Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 5

Media Pertumbuhan Bakteri dan


Reagensia dalam Identifikasi Bakteri

Sesi Agustin

Elsya Rantika

Anindia Wahyu A

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


pengertian media

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari


campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna
untuk membiakkan mikroba. Dengan
mempergunakan bermacam-macam media dapat
dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat
fisiologis dan  perhitungan jumlah mikroba.
Dapat disimpulkan media
adalah suatu bahan yang
terdiri atas campuran nutrisi
(nutrient) yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba.

Media pertumbuhan
mikroorganisme adalah suatu
bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan (nutrisi) yang
diperlukan mikroorganisme untuk
 pertumbuhannya
Syarat dan Fungsi Media
Syarat-Syarat Media

Media harus mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk


pertumbuhan dan perkembangan bakteri.

• Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan


dan pH yang sesuai dengan kebutuhan bakteri

Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami bakteri


yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain.
Fungsi Media

Isolasi Memperbanyak

Perhitungan Jumlah
Penguji Sifat-Sifat dan Penyimpanan
Fisiologis atau Biokimia Mikroba
Media Berdasarkan Bentuk, Susunan, dan Sifatnya

Bentuk

1. Media Dimana pada media digunakan bahan


padat pemadat, misalnya agar-agar.

Media ini terdiri dari tiga macam bentuk

1. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.


2. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam
tabung reaksi.
3. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam
tabung.
Media Agar Padat(1,5 – 2% agar)

No Media Kegunaan

1. Agar Nutrien Mengasingkan/mempelajari koloni bakteri.

Membiakkan bakteri yang memerlukan nutrisi tinggi dan melihat adanya


2. Agar Darah
reaksi hemolisis.

Agar Coklat
3. Medium selektif untuk membiakkan, Neisseria sp
Thayer Martin

4. Agar Endo Medium selektif dan diferensial untuk membiakkan bakteri entrik.

5. Agar Eosin Methylene Blue (EMB) Medium selektif dan diferensial untuk membiakkan bakteri entrik.

6. Agar Salmonella Shigella Medium selektif dan diferensial untuk membiakkan Salmonella dan shigella.

Medium selektif dan diferensial untuk membiakkan Vibrio cholera dan Vibrio


7. Agar Thiosulphate Citrate Bile Sucrose(TCBS)
sp. Lainnya.

8. Serum Loeffler Mebiakkan Corynebacterium diphteriae.

9. Agar Darah Telurit Medium selektif untuk menbiakkan  Corynebacterium sp.

10. Triple Sugar Iron Agar Melihat kemampuan bakteri dalam meragi gula-gula dan membentuk H2S.

11. Lowenstein Jansen Membiakkan Mycobacterium sp.

12. Agar Sabouraud Membiakkan koloni jamur.


2. Media
Cair
Yaitu bila ke dalam media tidak
ditambahkan zat pemadat.

Umumnya dipergunakan untuk pembiakan


mikroalgae, kadang-kadang bakteri dan ragi.
Media Cair

No Media Kegunaan

1. Kaldu Membiakkan bakteri atau membuat suspensi bakteri.

2. Kaldu Darah Membiakkan bakteri dan melihat hemolisis bakteri.

3. Air Pepton Membiakkan bakteri dan membuat suspense bakteri.

4. Perbenihan Tarozzi Membiakkan bakteri anairob.

5. Perbenihan Thioglikolat Perbenihan transpor dan persemaian untuk bakteri aerob dan anaerob.

.6. Perbenihan Empedu Membiakkan bakteri enteric terutama untukSalmonella sp.

Mengetahui kemampuan bakteri dalam memfermentasi gula. Gula yang digunakan :

a. Glukosa (tutup tabung berupa kapas berwarna kuning).

7. Gula Air Pepton b. Laktosa (tutup tabung berupa kapas berwarna kuning).

c. Manitol (tutup tabung berupa kapas berwarna hijau).

d.   Maltosa (tutup tabung berupa kapas berwarna merah).


3. Media
Semi Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya
Padat 50% atau kurang.

Umumnya diperlukan untuk pertumbuhan


mikroba yang banyak memerlukan
kandungan air dan hidup anaerobik atau
fakultatif, atau untuk pemeriksaan
pergerakkan bakteri.
Media Agar Semisolid (0,5% Agar)

No Media Kegunaan

Melihat gerak bakteri dan dapat juga digunakan


1. Semisolid
untuk melihat reaksi indol.
Susunan
Kandungan air.
• Kandungan nitrogen, baik berasal dari protein, asam amino dan
senyawa laim yang mengandung nitrogen.

Kandungan sumber energy/unsur C


• Faktor pertumbuhan, umumnya vitamin dan asam amino
Berdasarkan persyaratan mengenai susunan media bagi
pertumbuhan bakteri, maka media dapat berupa:

1. Media
alami

Yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti


kentang, toge, daging, umbi-umbian dan sebagainya, pada
saat ini media alami yang banyak digunakan adalah dalam
bentuk kultur jaringan. Contoh media alami yang paling
banyak digunakan adalah penggunaan telur untuk
pertumbuhan dan perkembanganbiakan virus.
2. Media
Sintetik

Yaitu media yang disusun oleh senyawa-senyawa kimia


baik organik maupun anorganik.
Contoh media sintetik bagi pertumbuhan bakteri
Clostridium
3. Media
Semi
Sintetik

Yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan


alami dan bahan-bahan sintetik.
1. *Kaldu nutrisi, untuk pertumbuhan bakteria
2. *Toge agar, untuk pertumbuhan jamur/ragi
3. *Wortel agar, untuk pertumbuhan ragi dan beberapa
jenis jamur.
Sifat Media

Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan


dan perkembangbiakkan mikroba, tetapi juga untuk
tujuan-tujuan lain seperti isolasi, seleksi dan diferensiasi
biakan yang didapat. Artinya penggunaan beberapa
jenis zat tertentu  yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangbiakkan mikroba, banyak
juga dilakukan dan digunakan. Sehingga masing-masing
media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai
dengan maksudnya. Berdasarkan sifat-sifatnya, media
dibedakan menjadi:
Yaitu media yang digunakan sebagai bahan dasar untuk
membuat media lain yang lebih kompleks. Media ini dapat
1. Media mendukung pertumbuhan hampir semua jenis mikrobia,
Dasar contohnya
adalah nutrient broth, kaldu pepton, dan sebagainya.

Media yang diperkaya merupakan media yang


2. Media
telah ditambahkan dengan bahan-bahan
Yang
Diperkaya bernutrisi tinggi, seperti darah, serum, atau
ekstrak khamir, untuk tujuan kultivasi organisme-
organisme selektif.
darah yang dimasukkan ke dalam media
1. Agar ini merupakan bahan pengayaan untuk
darah  kultivasi organisme-organisme selektif,
seperti streptococus spp.

tidak terjadi lisis sel-sel darah merah


sehingga tidak ada perubahan yang
2. signifikan pada tampilan media di
Hemolisis sekeliling koloni.
gamma

terjadi lisis sel-sel darah merah secara


tidak sempurna, dengan reduksi
hemoglobin menjadi meteglobin,
3. menghasilkan suatu halo berwarna
Hemolisis kehijauan di sekeliling pertumbuhan
alfa bakteri
Media ini digunakan untuk membedakan bentuk dan
karakter koloni mikroba yang tumbuh. Beberapa
3. Media mikroba dapat tumbuh di dalam media ini, tetapi hanya
Diferensial beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan
pertumbuhan yang khas sehingga dapat dibedakan.
Media ini berfungsi untuk isolasi dan identifikasi bakteri.

Media ini digunakan untuk memilih (mengisolasi)


kelompok-kelompok bakteri yang spesifik. Media-media
4. Media tersebut mengandung zat-zat kimia yang menghambat
Selektif pertumbuhan satu jenis bakteri dan memungkinkan
pertumbuhan bakteri lainnya sehingga memudahkan
isolasi bakteri.
Agar feniletil alkohol : Media ini digunakan untuk
isolasi sebagian besar organisme Gram-Positif.

Agar kristal violet :   Media ini bersifat selektif untuk


sebagian besar mikroorganisme gram-negatif. Pewarna
kristal violet memberikan efek penghambatan pada
sebagian besar mikroorganisme gram-positif.

Agar NaCl 7,5 % : Media ini menghambat kebanyakan organisme,


kecuali mikroorganisme halofilik (suka garam). Media ini paling
bermanfaat dalam pendeteksian anggota-anggota
genus staphylococcus.
Media ini digunakan untuk pengujian senyawa atau
benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya,
media penguji vitamin, antibiotika, residu pestisida,
5. Media residu deterjen dan lain-lain. Media ini disamping
Uji tersusun oleh senyawa dasar untuk kepentingan
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba, juga
sejumlah senyawa tertentu yang akan diuji.

6. Media Yaitu media yang dipergunakan untuk menghitung


Perhitunga jumlah mikroba pada suatu bahan. Media ini dapat
n berbentuk media umum, media selektif ataupun media
diferensial dan penguji
 
Fungsi Senyawa dan Indikator

Semua senyawa dan indikator yang ditambahkan kedalam susunan


media, mempunyai fungsi tertentu sesuai pertumbuhan mikroba.
Maka senyawa ataupun indikator tersebut tidak asal tetapi sudah
diteliti dan diatur jumlahnya sehingga sesuai untuk keperluan
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Ini akan selalu
didapatkan untuk media-media diferensial, media selektif ataupun
media penguji
Fungsi Fisiologik dari Elemen-Elemen di dalam Media.
Elemen Fungsi Fisiologik

Hidrogen (H) Bahan dasar air sel dan materi sel-organik.

Oksigen (O) Bahan dasar air sel, materi sel-organik, sebagai O 2

merupakan aseptor electron didalam respirasi serobik

Nitrogen (N) Bahan dasar protein, asam nukleat dan koenzim

Sulfur (S) Bahan dasar protein, beberapa koenzim

Fosfor (P) Bahan dsar asam nukleat, fosfolipida, koenzim

Kalium (K) Salah satu kation anorganik utama didalam sel, kofaktor

untuk beberapa koenzim

Mangan (Mn) Kofaktor anorganik untuk beberapa enzim,kadang-

kadang menggantikan fungsi Mg

Magnesium (Mg) Kation sel yang utama, kofaktor anorganik untuk banyak

reaksi enzimatik berfungsi didalam penyatuan substrat

dan enzim, bahan dasar klorofil.

Kalsium (Ca) Kation sel utama, kofaktor untuk beberapa enzim.

Besi (Fe) Bahan dssar sitokrom dan heme atau non-heme –

protein, kofaktor unutk beberapa enzim.

Kobalt (Co) Bahan dasar vitamin B12 dan derivat koenzim.

Tembaga (Cu), Seng (Zn), Molibdenum (Mb) Bahan dsar untuk enzim tertentu.
Beberapa Indikator pH yang Umum Untuk Media

Indikator/Kon Nilai pH Perubahan


sentrasi Warna (dari
asam ke
basa)
Timol-biru 1.2-2.8 Merah ke
(0.04 %) kuning
Metil Jingga  
3.1-4.4 Kuning ke
(0.05 %) biru
Bromfenol 3.1-4.7 Kening ke biru
biru (0.48%)
Bromkresol 3.8-5.4 Kuning ke
hijau (0.04%) biru
Metil merah 4.2-6.3 Merah ke
(0.02%) kuning
Klorfenol 5.1-6.7 Kuning ke
merah merah
(0.04%)
Bromkresol 5.4-7.0 Kuning ke
ungu (0.04%) ungu
Bromtimol 6.1-7.7 Kuning ke
biru (0.04%) biru
Fenol merah 6.9-8.5 Kuning ke
(0.02%) merah
Reagensia dalam Identifikasi Bakteri

1. Kristal Violet

Kristal violet  Merupakan pewarna


primer (utama) yang akan memberi
warna mikroorganisme target. Kristal
violet bersifat basa sehingga mampu
berikatan dengan sel mikroorganisme
yang bersifat asam , dengan begitu
sel mikroorganisme yang transparan
akan terlihat berwarna ungu.
2. Lugol Iodin
3. Safranin

Iodin merupakan pewarna


Mordan , yaitu pewarna
yang berfungsi memfiksasi
pewarna primer yang Pewarnaan gram dengan
diserap mikro-organisme penambahan safranin
target. Pemberian iodin menyebabkan sel bakteri
pada pewarnaan gram berwarna merah. Fungsi safranin
dimaksudkan untuk yaitu sebagai pembeda (kontras)
memperkuat pengikatan terhadap warna kristal violet-
warna oleh bakteri. iodium.
4. Methylen Blue

Mitilen biru merupakan


pewarna thiazine yang 6. Carbol Fuchsin
kerap digunakan sebagai
bakterisida dan fungisida.

Merupakan pewarna dasar


5. Malachit Green yang mengandung fenol
untuk melarutkan dinding sel.
Pewarnaan yang Digunakan dalam
digunakan untuk melihat pewarnaan BTA
bakteri batang
pembentuk spora.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai