Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah Program vaksinasi covid-19 menjadi konsentrasi organisasi
Kesehatan dunia (WHO) dan seluruh dunia. Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagai
Direktur Jenderal WHO menegaskan pentingnya komitmen politik untuk pendistribusian
vaksin covid-19 secara merata dari setiap pemimpin negara (Makarim, 2020).
Pemerintah Indonesia turut serta dalam rangka mengurangi tingkat terpaparnya covid-
19. dr Reisa Brotoasmoro sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19
menyatakan bahwa vaksin merupakan upaya pencegahan agar masyarakat tidak
terpapar covid-19 karena sudah memiliki kekebalan tubuh atau imunitas (Tim
Komunikasi Komite Penanganan COVID-19, 2020) Adanya vaksin covid-19
menimbulkan asumsi pro dan kontra di masyarakat. Terdapat sikap dukungan dan juga
sikap keraguan terhadap keampuhan dan keefektifan vaksin covid-19, bahkan sampai
ada yang menolak vaksin (Putri, 2020). Sikap kontra terkait vaksin covid-19 diakibatkan
oleh beberapa alasan, seperti rasa takut terhadap bahan yang terkandung dalam vaksin
tersebut, rasa curiga terhadap adanya tujuan tersembunyi dari suatu negara untuk
mendapatkan keuntungan (teori konspirasi), masyarakat menganggap bahwa vaksin
merupakan pilihan pribadi bukan kewajiban karena hanya sekedar 2 program
pemerintah, dan adanya asumsi bahwa vaksin dinilai lebih rendah daya kekebalan
buatannya daripada kekebalan yang dihasilkan tubuh setelah terpapar penyakit
(Chryshna, 2020). Penggunaan vaksin covid-19 jenis sinovac mendapatkan penolakan
dari beberapa negara karena beberapa alasan, seperti vaksin jenis sinovac disebut
memiliki efikasi yang lebih rendah daripada vaksin jenis Moderna atau Pfizer-BioNTech
(Widiyani, 2021). Ribka Tjiptaning menolak vaksin covid19 secara terbuka dikarenakan
memiliki rasa curiga akan efek samping dari vaksin tersebut ( Wicaksono, 2021).
Kehalalan dari kandungan vaksin sinovac juga menjadi salah satu perdebatan, namun
MUI sudah menetapkan bahwa vaksin sinovac teruji halal. Penetapan halal terkait vaksin
merupakan sebuah regulasi yang harus ditaati menurut Zainut Tauhid Sa'adi sebagai
Wakil Menteri Agama (Wamenag), oleh karena itu Komisi Fatwa Majelis Ulama
Indonesia (MUI) menetapkan vaksin covid-19 yang diproduksi Sinovac halal (Tim
detikcom, 2021). Sehatnegeriku.kemkes.go.id (Rokom, 2021) menyatakan bahwa tingkat
penerimaan informasi di setiap kelompok masyarakat berbeda, namun pada kelompok
masyarakat yang memiliki informasi lebih banyak terkait vaksin covid-19, mereka
bersedia untuk menerima vaksin tersebut. Perbedaan tingkat penerimaan vaksin covid-
19 memberikan bukti bahwa masyarakat hanya perlu memiliki pengetahuan yang lebih
akan informasi vaksin tersebut. 3 Masyarakat yang belum memiliki informasi yang cukup
mengenai vaksin akan melakukan pencarian informasi demi memenuhi kebutuhan
informasinya. Perilaku pencarian informasi adalah kegiatan dalam menentukan dan
mengidentifikasi pesan untuk memuaskan kebutuhan informasi yang dirasakan (Rodin,
2021, p. 46). Kebutuhan informasi merupakan suatu keadaan dan kesadaran dalam diri
seseorang dimana situasi kondisi dilingkungan sekitar tidak kondusif dan tidak mampu
memberikan motivasi untuk memenuhi kesenjangan informasi dengan harapan yang
dimiliki. (Shobirin, 2020, p. 10). Pro dan kontra vaksin covid-19 yang beredar di media
membuat masyarakat memerlukan informasi yang jelas dan terpercaya. Oleh karena itu,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan informasi terkait
vaksin covid-19 secara resmi melalui Instagram @kemenkes_ri untuk memenuhi
kebutuhan informasi masyarakat mengenai vaksin covid-19 agar memiliki sikap
dukungan kepada program pemerintah mengenai vaksin covid-19 yang sedang
dijalankan saat ini.: Untuk memberikan banyak sekali informasi resmi terkait dengan
fenomena kesehatan yang sedang terjadi di Indonesia, salah satunya fenomena vaksin
covid-19 yang sedang menjadi perhatian pemerintah (Ahad, 2021). Instagram
menempati posisi tertinggi sebagai media sosial terfavorit yang digunakan oleh generasi
muda untuk mengakses berita ( Bayu, 2020). Gambar 1.2 Feeds Instagram
@kemenkes_ri Sumber: Instagram.com
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut, maka rumusan masalah .
memberikan informasi dan memeberikan vaksin secara langsung mengenai vaksin
covid-19.

13.Tujuan Pengabdian

Memberikan bantuan kepada masyarakat unutuk memeperoleh vaksin covid-


19 yang diselenggarakan oleh Poltekkes Medan.

1.4 Manfaat Pengabdian

Kegunaan Akademis Pengabdian ini secara akademis dapat memberikan


kemudahan bagi masyarakat pemenuhan kebutuhan informasi terkait jenis, kandungan,
sertifikasi halal, dan pelayanan vaksin covid-19.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Virus Corona (COVID-19)

Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus


corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan.
Penyakit ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019
pertama kali di Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini,
membuat coronavirus juga dikenal dengan sebutan Wuhan virus.  Selain
China, coronavirus juga menyebar secara cepat ke berbagai negara lain,
termasuk Jepang, Thailand, Jepang, Korea Selatan, bahkan hingga ke Amerika
Serikat.

2.2.Penyebab Virus Corona (COVID-19)

Penyebab Corona virus merupakan virus single stranded RNA yang


berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena
permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Virus lain
yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang
menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome  (MERS-CoV) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome  (SARS-CoV) beberapa tahun silam. Namun, virus
corona dari Wuhan ini merupakan virus baru yang belum pernah
teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Karena itu, virus ini juga disebut
sebagai 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV. Virus corona umumnya
ditemukan pada hewan –seperti unta, ular, hewan ternak, kucing, dan
kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila terdapat riwayat kontak
dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau pedagang di pasar
hewan.

Namun, adanya ledakan jumlah kasus di Wuhan, China menunjukkan


bahwa corona virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Virus bisa
ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan
biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau
mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular penyakit ini.
Meski semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka yang lanjut usia,
memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan
mengalami infeksi ini serta komplikasinya.
2.3 Gejala Virus Corona (COVID-19)

Gejala Coronavirus bervariasi, mulai dari flu biasa hingga gangguan


pernapasan berat menyerupai pneumonia. Gejala Corona yang umum dialami
mereka yang mengalami infeksi coronavirus adalah:

 Demam tinggi disertai menggigil


 Batuk kering
 Pilek
 Hidung berair dan bersin-bersin
 Nyeri tenggorokan
 Sesak napas

Gejala virus corona tersebut dapat bertambah parah secara cepat dan


menyebabkan gagal napas hingga kematian. Centers for Disease Control and
Prevention  (CDC) gejala infeksi virus 2019-nCoV dapat muncul mulai dua hari
hingga 14 hari setelah terpapar virus tersebut.

2.4 Diagnosis Virus Corona (COVID-19)

Infeksi coronavirus umumnya diketahui melalui gejala dan pemeriksaan


fisik yang dikeluhkan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah
pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan penunjang tersebut antara lain adalah pemeriksaan darah
lengkap, pemeriksaan pembekuan darah, fungsi ginjal dan hati serta
pemeriksaan virologi. Selain itu, spesimen dari hidung dan faring
(tenggorokan) pasien pun akan diambil dengan teknik swab. Demikian pula,
sediaan dahak dan, bila diperlukan, cairan bronkus (saluran pernapasan yang
lebih kecil).

Melalui pemeriksaan tersebut dapat diketahui apakah penyakit pasien


disebabkan oleh virus atau sebab yang lain. Sementara itu, plasma darah
pasien pun akan diperiksa untuk menemukan RNA virus corona. Untuk
pemeriksaan radiologi, dapat dilakukan pemeriksaan rontgen (x-ray) dada
dan CT-scan dada. Sebagian besar pasien akan menunjukkan gambaran
kekeruhan di kedua paru.

2.5 Komplikasi Virus Corona (COVID-19)

Pasien yang terinfeksi coronavirus dapat mengalami gejala gangguan


pernapasan seperti pneumonia berat, seperti demam tinggi dan sesak napas.
Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung akut, dan infeksi sekunder
akibat kuman lainnya dapat terjadi bila kondisi tersebut tidak segera diatasi
atau bila penyakit mengalami perburukan dengan sangat cepat.
2.6 Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti efektif untuk
mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus yang telah
berhasil menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV sebelumnya, belum
menunjukkan hasil memuaskan untuk mengatasi infeksi coronavirus yang
baru ini. Penderita yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi yang
bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik untuk
menurunkan suhu tubuh dan cairan untuk mencegah dehidrasi, serta terapi
oksigen pada pasien yang mengalami sesak napas. Pada kondisi yang berat,
bantuan napas melalui mesin ventilator dapat diberikan pada pasien untuk
menyokong fungsi organ vital lainnya.

2.7 Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Meski gejala penyakit coronavirus menyerupai penyakit pernapasan


lain seperti pneumonia atau influenza, sejauh ini belum ada vaksin yang dapat
mencegah penularan penyakit coronavirus. Pemberian vaksin pneumonia
maupun vaksin influenza tidak dapat memberikan proteksi terhadap
penyebaran infeksi virus corona. Cara terbaik untuk menghindari penyakit
infeksi coronavirus adalah melakukan tindakan pencegahan secara aktif. CDC
menyarankan setiap orang melakukan tindakan seperti:

 Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama


setidaknya 20 detik
 Apabila tidak memungkinkan atau tidak tersedia air dan sabun, bersihkan
tangan menggunakan pembersih tangan berbahan alkohol
 Hindari menyentuh hidung, mata, atau mulut terutama bila tangan masih
kotor
 Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
 Tetaplah di rumah bila sedang sakit
 Tutup mulut dengan tisu atau dengan menekuk siku saat Anda batuk atau
bersin
 Hindari kontak dengan hewan ternak secara langsung
 Hindari bepergian, terutama ke daerah dengan kasus infeksi coronavirus
 Hindari mengonsumsi daging yang belum matang sempurna.

Menjaga nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi


seimbang, minum air putih dalam jumlah cukup, dan istirahat cukup juga
dapat membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan terhindar dari
infeksi virus corona. Setiap orang yang mengalami gejala menyerupai infeksi
corona, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
untuk memastikan penyebabnya.
BAB III
PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan Vaksin Covid-19 dilakukan di Aula Poltekkes


Kemenkes Medan yang dimulai dengan pendaftaran secara online dan bisa mendaftar di
tempat. Proses pelaksanaan dimulai pendaftaran kemudian kebagian screening dan
pemberian vaksin Covid-19 dan dilanjutkan dengan ruang observasi. Setiap hari rata –
rata yang melakukan vaksin Civid-19 kurang lebih 200-250 orang. Pelaksanaan Centra
Vaksinasi terdiri dari :
Priode I mulai :
Priode II mulai :
Priode III mulai :
Priode IV mulai :
Priode V mulai :
BAB IV
PENUTUP

Kegiatan Centra Vaksinasi sebagai salah satu upaya Pencegahan dan


Pengendalian COVID-19 di Poltekkes Kemenkes Medan berjalan dengan
lancar. Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Poltekkes
Kemenkes Medan dengan menjadi central Vaksin Covid- 19 diharapkan
dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang menjadi pandemic
Dunia sehingga kita bisa bebas dari COVID-19 yang telah melemahkan
Kesehatan dan bahkan Ekonomi menjadi Lemah. Semoga Penyebaran
COVID-19 dapat segera di tangani dan COVID-19 sudah tidak ada di
Indonesia. Kami dari Poltekkes Kemenkes Medan menyambut baik arahan
yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI serta Badan PPSDM
Kesehatan RI agar berupaya ikut serta dalam Pencegahan Pengendalian
Penyebaran COVID-19. Segala sumbangsih yang dapat kami lakukan demi
Kebaikan Bersama. Semoga laporan Upaya Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19 di Poltekkes Kemenkes Medan dapat diterima walaupun masih
banyak kekurangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson RM, Heesterbeek H, Klinkenberg D, Hollingsworth TD. How will country-


basedmitigation measures influence the course of the COVID-19 epidemic? The
Lancet 2020; 395(10228): 931-4

Ferguson N, Laydon D, Nedjati Gilani G, et al. Report 9: Impact of non-


pharmaceuticalinterventions (NPIs) to reduce COVID19 mortality and healthcare
demand. 2020.

Hay JA, Haw DJ, Hanage W, Metcalf CJE, Mina M. Implications of the Age Profile of the
Novel Coronavirus. 2020.

Isfandiari, M.A. (2020). Corona Virus (Covid-19) Hasil Kajian. Dosen FKM Unair Suryani,
Y. (n.d.). Implementasi Gaya Hidup Kerohanian Mahasiswa Iakn Toraja Dalam
Menyikapi Pencegahan Covid 19.

Ludvigsson JF. Systematic review of COVID‐19 in children shows milder cases and a
better prognosis than adults. Acta Paediatrica 2020; 109(6): 1088-95.

Lee P-I, Hu Y-L, Chen P-Y, Huang Y-C, Hsueh P-R. Are children less susceptible to
COVID19? Journal of Microbiology, Immunology, and Infection 2020.

Li R, Pei S, Chen B, et al. Substantial undocumented infection facilitates the


rapiddissemination of novel coronavirus (SARS-CoV2). Science 2020.

Sutton D, Fuchs K, D’Alton M, Goffman D. Universal Screening for SARS-CoV-2 in


WomenAdmitted for Delivery. New England Journal of Medicine 2020.

Telaumbanua, D. (2020). Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19 di


Indonesia. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 12(01), 59–70.

Wu Z, McGoogan JM. Characteristics of and Important Lessons From the Coronavirus


Disease 2019 (COVID-19) Outbreak in China: Summary of a Report of 72 314
Cases From the Chinese Center for Disease Control and Prevention. JAMA 2020;
323(13): 1239-42.

Verity R, Okell LC, Dorigatti I, et al. Estimates of the severity of coronavirus disease
2019: amodel-based analysis. The Lancet Infectious Diseases 2020.

Zhonghua liu xing bing xue za zhi= Zhonghua liuxingbingxue zazhi 2020; 41(2):
145.Guan W-j, Ni Z-y, Hu Y, et al. Clinical characteristics of coronavirus disease
2019 in China.
New England journal of medicine 2020; 382(18): 1708-20.
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
CENTRA VAKSINASI POLTEKKES
KEMENKES MEDAN

Oleh
SOLIHUDDIN HARAHAP M.Kep

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

JURUSAN KEPERAWATAN

2021

Anda mungkin juga menyukai