Abstak : Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Menurut WHO 2016, Tuberkulosis (TB) merupakan
salah satu masalah kesehatan di dunia. Sebagian besar kasus kematian TB terjadi
diantara laki-laki yaitu sebanyak 5,4 juta jiwa, pada perempuan 3,5 juta jiwa dan
1 juta jiwa pada anak. Mycobcaterium tuberculosis dikenal dengan bakteri tahan
asam yang masuk dalam kategori gram positif. Penyebaran bakteri ini dapat
terjadi dari satu orang ke orang lainnya dengan media udara. Jenis obat utama
adalah INH, rifamfisin, pirazinamid, streptomisisin, etambutol, sedangkan obat
tambahan laninnya adalah: kanamisin, amikasin, kuinolon
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) adalah tuberkulosis (TB) di mana sebagian
suatu penyakit infeksi paling sering besar penderita TB terjadi pada usia
menyerang jaringan paru, disebabkan produktif 15-55 tahun (Kenedyanti
oleh Mycobacterium tuberculosis. dan Lilis, 2017).
Penyakit tuberkulosis (TB) paru ini Mycobacterium Tuberculosis.
dapat menyerang semua usia dengan Kuman penyebab penyakit ini
kondisi klinis yang berbeda-beda berukuran 0,3-0,6 mikron berbentuk
atau tanpa dengan gejala sama sekali bacilli lurus atau fi lamen. Organ
hingga manifestasi berat. bakteri ini tersusun atas protein, lipid
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit dan polisakarida, sedangkan
menular yang masih menjadi penyusun organ terbesar adalah lipid
perhatian dunia. Sampai sekarang ini yang menyebabkan bakteri tahan
belum ada satu negara pun di dunia terhadap asam. Adanya cord faktor
yang bebas dari tuberkulosis (TB). merupakan mikosida yang yang
Jumlah Angka kesakitan dan berhubungan dengan virulensi. Suhu
kematian yang disebabkan oleh optimal pertumbuhan bakteri ini ini
bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah 37oC, bakteri ini sangat
cukup tinggi. Pada tahun 2009 mampu bertahan dalam kondisi asam
sekitar 1,7 juta orang meninggal dengan pH optimum 6,5-6,8.
karena menderita tuberkulosis (TB) Mycobcaterium tuberculosis dikenal
(600.000 diantaranya perempuan) dengan bakteri tahan asam yang
sementara jumlah kasus baru masuk dalam kategori gram positif.
tuberkulosis (TB) sebanyak 9,4 juta Bakteri ini cenderung sulit untuk
(3,3 juta diantaranya perempuan). diwarnai, akan tetapi ia akan dengan
Sepertiga dari jumlah penduduk di mudah mengikat zat warna Ziehl
dunia sudah tertular dengan
Niehlsen yang tidak larut dalam
alcohol(Yanti,2017). Patofisiologi
Individu terinfeksi melalui droplet
nuclei dari pasien TB paru ketika
Gejala pasien batuk, bersin, tertawa. droplet
Beberapa gejala utama yang nuclei ini mengandung basil TB dan
timbul pada penderita TB Paru. ukurannya kurang dari 5 mikron dan
Penderita mengalami batuk dalam akan melayanglayang di udara.
waktu yang relatif lama, yaitu kurang Droplet nuclei ini mengandung basil
lebih selama tiga minggu. Batuk TB. Saat Mikobakterium tuberkulosa
yang dialami penderita tidak mudah berhasil menginfeksi paru-paru,
diobati. Adanya dahak di pagi yang maka dengan segera akan tumbuh
bercampur dengan darah, kemudian koloni bakteri yang berbentuk
sesak nafas serta nyeri yang parah di globular. Biasanya melalui
bagian dada. Gejala lainnya adalah serangkaian reaksi imunologis
penderita mengalami penurunan bakteri TB paru ini akan berusaha
kondisi tubuh secara drastis yang dihambat melalui pembentukan
ditunjukkan dengan penurunan berat dinding di sekeliling bakteri itu oleh
badan secara signifi kan. Penderita sel-sel paru. Mekanisme
juga mengalami demam saat malam pembentukan dinding itu membuat
serta adanya keringat dingin secara jaringan di sekitarnya menjadi
terus menerus (Yani,2017). jaringan parut dan bakteri TB paru
akan menjadi dormant (istirahat).
Penularan Bentuk-bentuk dormant inilah yang
sebenarnya terlihat sebagai tuberkel
Penyebaran bakteri ini dapat
pada pemeriksaan foto rontgen
terjadi dari satu orang ke orang
(Darliana, 2011).
lainnya dengan media udara. Ketika
Sistem imun tubuh berespon
seorang penderita TB Paru batuk,
dengan melakukan reaksi inflamasi.
maka percik renik dari dahak orang
Fagosit (neutrofil dan makrofag)
tersebut akan terbawa oleh udara,
menelan banyak bakteri;
sehingga berpotensi terhirup oleh
limpospesifik-tubercolosis melisis
orang lain. Seseorang yang
(menghancurkan) basil dan jaringan
menghirup udara yang
normal. Reaksi jaringan ini
terkontaminasi bakteri penyebab TB
mengakibatkan penumpukan eksudat
akan dengan mudah tertular penyakit
dalam alveoli, menyebabkan
tersebut. Daya penularan bakteri ini
bronkopneumonia dan infeksi awal
sangat ditentukan oleh banyaknya
terjadi dalam 2-10 minggu setelah
kuman yang dikeluarkan dari dalam
pemajanan.
paru-paru. Makin tinggi derajat
positif hasil pemeriksaan dahak, Massa jaringan paru yang
makin menular penderita tersebut. disebut granulomas merupakan
Mycobacterium tuberculosis mampu gumpalan basil yang masih hidup.
bertahan di udara bebas, terutama di Granulomas diubah menjadi massa
udara dengan kelembaban yang jaringan jaringan fibrosa, bagian
tinggi (Kemenkes, 2015). sentral dari massa fibrosa ini disebut
tuberkel ghon dan menajdi nekrotik
Artikel Review Jurnal
KESIMPULAN
Tubercolosis paru adalah
penyakit menular yang disebabkan
oleh basil Bakteri Mycobacterium
tuberculosa yang mempunyai sifat
tahan terhadap asam yang masuk
dalam kategori gram positif. Bakteri
ini cenderung sulit untuk diwarnai,
akan tetapi ia akan dengan mudah
mengikat zat warna Ziehl Niehlsen
yang tidak larut dalam alcohol.
Gejala utama yang timbul pada
penderita TB Paru. Penderita
mengalami batuk dalam waktu yang
relatif lama, yaitu kurang lebih
selama tiga minggu. Jenis obat utama
adalah INH, rifamfisin, pirazinamid,
REFERENSI
Artikel Review Jurnal
Darliana, D., 2011, Manajemen Pasien Tuberculosis Paru, Jurnal PSIK, Vol.
2(1).
Ernawati, K., Rifqatussa’adah., Rifda, W., Ndaru, A.D., Titiek, D., 2018,
Penyuluhan cara pencegahan penularan tuberkulosis dan pemakaian
masker di keluarga penderita, Berita Kedokteran Masyarakat, Vol,
34(1).
Gero,S dan Mariana,S.,2017, Pencegahan penyakit TBC paru yang utama di mulai
dari dalam rumah penderita, Jurnal info kesehatan, Vol. 15(1).
Menurut Nur, L.M., Rohmah, S dan Azar, Y.W., 2015, Upaya Keluarga Untuk
Mencegah Penularan Dalam Perawatan Anggota Keluarga Dengan TB
Paru, Jurnal keperawatan, Vol. 6(2).