DISTERILKAN”
D-III Keperawatan
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua kehendaknya, kami
kelompok 3 berhasil menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu yang berjudul “MACAM-
MACAM STERILISASI, MEKANISME KERJA, KEUNTUNGAN KELEMAHAN, DAN
PENGGOLONGAN ALAT DAN BAHAN YANG DISTERILKAN”
Dalam penyusunan makalah ini, semua isi ditulis berdasarkan salah satu buku dan beberapa jurnal
referensi yang berkaitan dengan ilmu keperawatan. Apabila dalam isi makalah ditemukan
kekeliruan atau informasi yang kurang valid, kami dari kelompok 3 sangat terbuka dengan kritik
dan saran yang membangun untuk diperbaiki selanjutnya.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari
semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha
mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas
(kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-
macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan macam macam sterilisasi
2. Bagaimana mikanisme kerja
3. Jelaskan keuntungan kelemahan penggolongan alat dan bahan yang di sterilkan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam sterilisasi
2. Untuk mengetahui berbagai cara sterilisasi peralatan
3. Untuk mengetahui keuntungan kelemahan penggolongan alat dan bahan yang
disterilkan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
b) Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen, tidak
cocok untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata.
Contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
2) Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh
mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
a) Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke
dalam tubuh, alat berskala dan bahan karet. Waktu yang di butuhkan untuk sterilisasi
larutan suhu 121°C adalah 12 menit. Uap jenuh pada suhu 121°C mampu membunuh
secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh
ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.
6
b) Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam
autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intraven dosis tunggal lebih dari 15
mL, injeksi intratekal atau intrasisternal
c) Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam
keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak
sporanya.
7
3) Cara bukan panas
Sterilisasi dengan radiasi. Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung
mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk
sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi
yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar ƴ) dan arus partikel kecil
(sinar α dan sinar β).
8
Secara Kimia
1) Menggunakan bahan kimia
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 96%, fenol 5%, aseton tab
formalin, sulfur dioksida dan klorin. Materi yang akan disucihamakan dibersihkan terlebih
dahulu kemudian direndam dalam alkohol aseton atau tab formalin selama kurang lebih 24
jam.
2) Sterilisasi Gas
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida,
formaldehid, propelin oksida, klorin oksida, beta propioklaton, metilbromida dan
kloropikrin. Digunakan untuk bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan,
plastik, dan antibiotik.
9
Sterilisasi Secara Mekanik (filtrasi)
Sterilisasi menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringat tersebut. Proses ini ditujukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. Sterilisasi
secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau
tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter.
Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-
partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba)
10
B. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja adalah rangkaian kerja sebuah alat untuk menyelesaikan sebuah masalah
yang berhubungan dengan proses kerja untuk mengurangi kegagalan sehingga menghasilkan
hasil yang maksimal.
Mekanisme kerja yang terbuat dari logam, kaca, vaseline, talk, dan zat-zat seperti bubuk
Ada beberapa teknik sterilisasi alat kesehatan yang terbuat dari logam yaitu :
a) Mekanisme kerja sterilisasi logam dengan cara udara panas kering (oven). Caranya
yaitu:
1. Alat dan bahan harus dicuci, sikat, dan disinfeksi terlebih dahulu.
2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya.
3. Berilah indikator pada setiap set.
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai alumunium foil.
5. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya
b) Mekanisme kerja sterilisasi logam dengan uap air bertekanan tinggi (autoclave).
Caranya yaitu:
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterikan, dicuci, disikat dan didesinfeksi.
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave
11
Mekanisme kerja yang terbuat dari karet
Sterilisasi alat kesehatan yang terbuat dari karet ini bisa menggunakan sterilisasi dengan
cara berikut:
a) Mekanisme kerja sterilisasi dengan pemanasan basah (sterilisasi dimasak dalam air
aquabideslata. Suhu tertinggi 100°C, tetapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat
dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karena itu, agar efektif
membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan fenol 5%. Caranya
yaitu:
1. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran
lain.
2. Kemudian dimasukkan langsung kedalam air mendidih.
3. Tambahkan nitrit 1 % dan fenol 5% agar bentuk sporanya mati.
4. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope-Rusia)
5. Seluruh permukaan harus terendam.
b) Mekanisme kerja sterilisasi dengan bahan kimia
Cara ini hanya dapat digunakan untuk alat-alat yang cepat rusak bila kena panas,
misalnya sarung tangan, kateter, dll. Obat-obatan yang dipakai misalnya:
1. Alkohol 70%
2. Sublimat 1/1000 untuk kapas yang direndam selama 24 jam.
3. Uap formalin untuk mesterilkan sarung tangan, kateter, dan lain-lain dalam
tromol/stoples tertutup selama 24 jam. Umtuk satu tromol/stoples ukuran 1 liter
digunakan 4 tablet formalin 50 gram dalam waktu 24 jam.
13
C. Keuntungan Kelemahan Penggolongan Alat Dan Bahan Yang Disterilkan
14
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa :
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
terdapat pada atau di dalam suatu benda
Sterilisasi bertujuan agar alat atau bahan dalam keadaan steril sehingga tidak ada kontaminasi
Agar efektif sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu dengan sterilisasi uap, bertekanan tinggi.
Sterilisasi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu mekanik, fisik, dan kimiawi
Adapula sterilisasi pada benda yang tidak tahan terhadap suhu tinggi dengan cara pasteurisasi dan
tyndalisasi
Kelebihan dan kekurangan berbeda tergantung jenis sterilisasinya
Saran
Setelah mempelajari tentang macam-macam sterilisasi,penggolongan alat,dan proses mekanisme
kerja,penulis memberikan saran sebagai pengembangan ilmu sebagai berikut:
1. Kita perlu mengetahui tentang proses mekanisme kerja untuk mengurangi kegagalan sehingga
menghasilkan hasil yang makasimal dalam melakukan sterilisasi alat-alat kesehatan
2. Dalam setiap melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pasien, kita harus lebih memperhatikan
kebersihan (sterilisasi) alat-alat yang akan digunakan kepada pasien
15
DAFTAR PUSTAKA
Alamanar, Alma E. 2009. Pelaksanaan Sterilisasi Alat Kesehatan Untuk Para Petugas
Departemen Kesehatan RI. 2009. Sterilisasi, Penyimpanan, dan Pemeliharaan Alat Curtis, Helena,
Barnes, N. Sue. 1999. Biology 5th Edition. New York : Worth Publisher Inc
Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai Penelitian
Bioteknologi Tanaman Pangan
Tietjen, Linda. Debora Bossemeyer. Noel Mc Intosh.2004. Panduan PencegahanInfeksi untuk
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas.
16