Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM IDK

Pengenalan Morfologi Bakteri &


Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotika

Tujuan Pembelajaran:
1. Mengetahui jenis-jenis dan kegunaan media perbenihan yang sering
digunakan di laboratorium.
2. Mengetahui jenis-jenis bakteri berdasarkan morfologi koloninya.
3. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari koloni bakteri
4. Mengetahui bahwa sifat-sifat koloni dapat digunakan untuk identifikasi bakteri
5. Mengetahui cara mengasingkan bakteri dari suatu bahan pemeriksaan/ biakan
6. Mengetahui morfologi bakteri menggunakan pewarnaan sederhana (Gram & BTA)
7. Mengetahui berbagai metode untuk melakukan uji kepekaan
bakteri terhadao berbagai antibiotika.
8. Mengetahui cara interpretasi hasil uji kepekaan.

7.1 Media Perbenihan Bakteri


Pengantar:
Berbagai jenis media perbenihan bakteri lazim digunakan untuk tujuan
transportasi, persemaian, isolasi, dan diferensiasi. Untuk menunjang
pertumbuhan yang optimal, bakteri membutuhkan nutrisi yang beragam.

Tugas:
Isilah kegunaan tipe media di bawah ini beserta contohnya:
No Tipe Kegunaan Contoh
1 Media sederhana

2 Media diperkaya

3 Media selektif

4 Media diferensial

5 Media transport

Sesuai dengan kegunaannya, media perbenihan mengandung bahan dasar:


1. Kaldu: sebagai pengganti sari daging
2. Air pepton : sebagai tambahan protein pada pembuatan media
3. Agar : sebagai pengental media
4. Karbohidrat : sebagai media fermentasi bakteri
34
5. Garam-garam : sebagai sumber elektrolit pada media khusus

Berbagai media perbenihan:


A. Perbenihan padat (agar 1,5-2%) di dalam lempeng atau tabung
No. Media Kegunaan
1 Agar darah Merupakan media diperkaya untuk perbenihan
bakteri patogen yang memerlukan nutrisi lebih
dan untuk melihat adanya reaksi hemolisis.
2 Agar darah coklat (AC) Untuk perbenihan bakteri Haemophilus
influenza dan Neisseria sp.
3 Agar darah telurit (TE) Merupakan media selektif untuk perbenihan
bakteri Corynebacterium diphtheriae
4 Thiosulphate Citrate Bile Merupakan media selektif dan diferensial
Salt Sucrose Agar (TCBS) untuk perbenihan bakteri Vibrio cholerae dan
Vibrio sp lainnya.
5 Agar Endo Media selektif dan diferensial untuk bakteri
enterik
6 Agar Eosin Methylene Media selektif dan diferensial untuk bakteri
Blue (EMB) enterik
7 Agar nutrien Merupakan media sederhana untuk bakteri yan
tidak memerlukan nutrisi khusus
8 Agar Salmonella Shigela Merupakan media selektif dan diferensial
(SS) untuk perbenihan bakteri Salmonella dan
Shigela sp.
9 Agar coklat Thayer Martin Merupakan media selektif untuk perbenihan
(TM) Neisseria gonorrhoeae
10 Agar Sabouraud Untuk perbenihan jamur
11 Agar Lowenstein Jensen Media selektif untuk perbenihan
Mycobacterium tuberculosis.

B. Perbenihan semisolid (agar 0,2-0,5%) di dalam tabung


No. Media Kegunaan
1 Triple Sugar Iron Agar Merupakan media diferensial untuk bakteri
(TSIA) enterik
2 Agar semi solid Merupakan media untuk melihat sifat motilitas/
gerak bakteri

C. Perbenihan cair
No. Media Kegunaan
1 Air alkali pepton Merupakan media diperkaya dan transport
untuk Vibrio sp

35
2 Glukosa air pepton Media uji karbohidrat untuk membedakan
bakteri enterik patogen berdasarkan
kemampuannya meragi berbagai macam gula
3 Kaldu tioglikolat Merupakan media perbenihan dan transport
untuk bakteri aerob dan anaerob
4 Kaldu Merupakan media perbenihan bakteri
5 Kaldu darah Merupakan media perbenihan bakteri & untuk
melihat adanya reaksi hemolisis pada
Streptokokus
6 Kaldu empedu Merupakan media perbenihan bakteri enterik

D. Perbenihan Transport
No. Media Kegunaan
1 Media Amies Merupakan media transpor untuk spesimen/
bahan pemeriksaan yang diduga mengandung
Neisseria gonorrhoeoe dan patogen lain
2 Media Carry-Blair Merupakan media transpor untuk tinja atau
swab rektal yang diduga mengandung bakteri
patogen (Salmonella, Shigella, Vibrio,
Yersinia, dan Compylobacter)
3 Media Stuart Merupakan media transpor untuk bahan
pemeriksaan yang diduga mengandung bakteri
patogen (Haemophilus influenzae,
Pneumococcus, Streptococcus,
Corynebacterium, Trichomonas, Salmonella,
Shigella, dll)

7.2 Morfologi Koloni Bakteri dan Jamur


Pengantar:
Bakteri akan memberikan pertumbuhan koloni yang berbeda pada media perbenihan
bila dilihat secara makroskopik. Perbedaan ini disebut karakteristik pertumbuhan,
yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan metode yang digunakan dalan
tahap identifikasi.

Jamur termasuk dalam sel eukariota, mempunyai dinding sel yang terbuat dari
sellulose atau kitin atau keduanya. Jamur mempunyai protoplasma yang
mengandung satu inti atau lebih, tidak berklorofil, tanpa kloroplast. Membran
plasma berlapis ganda dengan ergosterol dan zimosterol. Jamur berkembang biak
secara seksual dan aseksual. Berdasarkan morfologinya, jamur dibedakan atas
khamir (yeast/ ragi) yang bersifat seluler dan kapang (mold) yang bersifat
multiseluler.

36
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari suatu koloni bakteri, baik pada agar
lempeng dan agar tabung adalah:
1. Ukurannya (diameternya)
2. ada atau tidaknya pigmen
3. Menonjol atau rata
4. Keruh atau bening, suram atau mengkilat
5. Permukaan rata (smooth) atau tidak rata (rough)
6. Pinggiran rata atau tidak
7. Menjalar atau tidak
8. Konsistensi (berlendir atau tidak)

Perhatikan link berikut:


http://microbiologyonline.org/teachers/observing-microbes/observing-bacteria-in-a-
petri-dish
1. Apa yang dimaksud dengan morfologi koloni bakteri?
2. Bagaimana morfologi koloni bakteri dapat digunakan untuk mengidentifikasi bakteri?

http://microbiologyonline.org/teachers/observing-microbes/observing-bacteria-in-a- petri-
dish
3. Apa bedanya morfologi koloni pada jamur?

Sedangkan bakteri yang dibiakkan pada lempeng agar darah, perlu diperhatikan
ada atau tidaknya reaksi hemolisis pada medium di sekeliling koloni:
a. Zona jernih tidak berwarna, disebut hemolisis tipe beta (hemolisis)
b. Zona berwarna hijau atau keruh, disebut hemolisis tipe alfa (hemodigesti)
c. Tidak ada zona, disebut hemolisis tipe gamma (non hemolisis)

Tugas:
4. Carilah gambarlah koloni-koloni bakteri berikut
Koloni Smooth Koloni Rough Koloni menjalar

Contoh bakteri: Contoh bakteri: Contoh bakteri:

Koloni beranyaman Koloni mukoid

Contoh bakteri: Contoh bakteri:

37
Koloni berpigmen
Staphylococcus aureus Staphylococcus citreus Staphylococcus epidermidis

Serretia marcescens Chromobacterium vioaceum Pseudomonas aeruginosa

Hemolisis Streptococcus sp
Alfa Beta Gamma

38
7.3 Cara Mengasingkan Bakteri
Pengantar:
Untuk mempelajari koloni bakteri dan dapat memurnikannya perlu didapatkan koloni- koloni
yang terpisah. Pemisahan koloni bakteri dapat dilakukan dengan menggunakan sudip gelas
berbentuk L untuk menggoreskan bahan di seluruh permukaan perbenihan atau menggunakan
sengkelit dengan membuat garis-garis sejajar (Penipisan Koch).

Tugas:
9. Apa yang dimaksud dengan postulat Koch? Bagaimana bunyinya?
10. Apa tujuan penipisan Koch pada proses mengasingkan bakteri?
11. Carilah gambar cara mengasingkan bakteri dengan metode penipisan Koch!

7.4 Pewarnaan Sederhana

Pengantar
Setelah bakteri diasingkan dan dikultur dalam media perbenihan, serta diinkubasi, untuk
mengenali jenis bakteri dilakukan pembuatan preparat dan pewarnaan sederhana. Ada
beberapa macam pewarnaan bakteri, yang paling sederhana adalan pewarnaan Gram dan
BTA. Preparat yang dibuat dengan proses pewarnaan akan menghasilkan preparat untuk
mengetahui bentuk dan sifat bakteri sesuai dengan jenis pewarnaan yang digunakan.

http://vlab.amrita.edu/?sub=3&brch=73&sim=208&cnt=1
https://microbeonline.com/gram-staining-principle-procedure-results/
https://youtu.be/JvN6t8-assk

12. Bagaimana prinsip pewarnaan Gram untuk mengidentifikasi bakteri?


13. Karakteristik apa yang dapat dilihat dari melihat hasil pewarnaan Gram?
14. Berdasarkan hasil pewarnaan Gram, ada berapa jenis bakteri? Berikan contoh
bakterinya masing-masing dan carilah gambar hasil pewarnaan masing-masing
bakteri tersebut!

http://laboratoryinfo.com/wp-content/uploads/2016/01/gram-positive-vs-gram- negative.png
15. Apa yang saudara lihat pada slide di atas?

http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/viewFile/384/380
16. Apa yang dimaksud dengan pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA)? Apa tujuan
dan indikasi dilakukan pemeriksaan tersebut?
17. Bagaimana prinsip pewarnaan BTA dan kaitannya dengan pembacaan
hasil pewarnaan?

http://www.medicinesia.com/wp-content/uploads/2011/07/m_tb.gif
http://www.polysciences.com/media/catalog/product/cache/1/image/9df78eab33525d08
d6e5fb8d27136e95/2/4/24669_2.jpg
18. Apa yang Saudara lihat pada gambar di atas? Jelaskan!

39
7.5 Kepekaan Bakteri terhadap Antibiotika
Pengantar
Penyakit infeksi oleh bakteri dapat diobati menggunakan antibiotika yang bersifat
bakterisidal maupun yang bersifat bakteriostatik. Untuk mengobati penderita
dengan tepat dan adekuat, diperlukan data pemeriksaan kepekaan bakteri penyebab
infeksi terhadap berbagai antibiotika yang tersedia saat ini di pasaran. Pemeriksaan
kultur yang dilanjutkan dengan uji kepekaan bakteri terhadap antibiotika sangat
berguna untuk memilih antibiotika secara rasional. Pola kepekaan bakteri
terhadap antibiotika dari masa ke masa dapat dijadikan pegangan bagi klinisi untuk
pemilihan antibiotika dalam penganggulangan penyakit infeksi.

Tugas:

Carilah beberapa hasil uji kepekaan bakteri terhadap antibiotika. Tuliskan hasil pengamatan
anda!

Cara Tabung
19. Bagaimana prinsip uji kepekaan bakteri terhadap antibiotika cara tabung?
20. Dari contoh hasil uji tabung terhadap antibiotika A di bawah ini, apa
interpretasi anda?

40
Cara Cakram

21. Bagaimana prinsip uji kepekaan bakteri terhadap antibiotika cara cakram?

22. Dari contoh uji cakram berikut, bagaimana interpretasinya?

23. Apa yang dimaksud dengan bakteri sensitif dan bakteri resisten terhadap antibiotika?
24. Apa yang menyebabkan resistensi bakteri terhadap antibiotika?

25. Apa peranan perawat dalam mencegah terjadinya


peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotika?
26. Apa yang dimaksud dengan:
a. Antibiotika berspektrum luas? Berikan contohnya!
b. Antibiotika berspektrum sempit? Berikan contohnya!

-Selamat belajar -

41

Anda mungkin juga menyukai