Anda di halaman 1dari 5

DASAR TEORI

Perubahan faktor lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan


fisiologi. Hal ini dikarenakan, mikroba selain menyediakan nutrien yang sesuai untuk
aktifitasnya, juga memerlukan faktor lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan
optimumnya. Mikroba tidak hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga
menunjukkan respon yang berbeda-beda. Untuk hasil kultivasinya, berbagai tipe mikroba,
diperlukan suatu kombinasi nutrient serta faktor lingkungan yang sesuai (Pelczar dan Chan,
2007).
Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh adalah suhu atau temperatur. Mikrobia
memiliki batas toleransi masing-masing terhadap suhu. Efek dari suhu yang ekstrim pada
mikrobia adalah enzim menjadi inaktif dan kemungkinan hal yang sama terjadi pada beberapa
struktur sel lainnya. Tetapi pada kondisi optimumnya mikrobia akan memiliki produktivitas yang
optimal. Ada 3 jenis mikrobia berdasarkan kisaran suhunya yaitu psikofilik dengan suhu
minimum 5-00C dan maksimum 15-200C, mikrobia mesofilik dengan suhu minimum 10-200C,
optimum 20-400C, maksimum 40-450C dn mikrobia termofilik dengan suhu minimum 25-450C,
optimum 45-600C, maksimum 60-500C (Moat, 2010).

PEMBAHASAN
Praktikum kali ini menggunakan jenis bakteri Bacillus sp. dan Pseudomonas sp.
yang digunakan untuk uji pertama yaitu apakah pengaruh suhu yang digunakan
selama inkubasi berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri tersebut. Berdasarkan
suhu pertumbuhannya juga bakteri dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan
yaitu mesofil, psikrofil dan termofil (Irianto, 2012). Golongan mesofil, bakteri yang
tergolong mesofil dapat tumbuh pada suhu 10oC sampai 47oC. Tetapi suhu
optimum pertumbuhannya adalah 30oC sampai 45oC. Untuk golongan psikrofil
umumnya mikroorganisme yang dapat tumbuh pada suhu 0oC. Organisme lain yang
meradaptasi dengan kehidupan dalam air laut atau tanah dapat tumbuh paling baik
dibawah atau dekat titik beku (10oC sampai -2oC). Yang terakhir adalah golongan
termofil yang dapat tumbuh jika suhu diatas 45oC sampai 50oC dan mikrobia
tumbuh dengan baik pada suhu 60oC dan tidak dapat tumbuh pada suhu 30oC.
Menurut Peliatra (2004) bakteri Bacillus sp. termasuk bakteri yang bersifat mesofilik
karena pertumbuhan optimumnya pada suhu 300C sampai 370C dan tumbuh baik
pada NaCl 1-3 % dan mempunyai morfologi yaitu warna koloni putih susu dan
bentuk koloni bulat. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan bahwa pada suhu
-180C tidak terjadi pertumbuhan, dan pada suhu ruang terlihat pertumbuhan
bakteri ini banyak pada suhu ruang dan suhu 370C sesuai suhu optimumnya yang
dapat tumbuh pada suhu 300C sampai 370C. untuk bakteri Pseudomonas sp.
termasuk golongan bakteri yang bersifat psikrofilik atau dapat bersifat mesofilik
dengan suhu optimimnya relatif rendah. Pertumbuhan bakteri ini berjalan sangan
cepat pada kondiso aerobik, hal ini sesuai dengan hasil pengamatan yang terlihat
bahwa pertumbuhan bakteri Pseudomonas sp. Pada suhu 370C menunjukkan pada
ketiga medium yang digunakan terlihat bahwa bakteri ini dapat tumbuh dan
merata. Pada suhu ruang hanya terdapat sedikit bakteri yang tumbuh dan ditandai
dengan warna yang sedikit keruh. Pada suhu 550C terdapat sedikit jumlah bakteri
yang ditandai dengan tidak ada warna atau tidak terlihat kekeruhan pada medium
NB yang digunakan. Sedangkan pada suhu -180C tidak terdapat pertumbuhan
bakteri yang ditandai dengan tidak terdapat warna keruh, karena suhu
pertumbuhan optimum Pseudomonas sp. 00C sampai 300C sehingga tidak adanya
pertumbuhan pada suhu -180C.

Berdasarkan literatur jenis jenis bakteri dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok


berdasarkan suhu pertumbuhannya. Kelompok 1 adalah bakteri Psychrophil. Kelompok
bakteri ini memiliki suhu pertumbuhan minimum 0C. suhu optimum pertumbuhannya
antara 15 20C dan suhu maksimumnya sebesar 30C. Kelompok bakteri ini biasanya
hidup di tempat yang dingin dan dalam air. Kelompok 2 yaitu bakteri mesophile. Kelompok
bakteri ini memiliki suhu pertumbuhan minimum antara 15 20C, suhu optimum
pertumbuhan 37C dan suhu maksimum sebesar 43C. kelompok bakteri ini hanya
terdapat banyak dalam air, tanah, dan sumber sumber air lainnya. Kelompok 3 yaitu
bakteri thermofil. Kelompok bakteri ini memiliki suhu pertumbuhan minimum antara 24
25C, suhu optimum pertumbuhan antara 50 55C. dan suhu maksimumnya sebesar
85C. kelompok bakteri ini dapat hidup dengan baik pada temperature rendah maupun
tinggi.

Dari percobaan ini bila dilihat dari hasilnya, yaitu dalam faktor suhu tidak ada yang berhasil
pada suhu 10C, 25C dan 37C dan tidak ada perubahan yang terjadi.
Dalam proses pertumbuhannya setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang cukup

serta kondisi lingkungan yang mendukung demi berlangsungnya proses pertumbuhan tersebut,

termasuk juga bakteri. Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor

lingkungan. Temperatur merupakan salah satu faktor yang penting di dalam kehidupan.

Beberapa jenis mikroba dapat hidup di daerah temperatur yang luas sedang jenis lainnya pada

daerah yang terbatas (H. Rikhal, 2011).

Pada umumnya batas daerah tempetur bagi kehidupan mikroba terletak di antara 0oC

dan 90oC, sehingga untuk masing -masing mikroba dikenal nilai temperatur minimum, optimum

dan maksimum. Temperatur minimum suatu jenis mikroba ialah nilai paling rendah dimana

kegiatan mikroba masih berlangsung. Temperatur optimum adalah nilai yang paling sesuai /baik

untuk kehidupan mikroba. Temperatur maksimum adalah nilai tertinggi yang masih dapat

digunakan untuk aktivitas mikroba tetapi pada tingkatan kegiatan fisiologi yang paling minimal

(H. Rikhal, 2011).

Daya tahan mikroba terhadap temperatur tidak sama untuk tiap-tiap spesies. Ada

spesies yang mati setelah mengalami pemanasan beberapa menit didalam medium pada

temperature 60oC; sebaliknya bakteri yang membentuk spora seperti genus Bacillus dan genus

Clostridium tetap hidup setelah dipanasi dengan uap 100oC atau lebih selama 30 menit. Oleh

karena itu, proses sterilisasi untuk membunuh setiap spesies bakteri yakni dengan pemanasan

selama 15-20 menit dengan tekanan 1 atm dan temperatur 121oC di dalam autoklaf (H. Rikhal,

2011).

Suhu

Karena semua proses pertumbuhan bergantung pada reaksi kimiawi dan karena laju

reksi-reaksi ini dipengaruhi oleh suhu, maka pola pertumbuhan bakteri dapat sangat

dipengaruhi oleh suhu. Suhu juga dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan jumlah total

pertumbuhan organisme. Keragaman suhu juga dapat mengubah proses-proses metabolik

tertentu juga serta morfologi sel (Pelczar dan Chan, 1988: 139).

Masing-masing mikrobia memerlukan suhu tertentu untuk hidupnya. Suhu pertumbuhan

suatu mikrobia dapat di bedakan dalam suhu minimum, optimum dan maksimum. Berdasarkan
atas perbedaan suhu pertumbuhannya dapat di bedakan mikrobia yang psikhrofil, mesofil, dan

termofil. Untuk tujuan tertentu suatu mikrobia perlu di tentukan titik kematian termal (thermal

death point) dan waktu kematian termal (thermal death time)- nya. Daya tahan terhadap suhu

itu tidak sama bagi tiap-tiap spesies. Ada spesies yang mati setelah mengalami pemanasan

beberapa menit di dalam cairan medium pada suhu 60C, sebaliknya ,bakteri yang membentuk

spora seperti genus Bacillus dan Clostridium itu tetap hidup setelah di panasi dengan uap

100C atau lebih selama kira-kira setengah jam. Untuk sterilisali, maka syaratnya untuk

membunuh setiap spesies untuk membunuh setiap spesies bakteri ialah pemanasan selama 15

menit dengan tekanan 15 pound serta suhu 121C di dalam autoklaf (B. Krisno. Agus, 2012).

Menurut (B. Krisno. Agus, 2012) dalam cara menentukan daya tahan panas suatu

spesies perlu di perhatikan syarat-syarat sebagai berikut;

1. Berapa tinggi suhu.

2. Berapa lama spesies itu berada di dalam suhu tersebut.

3. Apakah pemanasan bakteri itu di lakukan di dalam keadaan kering ataukah di dalam keadaan

basah.

4. Beberapa pH dari medium tempat bakteri itu di panasi.

5. Sifat-sifat lain dari medium tempat bakteri itu di panasi.

Mengenai pengaruh suhu terhadap kegiatan fisiologi, maka seperti halnya dengan

mahluk-mahluk lain, mikrooganisme pun dapat bertahan di dalam suatu batas-batas suhu

tertentu. Batas-batas itu ialah suhu minimum dan suhu maksimum, sedang suhu yang paling

baik bagi kegiatan hidup itu disebut suhu optimum (B. Krisno. Agus, 2012).

Menurut (B. Krisno. Agus, 2012) berdasarkan itu adalah tiga golongan bakteri, yaitu:

a. Bakteri termofil (politermik), yaitu bakteri yang tumbuh dengan baik sekali pada suhu setinggi

55 sampai 65C, meskipun bakteri ini juga dapat berbiak pada suhu lebih rendah atau lebih

tinggi daripada itu, yaitu dengan batas-batas 40C sampai 80C. Golongan ini terutama

terdapat didalam sumber air panas dan tempat-tempat lain yang bersuhu lebih tinggi dari 55C.

b. Bakteri mesofil (mesotermik), yaitu bakteri yang hidup baik di antara 5 dan 60C, sedang suhu

optimumnya ialah antara 25 sampai 40C, minimum 15C dan maksimum di sekitar 55C.
Umumnya hidup di dalam alat pencernaan, kadang-kadang ada juga yang dapat hidup dengan

baik pada suhu 40C atau lebih.

c. Bakteri psikrofil (oligotermik), yaitu bakteri yang dapat hidup di antara 0 sampai 30C, sedang

suhu optimumnya antara 10 sampai 20C. Kebanyakan dari golongan ini tumbuh di tempat-

tempat dingin baik di daratan ataupun di lautan.

Respon pertumbuhan kelompok-kelompok bakteri ini terhadap berbagai suhu diperlihatkan

pada Tabel 1. Kondisi-Kondisi Fisik Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri. Suhu inkubasi

yang memungkinkan pertumbuhan tercepat selama periode waktu yang singkat (12 sampai 24

jam) dikenal sbagai suhu pertumbuhan optimum (Pelczar dan Chan, 1988: 139).

Tabel 1. Kondisi fisik yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

Kondisi fisik Tipe bakteri Kondisi biakan


(kelompok (inkubasi)
fisiologis)
Suhu (kisaran Psikrofil 0 30oc
pertumbuhan): Mesofil 25 40o C
minimum dan Termofil -
maksimum: Termofil fakultatif 25 55o C
optimumnya pada Termofil obligat 45 75o C
suatu titik didalam
kisaran bergantung
spesies

Anda mungkin juga menyukai