Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR KEPENDUDUKAN

RPS 10
“TABEL KEMATIAN”

KELAS : EK1 301 AP2

DOSEN PENGAJAR : PROF. Dr. Drs. I KETUT SUDIBIA, S.U.

OLEH:
KELOMPOK 8

NI PUTU ASRI DIANNISA (1707511066)


SASKIA INTAN APRENISIA (1707511073)

EKONOMI PEMBANGUNAN REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2019
RPS 10 : TABEL KEMATIAN

1. Konsep dan Jenis Tabel Kematian


 Konsep Life Table (Tabel Kematian)

a. Life Table (tabel kematian) sebagai Salah satu alat analisis dalam mortalitas

b. Keuntungan tabel kematian tidak memerlukan penggunaan penduduk standar


untuk membandingkan tingkat mortalitas

c. Life tabel: tabel hipotetis dari sekumpulan orang yang dilahirkan pada waktu yang
sama (kohort) yang karena proses kematian, jumlahnya semakin lama semakin
berkurang dan akhirnya habis.

 Jenis Life Table (Tabel Kematian)


Adapun Jenis-jenis tabel kematian :
1. Tabel Kematian Lengkap
Tabel kematian lengkap menggunakan interval umur satu tahunan.
2. Tabel Kematian Singkat
Tabel kematian singkat menggunakan interval umur lebih dari satu tahunan
(biasanya 5 tahunan atau 10 tahunan)
- Bentuk lebih singkat tetapi ketepatannya hampir sama dengan tabel kematian
lengkap.
- Tabel kematian ini dihitung berdasarkan interval umur tertentu (biasanya 5
tahunan).
- Biasanya digunakan pada populasi yang kurang baik distribusi umurnya, karena
memberi hasil yang lebih baik dan lebih cepat perhgitungannya daripada bila
dihitung tabel kematian lengkap.
2. Kegunaan Tabel Kematian
Adapun kegunaan dari tabel kematian adalah sebagai berikut :
1. Untuk membuat proyeksi jumlah penduduk dan karakteristiknya.
2. Untuk membandingkan tingkat mortalitas penduduk yang berbeda-beda.
3. Untuk kemajuan yang diperoleh dalam usaha pemeliharaan kesehatan masyarakat,
khususnya anak-anak yang tercermin dari angka harapan hidup.
4. Merupakan dasar penentuan premi dibidang asuransi jiwa
5. studi fertilitas, migrasi, pertumbuhan penduduk, yatim piatu, janda, lamanya
perkawinan, lama kerja dll.
6. studi mortalitas dapat dikombinasikan dengan perubahan sosial ekonomi.
Kelebihan Tabel Kematian
Tidak menunjukkan pengaruh distribusi umur penduduk aktual dan tidak
memerlukan adopsi dari penduduk standar sebagai pembanding tingkat mortalitas
yang dapat diterima oleh penduduk yang berbeda.

3. Asumsi-Asumsi Dalam Tabel Kematian


1. Migrasi dianggap tidak ada (closed cohort), perubahan kohor hanya dipengaruhi
oleh kematian pada masing-masing individu dalam kohor.
2. Kematian anggota kohor menurut pola tertentu pada berbagai tingkat umur,
sehingga tidak ada perubahan dalam risiko kematian dan life table-nya adalah
murni suatu model yang telah ditentukan (deterministic model)
3. Besaran kohor merupakan jumlah tetap dari jumlah kelahiran seperti 1.000,
10.000, atau 100.000 yang disebut dengan “radiks” Radiks adalah bilangan
permulaan perhitungan dalam tabel kematian dan biasanya dipilih angka 100.000
4. Jumlah kematian selama setahun diasumsikan pada interval umur, menyebar
secara merata khususnyadalam satu tahun.

4. Kolom-Kolom Dalam Tabel Kematian, Perhitungan dan Interpretasi Kolom-Kolom


Tabel Kematian

Tabel Kematian Singkat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

X q
n x lx nDx n Lx TX ex

0–4

5–9

10 – 14

15 – 19
Tabel Kematian Lengkap

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

X q
n x lx Dx
n n Lx TX ex

• Kolom 1 (x): Umur tepat (x) tahun

Simbol x menunjukan bahwa anggota kohor yang dimaksud telah menjalani hidup selama
x tahun atau pada saat tersebut berada pada ulang tahun yang ke-x.

• Kolom 2 (nqx): Probabilitas kematian antara umur tepat x dan x+n (Probability of
dying between age x and x+n).

Contoh: 5q10

Probabilitas kematian antara umur tepat 10 tahun dan 15 tahun

Nilai nqx terletak sejajar dengan nilai x = 10

o Nilai 5q40 = 0,05558

Artinya:

– sekitar 6% dari mereka telah mencapai ulang tahun ke-40 meninggal sebelum
mencapai tepat 45 tahun; atau

– Probabilitas mereka yang berusia tepat 40 meninggal sebelum mencapai tepat


usia 45 tahun sebesar 0,06.
o Nilai 1q0 = 0,18848 1q0  digunakan perkiraan AKB
Artinya:

– sekitar 19% dari sejumlah kelahiran hidup meninggal sebelum bayi tersebut
mencapai tepat satu tahun. Atau

– Probabilitas mereka yang berusia tepat 0 tahun meninggal sebelum usia tepat
1 tahun adalah sebesar 0,19.

o Nilai wq75 = 1

Artinya:

– Probabilitas orang akan meninggal setelah mencapai usia 75 tahun adalah 1.


Simbol w  untuk interval tak terhingga

 Kolom 3 (lx ) = Jumlah orang yg berhasil mencapai umur tepat x tahun.

o lo = jumlah orang pada saat tepat lahir

o l1 = jumlah orang yg berhasil mencapai ultah yang ke-1

o l5 = jumlah orang yg berhasil mencapai ultah yang ke-5

o lo ditentukan secara sembarang, untuk kemudahan biasanya 100.000

o lo disebut radiks tabel kematian, yaitu jumlah orang yang akan diikuti sejak
kelahirannya hingga semua meninggal.

• Kolom 4 (ndx): Jumlah kematian antara umur tepat x dan x+n (Number of death
between age x and x+n).

Sebagai contoh nilai 5d5 =1.229, artinya jumlah kematian antara umur tepat 5 tahun
hingga usia 10 tahun adalah sebanyak 1.229 orang. Pengurangan radix dengan bayi yang
mati (1d0) akan memperoleh jumlah orang yang tetap hidup pada awal periode berikutnya
(l1). Secara umum dapat dikatakan:
Contoh penggunaan:

• l1 = 81.152

Artinya dari mereka yang lahir, 81,2% diantaranya dapat mencapai ulang tahun
yang pertama

• l5 = 72.813

Artinya dari mereka yang lahir, 72,8% diantaranya dapat mencapai ulang tahun
yang kelima

• l70 = 28.004

Artinya dari mereka yang lahir dan dapat mencapai ulang tahun ke-70 hanya
sekitar 28%.

 Kolom 5 (nLx) = Tahun orang hidup yg dijalani antara umur tepat x dan x + n tahun
(Person years lived between exact age x and x + n)

Kolom ini menunjukkan jumlah tahun hidup yang dilalui oleh populasi (orang) pada
kelompok umur tertentu. Misalnya pada periode 5 tahun, antara ultah ke 5 dan 10, tiap
orang hidup 5 tahun. Jika ada 98.000 orang yang berulangtahun, maka mereka semua
menghasilkan 5 x 98.000 = 490.000 tahun antara ultah mereka yang ke 5 dan 10. Kolom
ini identik dengan konsep orang-tahun atau PYL. Berarti semakin rendah rate kematian
pada kelompok umur tertentu, semakin banyak jumlah tahun hidup pada kelompok umur
tersebut .

Jumlah Tahun Hidup


Karena pada tiap kelompok umur, kecuali kelompok umur yang pertama dan terakhir,
kita mengasumsikan kematian terjadi pada pertengahan interval, maka jumlah tahun
hidup (nLx) dapat diperkirakan dengan formula:

L = n*(lx + lx+n)/2
n x

Karena kematian bayi lebih banyak terjadi segera setelah dilahirkan maka khusus untuk
1L0 dihitung dengan:

1L0 = 0,3 l0 + 0,7l1


Formula umum tidak dapat digunakan untuk kelompok umur tertua, misal 75+, karena
alasan berikut :

– Tidak ada yang hidup pada akhir interval ini

– Tidak ada data berapa lama tiap orang akan masih hidup sebelum akhirnya
meninggal

Untuk kelompok umur terakhir digunakan formula:

L75 = l75 (10log l75)


Contoh penggunaan:

• 1L0 = 86.806

Artinya bahwa kohort dengan radiks 100.000 orang antara saat kelahiran hingga
umur tepat 1 tahun menjalani 86.806 tahun orang hidup (PYL)

• 4L1 = 307.930

Artinya bahwa kohort dengan radiks 100.000 orang antara umur tepat 1 tahun
hingga 5 tahun menjalani 307.930 PYL

 Kolom 6 (TX) = Total tahun orang hidup setelah umur x tahun (Total Person years lived
after exact age x)
Kolom ini merupakan PYL yang dijalani kohor sejak umur tepat x sampai semua anggota
meninggal

 Contoh:

– T0 = 1L0 + 5L1 + 5L5 + ………….+ wL75

– T1 = 5L1 + 5L5 + 5L10 + ………….+ wL75

– T65 = 5L65 + 5L70 + wL75

Sehingga TX dapat dirumuskan sebagai berikut : TX = ΣnLx


 Contoh penggunaan:

• T0 = 4.242.152

• Artinya menunjukan bahwa kohort dengan radiks 100.000 orang dari saat lahir
sampai semua anggota kohor meninggal, menjalani 4.242.152 PYL

• T5 = 3.847.416

Artinya menunjukan bahwa kohort dengan radiks 100.000 orang dari saat
ultahnya yg kelima sampai semua anggota kohort meninggal menjalani
3.847.416 PYL

 Kolom 7 (ex) = Angka harapan hidup pada saat tepat x (Expectation of life age x)
ex merupakan rata-rata tahun hidup yang dijalani oleh anggota kohor setelah ia mencapai
ulang tahun yang ke-x. Adapun rata-rata tahun hidup ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
ex = TX/lx
• Contoh:

e0 = 42,4 tahun

Bahwa secara rata-rata seorang pada saat lahir akan dapat diharapkan hidup selama 42,4
tahun

e5 = 52,8 tahun
Bahwa secara rata-rata seorang yg telah mencapai ultahnya yg ke-5 secara rata-rata akan
hidup selama 52,8 tahun
DAFTAR PUSTAKA

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/11/life-table/

https://www.academia.edu/16620256/Tabel-Kematian

Anda mungkin juga menyukai