Anda di halaman 1dari 42

Aspek Etik &Legal Dalam

Praktik Keperawatan

PPNI Provinsi Kalmantan Selatan


Mengapa perlu ?
KEPERAWATAN SEBAGAI SEBUAH PROFESI

DIMENSI DISIPLIN/KEILMUAN

3 DIMENSI

DI
M
EN

K
S

TI
IH

IE
UK

S
UM

EN
M
DI
A. Aspek Etik Dalam Praktik
Keperawatan

Etik/etika berasal dari kata Yunani ;


Ethos yang berhubungan dengan
pertimbangan pembuat keputusan,
benar tidak nya suatu perbuatan
atau
karena tidak ada undang-undang atau
peraturan yang menegaskan hal yang
harus dilakukan
BAIK
BURUK BENAR
SALAH

TEPAT
TIDAK WHAT ?
HOW ?
WHY ?
NILAI & NORMA MORAL YG JADI
PEGANGAN BAGI TIAP ORANG / SUATU
KLPK DLM ATUR TK LAKU
› ETIKA ORANG JAWA
› ETIKA AGAMA : ISLAM; KRISTEN; HINDU,DLL

ILMU TTG YG BAIK / BURUK 


FILSAFAT MORAL
DASAR TEORI

Teori Teleologi

Teori Deontologi
Teori teleologi

Merupakan suatu doktrin yang menjelaskan


fenomena berdasarkan akibat Yg dihasilkan
atau konsekuensi yang dapat terjadi
Menekankan pada pencapaian hasil akhir
dengan kebaikan maksimal dan
ketidakbaikan sekecil mungkin
Teori Deontologi

Berprinsip pada aksi atau tindakan


Benar tau salah tidak ditentukan oleh hasil
akhir atau konsekuensi dari suatu tindakan,
melainkan nilai moralnya
Dikembangkan menjadi 5 prinsip
Teori Deontologi

Beneficience (kemurahan hati)


Justice (keadilan)
Otonomi
Veracity (kejujuran)
Fidelity (ketaatan)
Etika Profesi Keperawatan

Etika profesi digariskan dalam


kode etik profesi
Disusun dan disahkan oleh
organisasi profesi atau wadah
yang membina profesi baik
nasional maupun
secara
internasional
Kode etik digunakan sebagai pedoman
menumbuhkan tanggung jawab atau
kewajiban bagi para anggota profesi ttg hak-
hak yang diharapkan oleh orang lain

Kode etik menjadi dasar bagi anggota


profesi dalam melaksanakan segala aktivitas
yang berhubungan dngan profesinya
Prinsip dasar kode etik adalah menghargai
hak dan martabat manusia

Kode etik ditulis secara umum, dengan


terminologi yang universal

Terdapat bermacam-macam kode etik


keperawatan, tetapi semuanya
merefleksikan sifat autonomi, kemurahan
hati, penghindaran dari bahaya, keadilan,
kejujuran, kesetiaan, dan kerahasiaaan
Kode Etik Perawat Indonesia
Tanggung jawab perawat terhadap individu,
keluarga, dan masyarakat
› 1. Bertanggung jawab

› 2. Menghormati nilai, budaya, dan adat

› istiadat
› 3. Tulus Ikhlas dalam memberikan layanan

› 4. Menjalin hubungan kerjasama yang baik


Tanggung jawab perawat terhadap tugas
› Memelihara mutu layanan perawatan berdasarkan
pengetahuan serta keterampilan
› Wajib merahasiakan segala sesuatu tentang
tugasnya
› Tidak akan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang bertentangan dengan norma
kemanusiaan
› Senantisa berusaha dengan penuh kesadaran agar
tidak terpengaruh dengan pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, keagamaan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran polotik, agama yang
dianut, serta kedudukan sosial
› Senantiasa mengutamakan perlindungan dan
keselamatan pasien
Tanggung jawab perawat terhadap sesama
perawat & profesi kesehatan lainnya

› Senantiasa memelihara hubungan


baik antar sesama perawat dan
dengan tenaga kesehatan lain,
› Senantiasa menyebarluaskan
pengetahuan, keterampilan, dan
pengalamannya
Tanggung jawab perawat terhadap profesi
keperawatan
› Meningkatkan kemampuan profesional secara
sendiri atau bersama-sama
› Menjunjung tinggi nama baik profesi perawatan
› Senantiasa berperan dalam menentukan
pembakuan pendidikan dan pelayanan
perawatan serta menerapkannya dalam kegiatan
dan pelayanan dan pendidikan perawatan
› Membina dan memelihara mutu organisasi
profesi perawatan sebagai sarana
pengabdiannya
Tanggung jawab perawat terhadap
pemerintah, bangsa, dan tanah air

› Senantiasa melaksanakan ketentuan


sebagai kebijaksanaan yang digariskan
oleh pemerintah

› Senantiasa berperan aktif dalam


mnyumbangkan pikiran kepada
pemerintah
ASPEK LEGAL DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN

Mengapa perlu ?
Masih ingat Kasus Perawat
Misran ?
Dituduh melanggar UU
36/ 2009 tentang
terkait pemberian obat
daftar G
Divonis bersalah

Kasus-kasus lain selain


kasus Misran ?
• Legal adalah sesuatu yang di anggap sah
oleh hukum dan undang-undangKamus
( Besar Bahasa
Indonesia1999)

• Hukum bermaksud melindungi hak publik,


misalnya undang-undang keperawatan
bermaksud melindungi hak publik dan
melindungi hak perawat.
Tujuan Utama :
“Melindungi masyarakat dan perawat”

Mempertahankan dan meningkatkan mutu


pelayanan keperawatan
Melindungi masyarakat atas tindakan yang
dilakukan
Menetapkan standar pelayanan
keperawatan
Menapis IPTEK keperawatan
Menilai boleh tidaknya praktik
Menilai kesalahan dan kalalaian
PERATURAN YANG BERKAITAN
DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
UU 36/2009 Tentang Kesehatan,
UU 38/2014 Tentang Keperawatan
UU 44/2009 Tentang Rumah Sakit,
Kepmenkes 1239/2001 Tentang registrasi dan
Praktik Perawat
Kepmenkes 148/2010 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat
Kepmenkes No. 1796 tahun 2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
Kepmenkes No. 17 tahun 2013 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat
Jenis Tenaga Kesehatan

UU No. 36 Tahun 2014


Pasal 11 Ayat 1
BOLEHKAH PERAWAT
MELAKUKAN
PRAKTIK
KEPERAWATAN?
Permenkes 1239 Tahun 2001 tantang
registrasi dan praktik perawat
Permenkes 148 Tahun 2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik perawat
Permenkes 1796 Tahun 2013 Tentang
registrasi tenaga kesehatan
Undang undang No. 38 Tentang
Keperawatan Keperawatan
REGISTRASI : Sebagai Syarat Utama
Melakukan Praktik Keperawatan
Mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi)
dan nomor registrasi

› Ahli Madya
› Ners UU No.38/2014 pasal 4
Ayat 1 dan 2
› Spesialis
Permenkes No. 148/2010 dan
1796 / 2011

STR
Uji
PERAWAT Kompetensi
Harus

di Sarana Pelayanan Memiliki


Kesehatan
SIKP/SIPP
Permenkes No. 148/2010 dan
1796 / 2011

STR
Uji Kompetensi
PERAWAT Harus
Menjalankan
Memiliki
Praktik Mandiri

SIPP
STR Berlaku 5 tahun

Berlaku sepanjang STR


SIKP & SIPP belum habis masa
berlakunya

Hanya berlaku pada satu


SIKP tempat sarana pelayanan
kesehatan
Bagaimana jika surat
izin praktik perawat
telah habis masa
berlakunya ?
Lampiran Keputusan PP PPNI No:
096/PP.PPNI/SK/K/S/VII/2012
Pedoman Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
Bagi perawat yang masa izin
praktiknya telah habis dapat
melakukan registrasi ulang (Re-
registrasi)
PP-
PPNI_Rita_20

 Registrasi
15

Pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan


yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan
telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya
serta diakui secara hukum untuk menjalankan
praktik dan/atau pekerjaan profesinya  PMK
1796/ MENKES/ SK/VIII/2011 P
E
R
L
U

Mekanisme Re-Registrasi
Kredit prasyarat yang diperlukan utk melakukan
re-registrasi sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan, yaitu sekurang kurangnya 25 SKP
dalam 5 tahun, tdd:

a. Kegiatan Praktik Profesional 10 - 20 %


b. Pendidikan Berkelanjutan 40 - 80 %
c. Pengembangan Ilmu Pengetahuan 0 - 20 %
d. Pengabdian Masyarakat 0 - 20 %

DAPAT MELAKUKAN RE-REGISTRASI


Mekanisme Re-Registrasi
PP-
PPNI_Rita_20
15

1. Rekomendasi diberikan kepada anggota PPNI yang memiliki


Nomor Induk Registrasi Anggota (NIRA) PPNI yang dikeluarkan
oleh PPNI Pusat sesuai hasil Munas 2010 dan terdaftar sejak
2012. Untuk perawat lulusan setelah thn 2012, keanggotaan
dihitung sejak tahun kelulusan.

2. Surat Rekomendasi diberikan oleh PPNI Propinsi berdasarkan


pendelegasian dari PPNI Pusat dengan memperhatikan status
keanggotaan dan terpenuhinya 25 SKP sesuai ketentuan PPNI

3. SKP yang diakui adalah SKP PPNI yang dikeluarkan sejak th


2011

4. Setiap tahun pada bulan kelahiran yang bersangkutan, setiap


perawat mengisi laporan evaluasi diri dan melampirkan bukti-
bukti sesuai kebijakan PPNI yang tertuang dalam pedoman
(form A)
terlampir
5. Laporan evaluasi diri dan bukti-bukti pendukung dikirimkan
ke sekretariat PPNI Kabupaten/Kota untuk diverifikasi oleh
evaluator PKB PERAWAT INDONESIA yang ditetapkan melalui
SK PPNI Pusat.

6. Setelah diverifikasi, evaluator PPNI Kabupaten/Kota


memasukkan data hasil evaluasi diri anggotanya (Perolehan
SKP setahun) ke Sistim Informasi Manajemen Keanggotaan
(SIM-K) PPNI. Jika perolehan SKP kurang dari 5, maka
evaluator PPNI Kabupaten/Kota memberikan umpan balik
kepada yang bersangkutan secara langsung atau melalui
PPNI Komisariat untuk mendapatkan pembinaan/pengarahan.
Pada akhir 3 tahun pertama PPNI Kab/Kota harus
memberikan umpan balik kedua kepada anggotanya/PPNI
Komisariat apabila perolehan SKP kurang dari 15, dan
membantu mencarikan solusi agar pada tahun ke lima, dapat
tercapai 25 SKP.
PP-PPNI_Rita_2015
7. Setiap akhir lima tahun, evaluator PPNI
Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
data evaluasi diri dan menyerahkan hasil
verifikasi ke Pengurus PPNI Propinsi
untuk dimasukkan ke SIM-K.

8. Pengurus PPNI Propinsi, atas nama PPNI


Pusat memberikan rekomendasi untuk
diteruskan ke MTKP/MTKI guna
memperpanjang Sertifikat Kompetensi.
PP-
PPNI_Rita_20
15

 Sertifikasi
Proses pengakuan kompetensi
profesional seseorang, yang ditandai
dengan pemberian sertifikat

 Lisensi
Ijin legal yang diberikan oleh pemerintah
kepada individu untuk dapat melakukan
praktik profesinya  No HK.02.021
MENKES /148/1 /2010  SIPP
MEKANISME VERIFIKASI SKP – RE REGISTRASI

D
PP PPNI E
L
E
G
A
MTKI S
I

Surat
PPNI Laporan SIM K
Rekomendasi Rekomen Nasional
MTKP SKP 25/5 Provinsi dasi SKP PPNI
thn On Line
Umpan Balik Bila Belum
Permohonan memenuhi SKP 5/thn
Tugas:
Rekomendasi • Menilai dan emverifikasi
SKP PPNI Tim Verifikasi usulan SKP
• Menghitung SKP
Kabupaten/ Verifikator diusulkan
• Masukan hasil verifikasi
Kota ke SIM K

Permohonan
Verifikasi SKP PPNI Komisariat

Anggota memiliki NIRA PPNI PP-PPNI_Rita_2015


PENUTUP
Keberadaan perangkat etik dan hukum dalam
sebuah profesi mutlak adanya, tidak terkecuali
pada profesi keperawatan.

Etik dan Hukum akan menggiring penciptaan


standar praktik sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang pada akhirnya akan
menciptakan layanan prima dan berkualitas
dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat menuju Indonesia sehat.

Etik dan Hukum akan mengatur semua tingkah


laku profesi sehingga selalu akan memberikan
jaminan rasa aman dan keamanan bagi perawat,
klien, keluarga, dan pihak terkait lainnya
SELESAI
Together we care

Anda mungkin juga menyukai