Pasteurisasi
Perlakuan suhu tinggi
Sterilisasi
Perlakuan Suhu Tinggi:
A. Cooking
1. Perebusan
2. Penggorengan
3. Pambakaran / pemanggangan
4. Pressure Cooking
5. Baking
6. Microwave
Tujuan utama
menonaktifkan enzim, mikroba dominan,
reaksi kimiawi dan fisik
Tujuan lain
1. Menghancurkan sebagian besar mikroorganisme
(agar awet)
2. Treatment untuk menghancurkan racun
Clostridium botulinum
Pengawetan dengan Suhu
Tinggi
4. Kerusakan DNA
a. Putusnya ikatan hidrogen intramolekuler
DNA
b. Aktifasi enzim nuklease oleh panas
Faktor yg mempengaruhi
ketahanan panas
1. Jml sel m.o semakin banyak semakin
tahan
2. Umur sel
• Pada fase LAG/adaptasi dan fase STATIS :
ketahanan panas tinggi
• Pada fase LOG : ketahanan menurun (paling
sensitif) terhadap panas
Spora tua > spora muda.
Kurva pertumbuhan bakteri:
2. Log phase:
Bakteri melakukan
reproduksi dengan cepat
(waktu generasi pendek).
3. Stationary phase:
Nutrisi sudah habis.
Proses metabolisme
menghasilkan zat beracun.
Jumlah bakteri yang mati
meningkat. Jumlah bakteri
yang dihasilkan sama
dengan jumlah yang mati.
4. Death phase:
1. Lag phase:
Kecepatan kematian bakteri
Bakteri menyesuaikan diri
maksimal. Penurunan jumlah
dengan lingkungan.
bakteri akan mencapai nilai
minimum tertentu.
3. Suhu pertumb
• Makin >> suhu inkubasi makin >>
ketahanan panas suatu m.o.
• Ketahanan spora B. subtilis dan B. coagulans
meningkat dengan makin tingginya suhu
pembentukan spora
• Salmonella seftenberg ditumbuhkan pada
44°C, 3x lebih tahan panas daripada yang
ditumbuhkan pada suhu 35°C
Efek Suhu Terhadap
Pertumbuhan Mikrobia
Lama fase log Kebutuhan nutrisi
S
Kec.pertumb
U Kegiatan enzimatis
H
U
Konsentrasi sel Komposisi sel
4. Air
• Makin rendah kelembaban/kandungan air
mikroorganisme makin tahan panas
Sel m.o kering dalam tabung reaksi &
dipanaskan dalam penangas air lebih tahan
panas dari sel m.o basah pada kondisi yang
sama.
Denaturasi protein lebih cepat terjadi di dalam
air daripada pada udara kering sehingga pada
udara kering m.o. lebih tahan panas
7. pH
• pH pertmbhn optimumkethnan
meningkat
• Penurunan pH dg as. Asetat & as. Laktat
kthnan pns menurun
8. Senyawa Antimikroba
* dlm medium pemanasmenurunkan
panas
* exampleNitrit, SO2 & antibiotik
9. Suhu & waktu pemanasan
* Lebih berperan suhu drpd waktu
waktu
* Misal : u membunuh 6,0 x 1010
spora
C. botulinum dibutuhkan :
- 360 mnt 100oC
- 5 mnt 1200C
KETAHANAN MIKROORGANISME
TERHADAP PANAS
Suhu tinggi dalam pengawetan makanan:
1. Pengaruh terhadap mikroorganisme
dalam makanan.
2. Pengaruh terhadap mutu makanan.
• Termodurik
Tahan terhadap pemanasan pada suhu relatif
tinggi, misalnya pasteurisasi, tapi tidak harus
tumbuh pada suhu relatif tinggi.
Beberapa spesies Streptococcus dan
Lactobacillus.
• Termofilik
Tidak hanya tahan pemanasan suhu relatif
tinggi, juga membutuhkan suhu tinggi untuk
pertumbuhannya.
Beberapa species Bacillus dan Clostridium.
STERILISASI
Pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi
Sterilisasi membunuh mikroba patogen dan non
patogen (complete destruction of
microorganisme)
Sterilisasi dapat menghancurkan nilai gizi,
sehingga sterilisasi komersial diharapkan dapat
menghancurkan spora bakteri tanpa
mengubah nilai gizi
Spora lebih resisten pada suhu 121oC minimal 15
menit/ equivalen untuk C. botulinum dan
Bacilus stearethermophilus
Sterilisasi Komersial
TINGKAT STERILISASI DIMANA SEMUA MIKROBA
PATOGEN DAN PEMBENTUK TOKSIN DAPAT
DIHANCURKAN ATAU DIMUSNAHKAN BEGITU JUGA
DENGAN MIKROORGANISME YANG JIKA ADA, TUMBUH
DALAM PRODUK DAN MENIMBULKAN KEBUSUKAN DI
BAWAH PENANGANAN DAN KONDISI PENYIMPANAN
NORMAL
0,1 NILAI F
PROBLEM
1 2 3 4 5
*
KONVEKSI :
PROSES PINDAH PANAS KARENA
PERGERAKAN MASSA YANG SEDANG
DIPANASKAN
2. PENYIAPAN BAHAN
- PENCUCIAN/MENGHILANGKAN KOTORAN
- TRIMING (KULIT, DAUN DLL)
- PENGUPASAN
- GRADING
- BLANSING
- PENGISIAN KE DALAM KALENG
- EXHAUSTING
- KARANTINA