Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia
Depok 2015
POTENSIOMETRI
Tujuan
Penetapan kadar secara volumetri dengan menggunakan
potensiometer sebagai penunjuk titik akhir titrasi.
Larutan berkadar berapa yang dapat digunakan untuk mengukur perbedaan potensial elektroda.
Elektroda hidrogen
Kadar larutan yang dapat
digunakan sebagai
digunakan untuk
elektroda baku (Standard
pengukuran tidak lebih dari
hydrogen elektrode, 1 molar.
SHE).
Suhu
pengamatan/percobaan
25ºC.
Mengapa dipilih hidrogen
sebagai elektroda baku ?
Bila suatu sistem digambarkan sebagai berikut:
1. Bila suatu elektoda ternyata lebih positif dan lebih besar dari Eº
maka harus dituliskan di sebelah kiri persamaan.
Sebaliknya bila harga itu negatif maka elektron bergerak dari kiri
ke kanan dan persamaan reaksi ditulis berlawanan dengan
penulisan di atas.
Reaksi
Reaksi oksidasi-
netralisasi reduksi
Reaksi
presipitasi
Dalam titrasi potensiometrik digunakan beberapa macam
elektroda:
1. Elektroda Kalomel, biasanya digunakan untuk referensi.
2. Elektroda gelas untuk standard, untuk pengukuran pH dan
untuk titrasi asidi-alkalimetri.
3. Elektroda Pt sebagai elektroda baku untuk titrasi presipitasi.
4. Elektroda Ag sebagai elektroda baku untuk titrasi presipitasi.
Bahan:
- Kalium hidrogen ftalat (KHP)
Alat: - Tiamin HCl
- Piridoksin HCl
- pH meter
- Papaverin HCl
- Beaker glass 100,0 mL - Asam salisilat
- Stirrer/pengaduk - Asam askorbat
- Buret 10,0 mL - Aqua destilata
- Botol semprot - Etanol p.a
- NaOH 0,1 N
- Larutan dapar pH 3,0; pH 7,0; pH 14,0
- Kertas tissue
Cara Kerja
4. Titrasi larutan sampel tiap kali dengan 0,1 ml larutan NaOH 0,1 N, catat
pHnya setiap kali penambahan
7. Lanjutkan titrasi ke-2. Titrasi dihentikan 0,3 ml setelah titik akhir titrasi
tercapai (3 x 0,1 ml).
TUGAS