Anda di halaman 1dari 20

System PENCERNAAN

GASTRITIS

I. BATASAN
Merupakan radang lambung terutama mukosa ; sub mukosa dan muskularis
bisa akut dan menahun.

II. ETIO PATOGENESA


Produksi getah lambung berkisar diantara 3000 cc / 24 jam
1. HCL sel pariental
2. Pepsin sel chief (utama)
3. Mukus Mucous neck cell
4. Air

Sekresi getah lambung mempengaruhi :


1. Rangsangan langsung / lokal : makanan
2. Rangsangan parasimpatis / N X
3. Hormonal : gastrin paling pote

Barrier mukosa lambung


Faktor-faktor yang mempertahankan :
1. Mukosa lambung
2. Prostaglandin
3. IgA
4. Pembuluh darah yang cukup

Faktor-faktor perusak :
1. Asam (ion H) Gastrin
2. Pepsin
3. Rokok
4. Makanan : panas , pedas, asam
5. Stress
System PENCERNAAN

III. KLASIFIKASI GASTRITIS


1. AKUT
1.1. Exogen
a. Bakteri
b. Bahan Kimia / Korosif / Obat
c. Radiasi
d. Mekanik / Panas / Iritan

2. KRONIK
2.1. Atropik gastritis
2.2. Superfisial gastritis
2.3. Hipertropik gastritis
2.4. Gastritis dengan / menyertai penyakit kronis

GASTRITIS AKUT
Gastritis akut yaitu keradangan akut pada dinding lambung terutama mukosa
lambung dan pada umumnya di bagian antrum
1. Gastritis eksogenus
a. Bakteri / virus
Dengan endoskopi Dx ++
Klnik :
- Gelisah / kesakitan
- Terbakar / pyrosis di epigastrium
- Mual, Muntah, Diare, Meterorismus
- Panas
- Endoskopik :
a. Mukosa hiperemi dan nampak perdarahan
b. Edema lokal
c. Erosi
d. Exudat purulen
Biasanya disebabkan staphylococcus
Pengobatan :
System PENCERNAAN

- Diet lunak
- Bed rest
- Antibiotik selama base toxik :
Streptomycin 1 g/hari selama 3 hari
Neomycin 2 g/hari selama 5 hari
- Simtomatis

b. Gastritis akut kerena bahan toxik atau korosif


Etiologi :
1. Bahan Kimia
2. Bahan Kerosif : HCL, H2SO4, HNO3, Alkali NaOH, KOH
Klinis :
1. Mulut /lidah nampak edem
2. Dysphagia
3. Nyeri Epigastrium
Diagnosa : Didasarkan anamnesa bahan-bahan toksik dan tanda klinis
diatas
4. Mual, muntah
5. Hipersalivasi / hiperhidrosis
6. Diare dehidrasi

2. Penatalaksanaan
Umum :
1. Perhatikan tanda-tanda vital
2. Tensi, Nadi, Respirasi, turgor dan produksi urine
3. Tentukan jenis racun untuk mencari anecdote

3. Pengobatan Suportif berupa :


1. O2
2. Infus D5 / PZ / RL
3. Cafein 500 mg IV
4. Ephedrin 25 mg
System PENCERNAAN

Kumbah lambung hanya dikerjakan pada keracunan obat-obatan


Kontra indikasi : bahan korosif, asam kuat, basa kuat.
II. Pengobatan Khusus bila dikenal bahan korosif :
A. Alkali :
- Fruit juice kental atau dosis asam citras / asam tartrat 2 4 g / 24 jam
- Minyak goreng / mentega dapat digunakan atau 500 ml vineger dan air
sama banyak (ANA)
- Paliatif : analgesik/ sedatif/tranquilizer

B. Asam Kuat
- Susu / putih telur
Analgesik golongan :
1. A1 (OH)3
2. CaCO3
3. MgCO3
4. MgOxidase & Mg Trisilicat
Prognose : Tergantung jumlah bahan korosif , waktu dan cepatnya
penatalaksanaan, jelek bila terjadi komplikasi.

II. Gastritis endogenus akut


a. Karena bakteri / racun

Proses di tempat / organ lain

Pembuluh darah Gaster Gastritis


Gx dan Tx : idem disamping causal

b. Alergik gastritis
Gastritis + gejala-gejala hipersensitif
Pengobatan :
- Simtomatis
- Causal
System PENCERNAAN

c. Gastritis phlegmonous / supuratif akut


Keradangan akut, purulen dan dinding lambung yang diffus / lokal karena
bakteri pyogenik :
- Streptococcus
- Stapphylococcus
- Pneumococcus

Diagnosa
Klinis :
- Endoskopi
- Kultur

Gejala :
- Mendadak, nyeri +++ , panas
- Epigastric pain
- Mual, muntah

Pengobatan :
Idem
- Antibiotika : penicillin
- Operatip --- Ix pada phlegmon diffusa

d. Gastritis karena obat-obatan


- Golongan salisilat
- Steroid
- Sulfa
- Antibiotik : erytromycin
- Metronidazol
- Histamin
- Cafein
- Alkaloid rauwolfia
System PENCERNAAN

GASTRITIS KRONIK
- Merupakan Dx PA
- Etiologi tidak diketahui pasti, gejala tidak khas
- Berkaitan dengan infeksi helicobacter pylori, ulkus duodenum dan tumor
lambung, biasanya keluhan dispepsia lebih dari satu.

1. Gastritis superfisialis
PA :
- Hiperemia
- Eksudasi
- Edema
- Penebalan mukosa
- Sel-sel limfosit, eosinofil, sel plasma

Klinis : tidak jelas


- Mual, muntah
- Pain food pain
- Nafsu makan

Pengobatan :
- Bed rest
- Diet lunak
- Simtomatis

2. Atropi gastritis
Causa ??
PA :
- Mukosa tipis
- Muskularis atropi
- Kelenjar-kelenjar / atropi
- Sel-sel limfosit
System PENCERNAAN

Klinis : Gx tidak jelas


- Epigastric discomfort
- Dyspepsia
- Penuh, sebah
- Nafsu makan
- Mual, muntah
- Anemi perniciosa, defisiensi Fe, pellagra

Pengobatan :
- Bed rest
- Diit lunak
- Vitamin B12, Fe, liver extract --- p. E.

3. Gastritis hipertrofikan kronis


Penebalan mukosa lambung
Kelenjar-kelenjar ++
Klinis :
Nyeri lambung + susu berkurang
Diagnosa :
- Klinis
- Endoskopi
- Biopsi
Pengobatan :
- Bed rest
- Diit lunak
- Anti kolinergik
System PENCERNAAN

TUKAK PEPTIK

BATASAN
Proses ulserasi saluran cerna yang berkaitan dengan asam dan pepsin

LOKASI
- Esofagus
- Gaster
- Doudenum
- Jejenum
- Sindroma Zolinger Ellison

INSIDEN
Angka kejadian di Indonesia tidak diketahui biasanya berkisar diantara umur 30
60 tahun
UG 40 60 tahun, ulkus gaster lebih banyak pada umur 40 60 tahun
UD 30 60 tahun
Perbandingan pria dan wanita ulkus doudeni pada umur yang lebih muda yaitu
umur 30 40 tahun
Golongan darah : O banyak menderita Ulkus Duodeni ; sedang golongan darah A
lebih banyak terkena sindroma Zolinger Ellison

PATOGENESA
1. Multifaktor seperti faktor :
- Genetik
- Psikis
- Rokok
System PENCERNAAN

- Alkohol
- Obat
- Diit
- Pekerjaan
- Kepribadian

ETIO PATOGENESA
Teori Keseimbangan :

Faktor proteksi Faktor agresi


- sel permukaan - HCL
(Mukosa barrier) - Pepsin
- Mucin - Gastrin
- Proliferasi sel - Zat kimia / obat
- Sekresi bicarbonat -Empedu
- Peristaltik usus
- Prostaglandin
- Enterohormon (Selain gastrin/pepsin)
- Mikrosirkulasi

KLINIS :
Nyeri perut (burning epigastric pain) yang bersifat :
1. Kronik
2. Kumat-kumatan
3. Rhytmis : pain food-relief huger pain
Bila muntah ) Nyeri juga
(+) antasida )
Ulkus esofagus : heart burn / dysphagia
Ulkus Duodeni : Nyeri 1 3 jam pp (post prandial
Ulkus duodeni terutama malam hari --- terbangun karena nyeri
diberi food relief
System PENCERNAAN

Ulkus Gaster : kadang-kadang nyeri, perasaan panas di epigastrium


Anorexia, BB
Variasi individual >>
DIAGNOSA :
1. Anamnesa : nyeri yang khas
2. Pemeriksaan jasmani : nyeri tekan ulu hati / sekitar umbilicus
3. Laboratorium : HCL lambung
4. Foto : Ba intake didapatkan kelainan mukosa krater di oesophagus /
gaster / doedenum
5. Endoskopi biopsi diperlukan untuk memperkuat diagnosa

DIAGNOSA BANDING
1. Ulkus Gaster 2. Ulkus Duodeni 3. Ulkus Ma
Lama Nyeri < : 1 jam >> : 1 3 tidak khas
Lokalisasi epigastrium > bawah pusat
Anorexia (+) (-) (++)
Nyeri epigastrium (-) (+) (-)
Berat Badan tetap tetap sangat
Anemia (-) (-) (+)
Baik Ulkus gaster maupun Ulkus duodeni mempunyai kemungkinan menjadi
ganas
Komplikasi : perdarahan, obstruksi, penetrasi, perforasi

PENGOBATAN :
1. Diit dan bed rest
2. HCL dan pepsin :
- Antasida, neutralisasi asam 6 x 300 cc 1-2 jam setelah makan
- Anti kholinergik : gastrozepin
Pirenzepin 3 4 x 1 tablet
- H2 antagonis : cimetidin 3 4 x 150 mg / ranitidin 2 x 150 mg
- Sucralfate cito / site protective 4 x 1 gram
3. epitelisasi : solcoserly
System PENCERNAAN

4. Proteksi ulkus : prostaglandin


5. Psikoterapi
6. Operatif : Billroth / vagotomy
Komplikasi :
1. Perdarahan : hematemesis melena
2. Perforasi
3. Striktura / obstruksi
4. Keganasan
Zollinger Ellison Syndrom (gastrinoma) terdiri dari :
1. Tukak peptik
2. Tumor pankreas
3. Hipergastrin > 300 pg/ml

HCL lambung 150 meq / hour


PENGOBATAN
- Gastrectomy

TUMOR LAMBUNG

Tumor jinak jarang dibanding tumor ganas. Keganasan biasanya berupa :


1. Adeno Ca > 90 %
2. Lymphoma 5%
3. Lymphosarkom > 3 %
4. Tumor lain 2 %
Angka kejadian ) Tidak
Patofisiologi teori terjadinya tumor
Faktor resiko :
- Atrophic gastritis
- Polyp
- Anemia perniciousa
- Achlorhidria
- Golongan darah A
System PENCERNAAN

- Pemakaian nitrat / nitrozamine


- Smoke foods
- Heavily salted foods
- Genetik

KLINIS :
- Progressive abdominal discomfort
- Anorexia
- Berat badan yang menurun draktis dalam tiga bulan lebih dari 10 %
- Mual, muntah, perut terasa penuh
- GI bleeding : hematemesis melena
- Lemah badan, pucat
PEMERIKSAAN JASMANI
- Kurus
- Anemia
- Kelenjar virchows (+)
- Tumor epigastrium

DIAGNOSA :
1. Anamenesa yang khas diperkuatkan
2. Pemeriksaan jasmani
3. Foto : Ba intake double contrast
4. Asam lambung
5. Gastroscopy + biopsi untuk pemeriksaan histopatologis

DIAGNOSA BANDING
- Tukak lambung, duodeni dan gastritis

PENGOBATAN
1. Pemeriksaan Bedah
2. Kemoterapi
3. Radiasi
System PENCERNAAN

COLITIS ULCERATIVE

Adalah penyakit ulcerasi dan inflamasi dari rectum dan colon, dengan tanda-tanda
yang khas yaitu : diare, perdarahan perrectal, nyeri di perut, panas, anorexia dan
penurunan berat badan.
CAUSA :
Penyebab yang pasti belum diketahui, mungkin karena :
1. Infeksi :
- bakteri
- virus
- fungsi
- parasit
2. Gangguan immunologis
3. Nutrisi
4. Psikosomatis
5. Enzym mucolitik

TANDA DAN GEJALA KLINIK


1. Diare berdarah
2. Sakit perut
3. Malaise
4. Demam
5. Kehilangan berat badan
6. Bisa juga terjadi konstipasi khususnya penderita yang jelas mempunyai
penyakit rectum
7. Tenesmus
8. Rasa nyeri di perut bagian bawah yang kadang-kadang ada kolik
9. Dinding abdomen yang lembek dan nyeri tekan
System PENCERNAAN

10. Pada beberapa penderita pernah ditemukan tanda-tanda manifestasi


extraintestinal misalnya peradangan mata, arthritis, atau icterus

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Anemi hypochromic microcyter
2. L E D yang meningkat
3. Lekositosis
4. ANA test
5. Hypoprotenemia
6. Gangguan keseimbangan elektrolit
7. Feces : darah, lendir dan PMN

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. Kelainan rectum bagian atas dan colon sigmoid bagian bawah : terlihat mukosa
yang tidak rata
2. Hilangnya haustrae, lumen menyempit, dan terlihat seperti menjadi pendek
3. Terlihat banyak ulcerasi
4. Pada post evakuasi terlihat gambaran seperti sarang lebah (Honey Comb
Pattern)
5. Gambaran colon pada umumnya terlihat mengecil, seperti memendek, tonus
menurun dan kaku

PEMERIKSAAN SIGMOIDOSCOPY
1. Mukosa hyperemia
2. Ptechiae
3. Granulasi minimal seperti ulcerasi
4. Ulcus mudah berdarah

DIFERENSIAL DIAGNOSA
- Disentri amoeba
- Disentri basiler
- Lymphogranuloma venerium
System PENCERNAAN

- Granulomatous colitis
- Ca Colon

KOMPLIKASI :
A. LOKAL
1. Ischiorectal abscess
2. Fistula inano
3. Recto vaginal fistusi
4. Rectal polaps
5. Perforasi colon
6. Toxic dilatasi colon
7. Perdarahan colon masif

B. SISTEMIK
1. Pyoderma gangrenosum
2. Eritema nodosum
3. Polyarthritis
4. Occular lession
5. Thrombophlebitis
6. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan sex anak

PENATALAKSANAAN
1. Bed rest
2. Diit lunak dan rendah sarat
3. Untuk anti diarenya : difenoksilat dan loperamide
4. Bila febris bisa diberikan antibiotika spektrum luas kalau mungkin adanya
infeksi sekunder
5. Perbaikan umum dengan pemberian cairan elektrolit atau transfusi darah
6. Khusus :
- Sulphazalazine
Pada serangan acute : 4 6 gram / hari
Dosis maintenance : 2 4 gram / hari
System PENCERNAAN

- Kortikosteroid
Terutama pada fase remisi
Dosis untuk fase acute : 40 60 mg/hari setelah keadaan membaik
dosis diturunkan : 3 5 mg/hari
- Azathioprin
Dosis 2 mg/kg BB/hari, terutama untuk kasus yang berat

COLLITIS GRANULOMATUS (CRONHS DISEASE)


DEFINISI
Adalah keradangan kronis pada ileum dan colon yang sering disertai dengan
pembentukan jaringan granulomatus

ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, mungkin karena :
1. Genetik
2. Infeksi
3. Faktor immunologis
TANDA KLINIS
1. Kejang perut
2. Demam
3. Diare
4. Penurunan berat badan
5. Manifestasi extra colon :
- erythema nodusum
- spondylitis
- polyarthritis

DIAGNOSA BANDING
Colitis ulcerative Chrons disease
Toxicitas Sering Jarang
Perdarahan Sering Jarang
Pembentukan fistula Jarang Sering
Perforasi Jarang Sering
System PENCERNAAN

Sigmoidoskopi Difuse, rapuh Terbatas


X ray Kadang difuse
Distribusi Continue Segmental
Mucosa Bergerigi Fissura pada ulcus yang
dalam
Strictura Jarang Sering
Patologi
Banyak mikroabscess Granuloma
pada mucosa Pseudo
polyp
Umur 10 20 tahun 30 40 tahun
KOMPLIKASI :
1. Fistula
2. Arthritis
3. Fistula ani
PENGOBATAN
Idem colitis ulcerative

CARCINOMA COLON
DIAGNOSA DASAR
1. Umur > 40 tahun
2. Kadar CEA yang tinggi
3. Berak darah / lendir
4. Change of bowel habit (konstipasi dan diare)
5. Berat badan turun, anemi
6. Massa yang teraba directum
7. Sigmoidoscopy biopsi PA

RISK FACTOR
1. Penderita multiple polyposis
2. Chronic ulcerative colitis (> 8 th) / Chrons Disease
3. Family carcinoma colon/ adenoma
4. Chronic lymphogranuloma venereum
System PENCERNAAN

PENGOBATAN
1. Diit low fiber
2. Pembedahan
3. Kemoterapi / Radiasi

GAMBARAN KLINIS
Bila di colon sinistra
1. Perdarahan per rectum / anus
2. Berlendir
3. Perubahan irama / kebiasaan berak (konstipasi, diare, intermitten dan tenesmi
4. Nyeri perut
5. Abdominal / Nyeri punggung

Bila di caecum dan colon dextra


1. Anemia
2. Diare
3. Occult blood +
4. BB
Komplikasi : 1. Perforasi
7. Fistula / volvulus

DIAGNOSA BERDASARKAN
Gejala klinis, radiologis dan Colonoscopy / sigmoidoscopy Histo PA

PENGOBATAN :
1. Reseksi usus
2. Radioterapi
3. Khemoterapi
www.magic.or.id/art/art_3.doc
System PENCERNAAN
System PENCERNAAN

Anda mungkin juga menyukai