Anda di halaman 1dari 6

I.

LAKSATIF

A. Pendahuluan
Laksatif adalah obat yang digunakan untuk membantu pengosongan bahan feses yang
telah terbentuk sebelumnya dari rectum. Istilah yang hampir bersinggungan ialah katartik.
Katartik merupakan obat yang membantu pengosongan bahan feses yang belum terbentuk
sebelumnya dan biasanya mengandung air dari seluruh kolon. Sebagian besar obat konstipasi
yang digunakan menyebabkan laksasi, dan beberapa bersifat katartik.

1. Mekanisme kerja umum obat untuk konstipasi :


1. Retensi cairan intralumen
2. Menurunkan absorpsi cairan
3. Efek terhadap motilitas

2. Indikasi dan kontraindikasi laksatif secara umum


Indikasi Kontraindikasi
1. Konstipasi 1. Apendisitis
2. Pembersihan untuk radiologi, 2. Obstruksi usus
operasi dan endoskopi 3. Sakit perut tidak diketahui
3. Sudah tidak bisa ditangani dengan sebabnya
tindakan alami 4. Mual muntah
4. Penyakit yang tidak boleh 5. Kolik
mengejan keras 6. Insufisiensi ginjal
5. Keracunan 7. Penyakit jantung
8. Abn. elektrolit
9. Phenylkketonuria

3. Penyalahgunaan laksatif :
1. Anggapan laksatif untuk kosmetik, diet dan obat kurus
2. Ketergantungan terhadap laksatif (laksatif dependensi) :
a. Merangsang pengeluaran seluruh kolon, waktu jeda untuk defekasi selanjutnya
bertambah memakai laksatif kembali.
b. Keluar feses premature NaCl, KCl dan air keluar rangsang aldosteron
retensi Na dan pengeluaran KCl hipokalemia peristaltik menurun
semakin konstipasi memakai laksatif lagi.

4. Efek samping laksatif :


1. Diare 5. Alergi
2. Dehidrasi 6. Gagal ginjal
3. Gangguan keseimbangan elektrolit 7. Asidosis metabolik
4. Bloating 8. Kematian
5. Alergi 9. Distensi abdomen
6. Gagal ginjal 10. Dependensi

B. Penggolongan Obat
Tabel 1 . Penggolongan Obat
Golongan Contoh obat
1. Aktif lumen a. Koloid hidrofilik /pembentuk massa
b. Senyawa osmotik
c. Surfaktan dan emolien
2. Stimulant / iritan nonspesifik a. Difenilmetan
b. Antrakuinon
c. Asam risinoleat
3. Senyawa prokinetik a. Agonis reseptor 5-HT4
b. Antagonis reseptor opiod

1. Obat aktif lumen


a. Koloid hidrofilik/ pembentuk massa
Dalam keadaan normal, massa, konsistensi, dan hidrasi feses sangat tergantung
pada serat dalam kandungan makanan.
Mekanisme kerja
Sebagian komponen serat akan difermentasi oleh bakteri memproduksi asam
lemak pendek (untuk nutrisi epitel kolon) dan meningkatkan massa bakteri >>
volume feses merangsang motilitas usus. Serat yang tidak terfermentasi
menarik air ke intralumen >> massa feses dan konsistensi feses <<.
Kontraindikasi
Pasien gejala obstruksif, phenylketonuria, megakolon atau megarektum.
ESO
Kembung dan nyeri abdomen
Contoh Obat
Kolid hidrofilik/pembentuk massa ini terdiri dari serat makanan dan suplemen,
yaitu:
1) Senyawa alamiah (non sintesis) : Bran (kulit ari padi-padian) yang
mengandung lignin (paling efektif), pectin, hemiselulosa, dan psyllium husk
dari biji plantago.
2) Semisintetik : metilselulosa dan polikarbofil.
b. Senyawa osmotik
Mekanisme kerja
Senyawa-senyawa osmotik menarik dan retensi air ke intralumen stimulasi
motilitas/peristaltik kolon dan << konsistensi feses.
Jenis Senyawa Osmotik
1) Laksatif garam
- Terdiri dari : magnesium sulfat, magnesium hidroksida, magnesium sitrat,
dan natrium fosfat.
- Laksatif yang mengandung Mg rangsang pelepasan kolesistokinin
(mediator inflamasi) akumulasi elektrolit dan cairan intralumen
rangsang motilitas
- KI : penderita insufisiensi ginjal, penyakit jantung, gangguan elektrolit,
dan pasien dalam terapi diuretic.
- ESO : Gangguan elektrolit, dehidrasi, hipotensi, kegagalan fungsi ginjal.
2) Senyawa alkohol dan gula yang tidak dapat dicerna
- Contoh obat : gliserin, laktulosa, sorbitol dan manitol.
- Mekanisme kerja : Laktulosa, sorbitol dan manitol adalah gula yang tidak
bisa diabsorpsi terhidrolis di usus asam organik mengasamkan isi
lumen dan secara osmosis menarik air ke intralumen stimulasi motilitas
kolon.
- ESO : iritasi lokal (rektum), distensi dan tidak nyaman pada abdomen, dan
flatulens yang relatif sering
- Indikasi : konstipasi pada lansia, idiopatik kronik, karena opioid, dan
enselohepatika
3) Larutan elektrolit polietilen Glikol (PEG)
- Contoh obat : colyte dan golytely
- PEG ini sulit diabsorpsi dan memiliki sifat osmotik yang tinggi sehingga
dapat menahan air.
c. Surfaktan dan emolien
Mekanisme kerja :
Garam dioktil/docusate untuk menurunkan tegangan permukaan feses
terjadinya pencampuran antara air dan bahan-bahan berlemak konsistensi
feses<< dan halus memudahkan defekasi.
Terdiri dari :
Dioktil kalsium sulfosuksinat, dioktil natrium sulfosuksina, paraffin, minyak zaitun.
ESO :
Mengganggu absorpsi substansi larut lemak (vitamin), pneumonitis, dan elisitasi
dari reaksi asing dalam mukosa usus dan jaringan lain.
2. Stimulant/iritan nonspesifik
Mekanisme kerja :
+
Aktivasi jalur prostaglandin/AMP siklik dan GMP siklik serta menghambat Na ,

+
K - ATPase berefek langsung pada enterosit, neuron enteric, otot polos

pencernaan menginduksi radang pada usus halus dan usus besar secara terbatas
akumulasi air dan elektrolit intralumen menstimulasi motilitas usus.
Terdiri dari :
a. Turunan difenilmetan (bisakodil, sodium picosulfate, oskifenisatin asetat dan
fenolftalein)
1) Fenolftalein
- Aman digunakan untuk jangka pendek
- ESO : gangguan eletrolit, reaksi alergi, sindrom steven Johnson, urtikaria,
dll.
2) Bisakodil
- Efek pencahar timbul 6-12 jam setelah pemberian oral (sebaiknya
dikonsumsi sebelum tidur), dan seperempat sampai 1 jam setelah pemberian
rectal.
- Jangan diisap atau dikunyah (langsung ditelan) dan jangan diminum
bersama susu atau antasid menghindari IRITASI
- ESO : kekurangan cairan dan elektrolit, merusak mukosa dan picu
peradangan pada sal. cerna.
3) Oksifenisatin asetat
- Jarang digunakan karena memicu hepatitis dan ikterus.
b. Antrakuinon
Mekanisme Kerja
Pada pemberian oral sebagian akan diabsorpsi dalam bentuk glikosida
dihidrolisis oleh enzim flora normal kolon menjadi antrakinon (zat aktif) yang
bersifat iritan terhadap mukosa rangsang pergerakan kontraksi kolon yang kuat
dan sekresi cairan/elektrolit dalam jumlah besar.
Asal Obat
Diperoleh dari tanaman seperti Aloe, kaskara, dantron dan sena.
c. Asam risinoleat (Minyak Jarak atau Castrol Oil-Oleum Ricini berasal dari Ricinus
communis)
Mekanisme Kerja
Minyak jarak terdiri dari risin dan minyak yang kaya trigliserida. Trigliserida asam
risinoleat dihirolisis di usus halus oleh lipase gliserol dan zat aktif
(as.risinoleat) stimulasi sekresi cairan dan elektrolit dan mempercepat waktu
transit
ESO
Kolik, dehidrasi dan gangguan elektrolit.
3. Senyawa prokinetik
Senyawa prokinetik adalah obat-obat yang dapat menghasilkan peningkatan
transit GI melalui interaksi dengan reseptor spesifik yang mengatur motilitas secara
langsung. Obat-obatan ini sudah jarang dipakai. Terdiri dari : 5-HT 4 Reseptor Agonis,
neurotropin-3 (NT3), misoprostol.

Anda mungkin juga menyukai