Anda di halaman 1dari 2

PASIEN POST OP ORIF

DX 1: NYERI AKUT BD AGENS CEDERA FISIK

S : - pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri, terutama saat digerakkan.

P : post orif pd kaki kiri terasa nyeri

Q :nyeri seperti teriris

R : pd kaki kiri

S : skala nyeri 6

T : nyeri hilang timbul & bertambah saat di gerakan

O:

- Pasiem tampak meringis menahan sakit saat kaki digerakkan untuk mobilitas

- Tampak luka post op orif di daerah tibia kaki kiri

A : masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi

P:

1. Kaji intensities, frekuensi dan skala nyeri pasien

2. Kaji TTV secara berkala

3. Pertahankan imobilitas bagian yang sakit dengan tirah baring

4. Anjurkan pada klien untuk tidak menggunakan/meminimalkan gerak pada bagian yang sakit

5. Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian obat antibiotic dan analgetik

DX 2 : Hambatan Mobilitas Fisik bd Terapi pembatasan gerak (nyeri)

S : pasien mengatakan untuk bergerak sedikit saja kaki terasa sakit sekali jadi semua keperluannya di
bantu oleh bapak/ibu

O:

 Pasien tampak kesakitan dan meringis menahan sakit saat kaki kiri digerakkan
 Pasien tampak meminta bantuan kedua orang tuanya saat ADL
 Pasien kesulitan saat disuruh menggeserkan badan serta kakinya.

A : masalah keperawatan hambataj mobilitas fisik belum teratasi

P:
1. Kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cidera/pengobatan dan perhatikan persepsi pasien
terhadap imobilisasi

2. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan

3. Instruksikan klien/bantu dalam latihan rentang gerak pada ekstremitas yang sakit dan tak sakit

4. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas

5. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi

DX 3 : Gangguan Pola Tidur bd nyeri post op ORIF

S : pasien menagatakan setelah operasi tidak bisa tidur nyenyak, sebentar-sebentar terbangun karena
nyeri pada kaki yang habis operasi

O:

 Saat pengkajian pasien sering menguap dan mata pasien tampak sayu
 Pasien sering mengeluh jika dirinya terganggu tidurnya.

A : masalah keperawatan gangguan pola tidur belum teratasi

P:

1. Kaji klien dan keluarga klien tentang penyebab tidur dan jelaskan kemungkinan cara untuk
menghindari gangguan tidur

2. Ciptakan suasana yng mendukung tenang dengan mengurangi kebisingan

3. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan penyebab gangguan tidur

4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesic

Anda mungkin juga menyukai