IRIAN JAYA
JAVA
Cucu Sutrisno
Bahan Kajian
• Pengertian konstitusi
• Materi Muatan Konstitusi
• Fungsi Konstitusi
• Konstitusi NKRI
• Proses Perumusan dan
Penetapan Konstitusi
• Perubahan UUD
Unsur Pembentuk Negara UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
Konstitutif Deklaratif
Istilah Konstitusi
Herman Heller
Konstitusi NKRI
• 17 Agt 1950-5 Juli
UUDS 1950 1959
• Pembukaan • Sidang Umum MPR 1999 • Tidak mengubah Pembukaan • Pasal 3 UUD 1945
UUD 1945 • Pasal 37 UUD 1945
• Pasal-pasal: Tanggal 14-21 Okt 1999 • Tetap mempertahankan
- 21 bab Negara Kesatuan Republik • TAP MPR No.IX/MPR/1999
• Sidang Tahunan MPR 2000 • TAP MPR No.IX/MPR/2000
- 73 pasal Indonesia
Tanggal 7-18 Agt 2000 • Mempertegas sistem • TAP MPR No.XI/MPR/2001
- 170 ayat
- 3 pasal Aturan Peralihan • Sidang Tahunan MPR 2001 presidensiil
• Penjelasan UUD 1945 yang
- 2 pasal Aturan Tambahan Tanggal 1-9 Nov 2001 memuat hal-hal normatif
• Sidang Tahunan MPR 2002 akan dimasukan ke dalam
pasal-pasal
Tanggal 1-11 Agt 2002 • Perubahan dilakukan dengan
cara “adendum”
Konstitusi
Perubahan Pertama UUD 1945 UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
• Ditetapkan tanggal 10 Agustus 2002 dalam Sidang Tahunan MPR tahun 2002 (tanggal 1-11 Agustus 2002).
• Dalam naskah perubahan keempat ini, MPR menetapkan:
1. UUD Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, dan ketiga, dan
perubahan keempat ini adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan
secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat;
2. Penambahan bagian akhir pada perubahan kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dengan kalimat “Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia ke-9 tanggal 18 Agustus 2000 Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan;
3. Perubahan penomoran Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 3 ayat (2) dan (3), Pasal 25E Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 25A;
4. Penghapusan judul Bab IV tentang Dewan Pertimbangan Agung dan pengubahan substansi Pasal 16 serta
penempatannya ke dalam Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan negara;
5. Pengubahan dan/atau penambahan Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A ayat (4); Pasal 8 ayat (3); Pasal 11 ayat (1); Pasal 16;
Pasal 23B; Pasal 23D; Pasal 24 ayat (3); Bab XIII; Pasal 31 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5); Pasal 32
ayat (1) dan ayat (2); Bab XIV, Pasal 33 ayat (4) dan ayat (5); Pasal 34 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4); Pasal 37
ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5); Aturan Peralihan Pasal I, II, dan III; Aturan Tambahan Pasal I dan II
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli
1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959)
Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999)
Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil
Sidang Tahunan MPR Tahun 2000)
Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil
Sidang Tahunan MPR Tahun 2001)
Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah (Risalah
Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 Sebagai Naskah Perbantuan Dan
Kompilasi Tanpa Ada Opini)
Kesadaran Konstitusional UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
Heteronomous
berlandaskan pada dasar/orientasi/motivasi
yang beraneka ragam atau berganti ganti
Anomous tidak jelas dasar dan alasan atau orientasinya