Anda di halaman 1dari 28

PROSES

KEPERAWATAN

Oleh:
Ns. Ninis Indriani, M. Kep., Sp.Kep.An
Definisi
• Proses keperawatan adalah suatu metode menerapkan
suatu konsep kedalam praktik keperawatan.

• Tujuan: memecahkan masalah sebagai bentuk pemenuhan


kebutuhan pasien, keluarga dan masyarakat.

• Terdiri atas 5 tahap yang berurutan dan saling berhubungan


 Pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi,
evaluasi
Fungsi Proses Keperawatan

1. Sebagai kerangka berfikir untuk fungsi dan


tanggung jawab keperawatan

2. Sebagai alat untuk mengenal masalah klien,


merencanakan secara sistematis, melaksanakan
rencana, dan menilai hasil
Sifat Proses Keperawatan
1. Dinamis  dapat dirubah sesuai situasi dan kondisi
serta kebutuhan klien sebagai manusia yang unik
2. Siklus  setiap tahap mendahului tahap berikutnya
3. Interdependen  saling ketergantungan antar tahap
dalam proses keperawatan
4. Fleksibel  mempunyai sifat yang luwes / tidak kaku
Komponen / tahap-tahap Proses
keperawatan

• Pengkajian
• Diagnosa Keperawatan
• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Evaluasi
1. Pengkajian

Pengumpulan Data
Validasi Data
Identifikasi Masalah
2. Diagnosa Keperawatan

3. Perencanaan
Penentuan Prioritas Diagnosis
Menentukan rencana tindakan
Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan
4. Pelaksanaan

Tindakan keperawatan mandiri


Tindakan keperawatan kolaboratif

5. Evaluasi
Evaluasi Proses
Evaluasi hasil
PENGKAJI
AN
Definisi Pengkajian
• Merupakan tahap awal dari proses keperawatan, proses
pengumpulan data secara sistematis dari berbagai sumber
untuk mengidentifikasi status kesehatan pasien.

• Dilakukan secara menyeluruh : aspek bio-psiko-sosio-spiritual

• Pengkajian harus benar, akurat, lengkap dan sesuai dengan


kenyataan  menentukan rumusan diagnosa keperawatan 
menentukan implementasi yang sesuai dengan respon pasien.
Pengetahuan yang harus dimiliki :

• Pengetahuan tentang kebutuhan manusia


• Pengetahuan tumbuh kembang
• Pengetahuan tentang konsep sehat sakit
• Pengetahuan tentang patofisiologi dari penyakit
• Pengetahuan tentang sistem keluarga, kultur budaya
serta nilai-nilai keyakinan
Kemampuan yang harus dimiliki :
• Kemampuan melakukan observasi
• Kemampuan berkomunikasi verbal dan non verbal
• Kemampuan menjadi pendengar yang baik
• Kemampuan membangun suatu kepercayaan
• Kemampuan melakukan wawancara
• Kemapuan dalam pemeriksaan fisik
Pengumpulan data
• Informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis
untuk menentukan masalah-masalah / kebutuhan
keperawatan klien

• Tujuan
- Memperoleh informasi tentang klien
- Untuk mementukan masalah keperawatan dan
kesehatan klien
- Untuk membuat keputusan yang tepat dalam
menentukan langkah-langkah berikutnya
Fokus pengumpulan data
• Status kesehatan klien
• Pola pertahanan yang biasa dilakukan
• Faktor risiko yang menyebabkan timbulnya masalah
• Kebutuhan yang menyebabkan timbulnya masalah
• Fungsi klien saat ini / ADL
Cara pengumpulan data

• Wawancara

• Pemeriksaan fisik

• Observasi

• Menelaah catatan dan laporan diagnostik

• Kerjasama dengan tim kesehatan lain


Identifikasi Masalah

• Merupakan kegiatan terakhir dari proses pengkajian

• Data dikelompokkan berdasarkan masalah


Pengumpulan
Data

Data Subjektif

Jenis Data

Data Objektif
Data Subjektif
• Adalah data dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi
atau kejadian.
• Data ini tidak dapat ditentukan oleh perawat sendiri tetapi melalui
interaksi atau komunikasi.
• Data subyektif diperoleh dari riwayat keperawatan  persepsi
pasien, perasaan tentang kesehatannya  misal penjelasan pasien
tentang nyeri, lemah, mual atau muntah
• Data dari sumber lain seperti keluarga, keluarga, profesi kesehatan
lain juga termasuk data subjektif jika di dasarkan dari pendapat pasien.
Data Objektif
• Data yang dapat di observasi dan diukur oleh perawat.
• Data ini diperoleh dari kepekaaan perawat selama melakukan
pemeriksaan fisik melalui penglihatan, penciuman, mendengar dan
menyentuh.
• Contoh data objektif: frekuensi pernapasan, tekanan darah, adanya
edema dan berat badan.
• Fokus pengumpulan data meliputi:
a. Riwayat status kesehatan sebelumnya dan saat ini.
b. Pola koping yang pernah digunakan dan yang saat ini digunakan
c. Respon terhadap terapi medis dan intervensi keperawatan
d. Hal-hal yang dapat menjadi dorongan atau kekuatan bagi pasien.
Sumber
Data
1. Pasien
 Merupakan sumber data yang utama
 Jika pasien mengalami penurunan kesadaran, mengalami
gangguan komunikasi
 Atau perawat mendapatkan data yang berbeda dengan keadaan
fisik atau perilaku pasien  perawat mengkonfirmasi data
tersebut ke sumber lain.
 Hal ini dapat terjadi pada pasien dengan gangguan jiwa
2. Orang terdekat
• Apabila pasien mengalami gangguan dalam komunikasi ataupun
kesadaran yang menurun  data dapat diperoleh dari oang tua,
suami/istri, anak atau teman pasien.
• Data untuk pasien anak dapat dari ibu atau pengasuh yang
menjaga saat dirawat di RS.

3. Catatan pasien
• Catatan yang di tulis oleh anggota tim kesehatan.
• Sebelum anamnesa ke pasien, sebaiknya membaca catatatn
keperawatan yerlebih dahulu  sehingga perawat lebih focus
dalam melaksanakan pengkajian kepada pasien.
4. Riwayat penyakit
• Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat
penyakit yang diperoleh dari terapis.
• Data yang. Diperoleh merupakan data focus pada identifikasi
patologis yang bertujuan menentukan rencana intervensi yang
akan dilakukan.

5. Konsultasi
• Terkadang perawat memerlukan konsultasi dengan tim kesehatan
yang lain  untuk menentukan diagnose dan rencana tindakan
yang akan diberikan kepada pasien.
6. Hasil pemeriksaan diagnostik
• Hasil laboratorium, Rongent, USG, EKG  dapat membantu
untuk menegakkan diagnose medis dan membantu perawat untuk
mengevaluasi keberhasilan dari asuhan keperawatan yang telah
diberikan.

7. Perawat lain
• Jika pasien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lain, maka
perawata harus meminta data-data pasien sebelumnya kepada
perawata yang merawat sebelumnya  untukkesinambungan
dari asuhan keperawatan yang diberikan

8. Kepustakaan
Metode pengumpulan Data

1. Komunikasi
Komunikasi terapeutik : mengajak pasien & keluarga untuk
bertukar pikiran
Ketrampilan: secara verbal, non verbal, empati dan rasa
kepedulian yang tinggi.
Teknik Non verbal  mendengarkan secara aktif, diam,
sentuhan, kontak mata
Teknik verbal  pertanyaan terbuka, menggali jawaban dan
memvalidasi respon pasien.
2. Observari
Kegiatan mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang masalah kesehatan pasien.
Keterampilan yang harus dimiliki saat observasi:
a. sight: kelainan fisik, perdarahan, terbakar, menangis, dll
b. Smell: alcohol, obat-obatan dan urine
c. Hearing: Tekanan darah, batuk, denyut dan ritme jantung,
pernapasan
d. Feeling: Perasaan yang dirasakan oleh pasien
e. Taste: hal yang dirasakan oleh alat indra pengecapan
3. Pemeriksaan fisik
• Dipergunakan untuk memperoleh data objektif pasien.
• Tujuan: untuk menentukan status kesehatan pasien,
mengidentifikasi masalah kesehatan dan memperoleh data untuk
Menyusun asuhan keperawatan
• Dilakukan bersama wawancara pada pasien
• Fokus pemeriksaan fisik dilakukan pada kemampuan fungsional
pasien  ex; pasien dengan gangguan system pernapasan,
perawat mengkaji apakah apakah gangguan tersebut
mempengaruhi pemenuhan ADL
3. Pemeriksaan fisik
• Pendekatan pada pemeriksaan fisik:
a. Pendekatan head to toe  dilakukan secara berurutan mulai
kepala sampai dengan kaki
b. Pendekatan melalui fungsi system tubuh  meliputi keadaan
umum, tanda vital, system pernapasan, system kardiovaskuler,
system persyarafan, system perkemihan, system pencernaan,
system musculoskeletal, system integument dan system
reproduksi
Masalah Pengumpulan Data

1. Ketidakmampuan perawat dalam mengorganisasi data dasar.


2. Data yang diperoleh tidak relevan
3. Salah memperesepsikan data
4. Data tidak lengkap
5. Adanya intepretasi data dalam mengobservasi prilaku
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai