Anda di halaman 1dari 27

REPRODUKSI DAN

PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME
PENDAHULUAN
• Reproduksi mikroorganisme ialah
perkembangbiakan mikroorganisme.
• Mikroorganisme mengadakan
perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu
secara aseksual dan seksual.
• Reproduksi secara seksual hanya dijumpai
pada mikroorganisme bersel banyak seperti
jamur.
REPRODUKSI ASEKSUAL

 Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan


cara :
1. Pembelahan biner
2. Pembentukkan tunas
3. Pembentukkan filamen
 Reproduksi mikroorganisme secara aseksual
dijumpai pada bakteri dan archaea.
1. Pembelahan Biner
• Ciri khas reproduksi bakteri adalah
pembelahan biner (binary fussion), dimana
dari satu sel bakteri dapat dihasilkan dua sel
anakan yang sama besar.
• Reproduksi aseksual melalui pembelahan
biner umumnya dilakukan secara amitosis.
Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel
membelah diri secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan sel.
Pembelahan biner
Waktu generasi
• Dalam pembelahan sel biner, kecepatan
pembelahan sel ditentukan dengan waktu
generasi.
• Waktu generasi adalah waktu yang
dibutuhkan oleh sel untuk membelah,
bervariasi tergantung dari spesies dan kondisi
pertumbuhan.
Waktu generasi pada beberapa jenis
mikroorganisme
Bila sel tunggal bakteri bereproduksi dengan pembelahan
biner, maka secara geometrik pertambahan populasi
bakteri adalah seperti tabel di bawah ini :

Pertambahan populasi bakteri dengan pembelahan biner


2. Pembentukan Tunas
• Pertunasan adalah pembelahan yang menghasilkan
2 sel yang tidak sama besar (sel yang besar disebut
induk dan sel yang kecil disebut anak).
• Reproduksi dengan pembentukan tunas diawali
dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi
cabang.
• Mikroorganisme membentuk tunas, tunas akan
melepaskan diri dan membentuk mikroorganisme
baru.
• Contoh : Fam. Streptomycetaceae
Proses pembentukan tunas pada ragi
3. Pembentukan Filamen
• Pertumbuhan filamentus adalah pembelahan sel filamen
(sel tubulus dan panjang).
• Sel mengeluarkan serabut panjang filamen yang tidak
bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam
filamen. Filamen terputus beberapa bagian, tiap bagian
membentuk bakteri baru.
• Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal.
• Contoh : Bakteri Haemophylus influenzae dibiakkan
dalam perbenihan yang basah.
REPRODUKSI SEKSUAL
 Proses reproduksi secara seksual pada mikroba
berbeda dengan eukariota lainnya.
 Dalam proses pembiakan tersebut tidak ada
penyatuan inti sel sebagaimana biasanya terjadi
pada eukariot, yang terjadi hanya berupa
pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik).
 Pembelahan bakteri didahului oleh peleburan bahan
kromosom dari 2 bakteri, sehingga terjadi sel-sel
bakteri dengan sifat yang berasal dari kedua sel
induknya.
PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME
• Tipe pertumbuhan :
1. Pembelahan inti tanpa diikuti pembelahan
seldihasilkan peningkatan ukuran sel.
2. Pembelahan inti diikuti pembelahan seldihasilkan
peningkatan jumlah dan pembesaran ukuran sel.
• Reproduksi bakteri dengan pembelahan binerdari 1 sel
bakteri dapat dihasilkan 2 sel anakan yang sama besar.
• Interval waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah
diri menjadi berjumlah 2x lipatwaktu generasi.
• Mayoritas waktu generasi 1-3 jam, E.coli 15-20 menit,
M.tuberculosis 20 jam.
PERSYARATAN TUMBUH BAKTERI

Kondisi Fisik Faktor kimia

Nutrient Uptake

­ Temperatur  Nutrisi
­ pH ­ Makroelemen
­ Tekanan Osmose ­ Mikroelemen
­ Oksigen  Media Kultur
­ Radiasi
Temperatur
• Berdasarkan temperatur yang diperlukan untuk tumbuh,
mikroorganisme dibedakan atas :
– Psikrofil (cold loving bacteria)  optimal 0-15°C,
maksimal 20°C.
– Psikofil fakultatif  Optimal 20-30°C, maksimal 30°C,
dapat tumbuh pada 0°C.
– Mesofil (moderate temperatur loving bacteria) 
Minimal 15-20°C, optimal 20-45°C, maksimal 45°C
– Termofil (heat loving bacteria)  minimal 45°C,
optimal 55-65°C, maksimal 100°C.
pH
• Asidofil  1,0-5,5
• Neutrofil  5,5-8
• Alkalofil  8,5-11,5
• Alkalofil ekstrim ≥ 10
Tekanan Osmose
• Larutan dengan konsentrasi yang sesuai
dengan tekanan dalam sitoplasma sel disebut
larutan isotonis.
• Lar. isotonis mengandung 0,75-1% NaCl
• Konsentrasi >> hipertonis
• Konsentrasi << hipotonis
Oksigen
• Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri
digolongkan :
– Bakteri Aerob mutlak  M.TBC, Pseudomonas
aurogenusa
– Bakteri Anaerob fakultatif Yersinia pestis
– Bakteri anaerob mutlak  C. Tetani
– Bakteri mikroaerofilik  Neisseria gonorrhoeae
Radiasi
• Radiasi yang berbahaya untuk mikroorganisme
adalah radiasi pengionisasi (ionizing radiaton).

• Pada level rendah, radiasi pengionisasi dapat


mengakibatkan mutasi yang dapat mengarah
pada kematian.

• Pada level tinggi pengaruh radiasi bersifat


letal.
Nutrient Uptake
• Pertumbuhan bakteri juga tergantung dari
kemampuan memindahkan bahan makanan kedalam
sitoplasma
– Pemindahan secara pasif yaitu dengan sistem
difusi untuk bahan yang berat molekulnya kecil
– Pemindahan secara aktif yaitu dengan bantuan
carrier (periplasmic binding protein).
Nutrisi
• Makroelemen  Elemen2 nutrisi yang diperlukan dalam
jumlah banyak. Contoh:karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen,
sulfur, fosfor, kalium, magnesium, kalsium, dan besi.
• Mikroelemen (trace element)  Elemen2 nutrisi yang
diperlukan dalam jumlah sedikit (takaran mg hingga ppm).
Contoh:mangan, zinc, kobalt, molibdenum, nikel, dan
tembaga.
• Accesory nutrient  faktor pertumbuhan (growth factor),
yaitu bagian yang diperlukan oleh sel namun tidak dapat
disintesis oleh sel tersebut.
• Accesory nutrient meliputi vitamin, asam amino, purin,
pirimidin.
Media Kultur
 Menurut konsistensinya

Media Cair

Media Padat
Media Kultur
 Menurut kandungan nutrisinya
 Defined media (synthetic media)
 Media kompleks (complex media)
 Media umum (general media)
 Media penyubur (enrichment media)
 Media selektif (selective media)
 Media diferensial (differential media)
 Media khusus
FASE PERTUMBUHAN
Lag phase (fase adaptasi)
• Peningkatan ukuran sel tanpa adanya peningkatan
jumlah sel.
• Pada fase ini belum terjadi pertumbuhan dan
perkembangbiakan.
• Peningkatan sintesis protoplasma.
• Peningkatan asam ribonukleat.
• Peningkatan aktivitas metabolisme.
Log phase atau fase eksponensial
– Kecepatan pertumbuhan dan perkembangbiakan
(pembelahan) mikroorganisme sangat cepat dan
maksimum.

Fase stasioner
– Pertumbuhan mikroorganisme berhenti dan jumlah sel
yang membelah seimbang dengan jumlah sel yang
mati.

Death phase
– Jumlah sel yang mati meningkat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai