Infeksi (peritonitis)
Trauma.
Faktor yang dihadapi:
Hipovolemia/dehidrasi:
Tindakan:
◦ berikan cairan Dextrose 5%/garam normal 1/3, atau
Ringer Laktat
◦ kebutuhan cairan rumatan:
10 Kg I: 100ml/kg BB/24 jam
10 Kg II: 50 ml/kg BB/24jam
10 Kg III: 25ml/kgBB/24jam
Faktor yang dihadapi:
Hipotermia: pasien dihangatkan
Kembung obstruksi: pasang NGT
Asidosis: koreksi dikerjakan bila rehidrasi telah
selesai dilakukan
Infeksi: antibiotik dapat diberikan, baik sebagai
pengobatan maupun profilaksis
KASUS BEDAH ELEKTIF:
Pasien dengan
Koreksi anemia pada pasien hemoglobinopati yang
yang tidak harus segera memerlukan tindakan bedah
menjalani pembedahan. dan anestesi, memerlukan
penanganan khusus.
KASUS BEDAH ELEKTIF:
pembedahan perut:
ampisilin (25–50 mg/kgBB IM/IV 4 x sehari),
gentamisin (7.5 mg/kgBB IV/IM 1x
sehari) dan
metronidazol (7.5 mg/kgBB 3 x sehari)
sebelum dan 3-5 hari setelah pembedahan
anak dengan
risiko endokarditis
(pasien PJB atau
pembedahan saluran kemih: RHD) yang harus
menjalani
ampisilin (25–50 mg/kgBB IV/IM 4 x sehari), prosedur
dan perawatan gigi,
gentamisin (7.5 mg/kgBB IV/IM 1x sehari) mulut, saluran
sebelum dan 3-5 hari setelah pembedahan pernapasan dan
kerongkongan
KASUS BEDAH ELEKTIF:
Di akhir prosedur, letakkan pasien pada posisi lateral dan awasi ketat
proses pemulihan pasien di tempat yang tenang.
Perawatan Selama Pembedahan
Pertimbangan khusus
Jalan napas
• Hipotermia
Anak lebih mudah kehilangan suhu
badan dibandingkan orang dewasa
karena mereka relatif memiliki wilayah
permukaan yang lebih besar dan
perlindungan tubuh yang tidak baik
terhadap panas. Hal ini sangat penting,
karena hipotermi dapat memengaruhi
metabolisme obat, anestesi dan
koagulasi darah.
19
Lanjutan
• Kehilangan darah
Anak memilki volume darah yang lebih Tabel 37. Volume darah
kecil dibandingkan orang dewasa. Oleh berdasarkan umur pasien
sebab itu kehilangan sedikit volume
darah dapat mengancam jiwa pasien.
hitung jumlah darah yang hilang
selama operasi dengan tepat
pertimbangkan transfusi darah jika
darah yang hilang melebihi 10%
volume darah (lihat tabel 37).
siapkan persediaan darah di ruang
operasi sebagai antisipasi bila
terjadi kehilangan darah.
22
Perawatan Pasca
Pembedahan
23
Tabel 38. Denyut nadi normal dan tekanan darah pada anak
Catatan:
• Pada anak yang sedang tidur denyut nadi normal 10% lebih
lambat.
• Pada bayi dan anak, ada atau tidaknya denyut nadi utama
yang kuat sering merupakan tanda berguna untuk melihat
ada tidaknya syok diban- dingkan mengukur tekanan darah.
26
4. Nutrisi
Sebagian besar kondisi pembedahan meningkatkan kebutuhan kalori
atau mencegah asupan gizi yang adekuat. Banyak anak yang
membutuhkan tin- dakan operasi berada dalam kondisi lemah. Gizi yang
kurang baik mempe- ngaruhi reaksi pasien terhadap cedera dan
menghambat penyembuhan luka.
beri makan pasien sesegera mungkin setelah pembedahan
beri makanan tinggi kalori yang mengandung cukup protein dan
suplemen vitamin
gunakan NGT untuk yang sulit menelan
pantau perkembangan berat badan.
30
Masalah umum
pasca
pembedahan
31
1. Takikardi
Mungkin disebabkan oleh nyeri,
hipovolemi, anemia, demam,
hipoglikemi, dan infeksi
periksa pasien
kaji ulang kondisi pasien sebelum dan
selama pembedahan
awasi respons pasien terhadap
pemberian obat pereda rasa sakit,
bolus cairan intravena, oksigen dan
transfuse
bradikardi pada pasien harus
dipertimbangkan sebagai tanda
hipoksia hingga terbukti sebaliknya.
32
2. Demam
DAFTAR PUSTAKA
THANKS!
Any questions?