Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.
Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun
bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel
tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk
ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Morfologi
Mikroba pada umumnya sangat kecil, ukurannya dinyatakan
dalam micrometer. Oleh karena ukurannya yang kecil
diperlukan mikroskop untuk melihat mikroba. Mikroskop
yang digunakan tergantung pada kecermatan yang diinginkan
oleh peneliti.
Kimiawi
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba di beri
perlauan kimiawi, maka sel ini memperlihatkan susunan
kimiawi yang spesifik.
Biakan
Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme
berbeda, ada mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan
tubuh bila diberikan zat hara yang kompleks (serum, darah).
Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan bahan inorganic
saja atau bahan organic (asam amino, karbohidrat, purin,
pirimidin, vitamin, koenzim).
Metabolisme
Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi
kimiawi yang disebut metabolism. Berbagai macam reaksi
yang terjadi dalam metabolism dapat digunakan untuk
mencirikan mikroorganisme.
Antigenik
Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentuk
antibody yang mengikat antigen. Antigen merupakan bahan
kimia tertentu dan sel mikroba.
Genetik
Mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik
bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan
untuk mencirikan mikroorganisme.
Patogenitas
Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya untuk
menimbulkan penyakit merupakan cirri khas mikroorganisme
tersebut selain itu dapat pula bekteri yang memakan bakteri
lainnya (Bdellovibrio) dan virus (bakteriofag) yang mengifesi
dan menghancurkan bakteri.
Perkembangbiakan Aseksual
Perkembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual
dan aseksual yang paling banyak terjadi adalah perkembangbiakan
aseksual atau vegetatif. Reproduksi aseksual tidak melibatkan
pertukaran bahan genetik sehingga tidak terjadi variasi genetik,
suatu kerugian karena organisme tersebut menjadi terbatas
kemampuannya dalam berespon dan beradaptasi terhadap tekanan
lingkungan. Macam-macam perkembangbiakan aseksual adalah
sebagai berikut :
Perkuncupan (budding)
yakni pembentukan kuncup dimana tiap kuncup akan
membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup baru
dan seterusnya, sehingga akhirnya akan membentuk semacam
mata rantai.
Pembelahan tunas
yakni kombinasi antara pertunasan dan pembelahan.
Biasanya terjadi pada khamir, misalnya Saccharomyces
cerevisiae. Sel induk akan membentuk tunas. Jika ukuran
tunas hampir sama besar dengan inangnya inti sel induk
membelah menjadi dua dan terbentuk dinding penyekat. Sel
anak lalu melepaskan diri dari induk atau menempel pada
induknya dan membentuk tunas baru. Pada khamir terdapat
berbagai bentuk pertunasan, yakni:
Perkembangbiakan Seksual
Perkembangbiakan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur
dan mikro alga serta secara terbatas terjadi pada bakteri dapat
terjadi secara:
Vektor serangga
Vektor serangga menyebarkan infeksi melalui penularan mekanis
dan biologis. Penularan mekanis terjadi apabila patogen di
pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain melalui permukaan
serangga, sering dengan kakinya. Lalat rumah berlaku sebagai
vektor mekanis untuk Shigella.
Resevoar infeksi
Resevoar infeksi terbentuk apabila kondisi yang menguntungkan
mendorong pertumbuhan dan reproduksi sejumlah besar bakteri.
Resevoar dapat terbentuk di kulit petugas atau pasien sehingga
terjadi infeksi-silang. Peran resevoar lingkungan terhadap infeksi
silang bergantung pada situasi. Suatu reservoar bakteri yang besar
dalam suatu drain kecil kemungkinannya berperan dalam infeksi
nosokomial (infeksi yang diperoleh di rumah sakit) karena hanya
sedikit kesempatan terjadinya pemindahan ke individu lain yang
rentan tetapi apabila reservoar melibatkan benda-benda yang
mungkin berkontak dengan pasien atau petugas, maka resiko akan
meningkat.
Bakteri
Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus
yang tidak bisa dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop.
Biasanya virus ini menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai
contoh, virus hepatitis. Sedangkan virus polio, menyebar lewat
makanan atau susu.
Parasit
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di
air, minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain.
Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi.
Biasanya jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi
menyebabkan kerusakan pada makanan. Sebagai contoh, jamur
yang ditemukan pada permukaan daging, bisa dibuang bagian
daging tersebut tanpa harus membuang semua daging.
Ragi
Produk Antibiotik
Pada awalnya, antibiotik diartikan sebagai senyawa hasil
metabolisme mikro organisme biasanya yang dapat merusak atau
menghambat pertumbuhan mikro organisme lainnya. Biasanya,
antibiotik merupakan suatu metabolit sekunder yang dihasilkan
dalam fase stationer siklus pertumbuhan mikro organisme.
Produk Vaksin
Vaksin berasal dari kata vaccinia, adalah bahan antigenik yang
digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme alami atau “liar”. Vaksin dapat berupa galur
virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak
menimbulkan penyakit.
Alkoloid
Alkaloid, beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan dalam terapi,
umumnya diperoleh dari tanaman, namun alkaloid ergot dihasilkan
dari fungi. Alkaloid ergot pertama kali diperoleh dari sklerotium
Ascomycetes, yaitu Claviceps purpurae. Istilah ergot digunakan
untuk menunjukkan bahwa alkaloid jenis ini dihasilkan oleh fungi.
Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman hasil kerjasama dengan
mikroorganisme. Tidak sembarangan mikroorganisme yang dapat
membantu proses pembuatan yogurt, terdapat dua bakteri utama
yang membantu proses fermentasi yogurt diantaranya adalan
Streptococcus thermophilus dan Lactobicillus bulgaricus.
Keju
Susu memiliki reputasi yang baik sebagai makanan yang sangat
bergizi. Sayangnya, kandungan gizi yang tinggi tidak hanya menarik
bagi manusia. Jika dibiarkan untuk waktu yang lama, nutrisi yang
ada di dalam susu memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh
sehingga menyebabkan susu tidak layak untuk konsumsi manusia.
Pada zaman kuno, cara utama untuk mengawetkan susu adalah
untuk mengubahnya menjadi keju.
Mentega
Mentega atau disebut juga buttermilk dihasilkan dari susu skim
atau susu rendah lemak dengan bantuan bakteri asam laktat.
Buttermilk mempunyai karakteristik pada tekstur, rasa asam dan
aroma. Tekstur dihasilkan dari pemecahan dadih. Aroma dan rasa
disebabkan oleh diasetil, asetildehid dan produk metabolik lain
dilepaskan oleh bakteri fermentasi.
Metode difusi
Metode disc diffusion (tes Kirby dan Bauer) untuk menentukan
aktivitas agen antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba
diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme
yang akan berdifusi pada media agar tersebut. Area jernih
mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme
oleh agen antimikroba permukaan media agar.
E-test
Metode E-test digunakan untuk mengestimasi MIC (minimum
inhibitory concentration) atau KHM (kadar hambat minimum),
yaitu konsentrasi minimal suatu agen antimikroba untuk dapat
menghabat pertumbuhan mikroorganisme.
Uji ini serupa dengan uji untuk bakteri, dimana spora fungi atau
miselium fungi dilarutkan pada larutan agen antimikroba uji, dan
selanjudnya pada interval waktu tertentu disubkultur pada media
yang sesuai. Setelah diinkubasi, pertumbuhan fungi pun diamati.