REGULASI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
sebagai PROFESI
Pelayanan harus:
1. Profesional
A. Undang-Undang RI no 23 tahun
1992 tentang Kesehatan Bab VI ps
53 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:
1. Tenaga kesehatan berhak memperoleh
perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan profesinya
2. Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk mematuhi standart profesi
dan menghormati hak pasien
PRAKTIK KEPERAWATAN
MANIFESTASI DARI:
TUJUAN UMUM
Pengaturan terhadap Registrasi dan Praktik perawat adalah
untuk memberikan landasan hukum terhadap Praktik
Keperawatan agar masyarakat dan perawat dapat
terlindungi
TUJUAN KHUSUS
1. Mempertahan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan oleh perawat
2. Melindungi masy atas tindakan yg dilakukan oleh perawat
3. Menetapkan standar pelayanan keperawatan
4. Menapis ilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatan
5. Menilai boleh tidaknya perawat untuk menjalankan praktik
keperawatan
6. Menilai ada tidaknya kesalahan dan atau kelalaian yang
dilakukan perawat dalam memberikan pelayanan
PENGERTIAN
LEGISLASI KEPERAWATAN
Legislasi adalah
suatu ketetapan
atau ketentuan
hukum yang
mengatur hak dan
kewajiban
seseorang yang
berhubungan erat
dengan tindakan
PENGERTIAN
LEGISLASI KEPERAWATAN
Hal ini diperlukan untuk:
1. Mempertahankan identitas &
status profesi
2. Menopang, melaksanakan &
membina standar pendidikan
keperawatan & praktik
keperawatan
Legislasi merupakan proses yang terdiri dari:
1. Registrasi (porto Folio & kompetensi)
2. Lisensi
3. Sertifikasi
Legislasi keperawatan
mencerminkan suatu hukum yang diberlakukan dalam bentuk
undang-undang praktik keperawatan.
Kredensial
Meliputi lisensi, registrasi, sertifikasi, dan akreditasi.
1. Lisensi/ ijin praktik keperawatan
Lisensi keperawatan adalah suatu dokumen legal yang mengijinkan
seorang perawat untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan
keperawatan secara spesifik kepada masyarakat dalam suatu
juridiksi.
Lisensi/ijin praktik keperawatan berupa penerbitan Surat Tanda
Registrasi (STR) bagi perawat.
STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada
tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai
dengan peraturan perundangundangan.
Untuk mendapatkan STR setiap perawat wajib mengikuti ujian
kompetensi yang diselenggarakan oleh Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia (MTKI).
Jika mereka lulus uji kompetensi maka sambil menunggu STR akan
diterbitkan Sertifikat Kompetensi (Serkom).
Perawat yang belum mempunyai STR tidak dapat bekerja di area
keperawatan.
Perawat yang sudah memiliki STR yang akan melakukan praktik
mandiri di luar institusi tempat bekerja yang utama dapat
mengajukan Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP) di Dinas Kesehatan
setempat.
Sistem regulasi
ANA
Organisasi kesehatan yang berbadan hukum yang