PENDAHULUAN
b. pH
pH merupakan indikasi konsentrasi ion hidrogen, peningkatan
konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan ionisasi gugus-gugus
protein, amino dan karboksilat. Hal ini dapat menyebabkan denaturasi
protein yang mengganggu pertumbuhan sel. Mikroba umumnya menyukai
pH netral (pH 7).Beberapa bakteri dapat hidup pada pH tinggi (medium
alkalin).Contohnya adalah bakteri nitrat, rhizobia, actinomycetes, dan
bakteri pengguna urea.Hanya beberapa bakteri yang bersifat toleran
terhadap kemasaman, misalnya Lactobacilli, Acetobacter, dan Sarcina
ventriculi.Bakteri yang bersifat asidofil misalnya Thiobacillus.J amur
umumnya dapat hidup pada kisaran pH rendah.Apabila mikroba ditanam
pada media dengan pH 5 maka pertumbuhan dominasi oleh jamur, tetapi
apabila pH media 8 maka pertumbuhan didominasi oleh bakteri.
c. Tekanan osmotik
d. Oksigen
Berdasarkan kebutuhan oksigen, dikenal mikroorganisme yang
bersifat aerob dan anaerob. Mikroorganisme aerob memerlukan oksigen
untuk bernapas, sedangkan mikroorganisme anaerob tidak memerlukan
oksigen untuk bernapas. Adanya oksigen pada mikroorganisme anaerob
justru akan menghambat pertumbuhannya. Energi pada mikroorganisme
anaerob dihasilkan dengan cara fermentasi. Bakteri aerob dan anaerob
dapat diidentifikasi dengan menumbuhakan bakteri pada kultur cair.
Bakteri obligat aerob yaitu berkumpul dibagian permukaan atas
tabung agar dapat memperoleh oksigen secara maksimal. Bakteri obligat
anaerob yaitu berkumpul di dasar tabung untuk menghindari oksigen.
Bakteri fakultatif yaitu sebagian besar berkumpul di atas tabung karena
harus melakukan respirasi aerob.Mikroaerofil yaitu dengan berkumpul
dibagian atas tabung tapi bukan bagian permukaan, bakteri ini
memerlukan oksigen dalam konsentrasi rendah. Bakteri aerotoleran yaitu
tidak dipengaruhi oleh oksigen,bakteri ini tersebar di seluruh tabung.
2. Faktor Kimia
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba yaitu seperti
senyawa yang berupa desinfektan dan antibiotik. Zat-zat yang hanya menghambat
pembiakan bakteri dengan tidak sampai membunuhnya disebut zat antiseptik atau
zat baktetiostatik. Zat yang dapat membunuh bakteri disebut desinfektan,
germisida atau bakterisida.
a. Desinfektan
b. zat warna
Beberapa macam zat warna dapat menghambat pertumbuhan bakteri.Pada
umumnya bakteri gram positif iktu lebih peka terhadap pengaruh zat warna
daripada bakteri gram negative. Hijau berlian, hijau malakit, fuchsin basa, kristal
ungu sering dicampurkan kepada medium untuk mencegah pertumbuhanbakteri
gram positif. Kristal ungu juga dipakai untuk mendesinfeksikan luka-luka pada
kulit.
c. detergen
Sabun biasa itu tidak banyak khasiatnya sebagai obat pembunuh bakteri, tetapi
kalau dicampur dengan heksaklorofen daya bunuhnya menjadi besar sekali.Sejak
lama obat pencuci yang mengandung ion (detergen) banyak digunakan sebagai
pengganti sabun.Detergen bukan saja merupakan bakteriostatik, melainkan juga
merupakan bakterisida.Terutama bakteri yang gram positif itu peka sekali
terhadapnya.
d. Sulfonamida
Sejak 1937 banyak digunakan persenyawaan-persenyawaan yang mengandung
belerang sebagai penghambat pertumbuhan bakteri namun tidak merusak jaringan
manusia.Terutama bangsa kokus seperti Streptococcus yang menyerang
tenggorokan, Pneumococcus, Gonococcus, dan Meningococcus sangat peka
terhadap sulfonamida.
e. Antibiotik
Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil, maupun
spiril, dikatakan mempunyai spektrum luas.Sebaliknya, suatu antibiotik yang
hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antibiotik yang spektrumnya
sempit.Pinisilin hanya efektif untuk membrantas terutama jenis kokus, oleh karena
itu penisilin dikatakan mempunyai spektrum yang sempit.Tetrasiklin efektif bagi
kokus, basil dan jenis spiral tertentu, oleh karena itu tetrasiklin dikatakan
mempunyai spektrum luas. Sebelum suatu antibiotik digunakan untuk keperluan
pengobatan, maka perlulah terlebih dahulu antibiotik itu diuji efeknya terhadap
spesies bakteri tertentu.
f. Garam – Garam Logam
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam
jumlah yang kecil saja dapat membunuh bakteri.Kelemahannya adalah garam
dari logam berat ini mudah merusak kulit. Meskipun demikian orang masih bisa
menggunakan merkuroklorida (sublimat) sebagai desinfektan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Saran yang dapat saya ajukan dalam makalah ini gunakanlah makalah ini
sebagai sumber bacaan untuk menambah wawasan/pemahaman dan bisa
menjadi bahan pelajaran bagi mahasiswa mengenai Pertumbuhan Bakteri,
Syarat-syarat pertumbuhan mikroba dan Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroba.
DAFTAR PUSTAKA
Elliott, Tom, dkk (2007). Mikrobiologi Kedokteran & Infeksius Edisi 4. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC (2009).
Pratiwi, Silvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Fakultas Farmasi UGM :
Yogyakarta.
http://zonabawah.blogspot.com/2011/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://adnanhidayat32.blogspot.com/2012/03/perhitungan-jumlah-bakteri.html