Anda di halaman 1dari 27

Pengertian Mikroorganisme

Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.
Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun
bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel
tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk
ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.

Definisi Mikroorganisme atau “ Mikroba ” merupakan organisme


yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya
diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik, Mikroorganisme sering kali ber sel tunggal ( uni
seluler ) maupun bersel banyak ( multi seluler ). Namun, beberapa
protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada
beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus ini
juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat
seluler. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut
mikrobiologi, orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiologi.
Mikroorganisme biasanya dianggap menvakup semua prokariota,
protista dan alga renik. Fungi terutama yang berukuran kecil dan
tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya,
meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang
beranggapan bahwa cawan petri atau inkubator di dalam
laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikrooraganisme berbeda dengan sel makrooragnisme, sel
makroorganisme tidak dapat hidup bebas di alam melainkan
menjadi bagian dari struktur multi seluler yang membentuk
jaringan organ dan sistem organ. Sementara sebagian besar
mikroorganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan
mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri dan berproduksi secara
independen tanpa bantuan sel.
Pengertian Mikroorganisme Menurut Para Ahli
 Menurut Darwis (1992)

Mikroorganisme makhluk hidup sangat kecil, mikroorganisme


diklasifikasikan ke dalam kelas protista terdiri dari bakteri, jamur,
protozoa, dan algae.

 Menurut Fardiaz (1989)

Semua mikroorganisme yang tumbuh pada bahan-bahan tertentu


memerlukan bahan organik untuk pertumbuhan dan proses
metabolisme. Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang
dalam suatu material dapat menyebabkan perubahan dalam
komposisi fisik dan kimia, seperti perubahan warna, kekeruhan,
dan bau asam.

Ciri- Ciri Mikroorganisme


Ciri-ciri utama dari suatu Mikroorganisme dikelompokkan sebagai
berikut:

 Morfologi
Mikroba pada umumnya sangat kecil, ukurannya dinyatakan
dalam micrometer. Oleh karena ukurannya yang kecil
diperlukan mikroskop untuk melihat mikroba. Mikroskop
yang digunakan tergantung pada kecermatan yang diinginkan
oleh peneliti.

Kimiawi
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba di beri
perlauan kimiawi, maka sel ini memperlihatkan susunan
kimiawi yang spesifik.

Biakan
Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme
berbeda, ada mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan
tubuh bila diberikan zat hara yang kompleks (serum, darah).
Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan bahan inorganic
saja atau bahan organic (asam amino, karbohidrat, purin,
pirimidin, vitamin, koenzim).

Metabolisme
Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi
kimiawi yang disebut metabolism. Berbagai macam reaksi
yang terjadi dalam metabolism dapat digunakan untuk
mencirikan mikroorganisme.

Antigenik
Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentuk
antibody yang mengikat antigen. Antigen merupakan bahan
kimia tertentu dan sel mikroba.

Genetik
Mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik
bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan
untuk mencirikan mikroorganisme.


Patogenitas
Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya untuk
menimbulkan penyakit merupakan cirri khas mikroorganisme
tersebut selain itu dapat pula bekteri yang memakan bakteri
lainnya (Bdellovibrio) dan virus (bakteriofag) yang mengifesi
dan menghancurkan bakteri.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Rumus


Dan Satuan Daya Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap. 

Siklus Hidup Mikroorganisme


Siklus hidup dalam biologi adalah rangkaian perubahan yang
dijalani anggota spesies ketika mereka lulus dari tahap awal
perkembangan yang diturunkan kepada tahap dimulainya
perkembangan yang sama pada generasi berikutnya. Dalam banyak
organisme sederhana, termasuk bakteri dan berbagai protista,
siklus hidup selesai dalam satu generasi: organisme dimulai dari
pembelahan individu yang ada; organisme baru tumbuh hingga
jatuh tempo; dan kemudian terbagi menjadi dua individu baru,
sehingga menyelesaikan siklus.

Pada hewan yang lebih tinggi, siklus hidupnya mencakup satu


generasi: hewan memulainya dengan peleburan sel jantan dan sel
kelamin betina (gamet); tumbuh hingga jatuh tempo reproduksi;
dan kemudian menghasilkan gamet, di mana titik siklus dimulai
lagi (dengan asumsi bahwa pembuahan berlangsung).

Pada kebanyakan tanaman, sebaliknya, siklus hidup multigenerasi.


Tanaman memulainya dengan perkecambahan spora, yang tumbuh
menjadi organism gamet – memproduksi (gametofit). Gametofit
mencapai kematangan dan berbentuk gamet, setelah fertilisasi,
tumbuh menjadi organisme penghasil spora (sporofit). Setelah
mencapai kematangan reproduksi, sporophyte menghasilkan spora,
dan siklus dimulai lagi.

Siklus hidup multigenerasi ini disebut pergantian generasi; itu


terjadi pada beberapa protista dan jamur serta tanaman. Kehidupan
karakteristik siklus bakteri disebut haplontic. Istilah ini mengacu
pada fakta bahwa itu mencakup satu generasi organisme sel haploid
(yaitu, berisi satu set kromosom). Siklus hidup satu generasi dari
hewan diplontic yang lebih tinggi; melibatkan organisme yang
tubuhnya memiliki sel diploid (yaitu, mengandung dua set
kromosom).

Organisme dengan siklus diplontic menghasilkan sel kelamin yang


haploid, dan masing – masing gamet tersebut harus
menggabungkan dengan gamet lain untuk mendapatkan set ganda
kromosom yang diperlukan untuk tumbuh menjadi organisme
lengkap. Siklus hidup ditandai oleh tanaman ini dikenal sebagai
diplohaplontic, karena mencakup generasi diploid (sporofit) dan
generasi haploid (gametofit).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dan


Rumus Gaya Gerak Listrik Beserta Contoh Soalnya Secara
Lengkap. 
Perkembangbiakan Mikroorganisme

Berikut ini merupakan cara perkrmbangbikan mikroorganisme


secara Aseksual dan Seksual.

Perkembangbiakan Aseksual
Perkembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual
dan aseksual yang paling banyak terjadi adalah perkembangbiakan
aseksual atau vegetatif. Reproduksi aseksual tidak melibatkan
pertukaran bahan genetik sehingga tidak terjadi variasi genetik,
suatu kerugian karena organisme tersebut menjadi terbatas
kemampuannya dalam berespon dan beradaptasi terhadap tekanan
lingkungan. Macam-macam perkembangbiakan aseksual adalah
sebagai berikut :

 Pembelahan biner (binary fission)


yakni satu sel induk membelah menjadi dua sel anak.
Kemudian masing-masing sel anak membentuk dua sel anak
lagi dan Pembelahan biner yang terjadi pada bakteri adalah
pembelahan biner suatu proses aseksual sederhana berupa
pembelahan suatu sel bakteri menjadi dua sel anak yang
secara genetis identik. Kecepatan pembelahan biner
bergantung pada spesies yang bersangkutan dan keadaan
lingkungan.

Dalam kondisi ideal (Mis. Bangsal rumah sakit yang hangat


dan lembab), basil negatif-gram tipikal misalnya E.coli akan
membelah diri setiap 20 menit. Kuman lain, misalnya
M. tuberculosis, membelah dengan sangat lambat. Hasil uji
laboratorium untul E.coli tersedia dalam 24 jam, tapi
diagnosis pasti tuberculosis mungkin belum selesai setelah
beberapa minggu. Namun pengobatan
untuk tuberculosis dapat dimulai berdasarkan temuan klinis
uji lain, misalnya uji kulit, radiografi, dan adanya BTA di
spesimen sputum.

 Pembelahan ganda (multiple fission)


yakni satu sel induk membelah menjadi lebih dari dua sel
anak.

 Perkuncupan (budding)
yakni pembentukan kuncup dimana tiap kuncup akan
membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup baru
dan seterusnya, sehingga akhirnya akan membentuk semacam
mata rantai.

 Pembelahan tunas
yakni kombinasi antara pertunasan dan pembelahan.
Biasanya terjadi pada khamir, misalnya Saccharomyces
cerevisiae. Sel induk akan membentuk tunas. Jika ukuran
tunas hampir sama besar dengan inangnya inti sel induk
membelah menjadi dua dan terbentuk dinding penyekat. Sel
anak lalu melepaskan diri dari induk atau menempel pada
induknya dan membentuk tunas baru. Pada khamir terdapat
berbagai bentuk pertunasan, yakni:

1. Multilateral, tunas muncul di sekitar ujung sel, misal


pada sel yang berbentuk silinder dan oval
(Saccharomyces).
2. Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel yakni
terjadi pada sel khamir berbentuk bulat,
misal Debaryomyces.

3. Pertunasan polar, dimana tunas muncul hanya pada


salah satu atau kedua ujung sel yang memanjang, misal
sel berbentuk lemon seperti Hanseniaspora dan
4. Pertunasan triangular, yakni pertunasan yang terjadi
pada ketiga ujung sel yang memanjang
seperti Trigonopsis.
5. Pseudomiselium apabila tunas tidak lepas dari induknya.

 Pembentukan spora atau sporulasi


adalah perkembangbiakan dengan pembentukan spora. Spora
ini terbagi menjadi dua, yakni spora aseksual (reproduksi
vegetatif) dan spora seksual (reproduksi generatif).

Perkembangbiakan Seksual
Perkembangbiakan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur
dan mikro alga serta secara terbatas terjadi pada bakteri dapat
terjadi secara:

1. Oogami, bila sel betina berbentuk telur.


2. Anisogami, bila sel betina lebih besar daripada sel jantan.
3. Isogami, bila sel jantan dan betina mempunyai bentuk yang
sama.

Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif  yaitu dengan


pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran
materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. 
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

 Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid


secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk
struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
 Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri
ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang
lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
 Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik,
bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang
lainnya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan


Rumus Gaya Lorentz Beserta Contohnya Secara Lengkap 

Cara Penularan Mikroorganisme


Pada banyak kasus bakteri keluar dari tubuh melalui rute masuk,
tetapi terdapat pengecualian. Bakteri penyebab gastroenteritis
memperoleh akses melalui mulut dan keluar dari tinja sehingga
dikatakan menyebar melalui rute fekal-oral. Mikroorganisme
disebarkan dari satu individu ke individu berikutnya melalui kontak
langsung dan tidak langsung. Penyebaran juga dapat terjadi melalui
udara, makanan, air yang tercemar, dan melalui serangga.
 Kontak
Kontak adalah rute utama penyebaran kuman di rumah sakit dan
juga mungkin di masyarakat. Di rumah sakit, bakteri disebarkan
terutama melalui tangan staf karena mereka sering menangani
pasien dan peralatan, sehingga terjadi peningkatan kemungkinan
infeksi-silang. Hubungan antara mencuci tangan dan penurunan
angka infeksi pertama kali dibuktikan oleh Ignaz Semmelweiss
dalam serangkaian studi epidemiologi pada tahun 1940-an
(Newson, 1993).

Di masyarakat, terdapat bukti bahwa banyak patogen yang dahulu


diperkirakan menyebar melalui percikan ludah ternyata menyebar
melalui kontak (Worsley et al., 1994). Stimulasi laboratorium
membuktikan bahwa individu lebih besar kemungkinannya
terjangkit infeksi saluran nafas setelah berkontak dengan tangan
dan benda (fomites) yang tercemar oleh virus daripada setelah
terpajan pada aerosol yang mengandung virus (Gwaltney et al.,
1978).
Diperkirakan bahwa batuk dan bersin menyebabkan pengeluaran
percikan ludah terinfeksi yang mengendap ke berbagai permukaan,
termasuk busana, di lingkungan sekitar. Bakteri kemudian
dipindahkan oleh tangan ke benda lain (Peralatan makan minum,
pegangan pintu, dsb), mencapai korban baru setelah tangan mereka
kemudian tercemar.

Virus mencapai hidung dan konjungtiva saat wajah tersentuh


higiene tangan dapat mengurangi insiden infeksi saluran nafas atas.
(Leclair et al., 1987). Demikian juga, rotavirus yang menyebabkan
muntah dan diare, walaupun keluar melalui percikan ludah,
tampaknya disebarkan melalui kontak tangan.

Pada studi insiden eksperimen yang dilakukan di tempat penitipan


anak, dibuktikan bahwa terjadi penurunan angka infeksi saat
mencuci tangan diperkenalkan pada anak dan petugas yang
merawatnya (Black et al., 1981). Perlu diingat bahwa mencuci
tangan adalah cara yang mudah dan hemat untuk infeksi (Gould,
1997;May, 1998).

 Penyebaran melalui udara


Penyebaran melalui udara terjadi hanya dalam jarak yang pendek
untuk patogen positif-gram dan untuk infeksi virus misalnya cacar
air. Kajian ekstensif terhadap literatur memastikan bahwa infeksi
silang melalui rute ini tidak lazim diluar lingkungan beresiko tinggi
misalnya ruang operasi dan unit luka bakar (ayliffe dan lowbury.,
1982).

Diruang operasi, skuama kulit yang penuh dengan stafilococcus


memperoleh akses ke jaringan yang terbuka, sering dengan
mendarat di duk dari udara. Kuman mungkin berasal dari pasien
atau petugas yang hadir. Rute melalui udara juga penting di unit
luka bakar. Kulit adalah pertahanan utama terhadap bakteri, dan
apabila kulit tidak lagi utuh maka pasien menjadi sangat rentan
terhadap infeksi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Rumus


Dan Contoh Gaya Gesek Secara Lengkap.

 Makanan dan air yang tercemar


Makanan yang tercemar cepat berfungsi sebagai kendaraan bagi
bakteri. Infeksi seperti ini terjadi higiene yang buruk di rumah,
restoran, tempat penjualan capat saji, toko, dan pabrik (North,
1989; Hobbs dan Roberts 1993). Pada sebagian besar kasus,
pencemaran terjadi melalui tangan.

Salmonella yang mencemari jari tangan dan sumber makanan yang


tercemar dapat bertahan dari pencucian tangan. Dengan demikian
penyebarah terjadi melalui rute fekal-oral. Penyebaran melalui air
terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk. Kolera bersifat
endemik di seluruh negara yang sedang berkembang termasuk asia
dan kejadian luar biasa di inggris.

Thypoid juga ditularkan melalui air yang tercemar. Penyakit


Legionnaire (Disebabkan oleh Legionella pneumophila) menyebar
melalui aerosol yang tercemar (Woo et al., 1986); kejadian luar
biasa penyakit ini pernah terjadi di inggris.

 Vektor serangga
Vektor serangga menyebarkan infeksi melalui penularan mekanis
dan biologis. Penularan mekanis terjadi apabila patogen di
pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain melalui permukaan
serangga, sering dengan kakinya. Lalat rumah berlaku sebagai
vektor mekanis untuk Shigella.

Di rumah sakit, lalat, semut pharaoh, dan artropoda lain mungkin


mengangkut bakteri patogenik di dalam lingkungan klines (Fotedar
et al., 1992). Penularan biologis melibatkan interaksi kompleks
antara patogen dan vektor. Plasmodium, organisme penyebab
malaria, berkembang biak di dalam usus nyamuk dan
meningkatkan jumlah protozoa yang tersedia untuk dosis infeksi.
Penularan terjadi saat serangga menggigit penjamu manusia.

 Resevoar infeksi
Resevoar infeksi terbentuk apabila kondisi yang menguntungkan
mendorong pertumbuhan dan reproduksi sejumlah besar bakteri.
Resevoar dapat terbentuk di kulit petugas atau pasien sehingga
terjadi infeksi-silang. Peran resevoar lingkungan terhadap infeksi
silang bergantung pada situasi. Suatu reservoar bakteri yang besar
dalam suatu drain kecil kemungkinannya berperan dalam infeksi
nosokomial (infeksi yang diperoleh di rumah sakit) karena hanya
sedikit kesempatan terjadinya pemindahan ke individu lain yang
rentan tetapi apabila reservoar melibatkan benda-benda yang
mungkin berkontak dengan pasien atau petugas, maka resiko akan
meningkat.

Penelitian epidemiologis telah berperan banyak dalam


meningkatkan pemahaman kita tentang resiko infeksi dan
pengembangan petunjuk pengendalian infeksi untuk mengurangi
penyebaran penyakit. Penelitian tersebut memberikan sangat
banyak bukti bahwa apabila pasien mengalami infeksi atau
terkolonisasi, maka organisme penyebab berasal dari orang lain dan
bukan dari tempat jauh di lingkungan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan


Rumus Gaya Berat Beserta Contoh Soalnya Lengkap.

Jenis – Jenis Mikroorganisme


Berikut ini Menurut Knight dan Kotschevar (2000 : 277 )
mikroorganisme dibagi menjadi 5 bagaian :

 Bakteri

Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam


perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara yang
lembab, dan pada temperatur yang tepat. Contoh : Eccerecia Coli,
Staphylococcus dan Diphtheria bacillus.
 Virus

Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus
yang tidak bisa dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop.
Biasanya virus ini menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai
contoh, virus hepatitis. Sedangkan virus polio, menyebar lewat
makanan atau susu.

 Parasit
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di
air, minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain.

 Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi.
Biasanya jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi
menyebabkan kerusakan pada makanan. Sebagai contoh, jamur
yang ditemukan pada permukaan daging, bisa dibuang bagian
daging tersebut tanpa harus membuang semua daging.

 Ragi

Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi


menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi
jika ada karbondioksida. Ragi biasanya digunakan dalam
pembuatan minuman alcohol dan pembuatan roti.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hidrolisis Garam :


Pengertian, Macam, Dan Rumus, Beserta Contoh Soalnya Secara
Lengkap
Pemanfaatan Mikroba Untuk Menghasilkan Produk

Mikrobiologi farmasi modern berkembang setelah perang dunia ke


2 dengan dimulainyaproduk antibiotik. Suplay produk farmasi
dunia termasuk antibiotik, steroid, vitamin, vaksin, asam amino,
dan hormon manusia diproduksi dalam jumlah beasr oleh
mikroorganisme.

Streptomyces hydroscopius memilik strain yang berbeda untuk


membuata hampir 200 antibiotik yang berbeda. Antibiotik pada
dasarnya dibuata dalam skala industri dengan cara menginokulasi
spora dari kapang atau streptomycetes dalam suatu media
pertumbuhan dan menginkubasinya dengan aerasi yang baik.
Setelah mencapai konsentrasi yang cukup, larut diekstraksi,
dipresitipasi dan diperlukan dengan prosedur standar industri
lainnya.

Dengan mikrobiologi para ahli farmasi dapat mengembangkan


metode pembuatan obat baru dengan memanfaatkan
mikroorganisme dan juga untuk menciptakan obatbaru yang lebih
aman digunakan untuk memerangi mikroorganisme  penyebab
penyakit.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :Hukum Ohm :
Pengertian, Bunyi, Dan Rumus Serta Contoh Soalnya Lengkap

Produk Industri Farmasi


Pemanfaatan Mikroba Untuk Menghasilkan Produk Dalam Bidang
Industri Farmasi.

 Produk Antibiotik
Pada awalnya, antibiotik diartikan sebagai senyawa hasil
metabolisme mikro organisme biasanya yang dapat merusak atau
menghambat pertumbuhan mikro organisme lainnya. Biasanya,
antibiotik merupakan suatu metabolit sekunder yang dihasilkan
dalam fase stationer siklus pertumbuhan mikro organisme.

Namun pada perkembangannya, istilah antibiotik ditujukan untuk


semua senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroba baik yang berasal dari proses metabolisme mikroba
maupun hasil sintesis. Idealnya, antibiotik memiliki toksisitas
selektif terhadap mikroba tertentu dengan tingkat toksisitas yang
tinggi tetapi hanya menimbulkan toksisitas yang minimal terhadap
inang (manusia, ternak, dll) serta dapat diberikan melalui jalur
umum.

Menurut daya hambatnya terhadap mikroba, antibiotik


digolongkan menjadi bakteriostatik dan bakterisida. Bakteriostatik
merupakan antibiotik yang hanya mampu menghambat
pertumbuhan mikroorganisme sedangkan bakteriosida merupakan
antibiotik yang dapat menyebabkan kematian mikroorganisme.
Antibiotik dapat pula digolongkan berdasarkan organisme yang
dilawan dan jenis infeksi. Berdasarkan keefektifannya dalam
melawan jenis bakteri, dapat dibedakan antibiotik yang membidik
bakteri gram positif atau gram negatif saja, dan antibiotik yang
berspektrum luas, yaitu yang dapat membidik bakteri gram positif
dan negatif .

 Produk Vaksin
Vaksin berasal dari kata vaccinia, adalah bahan antigenik yang
digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme alami atau “liar”. Vaksin dapat berupa galur
virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak
menimbulkan penyakit.

Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil


pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin
akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk
bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri,
virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan
untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).

Vaksin  merupakan senyawa yang  dihasilkan oleh suatu 


mikroorganisme untuk  menghambat pertumbuhan 
mikroorganisme lain.Banyak ditemukan  mikroorganisme yang 
mengandung substansi  dengan aktivitas antibiotik.Vaksin
diproduksi oleh strain mutan patogen virulen tanpa menghilangkan
antigen yang diperlukan untuk menimbulkan respons imun.

Perkembangan bidang bioteknologi memungkinkan produksi


seluruh seluruh vaksin baru. Beberapa vaksin baru ini ditujukan
bagi target baru, dan beberapa lagi lebih efektif dan memiliki efek
samping lebih sedikit  dibandingkan vaksin tradisional yang ada
saat ini.

 Produksi vitamin dan Asam Amino


Vitamin merupakan faktor nutrisi esensial bagi manusia. Beberapa
vitamin dapat diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme, dan
digunakan sebagai suplemen makanan. Misalnya vitamin B12 dapat
diproduksi sebagai produk samping pada fermentasi antibiotik oleh
Streptomyces.

Vitamin B12 juga diperoleh dari fermentasi Propionibacteriaum


shermanii atau Paracoccus denitrificans.Riboflavin dapat dihasilkan
dari fermentasi berbagai macam mikrooganisme, misalnya bakteri
Clostridium dan fungi Eremothecium ashbyi atau Ashbya gossypii.

 Alkoloid
Alkaloid, beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan dalam terapi,
umumnya diperoleh dari tanaman, namun alkaloid ergot dihasilkan
dari fungi. Alkaloid ergot pertama kali diperoleh dari sklerotium
Ascomycetes, yaitu Claviceps purpurae. Istilah ergot digunakan
untuk menunjukkan bahwa alkaloid jenis ini dihasilkan oleh fungi.

Alkaloid ergot dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan atas


kandungan asam lisergat  dan clavin. Alkaloid asam glisergat hanya
diproduksi oleh genus Claviceps, sedangkan alkaloid clavin
ditemukan pada genus Aspergillus, penicillium, dan Rhizobium.
Alkaloid ergot digunakan untuk menstimulasi sistem syaraf
simpatik.
 Asam Glutamat
Asam glutamat merupakan asam amino yang banyak diproduksi (4
juta ton/tahun). Glutamatsendiri adalah salah satu jenis asam
amino non-essensial yang merupakan substansi dasar penyusun
protein dan bisa diproduksi sendiri oleh tubuh kita untuk keperluan
metabolisme sertaditemukan hampir di dalam setiap makanan yang
mengandung protein. Beberapa jenis makananyang mengandung
glutamat dari alam adalah tomat, keju, saos soja, saos ikan, dan
bahkan jugaterdapat di air susu ibu (ASI).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Gelombang


Elektromagnetik : Pengertian, Sifat, Macam, Dan Rumus Beserta
Contoh Soalnya Lengkap

Produk Olahan Pangan


Pemanfaatan Mikroba Untuk Menghasilkan Produk Dalam Bidang
Olahan Pangan.

 Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman hasil kerjasama dengan
mikroorganisme. Tidak sembarangan mikroorganisme yang dapat
membantu proses pembuatan yogurt, terdapat dua bakteri utama
yang membantu proses fermentasi yogurt diantaranya adalan
Streptococcus thermophilus dan Lactobicillus bulgaricus.

Pada dasarnya kerja kedua bakteri ini yaitu menghasilkan asam


laktat sehingga rasa dari yogurt tersebut menjadi asam. Asam laktat
ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora pada usus.
Tingkat keasaman yang dihasilkan mampu menghambat bakteri
penyebab penyakit yang pada umumnya tidak tahan terhadap asam.

 Keju
Susu memiliki reputasi yang baik sebagai makanan yang sangat
bergizi. Sayangnya, kandungan gizi yang tinggi tidak hanya menarik
bagi manusia. Jika dibiarkan untuk waktu yang lama, nutrisi yang
ada di dalam susu memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh
sehingga menyebabkan susu tidak layak untuk konsumsi manusia.
Pada zaman kuno, cara utama untuk mengawetkan susu adalah
untuk mengubahnya menjadi keju.

Para sejarawan percaya bahwa keju menjadi bagian dari diet


manusia sekitar 800 tahun yang lalu, sehingga merupakan
makanan yang pertama difermentasi. Kemungkinan dihasilkan
secara tidak sengaja melalui praktek membawa susu dalam kantong
yang terbuat dari perut hewan.
Enzim dalam cairan pencernaan dari perut dan bakteri dalam susu
bekerja sama untuk membentuk dadih (curd) dan kemudian keju
mentah. Menurut FDA, keju adalah produk yang dibuat dengan
cara mengkoagulasikan kasein susu, susu krim atau susu yang kaya
dengan krim.

 Mentega
Mentega atau disebut juga  buttermilk dihasilkan dari susu skim
atau susu rendah lemak dengan bantuan bakteri asam laktat.
Buttermilk mempunyai karakteristik pada tekstur, rasa asam dan
aroma. Tekstur dihasilkan dari pemecahan dadih. Aroma dan rasa
disebabkan oleh diasetil, asetildehid dan produk metabolik lain
dilepaskan oleh bakteri fermentasi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Gelombang


Elektromagnetik : Pengertian, Sifat, Macam, Dan Rumus Beserta
Contoh Soalnya Lengkap

Pemanfaatan Mikroba Sebagai Indikator Uji


Pengujian mikrobiologi memanfaatkan mikroorganisme sebagai
indikator pengujian. Dalam hal ini mikroorganisme digunakan
sebagai penentu konsentrasi komponen tertentu pada campuran
kompleks kimia, untuk mendiaknosis penyakit tertentu tertentu,
serta untuk menguji bahan kimia guna menentukan potensi
mutagenik atau karsinogenik suatu bahan. Macam-macam uji yang
dapat dilakukan adalah uji antibiotik/antimikroba, bioautografi, uji
vitamin dan asam amino, uji ames, dan penggunaan
mikroorganisme sebagai model metabolisme obat mamalia.

 Uji Antibiotik antimikroba


Pada uji ini diukur respons pertumbuhan populasi mikroorganisme
terhadap agen antimikroba. Tujuan assay antimikroba ( termasuk
antibiotik dan substansi antimikroba nonantibiotik, misalnya fenol,
bisfenol, aldehid), adalah untuk menentukan potensi dan
kontrolkualitas selama prosesproduksi senyawa antimikroba
dipabrik, untuk farmakokinetik obat pada hewan atau manusia dan
untuk memonetor dan mengontrol kemoterapi obat. Kegunaan uji
antimikroba adalah diperolehnya suatu sistem pengobatan  yang
efektif dan efesien.

 Metode difusi
Metode disc diffusion (tes Kirby dan Bauer) untuk menentukan
aktivitas agen antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba
diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme
yang akan berdifusi pada media agar tersebut. Area jernih
mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme
oleh agen antimikroba permukaan media agar.

 E-test
Metode E-test digunakan untuk mengestimasi MIC (minimum
inhibitory concentration) atau KHM (kadar hambat minimum),
yaitu konsentrasi minimal suatu agen antimikroba untuk dapat
menghabat pertumbuhan mikroorganisme.

 Uji aktivitas antivirus


Uji aktivitas antivirus menggunakan kultur jaringan maupun
inokulasi telur berembrio. Campuran antara suspensi virus dan
larutan agen antimikroba uji dibuat dalam seri pengenceran. Seri
pengenceran ini dibuat pada serum yang telah diinaktivasi,
misalnya serum kuda, dan diinokulasikan pada kultur sel atau telur
berembrio.
Sebagai kontrol digunakan larutan tanpa virus. Karena obat juga
dapat tosik pada kultur jaringan atau telur, maka toksisitasnya
harus diuji. Seri pengenceran Obat dicampurkan dengan serum
yang diinaktivasi dan dinokulasi ke dalam sel jaringan atau telur
berembrio. Pengamatan dilakukan setiap hari  terhadp ada atau
tidaknya kerusakan sel atau jaringan.

 Uji aktivitas anti fungi


Pada uji ini kebutuhan media berbeda dengan uji menggunakan
bakteri.media yang umum digunakan adalah Sabouroud Dextrose
Liquid/solid, Czapex Dox, dan media khusus fungi lain.

Uji ini serupa dengan uji untuk bakteri, dimana spora fungi atau
miselium fungi dilarutkan pada larutan agen antimikroba uji, dan
selanjudnya pada interval waktu tertentu disubkultur pada media
yang sesuai. Setelah diinkubasi, pertumbuhan fungi pun diamati.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jangka Sorong :


Cara Menghitung, Membaca, Menggunakan, Contoh Soal, Fungsi,
Jenis dan Gambarnya

Dampak Dan Cara Mengatasi Pencemaran


Lingkungan
Salah satu dampak dari peledakan jumlah penduduk dan
perkembangan teknologi ialah pencemaran terhadap lingkungan.
Sebenarnya pada batas-batas tertentu lingkungan sekitar kita masih
mampu membersihkan dirinya dari segala macam zat pencemar.
Namun kalau jumlahnya sudah melebihi kemampuan lingkungan
maka untuk mengatasinya memerlukan keterlibatan manusia.
Untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan ini, para pakar
telah mencoba merekayasa mikroba untuk mendapatkan strain
mikroba yang membantu mengatasi pencemaran, khususnya
pencemaran limbah beracun. Apabila konsentrasinya berada di atas
ambang batas, maka akan mengancam kelangsungan organisme
yang lain.

Yang dikembangkan saat ini antara lain, penanganan limbah oleh


mikroorganisme yang mampu menghasilkan gas hydrogen.
Mikroba tersebut ialah Clostridium butyrium, dalam hal ini bakteri
akan mencerna dan menguraikan gula serta menghasilkan gas
hydrogen. Gas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar yang tidak
menimbulkan polusi

Anda mungkin juga menyukai