi Ismunandar |Penerapan Bioteknologi Rekombinan

DNA:
Pengembangan Vaksinasi Covid-19

Penerapan Bioteknologi DNA Rekombinan:


Pengembangan Vaksinasi COVID-19
Ni Putu Nita Pranita1, Rizki Novtarina2, Robby Cahyo Nugroho3,
Rani Himayani4,Helmi Ismunandar5
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
1
Bagian Ilmu Bedah Orthopedi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala sektor makin lama makin besar.Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi mendorong inovasi di semua bidang termasuk di bidang kesehatan.Khusus menyangkut kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang kesehatan bertumpu pada penelitian-penelitian para ahli, termasuk di dalamnya bioteknologi
kedokteran.Salah satu bentuk pemanfaatan bioteknologi kedokteran adalah pengembangan vaksinasi.Dalam mengahadapi
pandemi Covid-19, penerapan bioteknologi kedokteran ini dapat dilakukan dengan pengembangan vaksinasi memanfaatkan
teknologi DNA rekombinan.Seluruh peneliti di berbagai dunia dalam segala bidang yang berkaitan seperti ahli genomik dan
struktur biologi saling bahu-membahu untuk mengembangkan vaksin ini.Dari beberapa instansi tersebut, InoVio sebagai salah
satu instansi peneliti mengembangkan vaksin DNA. Vaksin DNA memiliki beberapa keunggulan antara lain waktu produksi dan
formulasi yang cepat, dapat diproduksi dalam jumlah besar, lebih aman, lebih stabil terhadap temperatur sehingga mudah
disimpan dan ditransportasikan. Saat ini vaksin DNA untuk virus SARS-CoV-2 masih dalam tahap uji klinis selanjutnya dan
diproduksi masal untuk penggunaan darurat.

Kata Kunci: Covid 19, Rekombinan DNA, Vaksin DNA

Application of Recombinant DNA Biotechnology:


Development of Covid-19 Vaccine
Abstract
The role of science and technology in all sectors is getting bigger and bigger. The development of science and technology
encourages innovation in all fields including in the health sector. Specifically regarding advances in science and technology in
the health sector, it relies on research by experts, including medical biotechnology. One form of utilization of medical
biotechnology is the development of vaccinations. In dealing with the Covid-19 pandemic, the application of medical
biotechnology can be done by developing vaccinations using recombinant DNA technology. All researchers around the world
in all related fields such as genomic and structural biology experts work together to develop this vaccine. Of these several
agencies, InoVio as one of the research agencies developed a DNA vaccine. The DNA vaccine has several advantages, including
fast production time and formulation, can be produced in large quantities, is safer, more stable to temperature so that it is
easy to store and transport. Currently the DNA vaccine for the SARS-CoV-2 virus is still in the next clinical trial phase and is
mass produced for emergency use.

Keywords : Covid-19, DNA recombinant, DNA vaccine,

Pendahuluan 2020 materi genetik dari virus tersebut diketahui


Pada Desember 2019, sebuah wabah yaitu MN908947.3. Penelitian selanjutnya
penyakit saluran pernapasan yang belum menunjukkan hubungan yang dekat virus
diketahui penyebabnya terjadi di Wuhan, China. tersebut dengan penyebab dari severe acute
Laporan China kepada World Health respiratory syndrome (SARS) yang pernah
Organization (WHO) yaitu terdapat 44 orang mewabah di Hongkong pada tahun 2003 hingga
pasien pneumonia berat yang terjadi di suatu WHO menamakannya sebagai virus SARS-CoV-
wilayah di kota Wuhan, China. Dalam waktu 2 atau lebih dikenal dengan novel corona virus
kurang dari satu bulan, tepatnya pada 10 Januari (nCoV-19).1 Tidak lama kemudian mulai muncul

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 | 300


Ni Putu Nita Pranita, Rizki Novtarina, Robby Cahyo Nugroho, Rani Himayani, Helmi Ismunandar |Penerapan Bioteknologi Rekombinan DNA:
Pengembangan Vaksinasi Covid-19

laporan dari provinsi lain di China bahkan diluar teknologi mendorong inovasi di semua bidang
China pada orang-orang dengan riwayat termasuk di bidang kesehatan. Khusus
perjalanan dari Kota Wuhan yaitu didapatkan menyangkut kemajuan ilmu pengetahuan dan
laporan di Korea Selatan, Jepang, Thailand, teknologi di bidang kesehatan bertumpu pada
Amerika Serikat, Makaum Hongkong, Singapura penelitian-penelitian para ahli, termasuk di
dan total 25 negara lainnya. 2 dalamnya bioteknologi kedokteran.6
Ancaman virus ini semakin terlihat ketika Bioteknologi merupakan penggunaan
berbagai kasus menunjukkan penularan antar biokimia, mikrobiologi dan rekayasa genetika
manusia atau human to human transmission secara terpadu untuk menghasilkan barang atau
pada dokter dan petugas medis yang merawat hal lainnya bagi kepentingan manusia.
pasien tanpa ada riwayat berpergian.Penularan Pemanfaatan rekayasa genetika ini merupakan
langsung antar manusia ini menimbulkan suatu aplikasi genetik dengan melakukan
peningkatan jumlah kasus yang luar biasa transplantasi gen dari satu organisme ke
hingga pada akhir Januari 2020 didapatkan organisme lain. Melalui bioteknologi ini
peningkatan 2000 kasus terkonfirmasi dalam 24 diharapkan dapat memecah berbagai
jam. Pada akhir Januari 2020, WHO permasalahan di dalam bidang kesehatan.
menetapkan status global emergency pada Perkembangan bioteknologi ini telah mencapai
kasus virus corona ini dan pada 11 Maret biologi molekuler dengan ditemukannya
2020, WHO menetapkan kasus ini sebagai sequencing DNA dan DNA rekombinan.7
sebuah pandemi.3 Teknologi DNA rekombinan ini
Transmisi SARS-CoV-2 ini dapat terjadi merupakan kumpulan teknik atau metode
melalui kontak langsung, kontak tidak langsung pengklonan gen yang direkayasa lebih lanjut
atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
melalui sekret seperti air liur, percikan atau Pengklonan gen sendiri merupakan suatu
droplet dan dapat juga melalui udara atau proses memasukkan DNA atau gen asing ke
airborne. Metode transmisi yang beragam ini dalam suatu sel inang dengan bantuan vektor.8
mengakibatkan penularan dari virus SARS-CoV-2 Secara rinci, proses ini meliputi empat tahap
lebih sulit ditangani.4 utama, yaitu konstriksi DNA rekombinan,
Virus yang telah menyebar hingga ke 199 transformasi, seleksi sel klon dan isolasi klon
negara dengan tingkat kematian yang mencapai DNA rekombinan yang membawa gen yang
4-5% diseluruh dunia bukan merupakan sebuah diinginkan.9
masalah kecil.Hingga saat ini belum ada terapi Banyak sekali contoh pemanfaatan
spesifik yang dapat digunakan untuk tatalaksana teknologi DNA rekombinan di bidang
pasien dengan infeksi virus ini.Sejauh ini pasien kedokteran, diantaranya adalah penemuan
hanya diberikan beberapa jenis antivirus yang insulin yang efektif untuk penanganan diabetes
diharapkan dapat menghambat masuknya virus mellitus, pembuatan vaksin seperti vaksin
ke dalam sel namun belum didapatkan hasil. influenza dan hepatitis B, terapi gen untuk
Pasien yang terinfeksi hanya diberikan terapi pasien-pasien dengan keganasan atau kelainan
suportif.5 Para peneliti kemudian melalukan kromosom dan banyak contoh lainnya. 10
penelitian pengembangan vaksin sebagai Vaksin merupakan salah satu hasil
langkah dalam menanggapi pandemi ini.Salah pemanfaatan teknologi DNA rekombinan.Vaksin
satunya adalah dengan pemanfaatan telah lama dikenal sebagai suatu substansi yang
bioteknologi kedokteran. digunakan untuk memperoleh respon imun
terhadap mikroorganisme patogen.Vaksin
Isi pertama kali ditemukan pada tahun 1796 oleh
Peran ilmu pengetahuan dan teknologi Edward Jenner yaitu vaksin virus cacar. Sejak
dalam segala sektor makin lama makin saat itu teknologi pembuatan vaksin telah
besar.Perkembangan ilmu pengetahuan dan berkembang dengan pesat dan berbagai jenis

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 | 301


Ni Putu Nita Pranita, Rizki Novtarina, Robby Cahyo Nugroho, Rani Himayani, Helmi Ismunandar |Penerapan Bioteknologi Rekombinan DNA:
Pengembangan Vaksinasi Covid-19

vaksin untuk mencegah penyakit infeksi telah respon imun humoral dan tidak dapat
banyak digunakan.Berbagai jenis vaksin telah menimbulkan respon imun seluler.13 Seiring
dikembangkan melalui pendekatan teknologi dengan perkembangan teknologi rekombinan
DNA rekombinan ini.11 DNA ini dikembangkan vaksin generasi keempat
Perjalanan pembuatan vaksin dimulai yaitu vaksin DNA.14
dari vaksin generasi pertama yang mengandung
mikroorganisme hidup yang telah dilemahkan Vaksin DNA
hingga saat ini sudah dikembangkan vaksin Vaksin DNA yang disebut juga sebagai
yang memanfaatkan fragmen antigenik dari vaksin genetik memiliki prinsip memicu respon
suatu mikroorganisme untuk merangsang kekebalan tubuh dengan menggunakan antigen
respon imun.12 rekombinan yang terkode dalam plasmid
Vaksin generasi pertama merupakan DNA.Plasmid tersebut mengandung sekuens
vaksin yang dikembangkan dari mikroba DNA yang mengkode antigen tertentu sesuai
patogen yang telah dilemahkan.Vaksin ini telah dengan respon imun yang diinginkan. Vaksin ini
banyak digunakan namun alasan pertimbangan diberikan di jaringan tertentu dimana jaringan
keamanan maka dikembangkanlah vaksin tersebut akan menjadi tempat produksi antigen
generasi kedua.Hal ini dikarenakan vaksin yang dimaksud. Antigen akan dikenali oleh
generasi pertama seringkali bermutasi kembali sistem imun sehingga menghasilkan imunisasi
menjadi virulen yang menimbulkan efek tidak yang efektif. 15
diinginkan.Oleh sebab itu biasanya jenis vaksin Vaksin DNA diperkenalkan pada awal
yang dilemahkan ini tidak dianjurkan diberikan tahun 90-an setelah penemuan mengenaik
kepada penderita yang menderita penyakit- injeksi intramuscular dengan naked DNA dapat
penyakit immunocompromized.13 memicu diekspresikannya antigen yang terkode
Vaksin generasi kedua adalah vaksin yang didalamnya. Kemudian berlanjut dengan
mengandung mikroorganisme yang diamtikan adanya penemuan tentang respon imun yang
dengan zat kimia tertentu, biasanya ditimbulkan oleh injeksi DNA cukup kuat untuk
menggunakan formalin dan fenol. Namun, memproteksi mencit atau ayam terhadap
dalam penggunaannya vaksin ini sering penyakit influenza. Vaksin DNA telah efektif
mengalami kegagalan dengan tidak melindungi berbagai hewan uji terhadap
13
menimbulkan respon imun tubuh. berbagai penyakit seperti penyakit infeksi,
Untuk mengatasi berbagai kelemahan kanker, penyakit autoimun dan alergi.15
tersebut, dimanfaatkan bioteknologi kedokteran Vaksin DNA tersusun atas plasmid yang
berupa rekombinan DNA untuk membuat vaksin mengkode antigen tertentu beserta promotor
generasi ketiga.Vaksin generasi ketiga ini dibuat eukariotik yang dapat menstimulasi terjadinya
melalui teknik rekombinan DNA untuk ekspresi gen. Elemen penting yang diperlukan
memproduksi fragmen antigenik dari dalam plasmid antara lain:
mikrorganisme.Sebagai contoh, vaksin hepatitis 1. Origin replication bakteri yang diperlukan untuk
B mengandung bagian protein selubung dari replikasi plasmid
virus hepatitis B yang diproduksi melalui 2. Gen resisten antibiotik untuk menseleksi
rekayasa genetika, oleh sel ragi.Vaksin plasmid selama kultur
rekombinan lebih aman dibandingkan dengan 3. Promotor untuk ekspresi pada sel host, sekuen
vaksin yang mengandung seluruh sel virus, yang diinginkan dan sekuen stabilisasi pada
karena fragmen antigenik yang terdapat dalam transkrip. 16
vaksin rekombinan tidak dapat bereproduksi Vaksin DNA memiliki prinsip kerja yang
dalam tubuh penerima, disamping itu vaksin meniru infeksi virus secara natural yaitu dengan
rekombinan umumnya tidak menimbulkan efek ekspresi DNA asing yang masuk secara in vivo
samping. Namun demikian vaksin generasi dan menghasilkan protein antigen. Antigen
ketiga inipun ternyata hanya dapat menimbulkan tersebut yang akan diproses dan

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 | 302


Ni Putu Nita Pranita, Rizki Novtarina, Robby Cahyo Nugroho, Rani Himayani, Helmi Ismunandar |Penerapan Bioteknologi Rekombinan DNA:
Pengembangan Vaksinasi Covid-19

dipresentasikan pada sistem imun. Perbedaan Foundation, European Commission, dan delapan
vaksin DNA dan infeksi virus adalah antigennya negara lain yang mendukung pengembangan
yang tidak hidup, tidak bereplikasi dan tidak vaksin melawan patogen epidemik yang masuk
menular.Sel-sel yang berperan penting dalam dalam prioritas WHO. Selain ituterdapat pula
inisiasi respon imun pada vaksin DNA adalah instansi lainnya seperti Moderna, BioNTech,
sel sel sempatik dan antigen presenting cell Imperial College London, InoVio, AstraZeneca,
atau APC seperti sel dendritik dan makrofag. 17 Merck, dan masih banyak lagi yang lainnya.20
Salah satu contoh mekanisme kerja Dari beberapa instansi tersebut, InoVio
vaksin DNA, misalnya setelah pemberian secara sebagai salah satu instansi peneliti
injeksi intramuscular ke dalam sel otot, plasmid mengembangkan vaksin DNA memanfaatkan
akan diambil alih oleh APC. Komponen plasmid teknologi DNA rekombinan. InoVio bekerja sama
selanjutnya akan menginisiasi transkripsi gen dengan KNIH (The Korea National Institute of
yang akan diikuti oleh produksi protein dalam Health) dan CEPI (Coalition for Epidemic
sitoplasma sehingga antigen dapat terbentuk. 17 Preparedness Innovation) mengambangkan
Beberapa keunggulan vaksinasi DNA vaksin DNA INO-4800 dalam sebuah uji klinis di
antara lain dari desainnya menggunakan Korea Selatan (nomor uji klinis: NCT04336410).21
metode sintetik dan PCR yang memungkinkan Inovio Pharmaceuticals telah melakukan
modifikasi dan rekayasa, waktu produksi dan uji klinik INO-4800 tahap pertama dengan dosis
formulasi yang cepat dan dapat diproduksi pertama pada 6 April 2020.Percobaan dilakukan
dalam jumlah besar, lebih aman karena tidak dengan 40 sukarelawan dewasa sehat di
dapat menjadi virulen, lebih stabil terhadap Philadelphia, PA dan Kansas.Setiap peserta
temperature dibandingkan vaksin lain dan menerima dua dosis INO-4800 terpisah empat
mempunyai waktu paruh yang panjang serta minggu.Data keamanan dan imunogenitas awal
mudah disimpan, tidak membutuhkan dari uji tahap pertama telah didapatkan,
penyimpanan khusus dan mudah perusahaan memproduksi ribuan dosis INO-4800
ditransportasikan. 18 untuk mendukung uji klinis selanjutnya dan
Kebutuhan mengembangkan vaksin untuk penggunaan darurat. 22
secara cepat untuk melawan virus SARS-CoV-2
sangat tinggi. Seluruh peneliti di berbagai dunia Ringkasan
dalam segala bidang yang berkaitan seperti ahli Teknologi DNA rekombinan sebagai salah
genomik dan struktur biologi saling bahu- satu bentuk perkembangan ilmu pengetahuan
membahu untuk mengembangkan vaksin ini. dan teknologi di bidang kesehatan dimanfaatkan
Para peneliti telah bekerja keras dalam sebaik mungkin terutama untuk menangani
mengembangkan vaksin berbagai macam virus masa-masa krisis pandemi Covid-19 ini.
setidaknya 20 tahun belakangan dikarenakan Kebutuhan mengembangkan vaksin secara cepat
munculnya berbagai virus baru yang untuk melawan virus SARS-CoV-2 sangat tinggi.
menggemparkan dunia, di antaranya virus H1N1, Seluruh peneliti di berbagai dunia dalam segala
ebola, zika, SARS, MERS, hingga saat ini Covid- bidang yang berkaitan seperti ahli genomik dan
19. struktur biologi saling bekerjasama untuk
19 mengembangkan vaksin ini. Salah satu jenis
Terdapat beberapa instansi peneliti yang vaksin yang dikembangkan adalah vaksin DNA
telah melakukan penelitian dan didanai oleh yang memiliki beberapa keunggulan antara lain
organisasi pemerintah maupun swasta di waktu produksi dan formulasi yang cepat, dapat
berbagai negara, salah satunya adalah Coalition diproduksi dalam jumlah besar, lebih aman, lebih
for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI) stabil terhadap temperature sehingga mudah
yang merupakan organisasi swasta dalam disimpan, tidak membutuhkan penyimpanan
penanganan epideimi yang didanai oleh khusus dan mudah ditransportasikan
Welcome Trust, Bill and Melinda Gates

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 | 303


Ni Putu Nita Pranita, Rizki Novtarina, Robby Cahyo Nugroho, Rani Himayani, Helmi Ismunandar |Penerapan Bioteknologi Rekombinan DNA:
Pengembangan Vaksinasi Covid-19

Simpulan 12. Leonardi S, S Spina, L Spicuzza,N Rotolo N,


Saat ini vaksin DNA untuk virus SARS-CoV- M La Rosa. Hepatitis B vaccination failure
2 masih dalam tahap uji klinis selanjutnya dan inceliac disease: is there a need toreassess
diproduksi masal untuk penggunaan darurat. current immunizationstrategies ? Vaccine.
2009; 27(43): 6030-3. Du X, J Wang , Y Kang,
Daftar Pustaka W Xiao, G Zhao, B Wang. Suppression of the
1. Ceraolo C, Giorgi FM. Genomic Variance of antigen-specific T cellimmune response by
The 2019-nCoV Coronavirus. J med virol. co-immunization with the HBV DNA vaccine
2020. and recombinant HBsAg.Acta
2. Zhou P, Yang X, Wang X, et al. a Pneumonia Microbiologica Sinica. 2009; 49: 938-942.
Outbreak Associated with a New 13. Wolff JA, JJ Ludtke, G Acsadi, PWilliams, A
Coronavirus of Probable Bat Origin. Jani. Longterm persistence of plasmidDNA
Nature; 2020: 270-273. and foreign gene expression in mouse
3. World Health Organization. Novel muscle. Hum MolGen. 1992: 363-
Coronavirus (Covid-19) Situation Report. 369.Robinson HL, LA Hunt, RG Webster.
Available from: https://www.who.int/ Protection against a lethal influenza virus
docs/default-source/coronavirus/situation- challenge by immunization with expressing
report/2021 plasmid DNA. Vaccine. 1993: 957-960.
4. Lu R, Zhao X, Li J, Niu P, Yang B, Wu H et al. 14. Liu M, B Acres, JM Balloul, N Bizouarne, P
Genomic Characterisation And Slos, et al. Gene-based vaccines and
Epidemiology of 2019 Novel Coronavirus: immunotherapeutics. Proc Natl Acad Sci.
Implications for Virus Origin and Receptor USA; 2004: 145-171.
Binding. Lancet; 2020: 565-74. 15. Glenting J, S Wessel. Ensuring safety of
5. Gao K, Wang R. Machine Intellegence DNA Vaccines. Microbial Cell Factorie;
Design of 2019-nCoV Drugs. bioRxiv. 2005: 26.
available from: https;//www.biorxiv.org/ 16. Martin JE, NJ Sulivan, ME Enama, RA Koup,
content/10.1101./2020.01.30.927889v1.full et al. A DNA Vaccine for Ebola Virus is safe
.pdf+html, and immunogenic in a phase I clinical trials.
6. Hesty W, Ika N. Bioteknologi Clin Vaccine Immunol; 2006: 1267-1277.
ImperialismeModal &Kejahatan Global. 17. Corum, J., Denise G., Carl Z. Corona
Insist Press; Yogyakarta: 2003. Virus Tracker. The New York Times.
7. Griffiths AJF, Gelbart WM, Miller JH, 2020.Available from:
Lewontin RC. Modern Genetic https://www.nytimes.com/
Analysis. W.H. Freeman Company; New interactive/2020/science/coronavirus-
York: 1999. vaccine-tracker.html
8. Wong DWS. The ABC of Gene Cloning. 18. Gao, Q., Linlin B., Haiyan M., Lin, W, et al.
International Thomson Publishing. Rapid Development of an Inactivated
NewYork; 2007: 213. Vaccine Candidate for SARS-CoV-2.
9. Nascimento, IP, Leite LCC. Recombinant Science. 2020. Available from:
Vaccines and The Development of New https://doi.org/10.1126/science.abc1932.
Vaccine Strategies. Braz J Med Biol Res. 19. Inovio Pharmaceuticals. Inovio to begin
2012: 45(12):1102-1111. dosing n trial of INO-4800 DNA Vaccine
10. Retnoningrum, Debbie S. Prinsip Teknologi Candidate for COVID-19. 2020. Available
DNA Rekombinan. Sekolah Farmasi ITB. from :
Bioteknologi Farmasi-FA. Bandung; 2010. https://www.firstwordpharma.com/node/
11. Girard MP, U Fruth, MP Kieny. A review of 1 713327.
Vaccine Research and Development: 20. Zhu, FC., Yu Hua., Xu Hua., Li Hua., Wen
Tuberculosis. Vaccine. 2005: 5725-5731. Juan., Jing Hin et al. Safety, Tolerability and

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 | 304


Ni Putu Nita Pranita, Rizki Novtarina, Robby Cahyo Nugroho, Rani Himayani, Helmi Ismunandar |Penerapan Bioteknologi Rekombinan DNA:
Pengembangan Vaksinasi Covid-19

Immunogenicity of Recombinant
Adenovirus Type-5 Vactored COVID-19
Vaccine: A Dose Escalation, Open Label,
Non Randomized, First in Human Trial.
Elsevier. 2020; Available from:
https://doi.org/10.1016. S0140-
6736(20)31208-3.

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 | 305

Anda mungkin juga menyukai