Anda di halaman 1dari 20

Media pertumbuhan mikrobiologi

bakteri dan jamur


Dosen pengampun :
apt. Arif Ferdian, M.Farm

Kelompok 7 :

1. Utari Rahmi M
2. Yola Marisa
3. Izatul Kasanah
4. Tri Tassya Putri
Komponen utama penyusun media pertumbuhan mikroorganisme yaitu
unsur karbon, nitrogen, fosfat, sulfur, logam, vitamin, air dan
mineral.Media pembiakan kultur mikroorganisme biasanya terdiri dari
ekstrak daging, ekstrak ragi, pepton dan agar .Komposisi media
mengandung zat-zat organik seperti ekstrak daging, sayursayuran, sisa-
sisa makanan atau ramuan-ramuan yang diatur dan dikendalikan oleh
manusia di laboratorium.
MEDIA / MEDIUM PERTUMBUHAN

FORMULASI
NUTRISI MEDIA SARANA
PERTUMBUHAN m.o
Nutrien yang dibutuhkan sifat dan karakteristik *Sarana pertumbuhan m.o
mikroorganisme untuk mikroorganisme (memperbanyak m.o)
tumbuh dan berkembang *Mengetahui sifat
biak fisiologis m.o
*Menghitung jumlah sel 
m.o
1
media difrensial

-media yang menunjang kehidupan beberapa bakteri


-Selain darah digunakan berbagai penunjuk pH (Ph indicator) sebagai pembeda
-Sebagai contoh: biru bromtimol, merah fenol, merah netral.
2
media selektif

-Media ini penghambat pertumbuhan bakteri tertentu


-Media ini digunakan untuk mengisolasi bakteri tertentu.
-Sebagai bahan penghambat digunakan, Kristal violet, eosin , metilen blue akan
menghambat bakteri gram (+).
3
media selektif dan difrensial
Media ini bersifat selektif dan difrensial biasanya di gunakan
untuk identifikasi
4
media untuk bakteri anaerob
Beberapa bahan kimia dapat di tambahkan kedalam media,
tujuannya agar mengurangi kandungan oksigen. Bahan tersebut
meliputi :
- Na thioglikolat - Cystcine - Asam askobat
5
media penyebar
-Media ini akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme tertentu

-Pada umumnya media ini menggunakan bahan/zat hara yang serupa


dengan habitat, mengisolasi bakteri tersebut
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN MEDIUM

1 3

Memenuhi nutrisi
Steril mikroorganisme

2 4

Tidak mengandung zat Memiliki komponen-komponen yang


penghambat (inhibitor) bagi dapat meningkatkan pertumbuhan m.o
mikroorganisme (pH, suhu, kelembaban, dll)
MEDIUM CAIR
•medium ini dibuat dengan bahan alami yang sebelumnya harus
diekstrak dari beberapa tempat

1 •medium alami tersebut lebih sukar dilakukan maka sekarang terdapat


dalam bentuk serbuk siap pakai,

•Contoh :NB (nutrient broth)PGY (pepton glucose yeast extract)MEB


(malt extract broth)TSB (trypticase soy broth)
MEDIUM PADAT
•Dari medium cair bisa dibuat menjadi medium padat yaitu dengan

2 menambahkan agar dalam jumlah tertentu yaitu sekitar 15 gram

•medium tersebut akan lebih efisien dan efektif, disamping itu bila
digunakan medium padat instan ini maka tidak akan ada
endapanContoh :Nutrient Agar, Plate Count Agar(Potato Dextrose Agar)
Introduction
Venus has a beautiful name and is the second planet
from the Sun. It’s terribly hot—even hotter than
Mercury—and its atmosphere is extremely
poisonous. It’s the second-brightest natural object
in the night sky after the Moon
MIKROBIOLOGI
JAMUR
Pertumbuhan Jamur
Setiap mikroorganisme mempunyai kurva
pertumbuhan, begitu pula fungi.
Kurva tersebut diperoleh dari menghitung massa sel
pada kapang atau kekeruhan
media pada khamir dalam waktu tertentu
FASE PERTUMBUHAN KURVA
Fase lag fase penyesuaian sel-sel dengan lingkungan, pembentukan
enzim-enzim untuk mengurai substra

Fase akselerasi fase mulainya sel-sel membelah dan fase lag menjadi fase aktif

fase perbanyakan jumlah sel yang sangat banyak, aktivitas sel sangat meningkat, dan fase ini
Fase eksponensial
merupakan fase yang penting dalam kehidupan fungi

waktu sel-sel mulai kurang aktif membelah, kita dapat memanen biomassa sel atau
Fase deselerasi senyawa-senyawa yang tidak lagi diperlukan
oleh sel-sel

Fase stasioner fase jumlah sel yang bertambah dan jumlah sel yang mati relatif seimbang. Kurva pada
fase ini merupakan garis lurus yang horizontal. Banyak senyawa metabolit sekunder dapat
dipanen pada fase stasione
Fase kematian dipercepat, jumlah sel-sel yang mati atau tidak aktif sama
sekali lebih banyak daripada sel-sel yang masih hidup.
PENGARUH UMUM PERTUMBUHAN FUNGI

● Substrat merupakan sumber nutrien utama bagi fungi. Nutrien-nutrienbaru dapat dimanfaatkan sesudah
fungi mengekskresi enzim-enzim ekstraselular yang dapat mengurai senyawa-senyawa kompleks dari
substrat tersebut menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.
● Kelembapan Faktor ini sangat penting untuk pertumbuhan fungi. Umumnya fungi tingkat rendah seperti
Rhizopus atau Mucor memerlukan lingkungan dengan kelembapan nisbi 90%, sedangkan kapang
Aspergillus, Penicillium, Fusarium, dan banyak hyphomycetes lainnya dapat hidup pada kelembapan nisbi
yang lebih rendah, yaitu 80%. Fungi yang tergolong xerofilik tahan hidup pada kelembapan 70%, misalnya
Wallemia sebi, A.glaucus, banyak strain A.tamarii dan A.flavus.
● Derajat keasaman lingkungan pH substrat sangat penting untuk pertumbuhan fungi, karena enzim- enzim
tertentu hanya akan mengurai suatu substrat sesuai dengan aktivitasnya pada pH tertentu. Umumnya fungi
menyenangi pH di bawah 7.0
● Suhu Berdasarkan kisaran suhu lingkungan yang baik untuk pertumbuhan, fungi dapat dikelompokkan
sebagai fungi psikorofil, mesofil, dan termofil. Fungi psikorofil adalah fungi yang dengan kemampuan untuk
tumbuh pada atau dibawah 0 0C dan suhu maksimum 200C. Hanya sebagian kecil spesies fungi yang
psikofril. Fungi mesofil adalah fungi yang tumbuh pada suhu 10- 350C, suhu optimal 20-350C. Fungi dapat
tumbuh baik pada suhu ruangan (22- 250C). Sebagian besar fungi adalah mesofilik. Fungi termofil adalah
fungi yang hidup pada suhu minimum 200C, suhu optimum 400C dan suhu maksimum 50- 600C.
● Bahan Kimia Bahan kimia sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan fungi. Senyawa formalin
disemprotkan pada tekstil yang akan disimpan untuk waktu tertentu sebelum dijual. Hal ini terutama untuk
mencegah pertumbuhan kapang yang bersifat selulolitik, seperti Chaetomium globosum, A.niger, dan
Cladosporium cladosporoides yang dapat merapuhkan tekstil, atau meninggalkan noda-noda hitam akibat
sporulasi yang terjadi, sehingga menurunkan kualitas bahan tersebut.
MIKROBIOLOGI
BAKTERI
Bakteri biasanya melakukan pembiakan secara aseksual
atau vegetatif.Pembiakan ini berlangsung cepat, jika
faktor-faktor luar menguntungkan.Pelaksanaan
pembiakan yaitu dengan pembelahan diri atau divisio.
Pembelahan diri dapat dibagi atas 3 fase

Fase pertama, dimana sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus pada arah memanjang.

Sekat tersebut diikuti oleh suatu dinding melintang. Dinding melintang ini tidak selalu merupakan
penyekat yang sempurna; di tengah- tengah sering ketinggalan suatu lubang kecil, dimana protoplasma
kedua sel baru masih tetap berhubung-hubungan. Hubungan protoplasma itu disebut plasmodesmida.

Fase terakhir ialah terpisahnya kedua sel. Ada bakteri yang segera berpisah, yaitu yang satu terlepas
sama sekali daripada yang lain, setelah dinding melintang menyekat secara sempurna. Bakteri yang
semacam ini merupakan koloni yang merata, jika dipiara pada medium padat. Sebaliknya, bakteri-
bakteri yang dindingnya lebih kokoh itu tetap bergandeng-gandengan setelah pembelahan. Bakteri
macam ini merupakan koloni yang kasar permukaannya.
FASE PERTUMBUHAN BAKTERI
FASE LAG FASE LOGARITMIK
fase dimana bakteri fase dimana pembiakan
beradapatasi dengan lingkungannya bakteri berlangsung paling cepat. Jika ingin
dan mulai mengadakan piaraan yang cepat tumbuh, maka
bertambah sedikit demi sedikit. bakteri dalam fase ini baik sekali untuk dijadikan
inokulum.

FASE STATIONER FASE AUTOLISIS


fase dimana jumlah bakteri (kematian) adalah fase dimana
yang berkembang biak sama jumlah bakteri yang mati semakin banyak, melebihi
dengan jumlah jumlah bakteri yang berkembang biak. Fase kematian
bakteri yang mengalami ditandai dengan cepat merananya koloni dan jumlah
kematian. bakteri yang mati senantiasa 
bertambah.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai