GASTRITIS
I. BATASAN
Merupakan radang lambung terutama mukosa ; sub mukosa dan muskularis
bisa akut dan menahun.
Faktor-faktor perusak :
1. Asam (ion H) Gastrin
2. Pepsin
3. Rokok
4. Makanan : panas , pedas, asam
5. Stress
System PENCERNAAN
2. KRONIK
2.1. Atropik gastritis
2.2. Superfisial gastritis
2.3. Hipertropik gastritis
2.4. Gastritis dengan / menyertai penyakit kronis
GASTRITIS AKUT
Gastritis akut yaitu keradangan akut pada dinding lambung terutama mukosa
lambung dan pada umumnya di bagian antrum
1. Gastritis eksogenus
a. Bakteri / virus
Dengan endoskopi Dx ++
Klnik :
- Gelisah / kesakitan
- Terbakar / pyrosis di epigastrium
- Mual, Muntah, Diare, Meterorismus
- Panas
- Endoskopik :
a. Mukosa hiperemi dan nampak perdarahan
b. Edema lokal
c. Erosi
d. Exudat purulen
Biasanya disebabkan staphylococcus
Pengobatan :
System PENCERNAAN
- Diet lunak
- Bed rest
- Antibiotik selama base toxik :
Streptomycin 1 g/hari selama 3 hari
Neomycin 2 g/hari selama 5 hari
- Simtomatis
2. Penatalaksanaan
Umum :
1. Perhatikan tanda-tanda vital
2. Tensi, Nadi, Respirasi, turgor dan produksi urine
3. Tentukan jenis racun untuk mencari anecdote
B. Asam Kuat
- Susu / putih telur
Analgesik golongan :
1. A1 (OH)3
2. CaCO3
3. MgCO3
4. MgOxidase & Mg Trisilicat
Prognose : Tergantung jumlah bahan korosif , waktu dan cepatnya
penatalaksanaan, jelek bila terjadi komplikasi.
b. Alergik gastritis
Gastritis + gejala-gejala hipersensitif
Pengobatan :
- Simtomatis
- Causal
System PENCERNAAN
Diagnosa
Klinis :
- Endoskopi
- Kultur
Gejala :
- Mendadak, nyeri +++ , panas
- Epigastric pain
- Mual, muntah
Pengobatan :
Idem
- Antibiotika : penicillin
- Operatip --- Ix pada phlegmon diffusa
GASTRITIS KRONIK
- Merupakan Dx PA
- Etiologi tidak diketahui pasti, gejala tidak khas
- Berkaitan dengan infeksi helicobacter pylori, ulkus duodenum dan tumor
lambung, biasanya keluhan dispepsia lebih dari satu.
1. Gastritis superfisialis
PA :
- Hiperemia
- Eksudasi
- Edema
- Penebalan mukosa
- Sel-sel limfosit, eosinofil, sel plasma
Pengobatan :
- Bed rest
- Diet lunak
- Simtomatis
2. Atropi gastritis
Causa ??
PA :
- Mukosa tipis
- Muskularis atropi
- Kelenjar-kelenjar / atropi
- Sel-sel limfosit
System PENCERNAAN
Pengobatan :
- Bed rest
- Diit lunak
- Vitamin B12, Fe, liver extract --- p. E.
TUKAK PEPTIK
BATASAN
Proses ulserasi saluran cerna yang berkaitan dengan asam dan pepsin
LOKASI
- Esofagus
- Gaster
- Doudenum
- Jejenum
- Sindroma Zolinger Ellison
INSIDEN
Angka kejadian di Indonesia tidak diketahui biasanya berkisar diantara umur 30
60 tahun
UG 40 60 tahun, ulkus gaster lebih banyak pada umur 40 60 tahun
UD 30 60 tahun
Perbandingan pria dan wanita ulkus doudeni pada umur yang lebih muda yaitu
umur 30 40 tahun
Golongan darah : O banyak menderita Ulkus Duodeni ; sedang golongan darah A
lebih banyak terkena sindroma Zolinger Ellison
PATOGENESA
1. Multifaktor seperti faktor :
- Genetik
- Psikis
- Rokok
System PENCERNAAN
- Alkohol
- Obat
- Diit
- Pekerjaan
- Kepribadian
ETIO PATOGENESA
Teori Keseimbangan :
KLINIS :
Nyeri perut (burning epigastric pain) yang bersifat :
1. Kronik
2. Kumat-kumatan
3. Rhytmis : pain food-relief huger pain
Bila muntah ) Nyeri juga
(+) antasida )
Ulkus esofagus : heart burn / dysphagia
Ulkus Duodeni : Nyeri 1 3 jam pp (post prandial
Ulkus duodeni terutama malam hari --- terbangun karena nyeri
diberi food relief
System PENCERNAAN
DIAGNOSA BANDING
1. Ulkus Gaster 2. Ulkus Duodeni 3. Ulkus Ma
Lama Nyeri < : 1 jam >> : 1 3 tidak khas
Lokalisasi epigastrium > bawah pusat
Anorexia (+) (-) (++)
Nyeri epigastrium (-) (+) (-)
Berat Badan tetap tetap sangat
Anemia (-) (-) (+)
Baik Ulkus gaster maupun Ulkus duodeni mempunyai kemungkinan menjadi
ganas
Komplikasi : perdarahan, obstruksi, penetrasi, perforasi
PENGOBATAN :
1. Diit dan bed rest
2. HCL dan pepsin :
- Antasida, neutralisasi asam 6 x 300 cc 1-2 jam setelah makan
- Anti kholinergik : gastrozepin
Pirenzepin 3 4 x 1 tablet
- H2 antagonis : cimetidin 3 4 x 150 mg / ranitidin 2 x 150 mg
- Sucralfate cito / site protective 4 x 1 gram
3. epitelisasi : solcoserly
System PENCERNAAN
TUMOR LAMBUNG
KLINIS :
- Progressive abdominal discomfort
- Anorexia
- Berat badan yang menurun draktis dalam tiga bulan lebih dari 10 %
- Mual, muntah, perut terasa penuh
- GI bleeding : hematemesis melena
- Lemah badan, pucat
PEMERIKSAAN JASMANI
- Kurus
- Anemia
- Kelenjar virchows (+)
- Tumor epigastrium
DIAGNOSA :
1. Anamenesa yang khas diperkuatkan
2. Pemeriksaan jasmani
3. Foto : Ba intake double contrast
4. Asam lambung
5. Gastroscopy + biopsi untuk pemeriksaan histopatologis
DIAGNOSA BANDING
- Tukak lambung, duodeni dan gastritis
PENGOBATAN
1. Pemeriksaan Bedah
2. Kemoterapi
3. Radiasi
System PENCERNAAN
COLITIS ULCERATIVE
Adalah penyakit ulcerasi dan inflamasi dari rectum dan colon, dengan tanda-tanda
yang khas yaitu : diare, perdarahan perrectal, nyeri di perut, panas, anorexia dan
penurunan berat badan.
CAUSA :
Penyebab yang pasti belum diketahui, mungkin karena :
1. Infeksi :
- bakteri
- virus
- fungsi
- parasit
2. Gangguan immunologis
3. Nutrisi
4. Psikosomatis
5. Enzym mucolitik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Anemi hypochromic microcyter
2. L E D yang meningkat
3. Lekositosis
4. ANA test
5. Hypoprotenemia
6. Gangguan keseimbangan elektrolit
7. Feces : darah, lendir dan PMN
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. Kelainan rectum bagian atas dan colon sigmoid bagian bawah : terlihat mukosa
yang tidak rata
2. Hilangnya haustrae, lumen menyempit, dan terlihat seperti menjadi pendek
3. Terlihat banyak ulcerasi
4. Pada post evakuasi terlihat gambaran seperti sarang lebah (Honey Comb
Pattern)
5. Gambaran colon pada umumnya terlihat mengecil, seperti memendek, tonus
menurun dan kaku
PEMERIKSAAN SIGMOIDOSCOPY
1. Mukosa hyperemia
2. Ptechiae
3. Granulasi minimal seperti ulcerasi
4. Ulcus mudah berdarah
DIFERENSIAL DIAGNOSA
- Disentri amoeba
- Disentri basiler
- Lymphogranuloma venerium
System PENCERNAAN
- Granulomatous colitis
- Ca Colon
KOMPLIKASI :
A. LOKAL
1. Ischiorectal abscess
2. Fistula inano
3. Recto vaginal fistusi
4. Rectal polaps
5. Perforasi colon
6. Toxic dilatasi colon
7. Perdarahan colon masif
B. SISTEMIK
1. Pyoderma gangrenosum
2. Eritema nodosum
3. Polyarthritis
4. Occular lession
5. Thrombophlebitis
6. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan sex anak
PENATALAKSANAAN
1. Bed rest
2. Diit lunak dan rendah sarat
3. Untuk anti diarenya : difenoksilat dan loperamide
4. Bila febris bisa diberikan antibiotika spektrum luas kalau mungkin adanya
infeksi sekunder
5. Perbaikan umum dengan pemberian cairan elektrolit atau transfusi darah
6. Khusus :
- Sulphazalazine
Pada serangan acute : 4 6 gram / hari
Dosis maintenance : 2 4 gram / hari
System PENCERNAAN
- Kortikosteroid
Terutama pada fase remisi
Dosis untuk fase acute : 40 60 mg/hari setelah keadaan membaik
dosis diturunkan : 3 5 mg/hari
- Azathioprin
Dosis 2 mg/kg BB/hari, terutama untuk kasus yang berat
ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, mungkin karena :
1. Genetik
2. Infeksi
3. Faktor immunologis
TANDA KLINIS
1. Kejang perut
2. Demam
3. Diare
4. Penurunan berat badan
5. Manifestasi extra colon :
- erythema nodusum
- spondylitis
- polyarthritis
DIAGNOSA BANDING
Colitis ulcerative Chrons disease
Toxicitas Sering Jarang
Perdarahan Sering Jarang
Pembentukan fistula Jarang Sering
Perforasi Jarang Sering
System PENCERNAAN
CARCINOMA COLON
DIAGNOSA DASAR
1. Umur > 40 tahun
2. Kadar CEA yang tinggi
3. Berak darah / lendir
4. Change of bowel habit (konstipasi dan diare)
5. Berat badan turun, anemi
6. Massa yang teraba directum
7. Sigmoidoscopy biopsi PA
RISK FACTOR
1. Penderita multiple polyposis
2. Chronic ulcerative colitis (> 8 th) / Chrons Disease
3. Family carcinoma colon/ adenoma
4. Chronic lymphogranuloma venereum
System PENCERNAAN
PENGOBATAN
1. Diit low fiber
2. Pembedahan
3. Kemoterapi / Radiasi
GAMBARAN KLINIS
Bila di colon sinistra
1. Perdarahan per rectum / anus
2. Berlendir
3. Perubahan irama / kebiasaan berak (konstipasi, diare, intermitten dan tenesmi
4. Nyeri perut
5. Abdominal / Nyeri punggung
DIAGNOSA BERDASARKAN
Gejala klinis, radiologis dan Colonoscopy / sigmoidoscopy Histo PA
PENGOBATAN :
1. Reseksi usus
2. Radioterapi
3. Khemoterapi
www.magic.or.id/art/art_3.doc
System PENCERNAAN
System PENCERNAAN