Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan 3 | Mikrobiologi Umum

Pertumbuhan mikroba dan


faktor yang mempengaruhi
Dr. Muhammad Alfid Kurnianto, S.Pi, M.Si
Outline
• Prinsip pertumbuhan mikroba
• Reproduksi mikroba
• Kurva pertumbuhan mikroba
• Pengukuran Pertumbuhan mikroba
• Faktor-faktor pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan secara teratur semua
komponen hidup dalam sel.
• Pertumbuhan pada organisme multiseluler
Merupakan proses bertambahnya ukuran atau substansi atau masa
zat suatu organisme
Misal: bertambah tinggi, atau bertambah besar

• Pertumbuhan pada organisme uniseluler


Merupakan proses pertambahan jumlah
sel, yang juga berarti pertambahan
jumlah organisme yang membentuk
populasi (koloni)
Pertumbuhan Mikroba
Merupakan proses pertambahan jumlah sel

Bagaimana jumlah
sel bertambah?
1. Aseksual:
pembelahan biner
proses satu sel induk membelah menjadi
dua anak sel, kemudian masing-masing
anak sel membelah membentuk dua anak
sel lagi, dan seterusnya pada waktu
generasi tertentu

Waktu generasi?
Waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk
membelah, bervariasi tergantung jenis
spesies dan kondisi pertumbuhan
Selain pembelahan
biner? Perkuncupan pada Saccharomyces
cereviseae
• Perkuncupan
(budding)
• Pembelahan tunas
• Sporulasi

2. Seksual:
• Oogami : bila sel betina
berbentuk telur
• Anisogami : bila sel betina lebih
besar daripada sel jantan
• Isogami : bila sel jantan dan
betina memiliki bentuk yang
sama
Kurva Pertumbuhan Mikroba
Terdiri dari 4 fase : Lag, Log (eksponensial), stasioner dan kematian
Kurva Pertumbuhan Mikroba
1. Fase Lag 3. Fase Stasioner
• Fase adaptasi bakteri • Pembelahan sel melambat
• Tidak terjadi penambahan jumlah sel • Jumlah sel yang hidup dan mati
seimbang akibat kompetisi sel
• Aktivitas metabolisme berlangsung
untuk persiapan pembelahan sel • Kandungan nutrisi mulai habis
• Produksi metabolit sekunder
(metabolit yang digunakan untuk
2. Fase Log/Eksponensial bertahan hidup) seperti antimikroba
(antibiotic dan bakteriosin)
• Terjadi pembelahan sel secara cepat
• Sel mikroba membelah secara teratur 4. Kematian
dalam laju yang konstan hingga
komposisi nutrisi habis • Tidak ada pembelahan sel
• Fase paling rawan bagi mikroba • Nutrisi habis
• Produksi metabolit primer (metabolit
yang digunakan untuk pertumbuhan) • Mayoritas sel mati
Pengukuran Pertumbuhan
Mikroba
1. Perhitungan Jumlah Sel
• Plate count/Viable cell count
• Direct microscopic count
3. Perhitungan massa sel secara
• Most probable number tidak langsung
• Analisis komponen sel
2. Perhitungan massa sel secara • Analisis produk katabolisme
langsung • Analisis konsumsi nutrien
• Turbidimetri (kekeruhan)
• Cara volumetric
• Cara gravimetric
Plate count
Prinsip :
bila sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium, maka mikroba
tersebut akan tumbuh dan membentuk koloni yang dapat dilihat
Kelebihan
- Paling sensitif
- Hanya sel mikroba hidup yang
dapat dihitung
- Dapat menghitung beberapa
mikroba sekaligus
- Dapat digunakan untuk proses
isolasi dan identifikasi mikroba
Kekurangan
- Tidak menunjukkan jumlah sel
yang sebenarnya
- Medium dan kondisi inkubasi
sangat berpengaruh
- harus kompak, jelas dan tidak
menyebar
Most Probable Number
Prinsip :
Didasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yaitu tabung reaksi yang ditumbuhi
oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Tabung positif umumnya ditandai dengan timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas
Direct microscopic count
Prinsip :
Melakukan perhitungan mikroba menggunakan bantuan kotak-kotak skala, dimana
dalam setiap ukuran skala seluas 1 mm2 terdapat 25 buah kotak besar dengan luas
0.04 mm2, dan setiap kotak besar terdiri dari 16 kotak kecil

Kelebihan : Kelemahan:
Cepat dan murah • tidak dapat membedakan sel hidup dan sel mati
• Sel berukuran kecil sukar dilihat, sehingga rawan tidak terhitung
• Jumlah sel dalam suspensi harus cukup tinggi (minimal 106)
untuk menambah ketelitian
• Tidak dapat digunakan untuk menghitung sel didalam bahan
yang banyak mengandung pengganggu seperti ekstrak makanan
Turbidimetri (kekeruhan)
Faktor Pertumbuhan
1. Nutrien / Nutrisi
Mikroorganisme membutuhkan
1. Sumber karbon : karbohidrat / gula
2. Sumber nitrogen : protein / asam amino, Diperlukan untuk
purin, pirimidin pembentukan energi dan
3. Faktor pertumbuhan seperti mineral dan Menyusun komponen sel
vitamin (vit. B1, B2, B6, B12, niasin, dan
asam pantotenat)

2. Tersedianya air
Air dibutuhkan sebagai reaktan dalam berbagai reaksi biokimia dalam sel mikroba.
Tidak semua air dapat digunakan oleh mikroba
Air yang tidak dapat digunakan:
- Adanya solute dan ion yang mengikat air dalam larutan seperti gula dan garam
- Koloid hidrofilik (gel)
- Air dalam bentuk kristal
Faktor Pertumbuhan
3. pH
• Mikroba umumnya memiliki pH optimum pertumbuhan pada pH 6.5 – 7.5
• Pada pH < 5.0 dan pH >8.5, bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik, kecuali :
1. Bakteri asidofilik : bakteri yang mampu bertahan pada pH asam yaitu pH < 4.0
Contoh: Acetobacter acetii, Acetobacter suboxydans
2. Bakteri netrofilik : bakteri yang dapat tumbuh pada pH 5.5 – 8.0
3. Bakteri alkalifilik : bakteri yang mampu bertahan pada pH alkali, yaitu pH > 8.5
Contoh: Geoalkalibacter ferrihydriticus, Bacillus okhensis, Alkalibacterium iburiense

4. Suhu
• Mikroba memiliki suhu optimum, minimum dan maksimum untuk pertumbuhan
• Suhu tersebut terkait dengan aktivitas enzim dalam sel
• Klasifikasi mikroba berdasarkan kemampuan pada suhu tertentu:
1. Psikrofil : minimum pada 0 – 5oC | Optimum pada 10 – 15oC | Maksimum pada 15 - 20oC
2. Mesofil : minimum pada 10 – 20oC | Optimum pada 25 – 40oC | Maksimum pada 40 - 45oC
3. Thermofil : minimum pada 25 – 45oC | optimum pada 45 – 65oC | Maksimum pada 60 - 80oC
Faktor Pertumbuhan
5. Ketersediaan oksigen
• Konsentrasi / ketersediaan oksigen mempengaruhi jenis mikroba yang tumbuh
• Klasifikasi mikroba berdasarkan kebutuhan oksigen:

Aerob obligat : hanya dapat tumbuh jika keberadaan oksigen melimpah | anaerob obligat :
hanya dapat tumbuh jika tidak ada keberadaan oksigen | anaerob fakultatif : dapat
tumbuh dengan adanya oksigen tetapi dapat tumbuh juga tanpa adanya oksigen | anaerob
aerotoleran : tidak dirugikan dari keberadaan oksigen karena memiliki metabolisme
fermentasi atau respirasi anaerob | mikroaerofilik: membutuhkan tingkat oksigen dalam
jumlah tertentu (1 – 10%) untuk pertumbuhannya
Faktor Pertumbuhan
6. Tekanan osmotik
• Medium paling cocok bagi kehidupan mikroba adalah medium yang isotonic (tekanan
osmotic sama) terhadap sel mikroba.
• Medium hipertonik (larutan garam atau gula pekat) menghambat pertumbuhan mikroba
karena berakibat plasmolysis
• Medium hipotonik (air aquades) juga menghambat pertumbuhan mikroba karena akan
masuk ke dalam sel, sel mengembang dan berakibat pecahnya sel mikroba
(plasmoptisis)
Faktor Pertumbuhan
7. Faktor kimia (antiseptic dan desinfektan)
• Antiseptik atau desinfektan merupakan zat kimia yang idgunakan untuk
membunuh atau mengurangi dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
• Jenis desinfektan atau antiseptic:
• Logam berat (Hg, Ag, As, Zn, dan Cu) : berfungsi sebagai antimikroba karena dapat
mempresipitasikan enzim/protein penting dalam sel
• Fenol / asam karbol : berfungsi sebagai antimikroa karena dapat mempresipitasikan protein
secara aktif, dan merusak membrane sel.
• Alkohol (50 – 70%): dapat mendenaturasikan protein dengan jalan dehidrasi, dan juga merupakan
pelarut lemak sehingga membrane sel akan rusak, dan enzim akan inaktif.
• Aldehid (formalin) : dapat membunuh mikroba dengan cara mendenaturasikan protein
• Klorin
• Peroksida
• Deterjen
• antibiotik
• dll
Faktor Pertumbuhan
7. Faktor biotik (biologi)
• Netralisme (hubungan tidak saling mengganggu)
• Kompetisi (persaingan antar spesies dalam memperebutkan nutrisi)
• Antagonisme (hubungan berlawanan, saling mengganggu antar spesies)
Contoh: Streptococcus lactis Vs Bacillus subtilis
Jika ditumbuhkan pada medium yang sama B. subtilis akan terhambat karena adanya asam
laktat yang dihasilkan S. lactis
Pseudomonas aeruginosa Vs bakteri-bakteri di lingkungan yang sama
P. aeruginosa mampu menghasilkan piosianin (pigmen beracun) yang mampu membunuh
bakteri dilingkungannya hingga hewan yang memakannya.
• Komensalisme (spesies satu mendapat keuntungan dan spesies lain tidak dirugikan)
Contoh: Saccharomyces Vs Acetobacter
Saccharomyces mampu menghasilkan alcohol sebagai hasil metabolisme yang sudah tidak
digunakan, sementara Acetobacter memerlukan alcohol sebagai makanan pokoknya
• Mutualisme (symbiosis antara dua spesies dimana masing-masing spesies saling
mendapat keuntungan)
• Sinergisme (hubungan dua spesies yang kerjanya saling bersinergi)
• Parasitisme (hubungan dua spesies, dimana satu spesies diuntungkan dan spesies lain
dirugikan)
Tugas
1. Cari Original/ Research Journal yang berisi
pengujian produk pangan dengan metode uji
mikrobiologi
2. Tuliskan langkah-langkah pengujian dan
pengukuran mikrobiologinya
3. Tuliskan ringkasan hasil dan pembahasannya
(Tulis tangan dan scan)

Deadline : 12 Maret 23.59

Anda mungkin juga menyukai