Anda di halaman 1dari 6

4. Uraikan proses maturasi sel-sel darah manusia ! ( min.

300 kata)

PROSES MATURASI SEL-SEL DARAH

Sel awal hematopoietik yang terjadi di sum-sum tulang meperbaharui diri


menjadi myeloid awal (sumber / tertua) dan limfoid awal (sumber / tertua).
Dimana limfoid tersebut akan membelah diri dan mengalami proses
maturasi (pematangan) menjadi limfosit B, sel NK, dan limfosit T yang
terjadi dalam timus. Sedangkan Myeloid akan mengalami proses maturasi
dari eritroid CFU menjadi eritrosit, megakaryosit menjadi platelet, basofil
CFU menjadi basofil, eusinofil CFU menjadi eusinofil, dan granulosit-
monosit CFU menjadi netrofil dan monosit. Promyelosit merupakan tahap
yang membentuk eosinofilik, neutrofilik,dan masofilik yang merupakan
produk pada tahap ini, hingga menjadi eosinofi, neutrofil, dan basofil yang
merupakan produk akhir pada proses maturasi ini. Sedangkan trombosit
atau platelet yang merupakan produk akhir dari megakaryosit yang
sebelumnya yaitu megakaryoblast. Untuk monosit menghasilkan produk
akhir berupa makrofag. Sedangkan eritroblast ke tahap normablast
lalmenjadi reticulosit merupakan tahap yang dilalui oleh eritrosit yang
merupakan produk akhir.

Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah,


dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara
serentak.

Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan jumlah sel,


dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah.
Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan
diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki
sifat khusus yang berbeda-beda.

Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :

1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang
dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.

2. Hepatik

Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa
terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati.
Disini menghasilkan Hb.

3. Mieloid

Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang,


kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis
berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan
trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan
pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T. Tempat Limfosit pertama kali
mengepresikan reseptor antigen hingga mencapai fenotipik dan proses
maturasi, yaitu:

1. Sum sum tulang, merupakan situs awal dalam proses maturasi sel B.
2. Timus, merupakan situs awal dalam maturasi sel T.

10. Tuliskan sitokin yang mempengaruhi fungsi dari sistem imun innate
dan Adaptive ! (min.200 kata )

 Peran Sitokin dalam Imunitas nonspesifik (Innate)

Respons imun nonspesifik dini yang penting terhadap virus dan bakteri
berupa sekresi sitokin yang diperlukan untuk fungsi banyak sel efektor.
Interaksi antigendan makrofag dan yang menimbulkan aktivasi Th
menimbulkan pelepasan sejumlah sitokin dan menimbulkan jaring
interaksi kompleks dalam respons imun.
1) TNF (Tumor Necrosis Factor), TNF merupakan sitokin utama pada
respons inflamasi akut terhadap bakteri negatif-gram dan mikroba lain.
Infeksi yang berat dapat memicu produksi TNF dalam jumlah besar
yang menimbulkan reaksi sistemik .TNF disebut TNF-α atas dasar
historis dan untuk membedakannya dari TNF- β atau limfotoksin.
Sumber utama TNF adalah fagosit mononuklear dan sel T
yangdiaktifkan antigen, sel NK dan sel mast. Pada kadar rendah, TNF
bekerja terhadap leukosit dan endotel, menginduksi inflamasi akut.
Pada kadar sedang, TNF berperandalam inflamasi sistemik. Pada
kadar tinggi, TF menimbulkan kelainan patologiksyok septik.
2) IL-1, Fungsi utama IL-1 adalah sama dengan TNF, yaiu mediator
inflamasi yangmerupakan respons terhadap infeksi dan rangsangan
lain. Bersama TNF berperan pada imunitas nonspesifik. Sumber
utama IL-1 juga sama dengan TNF yaitu fagositmononuklear yang
diaktifkan.
3) IL-6, IL-6 berfungsi dalam imunitas nonspesifik, diproduksi fagosit
mononuklear,sel endotel vaskular, fibroblas dan sel lain sebagai
respons terhadap mikroba dansitokin lain. Dalam imunitas nonspesifik,
IL-6 merangsang hepatosit untukmemproduksi APP dan bersama
CSF merangsang progenitor di sumsum tulang untukmemproduksi
neutrofil. Dalam imunitas spesifik, IL-6 merangsang pertumbuhan
dandiferensiasi sel B menjadi sel mast yang memproduksi antibodi.
4) IL-10, IL-10 merupakan inhibitor makrofag dan sel dendritik yang
berperan dalammengontrol reaksi imun nonspesifik dan imun selular.
IL-10 diproduksi terutama olehmakrofag yang diaktifkan. IL-10
mencegah produksi IL-12 oleh makrofag dan seldendritik yang
diaktifkan. IL-10 mencegah ekspresi kostimulatori molekul MHC-II
pada makrofag dan sel dendritik.
5) IL-12, IL-12 merupakan mediator utama imunitas nonspesifik dini
terhadap mikrobaintraselular dan merupakan induktor kunci dalam
imunitas selular spesifik terhadapmikroba. Sumber utama IL-12
adalah fagosit mono nuklear dan sel dendritik yangdiaktifkan.
6) IFN tipe I, IFN tipe I (IFN-α dan IFN-β) berperan dalam imunitas
nonspesifik dini pada infeksi virus. Nama interferon berasal dari
kemampuannya dalam intervensi infeksivirus. Efek IFN tipe I adalah
proteksi terhadap infeksi virus dan meningkatkan imunitas selular
terhadap mikroba intraselular. IFN tipe I mencegah replikasi
virus,meningkatkan ekspresi molekul MHC-I, merangsang
perkembangan Th1, mencegah proliferasi banyak jenis sel antara lain
limfosit in vitro.IFN tipe I diproduksi oleh sel terinfeksi virus dan
makrofag. Interferon adalah sitokin berupa glikoprotein yang
diproduksi makrofag yang diaktifkan, sel NK dan berbagai sel tubuh
yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respons terhadap
infeksi virus. IFN mempunyai sifat antivirus dan dapat menginduksi
sel-sel sekitar selyang terinfeksi virus menjadi resisten terhadap virus.
7) IL-15, IL-15 diproduksi fagosit mononuklear dan mungkin jenis sel lain
sebagai respons terhadap infeksi virus, LPS dan sinyal lain yang
memacu imunitas nonspesifik. IL-15 merupakan faktor pertumbuhan
dan faktor hidup terutama untuk sel CD8+ yang hidup lama.
8) IL-18, IL-18 memiliki stuktur yang homolog dengan IL-1, namun
mempunyai efek yang berlainan. IL-18 diproduksi makrofag sebagai
respons terhadap LPS dan produk mikroba lain, merangsang sel NK
dan sel T untuk memproduksi IFN-γ. Jadi IL-18 adalah induktor
imunitas selular bersama IL-21.
9) IL-21 homolog dengan IL-15, merangsang proliferasi sel NK. IL-23
serupa dengan IL-12, dapat merangsang respons imun selular.
 Sitokin pada Imunitas Spesifik ( Adaptive )

Sitokin berperan dalam proliferasi dan diferensiasi limfosit setelah antigen


dikenal dalam fase aktivasi pada respons spesifik dan selanjutnya
berperan dalam aktivasi dan proliferasi sel efektor khusus.
1) IL-2, IL-2 adalah faktor pertumbuhan untuk sel T yang dirangsang dan
berperan pada ekspansi klon sel T setelah antigen dikenal. IL-2
meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel imun lain (sel NK, sel B).
IL-2 meningkatkan kematian apoptosis selT yang diaktifkan antigen
melalui Fas. Fas adalah golongan reseptor TNF yang diekspresikan
pada permukaan sel T.IL-2 merangsang proliferasi dan diferensiasi sel
T, sel B dan NK. IL-2 juga mencegah respons imun terhadap antigen
sendiri melalui peningkatan apoptosis selT melalui Fas dan
merangsang aktivitas sel T regulatori.
2) IL-4, IL-4 merupakan stimulus utama produksi IgE dan perkembangan
Th2 dari sel CD4+ naif. IL-4 merupakan sitokin petanda sel Th2. IL-4
merangsang sel B meningkatkan produksi IgG dan IgE dan ekspresi
MHC-II. IL-4 merangsang isotipe sel B dalam pengalihan IgE,
diferensiasi sel T naif ke subset Th2. IL-4 mencegah aktivasi makrofag
yang diinduksi IFN-γ dan merupakan GF untuk sel mast terutama
dalam kombinasi dengan IL-3.
3) IL-5, IL-5 merupakan aktivator pematangan dan diferensiasi eosinofil
utama dan berperan dalam hubungan antara aktivasi sel T dan
inflamasi eosinofil. IL-5diproduksi subset sel Th2 (CD4+) dan sel mast
yang diaktifkan. IL-5 mengaktifkan eosinofil.
4) IFN-γ, IFN-γ yang diproduksi berbagai sel sistem imun merupakan
sitokin utama MAC dan berperan terutama dalam imunitas nonspesifik
dan spesifik selular. IFN-γ adalah sitokin yang mengaktifkan makrofag
untuk membunuh fagosit. IFN-γ merangsang ekspresi MHC-I dan
MHC-II dan kostimulator APC. IFN-γ meningkatkan diferensiasi sel
CD4+ naif ke subset sel Th1 dan mencegah proliferasisel Th2.
5) TGF-β, Efek utama TGF-β adalah mencegah proliferasi dan aktivasi
limfosit dan leukosit lain. TGF-β merangsang produksi IgA melalui
induksi dan pengalihan sel B.
6) Limfotoksin, LT diproduksi sel T yang diaktifkan dan sel lain. LT
mengaktifkan sel endotel dan neutrofil, merupakan mediator pada
inflamasi akut dan menghubungkan sel Tdengan inflamasi. Efek ini
sama dengan TNF.
7) IL-13, IL-13 memiliki struktur homolog dengan IL-4 yang diproduksi sel
CD4+ Th2.IL-13-R ditemukan terutama pada sel nonlimfoid seperti
makrofag. Efek utamanya adalah mencegah aktivasi dan sebagai
antagonis IFN-γ. IL-13 merangsang produksimukus oleh sel epitel
paru dan berperan pada asma.
8) IL-16, IL-16 diproduksi sel T yang berperan sebagai kemoatraktan
spesifik eosinofil.
9) IL-17, IL-17 diproduksi sel T memori yang diaktifkan dan menginduksi
produksi sitokin proinflamasi lain seperti TNF, IL-1 dan kemokin.

Anda mungkin juga menyukai