Anda di halaman 1dari 33

PERSPEKTIF

KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH

Ratna Fithriyah S.Kep. Ners, M.Kep.


(Pertemuan 1)
BAHASAN
• Konsep dan perspektif Keperawatan Medikal
Bedah:
a. Definisi KMB
b.Peran dan fungsi perawat dalam KMB
c. Lingkup KMB
d.Komponen KMB
• Trend issue KMB
DEFINISI
KMB : ( Nursalam; 2008 )
•Pelayanan profesional yang berdasarkan
pada ILMU Keperawatan medikal Bedah
dan TEKNIK Keperawatan Medikal Bedah.
•Bentuk Pelayanan Bio-Psiko-Sosio-
Spiritual.
•Kepada Manusia ( remaja akhir-lansia )
sehat dan sakit
•Fokus : respon aktual atau pun potensial
akibat perubahan status kesehatan
DEFINISI
KMB :
•Mengembangkan diri secara terus menerus
untuk meningkatkan kemampuan
profesional.
•Melaksanakan kegiatan penelitian
•Kreatif, produktif dan terbuka untuk
menerima perubahan. ( Raymond H. &
Simamora, 2009 )
PERAN PERAWAT
• Caregiver : independen dan kolaboratif
• Educator : proses belajar mengajar, termasuk
perencanaan klien pulang (discharge Planning)
• Advocate : memfasilitasi hak klien dalam
otonomi dan memilih
• Leader and manager : pengawasan,
pendelegasian, kordinator aktivitas perawatan
• Researcher : meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan bagi kepentingan klien
Framework for Practice :
Critical Thinking in the Nursing Process
• NP adalah tahapan aktifitas berpikir kritis
• NP mendefinisikan suatu bentuk model asuhan
NP menjadi pembeda keperawatan dgn profesi
kesehatan lainnya

• Berpikir kritis terjadi ketika Ners menggunakan


pengetahuannya dan diaplikasikan dalam NP….
Untuk mempertimbangkan kebutuhan pelayanan
bagi klien, membuat penilaian dan keputusan
tentang apa yg harus dikerjakan
Thinking critically through your
attitudes and mental habits
• Berpikirlah secara independen dalam
memutuskan
• Belajarlah mendengar
• Selalu melatih kepekaan rasa empati
• Bersikaplah jujur saat memutuskan
• Disiplin, tidak berhenti pada jawaban yg mudah
namun berlanjut pada kemungkinan lainnya
• Tingkatkan kreativitas dan rasa percaya diri
Benefit using the Nursing Process
• For Nurses : meningkatkan otonomi praktek
profesionalnya, meningkatkan mutu layanan
keperawatan melalui riset, menjadi “framework”
dalam mengevaluasi kualitas layanan
• For Client : intervention yg terindividualisasi,
berpartisipasi dalam setiap tahapan, kontinuitas
melalui penulisan “Nursing care plan”
• For health care institution : penggunaan sumber
lebih efektif & efisien,meningkatkan kepuasan
klien, memudahkan proses dokumentasi
pelayanan
PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian Diagnosa Keperawatan

Analisis
Evaluasi Perencanaan

Implementasi

2 tahap pertama sebagai komponen identifikasi masalah


3 tahap terahir sebagai komponen pemecahan masalah
Gordon (1995) dalam Potter & Perry (2005)
Nursing Process
dalam aplikasi klinik
• Prinsip dasar : asuhan keperawatan
diselenggarakan bagi kebutuhan spesifik setiap
individual klien
• Klien Gadar dan kritis : menggunakan seluruh
fase NP secara simultan dalam menangani
situasi yg mengancam jiwa
• Klien dgn sakit kronik dan penurunan
kemampuan : pengkajian mendalam,
menrumuskan tujuan bersama klien, menyusun
NCP dan merevisinya jika dibutuhkan
Tugas Harian Tergantung Peran Anda
• Merumuskan Nursing Care Plans klien
• Implementasi perencanaan termasuk perawatan
perioperatif, luka dan TV
• Observasi dan mencatat kondisi klien
• Mengecek dan memberikan obat dan injeksi
• Menyeting drips cairan and tranfusi darah
• Asistensi prosedur diagnostik test dan evaluasinya
• Melaksanakan investigasi rutin
• Berespon cepat terhadap situasi emergensi
• Mengorganisasikan staff dan beban kerja
• Menjadi tutor bagi siswa dan Ners junior
• Mempertahankan pola pendokumentasian
• Membuat keputusan etis
• Dll
Faktor yg mempengaruhi
kesehatan individu
• Genetik
• Kemampuan berpikir dan tingkat
pendidikan
• Latar belakang ras, etnis, dan budaya
• Umur, gender dan tingkat perkembangan
• Gaya hidup dan lingkungan
• Latar belakang sosial ekonomi
• Area geograpis
RUANG LINGKUP
• Merupakan bentuk ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN
DEWASA
• Dengan GANGGUAN FISIOLOGIS
• NYATA ATAU TERPREDIKSI
mengalami gangguan
• Karena adanya PENYAKIT, TRAUMA
atau KECACATAN
RUANG LINGKUP
• Asuhan keperawatan meliputi PERLAKUAN
TERHADAP INDIVIDU:
• Untuk memperoleh KENYAMANAN
• Membantu individu dalam MENINGKATKAN
dan MEMPERTAHANKAN kondisi sehatnya
RUANG LINGKUP
• Melakukan PREVENSI, DETEKSI dan
MENGATASI kondisi berkaitan dengan
penyakit:
• Mengupayakan PEMULIHAN sampai klien
dapat mencapai kapasitas produktif
tertingginya;
• Serta membantu klien menghadapi
KEMATIAN SECARA BERMARTABAT.
RUANG LINGKUP
• PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
MENGGUNAKAN LANGKAH-LANGKAH
ILMIAH
• Pengkajian,
• Perencanaan,
• Implementasi
• Evaluasi;
Dengan memperhitungkan keterkaitan komponen-
komponen:
• Bio-psiko-sosial klien dalam merespon gangguan
fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau
kecacatan. (Nur hidayah, 2014: hal 417- 418).
RUANG LINGKUP
(Nursalam, 2008 61-63)
1. Lingkup MASALAH PENELITIAN PENGEMBANGAN
KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN masalah
penelitian difokuskan pada kajian teori-teori yang sudah ada
dalam upaya meyakinkan masyarakat bahwa keperawatan
adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu profesi kesehatan
lain serta kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang
keperawatan.
2. Lingkup masalah penelitian KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA meliputi identifikasi sebab dan upaya untuk
memenuhi kebutuhan.
3. Lingkup masalah penelitian PENDIDIKAN
KEPERAWATAN
RUANG LINGKUP
4.  Lingkup masalah penelitian MANAJEMEN
KEPERAWATAN
a.    Model asuhan keperawatan medikal bedah
b.    Peran kinerja perawat
c.    Model sistem pencatatan dan pelaporan
5.    Lingkup masalah penelitian ILMU KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH di fokuskan pada asuhan keperawtan melalui
pendekatan proses keperawatan.
Topic masalah didsarkan pada GANGGUAN SISTEM TUBUH
YANG UMUM TERJADI PADA KLIEN DEWASA. Ilmu
keperawatan medikal bedah menurut (Nursalam,2008: hal 67-68) :
•Sistem kekebalan tubuh
b.    Sistem respirasi dan oksigensi
c.    Sistem kardiovaskuler
d.    Sistem persyarafan.
KOMPONEN KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH (Nursalam, 2008: hal 16)
1. Manusia,
2. individu (yang mendapatkan asuhan
keperawatan)
3. keperawatan,
4. konsep sakit,
5. aplikasi tindakan keperawatan.
 
1.  MANUSIA
 Penerima asuhan keperawatan adalah manusia,
individu, kelommpok,  komunitas, atau social.
 Masing-masing diperlakukan oleh perawat sebagai
sistem adaptasi yang holistic dan terbuka. (Nursalam,
2008: hal 16)

2. KEPERAWATAN
 Bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang
sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik,
psikis, dan social agar dapat mencapai derajat kesehatan
yang optimal. (Nursalam, 2008: hal 20)
3. KONSEP SEHAT-SAKIT
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut
yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif a.
Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang
menyeluruh.
b.    Memandang sehat dengan mengidentifikasi
lingkungan internal dan eksternal.
c.    Penghargaan terhadap pentingnya peran individu
dalam hidup.

 Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah.


(Webster’s New Collegiate Dictionary).
 Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam
hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan
gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan
itu sendiri maupun fungsi keseluruhan. (Nursalam, 2008: hal 21)
4. KONSEP LINGKUNGAN
 Lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari
INTERNAL DAN EKSTERNAL,
Mempengaruhi dan berakibat terhadap
PERKEMBANGAN DAN PRILAKU seseorang dan
kelompok.
Lingkungan eksternal dapat berupa FISIK, KIMIAWI,
ATAUPUN  PSIKOLOGIS yang diterima individu dan
dipersepsikan sebagai suatu ancaman,
 Lingkungan internal adalah KEADAAN PROSES
MENTAL dalam tubuh individu (berupa pengalaman,
kemampuan emosional, kepribadian) dan proses stressor
biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam
tubuh individu. (Nursalam, 2008: hal 21)
5.  APLIKASI PADA ASUHAN
KEPERAWATAN:
Proses keperawatan, menurut (Nursalam,
2008: hal 21)
a.    Pengakajian
b.    Perumusan diagnosis keperawatan
c.    Intervensi keperawatan
d.    Pelaksanaan
e.    evaluasi
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH MENURUT, (Nursalam,2008: hal 28- 32)


TREND KMB
1.PELUANG RISET KEPERAWATAN DI MASA DEPAN
 Tentang riset keperawatan yang di laksnakan
oleh perawat, khususnya dosen keperawatan
menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
2. LOKASI TEMPAT BEKERJA
Kota besar lebih banyak peluang untuk bekerja
3. KEAHLIAN PERAWAT DALAM RISET
 Tergantung pendidikan
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH MENURUT, (Nursalam,2008: hal 28- 32)


4. WAKTU PELAKSAAN YANG TERBATAS
Habitual
5. TOPIK RISET KEPERAWATAN YANG TIDAK SESUAI
Kurang memahami lingkup keperawatan
Tema yang di usung bersifat umum
Kurang berkontribusi dalam pengembangan
keperawatan
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH MENURUT, (Nursalam,2008: hal 28- 32)


ISUE
1. ANTITHETICAL TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU
KEPERAWATAN
 Perawat lebih cendrung untuk melaksanakan
perannya secara rutin
 Menunggu perintah dari dokter.
 Cendrung untuk menolak terhadap perubahan
ataupun sesuatu yang baru dalam melaksanakan
perannya secara professional
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH MENURUT, (Nursalam,2008: hal 28- 32)


2.  RENDAHNYA RASA PERCAYA DIRI /HARGA DIRI (Low 
self-confidenceself)
 Banyak perawat yang tidak melihat dirinya sebagai SUMBER
INFORMASI bagi klien.
Perasaan rendah diri/kurang percaya diri tersebut timbul karena
RENDAHNYA PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN dan
tekhnologi yang kurang memadai
Sistem pelayanan Indonesia yang menempatkan perawat sebagai
WARGA NEGARA KELAS DUA.
STIGMA inilah yang membuat perawat dipandang tidak cukup
memiliki kemampuan yang memadai dan kewenangan dalam
pengambilan kepeutusan di bidang pelayanan kesehatan.
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH MENURUT, (Nursalam,2008: hal 28- 32)


3.  KURANGNYA PEMAHAMAN DAN SIKAP UNTUK
MELAKSANAKAN RISET KEPERAWATAN
Pengetahuan/keterampilan riset yang sangat kurang,
Keterbatasan waktu,
Tidak adanya anggaran karena kebijakan yang kurang
mendukung pelaksanaan riset
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH MENURUT, (Nursalam,2008: hal 28- 32)


4. PENDIDIKAN KEPERAWATAN HANYA DIFOKUSKAN
PADA PELAYANAN KESEHATAN YANG SEMPIT
Pembinaan keperawatan dirasakan kurang memenuhi
sasaran dalam memenuhi tuntutan perkembangan zaman.
 Pendidikan keperawatan dianggap sebagai suatu objek
untuk kepentingan tertentu dan tidak dikelola secara
professional.
Kurikulum yang diterapkan lebih mengarahkan perawat
tentang how to work and apply, bukan how to think and do
criticall.
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH MENURUT, (Nursalam,2008: hal 28- 32)


5. RENDAHNYA STANDAR GAJI BAGI PERAWAT
 Gaji perawat, khususnya yang bekerja di
instansi pemerintah dirasakan sangat
rendah bila dibandingkan dengan negara
lain, baik Asia ataupun Amerika.
 Keadaan ini berdampak terhadap kinerja
perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang professional
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH MENURUT, (Nursalam,2008: hal 28- 32)


6. SANGAT MINIMNYA PERAWAT YANG MENDUDUKI
PIMPINAN DI INSTITUSI KESEHATAN
Masalah ini sangat krusial bagi pengembangan
profesi keperawatan, karena sistem sangat
berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang baik.
Hal ini tentunya akan mempengaruhi
perkembangan keperawatan di Indonesia, karena
dampaknya semua kebijakan yang ada biasanya
kurang berpihak terhadap kebutuhan keperawatan.
REFERENSI
• Nursalam.2008.Konsep & Metode Keperawatan
(ed. 2). Jakarta: Salemba medika.
Nur Hidayah.Jurnal Kesehatan.Volume 7 No.
2/2014
Nursalam.2011.Manajemen keperawatan
aplikasi dalam praktik keperawatan professional
edisi 3. Jakarta: Salemba medika
• Raymond H. & Simamor.2009.Buku Ajar
Pendidikan dalam Keperawatan. Buku
kedokteran Jakarta :  EGC.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai