PENDAHULUAN
Mikroorganisme terdapat dalam populasi yang besar dan beragam, dan mereka
terdapat hampir dimana-mana di alam ini. Mereka merupakan bentuk kehidupan yang
tersebar paling luas dan terdapat paling banyak di planet ini. Sesungguhnya telah dihitung
bahwa massa mikroorganisme di bumi melebihi massa organisme lain. Didalam setiap gram
tanah subur terdapat berjuta-juta mikroorgansime (Pelczar, 2005).
1.3. Tujuan
a. Dapat mengetahui dan memahami pengertian mikroorganisme.
b. Dapat mengetahui dan memahami pengertian pengendalian mikroorganisme.
c. Dapat mengetahui dan memahami pengendalian mikroorganisme berdasarkan
sifat fisika.
d.
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
Mikroorganisme merupakan jasad renik yang bentuknya sangat kecil, sehingga akan
kelihatan jelas apabila diamati dengan menggunakan mikroskop. (Pelcjar, 1988 ).
Page 2
1) Pendidihan
Pendidihan 100o selama 30 menit dengan cara merebus bahan yang akan
disterilkan (memerlukan waktu lebih banyak di ketinggian). Membunuh semua
mikroorganisme yang patogen maupun non patogen kecuali beberapa endospora dan
dapat menonaktifkan virus. Untuk keperluan air minum murni, 100 o selama lima menit
adalah "standar" untuk di pegunungan "meskipun ada beberapa laporan yang
mengatakan Giardia kista dapat bertahan proses ini di Teluk namun waktu pendidihan
yang lebih panjang lebih direkomendasikan. Biasanya dapat dilakukan pada alat-alat
kedokteran gigi, alat suntik, pipet, dll.
2) Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah penggunaan panas yang ringan dengan suhu terkendali untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme patogen dengan berdasarkan waktu kematian
termal bagi tipe patogen yang paling resisten untuk dibasmi dalam produk atau
makanan. Dalam kasus pasteurisasi susu, waktu dan suhu tergantung tujuan untuk
membunuh jenis potensial yang patogen yang terdapat dalam susu yang diinginkan.
Misalnya, staphylococcus, streptococcus, Brucella abortus dan Mycobacterium
tuberculosis . Akan tetapi setelah pasteurisasi akan banyak terjadi pembusukan
mikroorganisme yang telah terbunuh, dan karenanya untuk meningkatkan kualitas susu
harus pada suhu dingin (2° C). Dalam proses pasteurisasi yang terbunuh hanyalah
bakteri patogen dan bakteri penyebab kebusukan namun tidak pada bakteri lainnya.
Pasteurisasi biasanya dilakukan untuk susu, rum, anggur dan makanan asam lainnya.
Susu pasteurisasi dengan pemanasan biasanya pada suhu 63° C selama 30 menit
(metode batch) atau pada 71° C selama 15 detik (metode flash), untuk membunuh
bakteri dan menjaga kualitas susu.
Page 3
metode tidak langsung ultra pasteurisasi, susu dipanaskan dalam sebuah pelat
penghantar panas. Butuh beberapa detik untuk suhu susu mencapai 140° C, dan selama
waktu itu susu yang terpapar panas. Jika ultra pasteurisai ini dibarengi dengan kemasan
aseptik, hasilnya adalah produk yang tahan lama tanpa memerlukan pendinginan.
3) Tyndalisasi
4) Autoklaf
Autoklaf adalah alat sterilisasi yang mempergunakan uap dan tekanan yang
diatur. Autoklaf merupakan ruang uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh
bebas udara dan dipertahankan pada suhu serta yang ditentukan selama periode waktu
yang dikehendaki. Pada alat ini bahan-bahan yang akan disterilkan dipanaskan sampai
121o C selama 15 sampai 20 menit pada tekanan uap 15 pon per inci persegi (kira-kira
1,5 atmosfir). Uap air jenuh memanaskan bahan-bahan tadi sehingga dengan cepat
disterilkan dengan melepaskan panas yang laten. Dengan kondensasi sejumlah 1600 ml
uap pada 100o C dan tekanan 1 atmosfir, akan terjadi embun sejumlah 1 ml dengan
melepaskan 518 kalori. Air yang mengembun tadi akan menyebabkan keadaan lembab
yang cukup utuk membunuh kuman.
Udara merupakan penghatar panas yang buruk, oleh sebab itu harus dikeluarkan
dari ruangan otoklaf. Rongga di dalam otoklaf tidak boleh terlalu penuh diisi dengan
bendabenda yang akan disterilakan supaya dapat terjadi aliran uap yang cukup baik.
Autoklaf dipergunakan untuk mensterilkan pembenihan, barang-barang dari karet,
semperit, baju, pembalut dan lain-lain. Kontrol sterilisasi : (I) Bacillus
sterothermophilus (II) Tabung Brownes (III) Pita otoklaf (IV) Thermocouple.
.Suhu rendah
Suhu dibawah suhu optimum untuk pertumbuhan dapat menekan laju metabolism;
dan bila suhu itu cukup rendah, maka metabolism dan pertumbuhan akan terhenti. Suhu
rendah sangat bermanfaat untuk mengawetkan biakan karena mikroorganisme
Page 4
mempunyai kemampuan yang unik untuk dapat bertahap hidup pada keadaan yang
sangat dingin.
1) Pendinginan
Biakan berupa bakteri, khamir dan kapang yang ditumbuhkan pada media
agar dalam tabung reaksi, dapat tetap hidup selama berbulan-bulan pada suhu lemari
es yaitu sekitar 4 sampai 7oC. mrtode ini baik untuk mengawetkan biakan beberapa,
tetapi tidak semua mikroorganisme.
Bakteri dan virus dapat dipertahankan pada suhu -20oC (suhu pesawat
pembeku mekanis), -70oC (suhu es kering, yaitu CO2 beku), dan bahkan pada suhu -
195oC (suhu nitrogen cair). Mikroorganisme yang dipelihara pada suhu beku atau
dibawah suhu beku dianggap dorman karena tidak memperlihatkan adanya aktivitas
metabolic yang dapat dideteksi. Hal ini merupakan dasar bagi berhasilnya pengawetan
pangan dengan menggunakan suhu rendah.
b) Tekanan
Page 5
bermetabolisme atau tumbuh. Sselajnutnya sel-sel tersebut akan mati atau dapat tetap
hidup, tapi dalam keadaaan dorman
c) Radiasi
FDA telah menyetujui radiasi unggas dan daging babi untuk pengendalikan
mikroba patogen, serta makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk
pengendalikan serangga, rempah-rempah, bumbu, dan enzim kering yang digunakan
dalam pengolahan makanan untuk mengendalikan mikroorganisme. Produk makanan
diperlakukan dengan menurunkan populasi mikrobiologi untuk radiasi dari sumber
radioaktif, yang membunuh sejumlah besar serangga, bakteri patogen dan parasit.
1) Radiasi Ultraviolet
a. Denaturasi protein
b. Kerusakan DNA
2) Cahaya Ultraviolet
Dipergunakan untuk :
a. Membunuh mikrooganisme
Page 6
b. Membuat vaksin kuman dan virus
c. Mencegah infeksi melalui udara pada ruang bedah, tempat-tempat umum dan
laboratorium bakteriologis.
a) Sinar UV :
Bakteri yang berada di udara atau yang berada di lapisan permukaan suatu
benda yang terpapar sinar UV akan mati.
b) Sinar Ionisasi :
Sinar ionisasi adalah sinar X, sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma. Sterilisasi
dengan sinar ionisasi memerlukan biaya yang besar dan biasanya hanya digunakan
pada industri farmasi maupun industri kedokteran.
- Sinar alfa : Memiliki sifat bakterisidal tetapi tidak memiliki daya penetrasi.
- Sinar gamma : Kekuatan radiasinya besar dan efektif untuk sterilisasi bahan
makanan.
Page 7
d) Penyaringan atau Filtrasi
1) Filter bakteriologis
2) Filter udara
Page 8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengendalian mikroorganisme merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dalam
kehidupan, lingkungan dan keselamatannya. Manusia tidak akan pernah terlepas dengan
mikroorganisme baik yang patogen maupun dan non patogen. Pengendalian mikroorganisme
berdasarkan sifat fisika dapat dilakukan dengan menentukan suhu, tekanan, radiasi dan
penyaringan atau filtrasi yang digunakan. Agar pengendalian mikroorganisme tersebut dapat
berjalan lancar.
Page 9