PEMBAHASAN
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,
fisik dan kimiawi (Indra, 2008).
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau
0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas :
1 . Larutan enzim
2. Antibiotik.
Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi
ini menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak
menghancurkan mikroorganisme tersebut. Penghilangan mikroorganisme
secara fisik melalui penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak
membiarkan mikroorganisme untuk dapat melaluinya (Fauzi, 2013).
Sterilisasi dengan cara ini dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas
pada saringan berpori kecil sehingga dapat menahan mikroorganisme dengan
ukuran tertentu. Kegunaan:
1. Untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya Urea
Broth ataupun untuk sterilisasi vaksin, serum, enzim, vitamin.
2. Meminimalkan kuman udara masuk untuk ruangan kerja secara aseptis virus
seperti mikroorganisme tanpa dinding sel (mikroplasma) umumnya tidak dapat
ditahan oleh filter. Ada beberapa macam cara penyaringan salah satu nya yaitu
dengan menggunakan penyaringan (filtrasi) membran. Prinsip tekhnik filtrasi
membran ini adalah dengan menyaring cairan sampel melewati saringan yang
sangat tipis dan yang terbuat dari bahan sejenis selulosa.
Kertas membran ini bersifat solid sehingga dapat menah an sel yang
terjebak tetap pada posisinya dan kemudian dapat berkembang tanpa
bercampur dengan sel lain yang ikut terjebak juga. Nutrisi yang terdapat pada
media akan berdifusi dan terserap kedalam kertas membrane sehingga sel-sel
yang tersebar acak dan kasat mata itu dapat tumbuh menjadi koloni yang
dapat dihitung dengan mata telanjang setelah melewati masa waktu inkubasi
tertentu.
A. Pemanasan
1. Pemanasan Kering
a. Flaming (Flambir)
b. Pembakaran
c. Udara Panas.
d. Pasteurisasi
e. Tyndalisasi
B. Radiasi
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety
Cabinet dengan disinari lampu UV Sterilisaisi secara kimiawi biasanya
menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
Penggunaan teknik ini radiasi gamma dari kobalt-60, lebih kuat daya
tembusnya dibandingkan dengan sinar UV dan tidak dilakukan dalam
laboratorium. Metode sterilisasi ini ditujukan untuk merusak asam nukleat
mikroorganisme dan digunakan untuk bahan-bahan yang tidak dapat
disterilisasi menggunakan panas, contohnya bahan
plastik sekali pakai (disposable plasticware), antibiotik, hormon, dan jarum
suntik.
1. Gas sterilisator
A. Alkohol
Berdaya aksi dalam rentang detik hingga menit dan untuk virus
diperlukan waktu di atas 30 menit. Umum dibuat dalam campuran air pada
konsentrasi 70-90 %. Paling efektif untuksterilisasi dan desinfeksi membran
sel yang rusak.Mendenaturasi protein dengan jalandehidrasi & enzim tidak
aktif
B. Halogen
Golongan ini berdaya aksi dengan cara oksidasi dalam rentang waktu
sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan
konsentrasi 1-5%.
C. Yodium
Konsentrasi yodium yang tepat tidak mengganggu kulit,efektif terhadap
berbagai protozoa.
D. Klorin
F. Peroksida (H2O2)
Beberapa logam berat dapat bersifat biosidal atau antiseptik karena mampu
berkombinasi dengan protein seluler dan mendenaturasikannya. Contohnya
adalah arsenik, perak, merkuri, dan tembaga.