0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang mikroorganisme khususnya bakteri. Bakteri merupakan organisme bersel satu yang tumbuh dan berkembang melalui pembelahan biner. Terdapat empat fase pertumbuhan bakteri yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, cahaya, zat kimia, dan nutrisi mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Dokumen tersebut membahas tentang mikroorganisme khususnya bakteri. Bakteri merupakan organisme bersel satu yang tumbuh dan berkembang melalui pembelahan biner. Terdapat empat fase pertumbuhan bakteri yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, cahaya, zat kimia, dan nutrisi mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Dokumen tersebut membahas tentang mikroorganisme khususnya bakteri. Bakteri merupakan organisme bersel satu yang tumbuh dan berkembang melalui pembelahan biner. Terdapat empat fase pertumbuhan bakteri yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, cahaya, zat kimia, dan nutrisi mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Tujuan belajar ◦ Pertumbuhan bakteri ◦ Kultur bakteri Overview ◦ Bakteri merupakan organisme bersel satu yang termasuk ke dalam kingdom Monera. ◦ Organisme mikroskopik, ukuran antara 0,5-5 μm. ◦ Makhluk hidup, bakteri tumbuh dan berkembang sebelum akhirnya mati. ◦ Pertumbuhan merupakan peningkatan kuantitas massa sel lewat terbentuknya sel-sel baru. ◦ Proses pertumbuhan ini bergantung kepada kemampuan sel membentuk protoplasma baru dari nutrisi yang tersedia di lingkungan. ◦ Pertumbuhan secara aseksual pada bakteri disebut dengan pembelahan biner (Binnary fission) ◦ Pembelahan ini berlangsung dalam jangka waktu yang teratur dengan kelipatan secara eksponensial. 4 fase pertumbuhan bakteri ◦ Fase lag/fase adaptasi ◦ Fase eksponensial ◦ Fase stationer ◦ Fase kematian Fase lag/adaptasi ◦ Bakteri mulai menyesuaikan lingkungan baru ◦ Ciri khas: Tidak ada peningkatan jumlah sel (kuantitas) Terjadi peningkatan ukuran sel (kualitas) o Lama fase lag pada bakteri sangat bervariasi, tergantung pada : komposisi media, pH, suhu, aerasi, jumlah sel pada inokulum awal dan sifat fisiologis mikro organisme pada media sebelumnya Fase logaritma/eksponensial ◦ Ditandai dengan terjadinya periode pertumbuhan yang cepat ◦ Setiap sel membelah menjadi dua sel (binary fission), amitosis ◦ Variasi derajat pertumbuhan bakteri pada fase eksponensial dipengaruhi oleh: Sifat genetik kadar nutrien dalam media, suhu inkubasi, kondisi pH dan aerasi. o Ketika derajat pertumbuhan bakteri telah menghasilkan populasi yang maksimum, maka akan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang mati dan jumlah sel yang hidup. notes ◦ Bakteri melakukan reproduksi dengan dua cara, yaitu lewat pertukaran materi genetik dan reproduksi aseksual. o Pertukaran materi genetik dilakukan dengan cara: konjugasi, transformasi, dan transduksi. o Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Fase Stasioner ◦ Terjadi pada saat laju pertumbuhan bakteri sama dengan laju kematiannya ◦ Jumlah bakteri keseluruhan bakteri akan tetap. ◦ Keseimbangan jumlah keseluruhan bakteri ini terjadi karena: Adanya pengurangan derajat pembelahan sel. Hal ini disebabkan oleh kadar nutrisi yang berkurang Akumulasi produk toksik sehingga mengganggu pembelahan sel. o Fase stasioner ini dilanjutkan dengan fase kematian Fase kematian Ditandai dengan peningkatan laju kematian yang melampaui laju pertumbuhan, Terjadi penurunan populasi bakteri. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri ◦ Suhu ◦ Kelembaban ◦ Cahaya ◦ Zat kimia ◦ Nutrisi Faktor suhu ◦ Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan: Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° — 55°C, dengan suhu optimum 25° — 40°C. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° — 75°C, dengan suhu optimum 50–65°C ◦ Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° — 500°C. Faktor kelembaban ◦ Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. ◦ Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, ◦ Misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. Cahaya ◦ Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. ◦ Cahaya merusak sel mikro organisme yang tidak berklorofil. ◦ Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. ◦ Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan. Zat kimia dan nutrisi ◦ Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri ◦ Semakin banyak nutrisi maka semakin meningkat pertumbuhan dari bakteri dalam hal melakukan pembelahan Mekanisme bertahan ◦ Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti: suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. ◦ Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. ◦ Endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. ◦ Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. ◦ Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya. THANK YOU!