Anda di halaman 1dari 16

Kultur

Mikroorganisme
dr. Irena Agustiningtyas, M.Sc

Fakultas Kedokteran UII


Tujuan belajar
◦ Pertumbuhan bakteri
◦ Kultur bakteri
Overview
◦ Bakteri merupakan organisme bersel satu yang termasuk ke
dalam kingdom Monera.
◦ Organisme mikroskopik, ukuran antara 0,5-5 μm.
◦ Makhluk hidup, bakteri tumbuh dan berkembang sebelum
akhirnya mati.
◦ Pertumbuhan merupakan peningkatan kuantitas massa sel lewat
terbentuknya sel-sel baru.
◦ Proses pertumbuhan ini bergantung kepada kemampuan sel
membentuk protoplasma baru dari nutrisi yang tersedia di
lingkungan.
◦ Pertumbuhan secara aseksual pada bakteri disebut dengan
pembelahan biner (Binnary fission)
◦ Pembelahan ini berlangsung dalam jangka waktu yang teratur
dengan kelipatan secara eksponensial.
4 fase pertumbuhan bakteri
◦ Fase lag/fase adaptasi
◦ Fase eksponensial
◦ Fase stationer
◦ Fase kematian
Fase lag/adaptasi
◦ Bakteri mulai menyesuaikan lingkungan baru
◦ Ciri khas:
 Tidak ada peningkatan jumlah sel (kuantitas)
 Terjadi peningkatan ukuran sel (kualitas)
o Lama fase lag pada bakteri sangat bervariasi, tergantung pada :
 komposisi media,
 pH,
 suhu,
 aerasi,
 jumlah sel pada inokulum awal
 dan sifat fisiologis mikro organisme pada media sebelumnya
Fase logaritma/eksponensial
◦ Ditandai dengan terjadinya periode pertumbuhan yang
cepat
◦ Setiap sel membelah menjadi dua sel (binary fission),
amitosis
◦ Variasi derajat pertumbuhan bakteri pada fase eksponensial
dipengaruhi oleh:
 Sifat genetik
 kadar nutrien dalam media,
 suhu inkubasi,
 kondisi pH dan aerasi.
o Ketika derajat pertumbuhan bakteri telah menghasilkan
populasi yang maksimum, maka akan terjadi keseimbangan
antara jumlah sel yang mati dan jumlah sel yang hidup.
notes
◦ Bakteri melakukan reproduksi dengan dua cara, yaitu
 lewat pertukaran materi genetik dan
 reproduksi aseksual.
o Pertukaran materi genetik dilakukan dengan cara:
 konjugasi,
 transformasi, dan
 transduksi.
o Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner.
Fase Stasioner
◦ Terjadi pada saat laju pertumbuhan bakteri sama dengan laju kematiannya
◦ Jumlah bakteri keseluruhan bakteri akan tetap.
◦ Keseimbangan jumlah keseluruhan bakteri ini terjadi karena:
 Adanya pengurangan derajat pembelahan sel.
 Hal ini disebabkan oleh kadar nutrisi yang berkurang
 Akumulasi produk toksik sehingga mengganggu pembelahan sel.
o Fase stasioner ini dilanjutkan dengan fase kematian
Fase kematian
Ditandai dengan peningkatan
laju kematian yang melampaui
laju pertumbuhan,
Terjadi penurunan populasi
bakteri.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Bakteri
◦ Suhu
◦ Kelembaban
◦ Cahaya
◦ Zat kimia
◦ Nutrisi
Faktor suhu
◦ Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
 Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
 Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° — 55°C, dengan suhu optimum 25° — 40°C.
 Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° — 75°C, dengan suhu optimum
50–65°C
◦ Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu
93° — 500°C.
Faktor kelembaban
◦ Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
◦ Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti,
◦ Misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
Cahaya
◦ Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri.
◦ Cahaya merusak sel mikro organisme yang tidak berklorofil.
◦ Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat
pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
◦ Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan
makanan.
Zat kimia dan nutrisi
◦ Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan
mematikan bakteri
◦ Semakin banyak nutrisi maka semakin meningkat pertumbuhan dari bakteri dalam hal melakukan
pembelahan
Mekanisme bertahan
◦ Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti:
 suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu,
 beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob
 dapat mempertahankan diri dengan spora.
 Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora.
◦ Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air.
◦ Endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan
bakteri aktif.
◦ Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa.
◦ Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai