Anda di halaman 1dari 51

MAKALAH

PROSES KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH: POK I


EVA SURYANA
FITRI ASMITA
YENIATI
HERMALINDA
MILYANTI
MIRZA EFENDI
SAHRAMI KHAIRATI
DIRA FEBRIANTI
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang


memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien (UU
Kesehatan No.36 tahun 2009). Perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan harus mampu menggunakan metode
ilmiah yaitu menggunakan proses keperawatan. Proses
keperawatan merupakan metode bagi perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan, sehingga seorang perawat
harus mampu menerapkan proses keperawatan dengan benar,
keberhasilan dalam menerapkan proses keperawatan yaitu
dalam analisis data dan merumuskan diagnosa keperawatan
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas konsep
proses keperawatan dan tahapan proses keperawatan.
B. PERUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang dibahas dalam
makalah ini adalah sbb:
1.Konsep proses keperawatan yang meliputi
sejarah, definisi, implikasi dan teori yang
mendasari proses keperawatan.
2.Proses keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi
dan evaluasi.
II. PEMBAHASAN
A. KONSEP PROSES KEPERAWATAN
1.Sejarah Proses Keperawatan
 Tahun 1950 proses keperawatan pertama kali terdiri dari
tiga tahap: Pengkajian, Perencanaan, dan Evaluasi
( Doenges, Moorhouse, dan Burley 1998)
 Tahun 1967 Proses keperawatan berkembang dan mulai
dipublikasikan menjadi empat tahap:
Pengkajian,Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi ( Yura
dan Walsh )
 Tahun 1977 WHO mendefinisikan proses keperawatan
sebagai istilah pada sisitem karakteristik intervensi
keperawatan pada kesehatan individu, keluarga dan
komunitas.
 Tahun 1982 National council of state boards of nursing
menyempurnakan tahapan proses keperawatan menjadi
lima tahap: pengkajian,
Diagnosis,Perencanaan,Implementasi dan Evaluasi.
2. Definisi Proses Keperawatan
 Proses mengkaji status kesehatan klien, membuat
penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan
merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi
tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil
akhir tersebut (Dermawan, 2012).

 Proses keperawatan adalah salah satu metoda efektif


pemecahan masalah yang dilakukan perawat terhadap
klien dengan pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan
keperawatan dapat dipertanggungjawabkan
berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis,
dinamis dan terstruktur (Muhlisin, 2011)
3. Implikasi Proses Keperawatan

 Terhadap Profesi; Secara Profesional proses Keperawatan


menyajikan suatu lingkup praktik keperawatan melalui lima
Langkah keperawatan secara terus menerus, mendefinisikan
perannya kepada klien dan profesi Kesehatan lainnya.

 Terhadap Klien; Penggunaan proses keperawatan sangat


bermanfaat bagi klien,keluarga, dan masyarakat karena
mendorong mereka untuk berpatisipasi secara aktif dengan
melibatkan mereka kedalam lima tahapannya.

 Terhadap Perawat; Proses Keperawatan akan meningkatkan


kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan perkembangan
profesional.
4.Teori Yang Mendasari Proses Keperawatan
 Teori sistem; input dan output merupakan energi dan
informasi yang saling tukar-menukar antara manusia
dengan lingkungan. 

 Teori kebutuhan manusia; teori ini memandang


manusia sebagai bagian integral yang
berintegrasi satu sama lain.

 Teori Persepsi; perubahan dalam pemenuhan


kebutuhan manusia sangat dipengaruhi oleh persepsi
individu yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya.

 Teori informasi dan Komunikasi; konsep dasar interaksi


dalam memahami informasi serta menjalin komunikasi
yg efektif
B. PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
1.Pengkajian

Pengumpulan Data
Validasi Data
Identifikasi Masalah
2. Diagnosa Keperawatan

3. Perencanaan
Penentuan Prioritas Diagnosis
Menentukan rencana tindakan
Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan
4. Pelaksanaan

Tindakan keperawatan mandiri


Tindakan keperawatan kolaboratif

5. Evaluasi
Evaluasi Proses
Evaluasi hasil
1.P E N G K A J I A N

Tahap pertama proses keperawatan,


dimana pengumpulan data dilakukan
secara sistematis untuk menentukan
status kesehatan klien saat ini.
Dilakukan secara menyeluruh : aspek
bio-psiko-sosio-spiritual
Pengetahuan yang harus dimiliki :

• Pengetahuan tentang kebutuhan manusia


• Pengetahuan tumbuh kembang
• Pengetahuan tentang konsep sehat sakit
• Pengetahuan tentang patofisiologi dari
penyakit
• Pengetahuan tentang sistem keluarga,
kultur budaya serta nilai-nilai keyakinan
Kemampuan yang harus dimiliki :
• Kemampuan melakukan observasi
• Kemampuan berkomunikasi verbal dan non
verbal
• Kemampuan menjadi pendengar yang baik
• Kemampuan membangun suatu kepercayaan
• Kemampuan melakukan wawancara
• Kemapuan dalam pemeriksaan fisik
Pengumpulan data
Informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah-
masalah / kebutuhan keperawatan klien

Tujuan
- Memperoleh informasi tentang klien
- Untuk mementukan masalah keperawatan dan
kesehatan klien
- Untuk membuat keputusan yang tepat dalam
menentukan langkah-langkah berikutnya
Fokus pengumpulan data
• Status kesehatan klien
• Pola pertahanan yang biasa dilakukan
• Faktor risiko yang menyebabkan timbulnya
masalah
• Kebutuhan yang menyebabkan timbulnya
masalah
• Fungsi klien saat ini / ADL
Type dan Jenis data
Data subjektif
data yang tidak dapat diobservasi
secara langsung dan tidak dapat diukur
mis ; nyeri, pusing,

Data Objektif
data yang diperoleh berdasarkan
observasi dan dapat diuji dengan standar
yang berlaku mis ; merah, bengkak
Sumber data
• Data primer
 pasien langsung yang memberikan
informasi
• Data sekunder
 orang terdekat klien ; keluarga atau
orang terdekat
• Sumber lain
 petugas kesehatan, medical record,
catatan dan laporan, literatur
Cara pengumpulan data
• Wawancara
• Pemeriksaan fisik
• Observasi
• Menelaah catatan dan laporan
diagnostik
• Kerjasama dengan tim kesehatan lain
Validasi Data

Adalah _________________
upaya untuk memberikan justifikasi
pada data yang telah dikumpulkan
dengan melakukan perbandingan
data subjektif dan objektif dengan
berdasarkan standar nilai normal.
Contoh validasi data
• Data subjektif : pasien mengatakan tidak
dapat mengerjakan kegiatan sehari-hari,
tangan bengkak, sulit menggerakkan jari
• Data objektif : fleksi siku 70 derajat,
genggaman tangan lemah, kekuatan otot
skala 3
• Validasi data : mampu melakukan
aktivitas sehari-hari mandiri, fleksi siku
150 derajat, kekuatan otot skala 5
Identifikasi Pola / Masalah
• Merupakan kegiatan terakhir dari proses
pengkajian
• Data dikelompokkan berdasarkan masalah
Contoh identifikasi masalah :

• Data subjektif : pasien mengatakan tidak


dapat mengerjakan kegiatan sehari-hari,
tangan bengkak, sulit menggerakan jari
• Data objektif : fleksi siku 70 derajat,
genggaman tangan lemah, kekuatan otot
skala 3
• Identifikasi masalah : gangguan mobilitas
fisik
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

____________________________ adalah
Pernyataan atau kesimpulan yang diambil dari
pengkajian status kesehatan klien ( Yura )

Keputusan klinis mengenai individu, keluarga,


atau masyarakat sebagai akibat dari masalah-
masalah kesehatan / proses kehidupan yang
aktual atau risiko / potensial ( Nanda )
Pengetahuan dan keterampilan
yang harus dimiliki :
• Kemampuan dalammemahami beberapa
masalah keperawatan
• Faktor yang menyebabkan masalah
• Batasan karakteristiknya
• Beberapa ukuran normal dari masalah
tersebut
• Berfikir kritis
Komponen diagnosa keperawatan
• Problem ( masalah ) -------------------- P
 Gambaran keadaan klien
dimana tindakan dapat diberikan
• Etiologi ( penyebab ) ------------------- E
 Keadaan yang menunjukkan
penyebab masalah / keadaan yang
memberikan arah terhadap tindakan
keperawatan
• Sign / simptom ( tanda / gejala ) ---- S
 Ciri, tanda / gejala yang merupakan
informasi yang diperlukan untuk merumuskan
diagnosa keperawatan
Yang dapat dijadikan etiologi :

• Patofisiologi

contoh : Intoleransi aktifitas berhubungan


dengan penurunan transpor oksigen sekunder
terhadap gagal jantung kongestif.
• Tindakan yang berhubungan

contoh : Intoleransi aktifitas berhubungan


dengan penurunan transpor oksigen sekuder
terhadap tirah baring lama.
• Situasional

contoh : Intoleransi aktifitas berhubungan


dengan peningkatan kebutuhan
metabolik sekunder terhadap stres berat
• Maturasional

contoh : Intoleransi aktifitas berhubungan


dengan penurunan kekuatan atau
flesibilitas otot, defisit akibat lanjut usia
Type diagnosa keperawatan

• Aktual
• Risiko Tinggi
• Kemungkinan
• Potensial / Sehat Sejahtera
Aktual

• Menyajikan keadaan secara klinis yang telah


divalidasikan melalui batasan karakteristik
mayor yang diidentifikasikan.
• Komponennya terdiri dari : problem, etiologi
dan simtom.
• Cotoh : Gangguan kebutuhan cairan kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
output yang berlebihan ditandai dengan klien
muntah 6 kali/hari, bab 9 kali/hari, turgor kulit
buruk, kelopak mata cekung.
Risiko tinggi

• Keputusan tentang individu, keluarga


atau komunitas yang sangat rentan untuk
mengalami masalah.
• Komponennya terdiri dari problem dan
etiologi
• Contoh : Risiko terhadap cidera b/d kurang
kesadaran pada bahaya
Kemungkinan
• Pernyataan tentang masalah-masalah
yang diduga datanya masih sangat
kurang.
• Komponennya terdiri dari : problem
• Contoh : kemugkinan gangguan konsep
diri
Potensial / Sehat Sejahtera

• Ketentuan klinis mengenai individu, kelompok atau


masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan
khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik.
• Komponennya terdiri dari Problem dan etiologi
• Contoh : perilaku mencari bantuankesehatan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang peran sebagai orang baru.
3. RENCANA KEPERAWATAN
merupakan suatu proses penyusunan
berbagai intervensi keperawatan yang
dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan
atau mengurangi masalah klien.

Rencana keperawatan harus melibatkan


klien secara optimal agar tujuan untuk
memenuhi kebutuhan klien tercapai
Pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan :

• Kekuatan dan kelemahan klien


• Nilai dan kepercayaan klien
• Batasan praktek keperawatan
• Peran dari tenaga kesehatan yang lain
Langkah-langkah
perencanaan

1. Menentukan prioritas diagnosa


2. Menetapkan tujuan dan hasil
yang diharapkan
3. Menetapkan rencana tindakan
Menentukan prioritas diagnosa
• Untuk mengetahui diagnosa mana yang
akan dilakukan atau diatasi pertama kali.
• Dalam menentukan prioritas dapat
dilakukan dengan cara :
1. berdasarkan tingkat kegawatan
2. berdasarkan kebutuhan maslow
Berdasarkan tingkat kegawatan :
1. Prioritas tinggi : situasi yang mengancam
kehidupan. Seperti masalah bersihan jalan
nafas.
2. Prioritas sedang : situasi yang tidak gawat
dan tidak mengancam hidup klien. Seperti
masalah personal higiene
3. Prioritas rendah : situasi yang tidak
berhubungan langsung dengan prognosis
suatu penyakit. Seperti masalah keuangan
Berdasarkan kebutuhan Maslow :
• Fisiologis : sirkulasi, nutrisi, nyeri, cairan,
mobilitas, eliminasi.
• Keamanan dan keselamatan : lingkungan,
pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut.
• Mencintai dan dicintai : kasih sayang,
seksualitas, hubungan antar manusia
• Harga diri : respek dari keluarga, perasaan
menghargai diri sendiri
• Aktualisasi diri : kepuasan terhadap lingkungan
Menentukan tujuan dan hasil
yang diharapkan :

• Tujuan : hasil yang ingin dicapai untuk


mengatasi masalah keperawatan.
• Kriteria hasil : standar evaluasi yang
merupakan gambaran tentang faktor-
faktor yang dapat memberikan petunjuk
bahwa tujuan telah tercapai.
Contoh pembuatan tujuan dan
kriteria hasil :
• Tujuan :

bersihan jalan nafas klien kembali efektif


pada tanggal 20 oktober 2022.
• Kriteria hasil :

suara nafas bersih, tidak ada suara


tambahan seperti whezing, ronchi, frekuensi
nafas 16-20x/menit, tidak terdapat batuk,
sianosis tidak ada.
Menetapkan rencana tindakan

1. Diberi tanggal, nama, dan tanda tangan


2. Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
3. Mencakup kegiatan mandiri dan kolaborasi
4. Disusun berdasarkan prioritas
5. Ditulis dalam kalimat instruksi
Contoh rencana tindakan :
Rencana tindakan (18 oktober 2022)
1. Kaji ROM ekstrimitas atas klien pada tanggal
18 oktober 2022, yeni B (tanda tangan)
2. Lakukan ROM pasif pada kaki kiri klien 4 kali
sehari, yeni B (tanda tangan)
3. Ajarkan klien cara menggunakan walker pada
tangal 19 oktober 2008, Asep B (tanda tangan)
4. Konsul dengan ahli terafi fisik mengenai
kemajuan menggunakan walker pada tanggal
20 oktober 2008, Asep B (tanda tangan)
4. P E L A K S A N A A N
Implementasi ______________ adalah
Pengelolaan dan perwujudan dari
rencana perawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan

Type tindakan keperawatan


1. Tindakan mandiri
2. Tindakan kolaboratif
Contoh Implementasi :

• Mengkaji ROM ekstrimitas atas klien


• Melakukan ROM pasif pada kaki kiri klien
4 kali sehari
• Mengajarkan klien cara menggunakan
walker
• Mengkonsulkan dengan ahli terafi fisik
mengenai kemajuan menggunakan walker
5. E V A L U A S I
• Proses yang mengukur seberapa jauh
tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai berdasarkan kriteria dan standar
yang telah ditetapkan
• Fase ke lima / fase terakhir dari proses
keperawatan
• Aspek yang sangat penting dalam proses
keperawatan  menghasilkan kesimpulan
Jenis-jenis evaluasi

1. Evaluasi Proses / formatif


dilakuan selama proses keperawatan berlangsung,
yaitu pada saat memberikan tindakan.
2. Evaluasi akhir / sumatif
rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis status
pasien pada waktu tertentu berdasarkan tujuan, dan
sebagai alat ukur apakah tujuan tercapai, tidak
tercapai atau tercapai sebagian
Tujuan tercapai :

• S : klien mengatakan sudah bisa

membatukan dahak
• O : paru-paru bersih pada saat auskultasi
• A : Gangguan bersihan jalan nafas sudah
teratasi

• P:-
Tujuan tercapai sebagian :
• S : Klien mengatakan bisa membatukan
dahak tapi masih ada dalam dada saya
• O : auskultasi masih ada krekles, frekuensi
nafas 21x/menit, pernafasan teratur
• A : gangguan bersihan jalan nafas masih ada
• P : Lanjutkan latihan batuk efektif secara
teratur
Tujuan tidak tercapai :
• S : klien mengatakan masih batuk dan dahak
keluar tetap banyak
• O : auskultasi masih terdapat krekles, frekuensi
nafas 24x/menit, pernafasan irreguler
• A : Gangguan bersihan jalan nafas tetap ada
• P : lanutkan fisioterafi dada, latihan batuk
efektif dan konsul pemberian obat
pengencer sekret
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Sejarah proses keperawatan dimulai pada tahun


1950,1967,1977 dan disempurnakan pada tahun 1982
menjadi lima tahap.
2. Definisi Proses Keperawatan adalah Metode keperawatan
yang sistematis, berpusat pada pasien dan berorientasi
pada tujuan, menggunakan kerangka kerja dalam praktik
keperawatan.
3. Impilkasi proses keperawatan meliputi profesi, klien, dan
perawat.
4. Teori yang mendasari proses keperawatan yaitu Teori
sistem, Teori kebutuhan manusia, Teori persepsi, dan
Teori informasi dan komunikasi.
5. Proses Keperawatan ada lima Langkah yaitu Pengkajian,
Diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi.
B. SARAN

Perawat diharapkan dapat mempedomani urutan


Langkah proses keperawatan dengan benar,
sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan baik.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai