1) Nutrisi
Nutrisi untuk bakteri : diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal.
Sehingga diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri :
a) Bakteri Autotrof
Yunani, auto=diri; trophos= memakan adalah bakteri yang mampu membuat
makanannya sendiri. Bakteri autrof dibedakan dalam dua kelompok berdasarkan
asal energi untuk mensintesis makanannya, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof
Bakteri fotoautotrof
Adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk membuat
makanannya. Jenis pigmen bakteri autotrof utama adalah klorofil dan karoten.
Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh makanannya melalui proses
fotosintesis
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia
untuk mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dari proses
oksidasi senyawa anorganik.
Contoh:
o Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang mengoksidasi
senyawa amonia menjadi ion nitrit
o Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion nitrit menjadi ion nitrat
o Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion fero menjadi ion feri.
o Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang mengoksidasi gas
hydrogen menjadi air
b) Bakteri Heterotrof
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan) adalah bakteri yang
makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain. Bakteri
heterotrof terbagi menjadi bakteri saprofit dan bakteri parasit.
Bakteri Saprofit
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme atau produk organisme
lain. Sisa-sisa organisme, misalnya daun yang gugur dan kotoran hewan, sedangkan produk
organisme, misalnya susu dan daging. Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme
pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit adalah E. coli, Lactobacillus
bulgaricus dan Mycobacterium (bakteri pengurai sampah)
Bakteri parasit.
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Inang tempat hidup bakteri adalah
tumbuhan, hewan atau manusia.
Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka bakteri disebut bakteri pathogen. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan Clostridium tetani
2) Media
Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroba
diperlukan suatu substansi yang disebut media.
Media dapat dibuat dari bahan alam seperti toge, kentang,
wortel, daging, telur, susu ataupun dari bahan buatan yaitu
senyawa kimia organik ataupun anorganik.
Syarat Media :
a. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
b. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh mikroba,
seperti pH
c. Harus dalam keadaan steril
3) Kondisi fisik / Lingkungan
a) Suhu
Suhu selain mempengaruhi pertumbuhan, juga mempengaruhi
perbanyakan, dan daya tahan. Suhu setiap jenis bakteri bervariasi.
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3
golongan:
Psikrofil (0 - 15ºC) : bakteri, fungi, alga, protozoa.
Mesofil (25 - 40ºC): hampir semua mikroba (termasuk bakteri
patogen).
Termofil ( > 50ºC) : prokariotik.
Temperature
For optimal growth and metabolism :
• Psychrophile : 0 to 15 °C
• Mesophile : 20 to 40 °C
• Thermophile : 45 to 80 °C
b) pH
pH optimum pertumbuhan bakteri : 6,5 – 7,5
Perubahan pH di dalam medium → ditambahkan larutan penyangga
(buffer misal KH2PO4, K2HPO4).
c) Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya
cahaya merusak sel mikro organisme yang tidak berklorofil. Sinar
ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang
berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar
sterilisasi atau pengawetan bahan makanan. Jika keadaan lingkungan
tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia
tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies
dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora.
d) Gas Atmosfir
Gas-gas utama : Oksigen , Karbon dioksida, Nitrogen, Metan
Jumlah Mikroba
»D = B x P
» D = jumlah mikroba (cfu/ml) B =
jumlah koloni mikroba
» P = Pengenceran