Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan pada bakteri didefinisikan sebagai pertumbuhan berat sel.


Mempelajari pertumbuhan bakteri merupakan faktor terpenting dalam
mengetahui beberapa aspek fisiologi suatu bakteri.Pertumbuhan adalah
merupakan pertambahan secara teratur semua komponen sel suatu
organisme.Pembelahan sel adalah hasil dari pembelahan sel. Pada jasad bersel
tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan
pertambahan jumlah individu. Misalnya pembelahan sel pada bakteri akan
menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada jasad bersel
banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan
jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan atau
bertambah besar jasadnya.
Dalam membahas pertumbuhan mikrobia harus dibedakan antara
pertumbuhan masing-masing individu sel dan pertumbuhan kelompok sel atau
pertumbuhan populasi.Pertumbuhan bakteri dapat diukur dengan dua cara
yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran pertumbuhan bakteri
secara langsung dapat dilakukan dengan metode total count, turbidikmetrik,
berat kering, electronic counter, plating techique, fltrasi membran. Sedangkan
pengukuran pertumbuhan bakteri secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
metode viable count, aktivitas metabolik dan berat sel kering.
Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel
(jumlah sel per satuan isi kultur) ataupun densitas sel. Dua parameter ini tidak
selalu sama karena berat kering sel rata-rat bervariasi pada tahap berlainan
dalam pertumbuhan kultur. Kedua parameter tersebut juga tidak bermakna
sama dalam penelitian mengenai biokimia mikroorganisme atau gizi
mikroorganisme, konsentrasi sel adalah kuantitas yang bermakna.
Berdasarkan uraian teori singkat pada latar belakang di atas, maka penulis
bermaksud memberikan penjelasan terkait materi “Metode Pengukuran
Mikroba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut:
a. Bagaiman pertumbuhan pada Mikroba?
b. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pertumbuhan
mikroba?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pertumbuhan pada Mikroba
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pertumbuhan mikroba.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Mikroba

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau


masa zat suatu organisme, misalnya makhluk makro ini dikatakan tumbuh
ketika bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada
organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan
koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar
atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak
(Anonim, 2010:10).
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat
kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan
alat bantuan. Mikroorganisme ini bersifat uniselular meskipun beberapa
protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Contohnya seperti virus, bakteri,
PPLO, alga dan jamur.
Jadi, dapat dikatakan pengertian dari pertumbuhan pada mikroba sebagai
pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. Pertumbuhan merupakan suatu
proses kehidupan yang irreversible artinya tidak dapat dibalik kejadiannya.
Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan
jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba (Iqbalali, 2008).

2.2 Fungsi dari Media Pertumbuhan Mikroba

Media berfungsi sebagai tempat pembiakan, sumber makanan, dan


penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan serta media juga
berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat
digunakan untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhan mikroorganisme, serta
sifat biokimiawi. Di dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran media juga
dapat digunakan untuk pembuatan antigen, toksin dan untuk pasasi kuman
dengan tujuan perubahan virulensi (Anonim, 2010:9).
2.3 Syarat Pertumbuhan Mikroba

Menurut Partono (1993) bahwasanya diperlukan syarat dalam suatu


pertumbuhan. Dimana mikroorganisme untuk pertumbuhannya memerlukan
nutrisi dan factor lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Mikroorganisme
memerlukan komponenkomponen tertentu untuk pertumbuhannya, yaitu :
1. Energi, mikroorganisme dapat dibedakan menjadi dua kelompok
berdasarkan kebutuhan energinya, yaitu : mikroorganisme fototrof dan
kemotrof. Mikroorganisme fototrof menggunakan cahaya matahari sebagai
sumber energinya, sedangkan mikroorganisme kemotrof sumber energi
berasal dari oksidasi senyawa organik seperti glukosa atau senyawa
anorganik seperti H2S atau NaNO2.
2. Sumber karbon, berdasarkan kebutuhan karbonnya mikroorganisme dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu : mikroorganisme autotrof dan
heterotrof. Mikroorganisme autotrof adalah mikroorganisme yang
menggunakan karbon anorganik (CO2) sebagai sumber karbonnya,
sedangkan mikroorganisme heterotrof memerlukan sumber karbon organik,
misalnya glukosa.
3. Sumber nitrogen, mikroorganisme mengambil sumber N dalam bentuk gas
nitrogen, amonium,garam nitrat atau berupa N dari senyawa organic.
4. Elemen non metal, terutama sulfur dan fosfor.
2+ 2+ 2+, 2+ 2+ 2+
5. Elemen metal, terdiri dari Ca ,Zn +, Na, Cu , Mn ,Mg , Fe
dalam bentuk garam-garam anorganik. Ion-ion ini berperan penting dalam
osmoregulasi, mengatur aktivitas enzim, dan transfer elektron.
6. Vitamin, penting dalam pertumbuhan sel dan diperlukan dalam jumlah
sedikit. Juga berperan sebagai koenzim.
7. Air, semua sel memerlukan air dalam mediumnya sebagai pelarut, sehingga
nutrien dengan berat molekul rendah dapat melewati membran sel.

2.4 Faktor Pertumbuhan Mikroba


1. Faktor Fisik
Faktor-faktor fisik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme yaitu
temperatur, pH, tekanan osmotik, oksigen, dan cahaya atau radiasi.
a. Temperatur
Temperatur merupakan salah satu faktor yang penting di dalam
kehidupan.Temperatur menentukan aktivitas enzim yang terlibat dalam
o
aktivitas kimia.Peningkatan temperatur sebesar 10 C dapat meningkatkan
aktivitas enzim sebesar dua kali lipat. Beberapa jenis mikroba dapat
hidup di daerah temperatur yang luas sedang jenis lainnya pada daerah
yang terbatas.Pada umumnya batas daerah tempetur bagi kehidupan
o o
mikroba terletak di antara 0 C dan 90 C, sehingga untuk masing-masing
mikroba dikenal nilai temperatur minimum, optimum dan maksimum.
Temperatur minimum suatu jenis mikroba ialah nilai paling
rendah dimana kegiatan mikroba masih berlangsung.Temperatur
optimum adalah nilai yang paling sesuai atau baik untuk kehidupan
mikroba.Temperatur maksimum adalah nilai tertinggi yang masih dapat
digunakan untuk aktivitas mikroba tetapi pada tingkatan kegiatan
fisiologi yang paling minimal.
Ada spesies yng mati setelah mengalami pemanasan beberapa
o
menit didalam medium pada temperature 60 C; sebaliknya bakteri yang
membentuk spora seperti genus Bacillus dan genus Clostridium tetap
o
hidup setelah dipanasi dengan uap 100 C atau lebih selama 30
menit.Golongan bakteri yang dapat hidup pada batas-batas
temperature yang sempit, misalnya Gonococcus yang hanya dapat hidup
o
pada kisaran 30-40 C. Golongan mikroba yang memiliki batas temperatur
minimum dan maksimum tidak telalu besar, disebut stenotermik, tetapi
o
Escherichia coli tumbuh pada kisaran temperatur 8-46 C, sehingga beda
(rentang) antara temperatur minimum besar, inilah yang disebut golongan
euritermik. Bila mikroba dipiara dibawah temperatur minimum atau
sedikit diatas temperatur maksimum tidak segera mati, melainkan dalam
keadaan dormansi (tidur).
Berdasarkan daerah aktivitas temperatur, mikroba di bagi menjadi 3
golongan, yaitu:
a) Mikroba psirkofilik (kryofilik) adalah golongan mikroba yang
dapat tumbuh
o o
pada daerah temperatur antara 0 C sampai 30 C, dengan
o
temperatur optimum 15 C. kebanyakan golongan ini tumbuh d
tempat-tempat dingin, baik di daratan maupun di lautan.
b) Mikroba mesofilik adalah golongan mikroba yang mempunyai
temperatur
o o o
optimum pertumbuhan antara 25 C-37 C minimum 15 C dan
o
maksimum di sekitar 55 C. umumnya hidup di dalam alat
pencernaan, kadang-kadang ada juga yang dapat hidup dengan
o
baik pada temperatur 40 C atau lebih.
c) Mikroba termofilik adalah golongan mikroba yang dapat tumbuh
pada daerah
o o o
temperature tinngi, optimum 55 C-60 C, minmum 40 C,
o
sedangkan maksimum 75 C. golongan ini terutama terdapat di
dalam sumber-sumber air panas dan tempat-tempat lain yang
o
bertemperatur lebih tinggi dari 55 C.

b. pH
pH merupakan indikasi konsentrasi ion hidrogen, peningkatan
konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan ionisasi gugus-gugus
protein, amino dan karboksilat. Hal ini dapat menyebabkan denaturasi
protein yang mengganggu pertumbuhan sel. Mikroba umumnya menyukai
pH netral (pH 7).Beberapa bakteri dapat hidup pada pH tinggi (medium
alkalin).Contohnya adalah bakteri nitrat, rhizobia, actinomycetes, dan
bakteri pengguna urea.Hanya beberapa bakteri yang bersifat toleran
terhadap kemasaman, misalnya Lactobacilli, Acetobacter, dan Sarcina
ventriculi.Bakteri yang bersifat asidofil misalnya Thiobacillus.J amur
umumnya dapat hidup pada kisaran pH rendah.Apabila mikroba ditanam
pada media dengan pH 5 maka pertumbuhan dominasi oleh jamur, tetapi
apabila pH media 8 maka pertumbuhan didominasi oleh bakteri.

c. Tekanan osmotik

Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran


semipermeabel karena ketidakseimbangan material terlarut dalam media.
Dalam larutan hipotonik air akan masuk ke dalam sel mikroorganisme,
sedangkan dalam larutan hipertonik air akan keluar dari dalam sel
mikroorganisme sehingga membran plasma mengkerut dan lepas dari
dinding sel (plasmolisis), serta menyebabkan sel secara metabolik tidak
aktif.
Berdasarkan tekanan osmosis yang diperlukan dapat
dikelompokkan menjadi:
a) mikroba osmofil, adalah mikroba yang dapat tumbuh pada kadar gula
tinggi, contohnya adalah beberapa jenis khamir. Khamir osmofil mampu
tumbuh pada larutan gula dengan konsentrasi lebih dari 65 % wt/wt (aw =
0,94).
b) mikroba halofil, adalah mikroba yang dapat tumbuh pada kadar garam
halogen yang tinggi, contohnya adalah bakteri yang termasuk
Archaebacterium, misalnya Halobacterium. Bakteri halofil ada yang
mempunyai membran purple bilayer, dinding selnya terdiri dari murein,
sehingga tahan terhadap ion Natrium.
c) mikrobahalodurik, adalah kelompok mikroba yang dapat tahan (tidak mati)
tetapi tidak dapat tumbuh pada kadar garam tinggi, kadar garamnya dapat
mencapai 30 %.

d. Oksigen
Berdasarkan kebutuhan oksigen, dikenal mikroorganisme yang
bersifat aerob dan anaerob. Mikroorganisme aerob memerlukan oksigen
untuk bernapas, sedangkan mikroorganisme anaerob tidak memerlukan
oksigen untuk bernapas. Adanya oksigen pada mikroorganisme anaerob
justru akan menghambat pertumbuhannya. Energi pada mikroorganisme
anaerob dihasilkan dengan cara fermentasi. Bakteri aerob dan anaerob
dapat diidentifikasi dengan menumbuhakan bakteri pada kultur cair.
Bakteri obligat aerob yaitu berkumpul dibagian permukaan atas
tabung agar dapat memperoleh oksigen secara maksimal. Bakteri obligat
anaerob yaitu berkumpul di dasar tabung untuk menghindari oksigen.
Bakteri fakultatif yaitu sebagian besar berkumpul di atas tabung karena
harus melakukan respirasi aerob.Mikroaerofil yaitu dengan berkumpul
dibagian atas tabung tapi bukan bagian permukaan, bakteri ini
memerlukan oksigen dalam konsentrasi rendah. Bakteri aerotoleran yaitu
tidak dipengaruhi oleh oksigen,bakteri ini tersebar di seluruh tabung.

e. Cahaya atau radiasi


Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis, bahkan
setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupannya. Sinar yang nampak oleh
mata kita, yaitu yang bergelombang antara 390 m μ sampai 760 m μ, tidak
begitu berbahaya; yang berbahaya ialah sinar yang lebih pendek
gelombangnya, yaitu yang bergelombang antara 240 m μ sampai 300 m μ.
Lampu air rasa banyak memancarkan sinar bergelombang pendek ini.
Lebih dekat, pengaruhnya lebih buruk. Dengan penyinaran pada jarak
dekat sekali, bakteri bahkan dapat mati seketika, sedang pada jarak yang
agak jauh mungkin sekali hanya pembiakannya sajalah yang terganggu.
Spora-spora dan virus lebih dapat bertahan terhadap sinar ultra-ungu.
Sinar ultra-ungu biasa dipakai untuk mensterilkan udara, air, plasma darah
dan bermacam-macam bahan lainya.

2. Faktor Kimia
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba yaitu seperti
senyawa yang berupa desinfektan dan antibiotik. Zat-zat yang hanya menghambat
pembiakan bakteri dengan tidak sampai membunuhnya disebut zat antiseptik atau
zat baktetiostatik. Zat yang dapat membunuh bakteri disebut desinfektan,
germisida atau bakterisida.
a. Desinfektan
b. zat warna
Beberapa macam zat warna dapat menghambat pertumbuhan bakteri.Pada
umumnya bakteri gram positif iktu lebih peka terhadap pengaruh zat warna
daripada bakteri gram negative. Hijau berlian, hijau malakit, fuchsin basa, kristal
ungu sering dicampurkan kepada medium untuk mencegah pertumbuhanbakteri
gram positif. Kristal ungu juga dipakai untuk mendesinfeksikan luka-luka pada
kulit.
c. detergen
Sabun biasa itu tidak banyak khasiatnya sebagai obat pembunuh bakteri, tetapi
kalau dicampur dengan heksaklorofen daya bunuhnya menjadi besar sekali.Sejak
lama obat pencuci yang mengandung ion (detergen) banyak digunakan sebagai
pengganti sabun.Detergen bukan saja merupakan bakteriostatik, melainkan juga
merupakan bakterisida.Terutama bakteri yang gram positif itu peka sekali
terhadapnya.
d. Sulfonamida
Sejak 1937 banyak digunakan persenyawaan-persenyawaan yang mengandung
belerang sebagai penghambat pertumbuhan bakteri namun tidak merusak jaringan
manusia.Terutama bangsa kokus seperti Streptococcus yang menyerang
tenggorokan, Pneumococcus, Gonococcus, dan Meningococcus sangat peka
terhadap sulfonamida.
e. Antibiotik
Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil, maupun
spiril, dikatakan mempunyai spektrum luas.Sebaliknya, suatu antibiotik yang
hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antibiotik yang spektrumnya
sempit.Pinisilin hanya efektif untuk membrantas terutama jenis kokus, oleh karena
itu penisilin dikatakan mempunyai spektrum yang sempit.Tetrasiklin efektif bagi
kokus, basil dan jenis spiral tertentu, oleh karena itu tetrasiklin dikatakan
mempunyai spektrum luas. Sebelum suatu antibiotik digunakan untuk keperluan
pengobatan, maka perlulah terlebih dahulu antibiotik itu diuji efeknya terhadap
spesies bakteri tertentu.
f. Garam – Garam Logam
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam
jumlah yang kecil saja dapat membunuh bakteri.Kelemahannya adalah garam
dari logam berat ini mudah merusak kulit. Meskipun demikian orang masih bisa
menggunakan merkuroklorida (sublimat) sebagai desinfektan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut maka dapat ditarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut:
Pertumbuhan pada bakteri didefinisikan sebagai pertumbuhan berat
sel. Mempelajari pertumbuhan bakteri merupakan faktor terpenting dalam
mengetahui beberapa aspek fisiologi suatu bakteri.Pertumbuhan adalah
merupakan pertambahan secara teratur semua komponen sel suatu
organisme.Pembelahan sel adalah hasil dari pembelahan sel. Pada jasad bersel
tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan
pertambahan jumlah individu.
Metode pengukuran mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
perhitungan langsung dan tidak langsung. Perhitungan langsung meliputi
metode turbidimetri, total count, dan berat kering.Perhitungan tidak langsung
yaitu viable count.
Syarat pertumbuhan bakteri yaitu meliputi Sumber karbon, Nitrogen ,
Kondisi atmosfer (Karbon dioksida dan Oksigen) ,Suhu dan PH.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba terdiri dari
Faktor abiotik yang terdiri dari (Suhu, Kandungan air, Tekanan osmosis serta
Ion-ion dan listrik) danFaktor biotik yang terdiri dari ( Interaksi dalam satu
populasi mikroba, Interaksi diantara berbagai macam populasi mikroba, yang
mencakup “ Netralisme, Komensalisme, Sinerginisme, Mutualisme”)

3.2 Saran

Saran yang dapat saya ajukan dalam makalah ini gunakanlah makalah ini
sebagai sumber bacaan untuk menambah wawasan/pemahaman dan bisa
menjadi bahan pelajaran bagi mahasiswa mengenai Pertumbuhan Bakteri,
Syarat-syarat pertumbuhan mikroba dan Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroba.
DAFTAR PUSTAKA

Elliott, Tom, dkk (2007). Mikrobiologi Kedokteran & Infeksius Edisi 4. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC (2009).
Pratiwi, Silvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Fakultas Farmasi UGM :
Yogyakarta.
http://zonabawah.blogspot.com/2011/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://adnanhidayat32.blogspot.com/2012/03/perhitungan-jumlah-bakteri.html

Anda mungkin juga menyukai