Anda di halaman 1dari 39

KONTROL PER-

TUMBUHAN
MIKROBA

• Krisandi Primadian 130221200502


• Synthia Zaesalia 130221200507
• Ikhbar Falah 131421200502
• Tri Taufiqurachman T. 131621200502
• Selvy Harianti 132321200501
• Rifqi Yanda M. 131821200505
• Mitra Riswanda H. 160121190003
• Fauzan Akmal 160121190004
• Nurul Rizqina 160121180003
Waktu Generasi

Waktu Generasi: Selang waktu yang dibutuhkan bakteri untuk


membelah diri atau untuk populasi menjadi dua
kali lipat.

Data Percobaan yang dibutuhkan untuk menghitung waktu generasi:


1. Jumlah bakteri yag ada pada mula-mula, yaitu di dalam
inoculum
2. Jumlah bakteri yang ada pada akhir waktu tertentu
3. Interval waktu
Fase-fase Pertumbuhan
Mikroorganisme
Fase-fase Pertumbuhan
Mikroorganisme

FASE LAG/ ADAPTASI

• Mikroba yang baru dipindahkan ke dalam suatu medium akan


mengalami suatu fase adaptasi
• Lamanya fase adaptasi dipengaruhi oleh faktor:
1. Medium dan Lingkungan Pertumbuhan
2. Jumlah Inokulum
Fase-fase Pertumbuhan
Mikroorganisme

FASE LAG/ ADAPTASI

• Fase ini dapat terjadi secara lambat apabila:


1. Kultur dipindahkan dari medium yang kaya nutrient ke medium
yang kandungan nutriennya terbatas
2. Mutan yang baru dipindahkan dari fase statis ke medium baru
dengan komposisi sama seperti sebelumnya
Fase-fase Pertumbuhan
Mikroorganisme

FASE LOG/ PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL

• Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan


mengikuti kurva logaritmik
• Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh:
1. pH
2. Kandungan Nutrien
3. Kondisi lingkungan (suhu dan kelembapan udara)
4. Energi yang dibutuhkan
Fase-fase Pertumbuhan
Mikroorganisme

FASE STASIONER

• Jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama
dengan jumlah sel yang mati.
• Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim
seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan- bahan kimia.
Fase-fase Pertumbuhan
Mikroorganisme

FASE KEMATIAN

 Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami


kematian karena beberapa sebab yaitu:
1. Nutrien di dalam medium sudah habis.
2. Energi cadangan di dalam sel habis.
 Kecepatan kematian bergantung pada kondisi nutrien,
lingkungan, dan jenis mikroba.
Tujuan Mengontrol Pertumbuhan
Mikroorganisme

1. Mencegah penyebaran penyakit & infeksi


2. Membasmi mikroorganisme pada inangnya yang
terinfeksi
3. Mencegah pembusukan dan pengerusakan
bahan oleh mikroorganisme
KONTROL TERHADAP PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME

Fisika

Control
mikroorganisme

Kimia Antibiotik
Metode Fisik

1. Teknik Suhu

2. Teknik Pengeringan/ Desikasi

3. Teknik Osmotik dan Plasmolisis


Metode Fisik

Teknik Suhu

1. Pemanasan suhu tinggi:


Penggunaan suhu tinggi dapat dikombinasikan dengan
kelembapan tinggi.

2. Pemanasan suhu rendah:


Suhu diatur pada suhu optimum pertumbuhan
mikrooganisme sehingga pertumbuhan mikroorganisme
akan terhambat.
Metode Fisik

Pemanasan Suhu Tinggi (Sterilisasi)

Panas Kering (dry heat)


• Udara panas yang cukup tinggi
• Tidak seefektif pemanasan basah
• Memerlukan suhu yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama
• Sterilisasi alat gelas, cawan dalam oven selama 2 jam pada suhu 180oC
• Destruksi mikroba juga sering dilakukan :memijarkan jarum ose
1. Red Heat
2. Flaming and Incineration
3. Hot air oven
Red heat
Oven

Incenerator
Metode Fisik

Pemanasan Suhu Tinggi (Sterilisasi)

Panas Lembap (moist heat)


• Menggunakan uap (steam) dan air mendidih
• Penggunaan steam bertekanan cara yang paling banyak digunakan
• Steam bertekanan :
 memberikan suhu yang lebih tinggi
 Pemanasannya cepat
 Penetrasinya lebih besar
1. Pasteurisasi: Flash pasteurization dan Batch pasteurization
2. Ultrahigh Temperature (UHT)
3. Inspisasi
4. Perebusan
5. Penguapan
6. Tindalasi
Arnold Sterilizer
Metode Fisik

Pemanasan Suhu Tinggi (Sterilisasi)

Panas Lembap (moist heat)


1. Sterilisasi di atas 100oC
2. Sterilisasi di bawah 100oC
• Sterilisasi panas lembab bertekanan dapat dilakukan dengan autoclave
Autoclave
Metode Fisik

Pemanasan Suhu Tinggi (Sterilisasi)

Panas Lembab (moist heat)


Spesies dan jenis mikroorganisme.
Dengan panas lembab bentuk vegetatif umumnya bakteri, jamur dan virus
akan mati dalam pada 80 oC selama 20 ‘, tetapi N. gonorrhoeae hanya
perlu 3 menit, sedangkan Staph. aureus perlu waktu 60 menit.

Beberapa pengecualian:
• T. pallidum (43 oC, 10 menit)
• Virus poliomyelitis (75 oC, 30 menit)
• Virus hepatitis (60 oC, 10 jam)
• Spora (121 oC 10 menit)
Metode Fisik

Suhu Rendah (Sterilisasi)

Prinsip dari pemanfaatan suhu rendah dalam kontrol mikroorganisme


adalah untuk menghambat pertumbuhan mereka selama menunggu
pemrosesan atau untuk penyimpanan.

1. Pendinginan
2. Suhu dibawah titik nol
Metode Fisik

1. Teknik Suhu

2. Teknik Pengeringan/ Desikasi

3. Teknik Osmotik dan Plasmolisis


Metode Fisik

Metode Pengeringan (Desikasi)

• Menghentikan aktivitas metabolik dan diikuti penurunan total sel


yang hidup
• Contohnya liofilisasi digunakan untuk pengawetan kultur
• Proses liofilisasi : mikroba dikeringkan dengan cepat pada suhu
beku dan ditutup dalam wadah vakum
• Kondisi tersebut : mikroba tetap hidup selama beberapa tahun

• Membunuh kebayakan bakteri patogen, tetapi beberapa bakteri


seperti staphylococcus, streptococcus dan M. tuberculosis relative
tahan terhadap suasana kering, khusunya bila terlindung oleh
nanah atau sputum yang mengering.
Metode Fisik

1. Teknik Suhu

2. Teknik Pengeringan/ Desikasi

3. Teknik Osmotik dan Plasmolisis


Metode Fisik

Metode Tekanan Osmotik dan Plasmolisis

 Pertumbuhan mikrooganisme umumnya terhambat oleh


adanya kadar garam NaCl 10-15% atau kadar gula 50-70%.
Penghambat pertumbuhan ini merupakan dasar
pengawetan bahan makanan dengan pengasinan atau
dengan larutan gula berkadar tinggi. Dengan cara ini sel
mikroba akan mengalami plasmolisis dan dehidrasi.Sehingga
tidak mampu melakukan metabolisme atau berkembang biak.
Jika masih ada yang dapat bertahan, sel-sel tersebut akan
berada dalam keadaan dorman.
Metode Fisik

Metode-metode lain

• Radiasi
1. Radiasi gelombang elektromagnetik
2. Radiasi sinar gamma
3. Radiasi sinar X
4. Radiasi sinar ultraviolet
• Gelombang suara
• Filtrasi
Filter Chamberland- Filter Membran Filter Seitz
Pasteur
Filter
membran
Metode Kimia/ Disinfektan

 Desinfektan : bahan kimia yang dapat membunuh bentuk-bentuk


pertumbuhan dari m.o penyebab penyakit
 Antiseptik : senyawa yang mencegah pertumbuhan atau kerja dari
m.o dengan cara menghancurkannya atau menghambat
pertumbuhannya
Metode Kimia

Jenis-jenis disinfektan

1. Senyawa fenol dan fenolik


2. Bisfenol
3. Golongan biguanida
4. Golongan halogen
5. Golongan alkohol
6. Logam berat dan campurannya
7. Surfaktan
8. Quat
9. Bahan pengawet
10. Golongan aldehid
11. Gas kemosterilisator
12. Golongan peroksida
Metode Kimia

Evaluasi Potensi Antimikroba Disinfektan dan Antiseptik

• Tube-dilution technique
• Agar-plate technique
• Phenol-Coefficient technique
Metode Biologi
Baik metode fisik maupun kimia, secara umum dibagi
menjadi 4 golongan:

• Dinding sel
• Membran sel
• Proses sintesis seluler (DNA, RNA)
• Protein
Metode Biologi

Antimikroba yang memengaruhi Membran Sel

Struktur lipid bilayer merupakan molekul dengan bagian


polar (bagian yang larut dalam air, hidroflik)yang menghadap ke luar,
sedangkan bagian nonpolar menjulur saling berhadapan.
 membran akan tidak terlalu mudah dilewati molekul dari luar yang
akan masuk ke dalam sel.
Bahan surfatctan  molekul polar yg mempunyai bagian
hidrofobik dan hidrofilik.
 Bahan surfactan akan dapat menyisip pada membran sel,dan masuk ke
dalam bagian polar lipid bilayers, membuat disintegritas
membran tersebut.
Metode Biologi

Cara Kerja Surfactan pada Membran Sel


Metode Biologi
Baik metode fisik maupun kimia, secara umum dibagi
menjadi 4 golongan:

• Dinding sel
• Membran sel
• Proses sintesis seluler (DNA, RNA)
• Protein
Metode Biologi

Antimikroba yang memengaruhi Sintesis Protein dan Asam Nukleat

• terganggunya sintesis protein pada sel tersebut akan merusak


struktur dan fungsi sel tersebut.
• Contoh antimikroba yang merusak sintesis sel ini:
- Chloramphenicol akan berikatan dgn ribosom, sehingga
translasi protein terganggu.
Metode Biologi
Baik metode fisik maupun kimia, secara umum dibagi
menjadi 4 golongan:

• Dinding sel
• Membran sel
• Proses sintesis seluler (DNA, RNA)
• Protein
Metode Biologi

Antimikroba yang Merubah Fungsi Protein

• Denaturasi menyebabkan perubahan lipatan bentuk


sekunder dan tersier protein, sehingga bentuk kumparan
atau tekukannya tidak seperti aslinya.
• Denaturasi dapat terjadi karena:
1. panas lembab atau pengaruh bahan-bahan kimia pelarut
organik kuat (mis.: alkohol, asam, dan fenol)
2. ion-ion metal yang melekatkan diri pada bagian aktif
protein dan mencegah interaksinya dengan substrat
yang cocok.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai