Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroorganisme terdapat dalam populasi yang besar dan beragam, dan mereka
terdapat hampir dimana-mana di alam ini. Mereka merupakan bentuk kehidupan yang
tersebar paling luas dan terdapat paling banyak di planet ini. Sesungguhnya telah dihitung
bahwa massa mikroorganisme di bumi melebihi massa organisme lain. Didalam setiap gram
tanah subur terdapat berjuta-juta mikroorgansime (Pelczar, 2005).

Peran mikroorganisme dalam kehidupan sangat penting. Teknologi mikrobiologis


telah memecahkan sekelumit permasalahan manusia. Pengadaan energi, pangan, obat-obatan
merupakan hasil dari peranan mikroorganisme. Namun mikroorganisme dapat menyebabkan
permasalahan, hal itu nampak dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, serta
tanaman yang menimbulkan penyakit. Bukan hanya itu, aktifitas negatif menimbulkan
rusaknya bahan makanan hingga berakibat tidak dapat di konsumsi bahkan beracun. Karena
itu perlu adanya suatu usaha mengendalikan mikroba. Pada makalah ini dijelaskan salah satu
bentuk pengendalian mikroba secara kimia. Selanjutnya kemoterapi anti mikroba dan
mekanisme kerja agen anti mikroba.

1.2. Rumusan Masalah


a. Jelaskan pengertian mikroorganisme!
b. Jelaskan pengertian pengendalian mikrooganisme!
c. Sebutkan dan jelaskan pengendalian mikroorganisme berdasarkan sifat fisika!

1.3. Tujuan
a. Dapat mengetahui dan memahami pengertian mikroorganisme.
b. Dapat mengetahui dan memahami pengertian pengendalian mikroorganisme.
c. Dapat mengetahui dan memahami pengendalian mikroorganisme berdasarkan
sifat fisika.
d.

Page 1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mikroorganisme

Mikroorganisme merupakan jasad renik yang bentuknya sangat kecil, sehingga akan
kelihatan jelas apabila diamati dengan menggunakan mikroskop. (Pelcjar, 1988 ).

2.2. Pengertian Pengendalian Mikroorganisme

Metode pengendalian mikroorganisme adalah teknik mematikan mikroorganisme dan


ditujukan terhadap menghilangkan semua mikroorganisme yang ada pada bahan atau alat.
Mikroorganisme dapat dikendalikan, yaitu dibasmi, dihambat atau ditiadakan dari suatu
lingkungan, dengaan menggunakan berbagai proses atau sarana fisik. Diantaranya pemanasan
dengan suhu tinggi dan penggunaan bahan kimia.

Mikroorganisme mempunyai kemampuan menginfeksi manusia, hewan serta tanaman,


menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kematian. Mikroorganisme
dapat disingkirkan, dihambat atau dibunuh dengan proses fisik atau bahan kimia. Proses fisik
dapat diartikan sebagai keadaan atau sifat fisik yang menyebabkan suatu perubahan.
Sedangkan proses kimia ialah suatu substansi (cair, padat dan gas) oleh komposisi molekul
liar yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi. Proses kimia menimbulkan pengaruh yang
lebih selektif terhadap mikroorganisme dibandingkan dengan proses fisik.

2.3. Pengendalian Mikroorganisme berdasarkan sifat fisika


a) Suhu

 Pemanasan Suhu Tinggi

Pada suhu-suhu tertentu mikroorganisme dapat dimatikan. Waktu yang diperlukan


untuk membunuh tergantung pada jumlah organisme, spesies, sifat produk yang
dipanaskan, pH, dan suhu. Autoklaf merupakan instrumen yang digunakan untuk
membunuh semua mikroorganisme dengan panas, umumnya digunakan dalam proses
pengalengan, pembotolan, dan prosedur pengemasan steril.

Page 2
1) Pendidihan

Pendidihan 100o selama 30 menit dengan cara merebus bahan yang akan
disterilkan (memerlukan waktu lebih banyak di ketinggian). Membunuh semua
mikroorganisme yang patogen maupun non patogen kecuali beberapa endospora dan
dapat menonaktifkan virus. Untuk keperluan air minum murni, 100 o selama lima menit
adalah "standar" untuk di pegunungan "meskipun ada beberapa laporan yang
mengatakan Giardia kista dapat bertahan proses ini di Teluk namun waktu pendidihan
yang lebih panjang lebih direkomendasikan. Biasanya dapat dilakukan pada alat-alat
kedokteran gigi, alat suntik, pipet, dll.

2) Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah penggunaan panas yang ringan dengan suhu terkendali untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme patogen dengan berdasarkan waktu kematian
termal bagi tipe patogen yang paling resisten untuk dibasmi dalam produk atau
makanan. Dalam kasus pasteurisasi susu, waktu dan suhu tergantung tujuan untuk
membunuh jenis potensial yang patogen yang terdapat dalam susu yang diinginkan.
Misalnya, staphylococcus, streptococcus, Brucella abortus dan Mycobacterium
tuberculosis . Akan tetapi setelah pasteurisasi akan banyak terjadi pembusukan
mikroorganisme yang telah terbunuh, dan karenanya untuk meningkatkan kualitas susu
harus pada suhu dingin (2° C). Dalam proses pasteurisasi yang terbunuh hanyalah
bakteri patogen dan bakteri penyebab kebusukan namun tidak pada bakteri lainnya.
Pasteurisasi biasanya dilakukan untuk susu, rum, anggur dan makanan asam lainnya.
Susu pasteurisasi dengan pemanasan biasanya pada suhu 63° C selama 30 menit
(metode batch) atau pada 71° C selama 15 detik (metode flash), untuk membunuh
bakteri dan menjaga kualitas susu.

Selama proses ultrapasteurisasi, juga dikenal sebagai ultra high-temperature


(UHT) pasteurisasi, susu dipanaskan sampai suhu 140° C. Pada metode langsung, susu
dikonttakkan langsung dengan uap pada suhu 140° C selama satu atau dua detik.
Sebuah film tipis susu dimasukkan melalui sebuah kamar tekanan uap tinggi, sehingga
terjadi pemanasan susu seketika. Susu lalu didinginkan oleh dengan sedikit vakum yang
bertujuan ganda menghilangkan kelebihan air dalam susu dari kondensasi uap. Dalam

Page 3
metode tidak langsung ultra pasteurisasi, susu dipanaskan dalam sebuah pelat
penghantar panas. Butuh beberapa detik untuk suhu susu mencapai 140° C, dan selama
waktu itu susu yang terpapar panas. Jika ultra pasteurisai ini dibarengi dengan kemasan
aseptik, hasilnya adalah produk yang tahan lama tanpa memerlukan pendinginan.

3) Tyndalisasi

Pemanasan yang dilakukan biasanya pada makanan dan minuman kaleng.


Tyndalisasi dapat membunuh sel vegetatif sekaligus spora mikroba tanpa merusak zat-
zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang diproses. Suhu pemanasan
adalah 65o C selama 30 menit dalam waktu tiga hari berturut-turut.

4) Autoklaf

Autoklaf adalah alat sterilisasi yang mempergunakan uap dan tekanan yang
diatur. Autoklaf merupakan ruang uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh
bebas udara dan dipertahankan pada suhu serta yang ditentukan selama periode waktu
yang dikehendaki. Pada alat ini bahan-bahan yang akan disterilkan dipanaskan sampai
121o C selama 15 sampai 20 menit pada tekanan uap 15 pon per inci persegi (kira-kira
1,5 atmosfir). Uap air jenuh memanaskan bahan-bahan tadi sehingga dengan cepat
disterilkan dengan melepaskan panas yang laten. Dengan kondensasi sejumlah 1600 ml
uap pada 100o C dan tekanan 1 atmosfir, akan terjadi embun sejumlah 1 ml dengan
melepaskan 518 kalori. Air yang mengembun tadi akan menyebabkan keadaan lembab
yang cukup utuk membunuh kuman.

Udara merupakan penghatar panas yang buruk, oleh sebab itu harus dikeluarkan
dari ruangan otoklaf. Rongga di dalam otoklaf tidak boleh terlalu penuh diisi dengan
bendabenda yang akan disterilakan supaya dapat terjadi aliran uap yang cukup baik.
Autoklaf dipergunakan untuk mensterilkan pembenihan, barang-barang dari karet,
semperit, baju, pembalut dan lain-lain. Kontrol sterilisasi : (I) Bacillus
sterothermophilus (II) Tabung Brownes (III) Pita otoklaf (IV) Thermocouple.

 .Suhu rendah

Suhu dibawah suhu optimum untuk pertumbuhan dapat menekan laju metabolism;
dan bila suhu itu cukup rendah, maka metabolism dan pertumbuhan akan terhenti. Suhu
rendah sangat bermanfaat untuk mengawetkan biakan karena mikroorganisme

Page 4
mempunyai kemampuan yang unik untuk dapat bertahap hidup pada keadaan yang
sangat dingin.

1) Pendinginan

Biakan berupa bakteri, khamir dan kapang yang ditumbuhkan pada media
agar dalam tabung reaksi, dapat tetap hidup selama berbulan-bulan pada suhu lemari
es yaitu sekitar 4 sampai 7oC. mrtode ini baik untuk mengawetkan biakan beberapa,
tetapi tidak semua mikroorganisme.

2) Suhu dibawah titik nol

Bakteri dan virus dapat dipertahankan pada suhu -20oC (suhu pesawat

pembeku mekanis), -70oC (suhu es kering, yaitu CO2 beku), dan bahkan pada suhu -

195oC (suhu nitrogen cair). Mikroorganisme yang dipelihara pada suhu beku atau
dibawah suhu beku dianggap dorman karena tidak memperlihatkan adanya aktivitas
metabolic yang dapat dideteksi. Hal ini merupakan dasar bagi berhasilnya pengawetan
pangan dengan menggunakan suhu rendah.

b) Tekanan

Osmosis ialah difusi melintasi membran semipermeable yang memisahkan dua


macam larutan dengan konsentrasi solute yang berbeda. Proses ini cenderung untuk
menyamakan konsentrasi solute pada kedua sisi membrane tersebut. Sebagai gambaran,
andaikanlah bahwa sejumlah sel bakteri disuspensikan dalam larutan yang mengandung
natrium klorida berkonsentrasi tinggi (20%). Air akan mengalir dari daerah berisikan
subtansi terlarut dengan konsentrasi lebih rendah (bagian sel sebelah dalam mempunyai
konsentrasi garam yang rendah) melintasi membrane sitoplasma yang bersifat
semipermeabel masuk ke dalam larutan di sekeliling sel. Jadi sel itu akan terhidrasi,
efeknya serupa seperti menge-sel. Proses ini dikenal dengan nama plasmolisis.

Pada umumnya mikroorganisme dihambat pertumbuhannya oleh kadar garam yang


tinggi (10 sampai 15%) atau kadar gula yang tinggi (50 sampai 70%). Penghambatan
ini merupakan dasar bagi pengawetan bahan makanan dengan cara “pengasinan” atau
dengan menggunakan larutan gula berkadar tinggi. Mekanisme penghambatan
mkroorganisme ini ialah plasmolisis: sel-sel mengalami dehidrasi sehingga tidak dapat

Page 5
bermetabolisme atau tumbuh. Sselajnutnya sel-sel tersebut akan mati atau dapat tetap
hidup, tapi dalam keadaaan dorman

c) Radiasi

Radiasi (UV, x-ray, radiasi gamma)

Banyak mikroorganisme pembusukan dapat segera dibunuh oleh radiasi. Sistem


UV untuk penggunaan air tersedia pribadi, perumahan dan komersial untuk dapat
digunakan dalam pengendalian bakteri, virus dan kista protozoa.

FDA telah menyetujui radiasi unggas dan daging babi untuk pengendalikan
mikroba patogen, serta makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk
pengendalikan serangga, rempah-rempah, bumbu, dan enzim kering yang digunakan
dalam pengolahan makanan untuk mengendalikan mikroorganisme. Produk makanan
diperlakukan dengan menurunkan populasi mikrobiologi untuk radiasi dari sumber
radioaktif, yang membunuh sejumlah besar serangga, bakteri patogen dan parasit.

Macam-macam radiasi yang digunakan :

1) Radiasi Ultraviolet

Ultraviolet merupakan unsur bakterisidal utama pada sinar matahari yang


meneyebabkan perubahan-perubahan di dalam sel berupa :

a. Denaturasi protein

b. Kerusakan DNA

c. Hambatan repikasi DNA

d. Pembetukan H2O2 dan peroksida organik di dalam pembenihan

e. Merangsang pembentukan kolisin pada kuman kolisigenik dengan merusak


penghambatnya di dalam sitoplasma

2) Cahaya Ultraviolet

Dipergunakan untuk :

a. Membunuh mikrooganisme

Page 6
b. Membuat vaksin kuman dan virus

c. Mencegah infeksi melalui udara pada ruang bedah, tempat-tempat umum dan
laboratorium bakteriologis.

3) Radiasi sinar-X dan pengion lainnya

Radiasi pengion memiliki kapasitas lebih besar untuk menginduksikan


perubahanperubahan yang mematikan pada DNA sel. Cara ini berguna untuk sterilisasi
barang-barang sekali pakai misalnya benang bedah, semperit sekali pakai, pembalut
lekat dan lain-lain. Menurut FDA, radiasi tidak membuat makanan menjadi radioaktif,
juga tidak terlihat perubahan rasa, tekstur, atau penampilan. Radiasi produk pangan
untuk mengendalikan penyakit yang terbawa makanan pada manusia umumnya telah
disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa Organisasi Kesehatan Dunia dan American
Medical Association. Dua bakteri penyebab penyakit penting yang dapat dikendalikan
oleh iradiasi meliputi Escherichia coli dan spesies Salmonella.

a) Sinar UV :

Bakteri yang berada di udara atau yang berada di lapisan permukaan suatu
benda yang terpapar sinar UV akan mati.

b) Sinar Ionisasi :

Sinar ionisasi adalah sinar X, sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma. Sterilisasi
dengan sinar ionisasi memerlukan biaya yang besar dan biasanya hanya digunakan
pada industri farmasi maupun industri kedokteran.

- Sinar X : Daya penetrasi baik namun perlu energi besar.

- Sinar alfa : Memiliki sifat bakterisidal tetapi tidak memiliki daya penetrasi.

- Sinar beta : Daya penetrasinya sedikit lebih besar daripada sinar X.

- Sinar gamma : Kekuatan radiasinya besar dan efektif untuk sterilisasi bahan
makanan.

Page 7
d) Penyaringan atau Filtrasi

Ada dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara :

1) Filter bakteriologis

Filter Bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan


yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya larutan gula, serum, antibiotika,
antitoksin, dll. Teknik filtrasi prinsipnya menggunakan penyaringan, dimana yang
tersaring hanyalah bakteri saja. Diantara jenis filter bakteri yang umum digunakan
adalah : Berkefeld (dari fosil diatomae), Chamberland (dari porselen), Seitz (dari
asbes) dan seluosa.

2) Filter udara

Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel


(High Efficiency Particulate Air Filter atau HEPA) memungkinkan dialirkannya udara
bersih ke dalam ruang tertutup dengan sistem aliran udara laminar (Laminar Air
Flow)

Page 8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengendalian mikroorganisme dapat mencegah penyebaran penyakit dan infeksi,


membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi, dan mencegah pembusukan dan
perusakan bahan oleh mikroorganisme. Dengan cara membunuh mikroorganisme atau
membuat kondisi yang membuat mikroorgenisme tidak dapat tumbuh. Pengendalian
mikroorganisme juga penting pada praktek medis modern dalam menurunkan penyebaran
mikroorganisme. Mikroorganisme dapat dikendalikan dengan beberapa cara, yaitu
berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia.

Pengendalian mikroorganisme merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dalam
kehidupan, lingkungan dan keselamatannya. Manusia tidak akan pernah terlepas dengan
mikroorganisme baik yang patogen maupun dan non patogen. Pengendalian mikroorganisme
berdasarkan sifat fisika dapat dilakukan dengan menentukan suhu, tekanan, radiasi dan
penyaringan atau filtrasi yang digunakan. Agar pengendalian mikroorganisme tersebut dapat
berjalan lancar.

Page 9

Anda mungkin juga menyukai