Anda di halaman 1dari 16

ASPEK LEGAL DAN STATUTA

DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


KELOMPOK 7
Ade Afrilia M Monica Oktaviani
Amelia Tan Nurlela
Anggita Mailiya Sari Nur’ainih
Astri Permatasari Reka Dwi Chintiawati
Dheanista Setiawan Restri Melati Sukma
Dwi Natalia Setiawati Silvia Marina
Elly Rosmita Sinta Rahayu
Elsa Janiati Sinaga Siti Awaliyah
Emi Suparmi Sunariah
Heni Fitriani Sisi Sadela
Leni Putri Sarumaha Vina Meiliana
Lia Elyda Yeni Widyastuti
Maya Wulandari Yeni Yulyaningsih
Mifta Dwi Putriana Yusfhina Tampubolon
Definisi Aspek Legal
Pelayanan Kebidanan
aspek legal pelayanan kebidanan adalah penggunaan norma hukum

yang telah disahkan oleh badan yang ditugasi untuk itu menjadi
sumber hukum yang paling utama dan sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan membantu memnuhi kebutuhan seseorang atau pasien /
kelompok masyarakat oleh bidan dalam upaya peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan Kesehatan.
Dasar Aspek Legal Kebidanan

Pelayanan kebidanan tersebut meliputi screening keadaan abnormal pada ibu dan anak, memberikan
konseling dan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat
Tujuan Aspek Legal
Kebidanan
Tujuan aspek legal dalam pelayanan kebidanan dijadikan
sebagai suatu persyaratan untuk melaksanakan praktik bidan
perorangan dalam memberikan pelayanan kebidanan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam perundang-
undangan serta memberikan kejelasan batas batas
kewenangannya dalam menjalankan praktik kebidanan.
Otonomi Dalam Pelayanan
Kebidanan
Praktik kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan
dalam
Lor penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terus menerus

harus diupayakan peningkatan mutunya melalui :


• Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
• Penelitian dalam bidang kebidanan
• Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan
• Akreditasi
• Sertifikasi
• Registrasi
• Uji Kompetensi
• Lisensi
Sistem Legislasi
Tenaga Bidan
• UUD 1945
• UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Bidan erat hubungannya dengan penyiapan sumber daya manusia sepanjang

siklus kehidupan wanita Pelayanan bidan meliputi kesehatan wanita selama kurun
kesehatan reproduksi wanita.
• Visi Pembangunan Kesehatan Indonesia Sehat 2010 adalah derajat kesehatan

yang optimal dengan strategi : paradigma sehat, profesionalisme, JPKM,


desentralisasi.
Statuta Kebidanan

Statuta kebidanan merupakan sebuah pedoman dasar atau acuan seorang bidan dalam memberikan
tindakan atau asuhan yang berasas pada kode etik dan standar profesi sesuai dengan peraturan
undang-undang yang telah ditetapkan.
Fungsi Statuta Kebidanan

Memberikan Membedakan Membantu Meletakkan posisi


kerangka untuk tanggung jawab mempertahankan bidan memiliki
menentukan dengan profesi yang standar praktek akuntabilitas di
tindakan kebidanan. lain kebidanan bawah hukum.
.
Undang-Undang
Kesehatan
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan
dalam undang-undang kesehatan. Dalam pasal
8 di sebutkan tenaga kesehatan berdasarkan
kualifikasinya terdiri dari tenaga kesehatan
dan tenaga asisten kesehatan dengan
wewenang:
Wewenang Kebidanan
1) Memiliki izin dalam menyelenggarakan pelayanan, sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki
2) Dalam bekerja sesuai dengan ketentuan kode etik
3) Dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan dan standar prosedur oprasional
4) Memberikan hak kepada pengguna pelayanan kesehatan. Sesuai
pasal 9 undang-undang tenaga kesehatan, kualifikasi pendidikan
selain tenaga medis minimal Diploma III.
Undang – Undang No 4 Tahun 2019 Tentang
Kebidanan

Pasal 2 Pasal 4 Pasal 5


sesuai dengan asas : pelindungan, manfaat, bidan dibedakan menjadi : pendidikan Pendidikan akademik terdiri atas: program
etika dan profesionalitas, perikemanusiaan, akademik, Pendidikan vokasi, dan pendidikan sarjana, program magister, dan program
keadilan, nilai ilmiah, dan Kesehatan serta profesi. doktor.
keselamatan klien
Undang – Undang No 4 Tahun 2019 Tentang
Kebidanan

Pasal 6 Pasal 21 Pasal 41


Pendidikan vokasi yaitu program diploma tiga kebidanan. bidan yang akan menjalankan Praktik praktik kebidanan dilakukan harus sesuai
Bidan vokasi yang ingin menjadi bidan profesi dalam
Kebidanan, sebagai bukti telah kompetensi dan kewenangan serta mematuhi
undang-undang kebidanan wajib melanjutkan jenjang
memiliki kompetensi wajib memiliki standar pelayanan profesi, kode etik, dan
pendidikan setara sarjana dan ditambah pendidikan profesi
yang merupakan lanjutan dari sarjana kebidanan atau yang STR standar prosedur operasional.
setara.
Permenkes tentang Ijin Penyelenggaraan Praktik Bidan

Phone : +123-456-7890
permenkes no 28 tahun 2017
Permenkes no 1464 tahun 2010
Website : www.reallygreatsite.com
Dalam peraturan menteri no 1464 tahun 2010 ini bidan permenkes no 28 tahun 2017 menimbulkan dua arti yang berbeda dalam pasal
Email :D
dengan lulusan hello@reallygreatsite.com
III yang memiliki SIKB dapat bekerja di 3 dan pasal 5. Dalam pasal 3 bidan bisa menjalankan pelayanan sesuai dengan
fasiltas pelayanan kesehatan dan bidan lulusan D III yang profesinya jika memiliki STRB (Surat Tanda Registrasi Bidan) akan tetapi di
Address : 123 Anywhere ST., Any City, ST 12345 pasal 5 disebutkan juga bahwa bidan yang akan menyelenggarakan pelayanan
memiliki SIPB dapat melakukan praktik mandiri bidan.
sesuai dengan profesi jika memiliki SIPB.
Aspek Legal Praktik Kebidanan
1.Kepmenkes Republik Indonesia 900/Menkes/SK/VII/2002
tentang registrasi dan praktik bidan
2. Standar Pelayanan Kebidanan, 2001
3.Kepmenkes Republik Indonesia Nomor
369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan
4. UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
5. PP No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
6.Kepmenkes Republik Indonesia 1277/Menkes/SK/XI/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Depkes.
Aspek Legal Praktik Kebidanan
7. UU No. 22/1999 tentang Otonomi Daerah
8. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
9. UU tentang Aborsi, adopsi, bayi tabung, dan transplantasi
10. KUHAP dan KUHP, 1981
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
585/Menkes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik
12. UU yang terkait dengan Hak Reproduksi dan Keluarga
Berencana : UU No. 10/1992 tentang Pengembangan Kependudukan
dan Pengembangan Keluarga Sejahtera dan UU No. 23/2003 tentang
Penghapusam Kekerasan terhadap Perempuan di dalam Rumah
Tangga
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai