Anda di halaman 1dari 13

TUJUAN

SAK(STANDAR
A S U H A N K E P E R AWATA N ) : S K D I R J E N
YANMED : YM.00.03.2.6.7637/1993)

SARAH NURUL IZZAH M 1710711132


A N G G I DW I P R A S E T YO 1 7 1 0 7 1 1 1 3 6
Tujuan Ditetapkanya Standar Asuhan
Keperawatan diantaranya yaitu :

• Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan


memusatkan upaya dan meningkatkan motivasi perawat
terhadap pencapaian tujuan.
• Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan
mengurangi kegiatan perawat yang tidak penting atau
tidak tepat dengan kebutuhan pasien.
• Memberikan landasan untuk mengantisipasi suatu hasil
yang tidak memenuhi standar asuhan keperawatan atas
kelalaian petugas keperawatan.
TUJUAN KEPERAWATAN DALAM STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN, ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
• Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang
yang memerlukan pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem
Kesehatan Nasional.
• Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan mengurangi/menghilangkan kesenjangan.
• Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada.
• Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk
mengembangkan tingkat kemampuan profesionalnya.
• Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim
kesehatan.
• Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
• Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam
kegiatan pendidikan bagi perkembangan tenaga keperawatan.
• Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan
dan perkembangan pribadi tenaga keperawatan.
KO M P O N E N S A K ( S TA N D A R I - V I )
KOMPONEN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN,
Sebagaimana Menurut Depkes RI bersama dengan Organisasi Profesi
Keperawatan, telah menyusuk SAK dan secara resmi SAK
diberlakukan Untuk diterapkan diseluruh rumah sakit, melalui “SK
Direktur Jenderal Pelayanan Medik, No.UM.00.03.2.6.7637 tahun
1993 tentang berlakunya SAK di Rumah Sakit” sebagai berikut :
STANDAR I – PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Berupa data anamnesa, observasi yang paripurna dan lengkap serta
dikumpulkan secara terus menerus tentang keadaan pasien untuk menentukan
asuhan keperawatan, sehingga data dalam pengkajian harus bermanfaat bagi
semua anggota tim. Data pengkajian meliputi pengumpulan data,
pengelompokan data dan perumusan masalah.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi :
1. Kumpulan Data 3. Perumusan Masalah
Kriteria : Kriteria :
2. Pengelompokan
• Menggunakan format • Kesenjangan antara
Data
yang baku status kesehatan dengan
Kriteria :
• Sistematis norma dan pola fungsi
• Data Biologis
• Diisi sesuai item yang kehidupan
• Data Psikologis
tersedia • Perumusan masalah
• Data Sosial
• Actual (baru) ditunjang oleh data yang
• Data Spiritual
• Absah (valid) telah dikumpulkan
STANDAR II – DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Yaitu respons pasien yang dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien,
dianalisis dan dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien dan komponennya
terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/tanda, bersifat aktual dan potensial dan dapat
ditanggulangi oleh perawat. Diagnosi keperawatan adalah diagnosa yang dibuat oleh
tenaga profesional yang menggambarkan tanda dan gejala menunjuk kepada masalah
kesehatan yang dirasakan pasien.

Kriteria : • Bersifat aktual apabila masalah


• Diagnosa Keperawatan dihubungkan dengan kesehatan pasien sudah nyata
penyebab kesenjangan dan pemenuhan terjadi.
kebutuhan pasien. • Bersifat potensial apabila
• Dibuat sesuai dengan wewenang perawat. masalah kesehatan pasien,
• Komponennya terdiri dari masalah, penyebab, kemungkinan besar akan terjadi.
dan gejala/tanda (PES) atau terdiri dari masalah • Dapat ditanggulangi oleh
dan penyebab (PE). perawat.
STANDAR III – PERENCANAAN KEPERAWATAN
• Standar ini disusun berdasarkan diagnosis keperawatan, komponennya meliputi prioritas masalah,
tujuan asuhan keperawatan dan rencana tindakan.
Komponen perencanaan keperawatan meliputi :
3. Rencana Tindakan
1. Prioritas masalah Kriteria :
Kriteria : • Disusun berdasarkan tujuan asuhan keperawatan.
• Masalah-masalah yang
2. Tujuan Asuhan • Melibatkan pasien/keluarga.
mengancam kehidupan
Keperawatan • Mempertimbangkan latar belakang budaya
merupakan prioritas
utama. Kriteria : pasien/keluarga.
• Masalah-masalah yang • Spesifik • Menentukan alternatif tindakan yang tepat.
mengancam kesehatan • Bisa diukur • Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan
seseorang adalah • Bisa dipakai yang berlaku, lingkungan, sumber daya dan fasilitas
prioritas kedua. • Realistik yang ada.
• Masalah-masalah yang • Ada batas waktu • Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien.
mempengaruhi perilaku • Kalimat instruksi, ringkas, tegas dan bahasanya
merupakan prioritas mudah dimengerti.
ketiga.
STANDAR IV – INTERVENSI KEPERAWATAN
• Berupa pelaksanaan tindakan yang ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien
terpenuhi secara maksimal yang mencakup aspek peningkatan, pencegahan,
pemeliharaan serta pemulihan kesehatan dengan mengikut sertakan keluarga serta
berorientasi pada 14 komponen keperawatan, antara lain ;

1. Memenuhi Kebutuhan keamanan


2. Memenuhi kebutuhan oksigen 8. Memenuhi kebutuhan spiritual
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi, 9. Memenuhi kebutuhan emosional
keseimbangan cairan dan elektrolik 10. Memenuhi kebutuhan komunikasi
4. Memenuhi kebutuhan eliminasi 11. Mencegah dan mengatasi reaksi
5. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan fisiologis
kenyamanan fisik 12. Memenuhi kebutuhan pengobatan
6. Memenuhi kebutuhan istirahat dan dan membantu proses
tidur penyembuhan,
7. Memenuhi kebutuhan gerak dan 13. Memenuhi kebutuhan penyuluhan
kegiatan jasmani 14. Memenuhi kebutuhan rehabilitasi.
STANDAR V – EVALUASI KEPERAWATAN
• Dilakukan secara periodik
sistematis dan berencana untuk
menilai perkembangan pasien.
Menentukan keberhasilan tindakan
keperawatan dan kebutuhan akan
perubahan rencana perawatan
meliputi : pengumpulan data
pengkajian, membandingkan perilaku
pasien yang diharapkan dengan
kenyataan, melakukan evaluasi
bersama pasien, keluarga dan
bersama tim kesehatan lainnya,
mengidentifikasi perubahan yang
dibutuhkan dalam menentukan
tujuan dan rencana keperawatan.
STANDAR VI – CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
• Dilakukan secara individual oleh perawat selama pasien dirawat inap maupun rawat jalan, digunakan
sebagai informasi, komunikasi dan laporan, dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan sesuai
dengan pelaksanaan proses perawatan, setiap mencatat harus mencantumkan inisial/paraf nama
perawat, menggunakan formulir yang baku, disimpan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Dokumentasi dibuat berdasarkan pemecahan masalah pasien, yang terdiri dari pengkajian, rencana
keperawatan, catatan tindakan keperawatan, dan catatan perkembangan pasien Pendokumentasian ini
merupakan unsur penting dalam menjamin kesinambunagn asuhan keperawatan, yang secara spesifik

Berfungsi sebagai:
• Sarana komunikasi antar profesi kesehatan
• Sumber data untuk pemberian asuhan keperawatan
• Bahan bukti pertanggungjawaban dan pertangunggugatan
asuhan keperawatan
• Sarana untuk pemantauan asuhan keperawatan.
• Daftar Pustaka :
• Depkes RI. 2005. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat
Keperawatan dan Keteknisian Medik (dalam http://www.indonesian-
publichealth.com/standar-asuhan-keperawatan-indonesia-2/)
• Sitorus, R. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.
Penataan struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan
di Ruang Rawat.EGC (dalam http://www.indonesian-
publichealth.com/standar-asuhan-keperawatan-indonesia-2/)
• Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai