Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA DAN BIOKIMIA

“MACAM-MACAM STERILISASI, MEKANISME KERJA, KEUNTUNGGAN

KELEMAHAN, DAN PENGGOLONGAN ALAT DAN BAHAN YANG

DISTERILKAN”

Disusun Oleh Kelompok 3:


1. I WAYAN ARDHIYANA
2. MUTIA M SUBANDI
3. NOVITA RAHAEL
4. RAHMAWATI SUCI RAMADHANI
5. JEANIFER NOLA LUMAMULY
6. MARSYANDA M SARBUNAN
7. MARLIVIA A UKTOLSEJA
8. NUR WARHANGAN
9. FEIBIOLA WAKANNO
10. LASMI SILIA
11. SELVI MAINAKE

D-III Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan


RS PROF. DR. J. A. LATUMETEN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua kehendaknya, kami
kelompok 3 berhasil menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu yang berjudul “MACAM-
MACAM STERILISASI, MEKANISME KERJA, KEUNTUNGAN KELEMAHAN, DAN
PENGGOLONGAN ALAT DAN BAHAN YANG DISTERILKAN”

Dalam penyusunan makalah ini, semua isi ditulis berdasarkan salah satu buku dan beberapa jurnal
referensi yang berkaitan dengan ilmu keperawatan. Apabila dalam isi makalah ditemukan
kekeliruan atau informasi yang kurang valid, kami dari kelompok 3 sangat terbuka dengan kritik
dan saran yang membangun untuk diperbaiki selanjutnya.

Akhir kata, kami dari kelompok 3 makalah mengucapkan terima kasih.

Ambon, 11 September 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................................ 4
C. TUJUAN ............................................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
A. MACAM MACAM STERILISASI ........................................................................................................... 5
B. MEKANISME KERJA ........................................................................................................................ 11
C. KEUNTUNGAN KELEMAHAN PENGGOLONGAN ALAT DAN BAHAN YANG DISTERILKAN ............. 14
BAB III KESIMPULAN .................................................................................................................................. 15
KESIMPULAN ................................................................................................ Error! Bookmark not defined.
SARAN .......................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari
semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha
mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas
(kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-
macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma.

Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan


tinggi atau oleh filtrasi (Curtis, 1999). Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses
untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda
(Hadioetomo, 1990). Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi
harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan
kehadirannya, baik yang mengganggu atau merusak media atau mengganggu kehidupan
dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi
(Waluyo,2005).

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan macam macam sterilisasi
2. Bagaimana mikanisme kerja
3. Jelaskan keuntungan kelemahan penggolongan alat dan bahan yang di sterilkan

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam sterilisasi
2. Untuk mengetahui berbagai cara sterilisasi peralatan
3. Untuk mengetahui keuntungan kelemahan penggolongan alat dan bahan yang
disterilkan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam – Macan Sterilisasi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:


 Secara fisika
Yaitu proses sterilisasi yang menggunakan hukum fisika. Berikut beberapa cara steri-
lisasi secara fisika.
1) Pemanasan kering
Pemanasan kering adalah pemanasan yang dilakukan sehingga protein mikroba akan
mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara
sehingga menyebabkan mikrobanya mati. Karena suhunya yang tinggi sterilisasi panas
kering tidak dapat digunakan untuk alat- alat gelas yang membutuhkan keakuratan.
Contohnya : alat ukur dan penutup karet atau plastik
a) Udara panas oven
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah, minyak
lemak, parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti talk, kaolin, dan ZnO (Zinc oxide
atau seng oksida). Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :
 170°C (340 F) sampai 1 jam
 160°C (320 F) sampai 2 jam
 150°C (300 F) sampai 2,5 jam
 140°C (285 F) sampai 3 jam

5
b) Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen, tidak
cocok untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata.
Contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

2) Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh
mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
a) Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke
dalam tubuh, alat berskala dan bahan karet. Waktu yang di butuhkan untuk sterilisasi
larutan suhu 121°C adalah 12 menit. Uap jenuh pada suhu 121°C mampu membunuh
secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh
ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.

6
b) Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam
autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intraven dosis tunggal lebih dari 15
mL, injeksi intratekal atau intrasisternal

c) Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam
keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak
sporanya.

7
3) Cara bukan panas
Sterilisasi dengan radiasi. Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung
mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk
sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi
yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar ƴ) dan arus partikel kecil
(sinar α dan sinar β).

8
 Secara Kimia
1) Menggunakan bahan kimia
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 96%, fenol 5%, aseton tab
formalin, sulfur dioksida dan klorin. Materi yang akan disucihamakan dibersihkan terlebih
dahulu kemudian direndam dalam alkohol aseton atau tab formalin selama kurang lebih 24
jam.

2) Sterilisasi Gas
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida,
formaldehid, propelin oksida, klorin oksida, beta propioklaton, metilbromida dan
kloropikrin. Digunakan untuk bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan,
plastik, dan antibiotik.

9
 Sterilisasi Secara Mekanik (filtrasi)
Sterilisasi menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringat tersebut. Proses ini ditujukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. Sterilisasi
secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau
tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter.
Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-
partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba)

10
B. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja adalah rangkaian kerja sebuah alat untuk menyelesaikan sebuah masalah
yang berhubungan dengan proses kerja untuk mengurangi kegagalan sehingga menghasilkan
hasil yang maksimal.
 Mekanisme kerja yang terbuat dari logam, kaca, vaseline, talk, dan zat-zat seperti bubuk
Ada beberapa teknik sterilisasi alat kesehatan yang terbuat dari logam yaitu :
a) Mekanisme kerja sterilisasi logam dengan cara udara panas kering (oven). Caranya
yaitu:
1. Alat dan bahan harus dicuci, sikat, dan disinfeksi terlebih dahulu.
2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya.
3. Berilah indikator pada setiap set.
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai alumunium foil.
5. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya

b) Mekanisme kerja sterilisasi logam dengan uap air bertekanan tinggi (autoclave).
Caranya yaitu:
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterikan, dicuci, disikat dan didesinfeksi.
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave

11
 Mekanisme kerja yang terbuat dari karet
Sterilisasi alat kesehatan yang terbuat dari karet ini bisa menggunakan sterilisasi dengan
cara berikut:
a) Mekanisme kerja sterilisasi dengan pemanasan basah (sterilisasi dimasak dalam air
aquabideslata. Suhu tertinggi 100°C, tetapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat
dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karena itu, agar efektif
membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan fenol 5%. Caranya
yaitu:
1. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran
lain.
2. Kemudian dimasukkan langsung kedalam air mendidih.
3. Tambahkan nitrit 1 % dan fenol 5% agar bentuk sporanya mati.
4. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope-Rusia)
5. Seluruh permukaan harus terendam.
b) Mekanisme kerja sterilisasi dengan bahan kimia
Cara ini hanya dapat digunakan untuk alat-alat yang cepat rusak bila kena panas,
misalnya sarung tangan, kateter, dll. Obat-obatan yang dipakai misalnya:
1. Alkohol 70%
2. Sublimat 1/1000 untuk kapas yang direndam selama 24 jam.
3. Uap formalin untuk mesterilkan sarung tangan, kateter, dan lain-lain dalam
tromol/stoples tertutup selama 24 jam. Umtuk satu tromol/stoples ukuran 1 liter
digunakan 4 tablet formalin 50 gram dalam waktu 24 jam.

 Mekanisme kerja yang terbuat dari kain


Tujuan dari sterilisasi ini untuk menghindari penularan agar alat-alat terbebas dari hamadan
siap pakai bila diperlukan. Sterilisasi alat kesehatan yang terbuat dari kain ini bisa
menggunakan sterilisasi dengan cara berikut:
a) Mekanisme kerja sterilisasi dengan pemanasan basah
Dimasak dalam air aquabideslata. Suhu tertinggi 100°C, tetapi pada suhu ini bentuk
vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karena itu,
agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan fenol 5%.
Caranya yaitu:
1. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa darah, nanah atau kotoran lain.
2. Kemudian dimasukkan langsung kedalam air mendidih.
3. Tambahkan nitrit 1 % dan fenol 5% agar bentuk sporanya mati.
4. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope-Rusia)
5. Seluruh permukaan harus terendam.

b) Mekanisme kerja sterilisasi dengan uap air


Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dpiakai dengan dandang/panci
dengan penangas air yang bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat
mengalir bagian alat yang disterilkan. Waktu sterilisasi 30 menit. Caranya yaitu:
1. Alat-alat yang akan disterilkan dicuci, dibersihkan, disikat, serta didesinfeksi.
2. Kemudian dibungkus dengan kertas perkamen dan dimasukkan dalam dandang.
12
c) Mekanisme kerja sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam
setiap rumah sakit dengan menggunakan alat yang disebut autoclave. Caranya yaitu:
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterikan, dicuci, disikat dan didesinfeksi.
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave

 Saran-saran kerja aseptis :


1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam tabung/cawan/erlenmeyer
sebaiknya bagian mulut (bagian yang memungkinkan kontaminan masuk) dibakar
atau dilewatkan api terlebih dahulu.
2. Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu dibakar.
3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu dingin dahulu atau
dapat ditempelkan tutup cawan bagian dalam untuk mempercepat transfer panas
yang terjadi.
4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril didekatkan ke bagian api.
5. Jika kerja di SafetyCabinet tidak perlu memakai pembakar bunsen tetapi jika di luar
Safety Cabinet maka semakin banyak sumber api maka semakin terjamin kondisi
aseptisnya.

13
C. Keuntungan Kelemahan Penggolongan Alat Dan Bahan Yang Disterilkan

 Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi


a. Kelebihan Sterilisasi Pembekuan
Suhu rendah dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menginaktifkan
enzim-enzim yang berperan dalam proses metabolism microbe tersebut.Sterilisasi bahan
makanan dengan cara menyimpan dalam suhu beku,sehingga dapat bertahan lebih lama.
b. Kekurangan Sterilisasi Pembekuan
Proses pembekuan dapat menimbulkan partikel-partikel es di dalam sel mikroorganisme,
sehingga dinding sel mikroba menjadi rusak.Proses pembekuan tidak efektif untuk membasmi
spora.
c. Kelebihan Sterilisasi dengan pengeringan (desikasi)
Sterilisasi dengan cara pengeringan akan dapat menghentikan/mengurangi aktivitas metabolic
dan kemudian diikuti kematian microbe. Menghilangkan air dari sel mikroorganisme.
d. Kekurangan Sterilisasi dengan pengeringan (desikasi)
Jenis mikroorganisme mempengaruhi lamanya mikroba dapat bertahan hidup setelah
pengeringan.
e. Kelebihan Sterilisasi dengan radiasi
Dapat mengurangi populasi microbe di kamar bedah rumah sakit,ruang aseptis pengisian obat-
obatan di industri farmasi.
f. Kekurangan Sterilisasi dengan radiasi
• Dapat bersifat letal terhadap mikroorganisme
• Daya penetrasi rendah (jika menggunakan radiasi sinar ultra ungu)

 Kelebihan dan Kekurangan Produk Sterilisasi


Kelebihan Produk Sterilisasi:
 Dapat dicegah terjadinya penyimpanan citarasa yang disebabkan ialah panas dan interaksi
dengan wadah.
 Warna produk dapat dipertahankan
 Kerusakan vitamin dapat dicegah.
 Dapat dipergunakan berbagai jenis wadah seperti karton,kaleng atau plastic yang tidak tahan
panas.
 Ukuran wadah yang digunakan bervariasi.
 Dapat mengurangi populasi mikroba di kamar bedah rumah sakit, ruang aseptik
 Makanan dapat lebih tahan lama saat sterilisasi dengan pembekuan.

 Kekurangan Produk Sterilisasi:


Kekurangan produk sterilisasi antara lain adalah ( Sofyan, 2005):
 Banyak bahan yang tidak tahan panas.
 Sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang
membahayakan kesehatan.
 Pada sterilisasi dengan minyak panas, setelah sterilisasi peralatan harus dibilas untuk
menghilangkan lemak dan minyak yang menempel sehingga waktunya lebih lama.
 Zat-zat yang terkandung pada medium dapat terurai pada sterilisasi dengan panas basah.

14
BAB III
KESIMPULAN

 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa :

 Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
terdapat pada atau di dalam suatu benda
 Sterilisasi bertujuan agar alat atau bahan dalam keadaan steril sehingga tidak ada kontaminasi
 Agar efektif sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu dengan sterilisasi uap, bertekanan tinggi.
 Sterilisasi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu mekanik, fisik, dan kimiawi
 Adapula sterilisasi pada benda yang tidak tahan terhadap suhu tinggi dengan cara pasteurisasi dan
tyndalisasi
 Kelebihan dan kekurangan berbeda tergantung jenis sterilisasinya

 Saran
Setelah mempelajari tentang macam-macam sterilisasi,penggolongan alat,dan proses mekanisme
kerja,penulis memberikan saran sebagai pengembangan ilmu sebagai berikut:
1. Kita perlu mengetahui tentang proses mekanisme kerja untuk mengurangi kegagalan sehingga
menghasilkan hasil yang makasimal dalam melakukan sterilisasi alat-alat kesehatan
2. Dalam setiap melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pasien, kita harus lebih memperhatikan
kebersihan (sterilisasi) alat-alat yang akan digunakan kepada pasien

15
DAFTAR PUSTAKA

Alamanar, Alma E. 2009. Pelaksanaan Sterilisasi Alat Kesehatan Untuk Para Petugas
Departemen Kesehatan RI. 2009. Sterilisasi, Penyimpanan, dan Pemeliharaan Alat Curtis, Helena,
Barnes, N. Sue. 1999. Biology 5th Edition. New York : Worth Publisher Inc
Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai Penelitian
Bioteknologi Tanaman Pangan
Tietjen, Linda. Debora Bossemeyer. Noel Mc Intosh.2004. Panduan PencegahanInfeksi untuk
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas.

16

Anda mungkin juga menyukai