Anda di halaman 1dari 33

Pengendalian

Pertumbuhan Mikroba
Pengendalian Mikroba
• Mikroba perlu dikendalikan karena mikroba itu
ukurannya sangat renik sehingga sulit untuk
membedakannya.
• Untuk membedakannya,  maka perlu
mematikan mikroba yang tak diinginkan, dan
menumbuhkan mikroba yang diinginkan.
• Mencegah lebih baik karena jika sudah
terinfeksi bukan hanya mikroba yang mati tap
jaringan lain mengalami kerusakan
Tujuan pengendalian mikroba
1. Untuk mencegah penyebaran penyakit dan
infeksi
2. Untuk membunuh /membasmi
mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
3. Untuk mencegah pembusukan  bahan oleh
mikroorganisme.
Mekanisme / cara kerja
penghambatan mikroba
• Mekanisme penghambatan terhadap
pertumbuhan bakteri oleh senyawa anti bakteri
dapat berupa ;
1. Perusakan dinding sel dengan cara
menghambat pembentukannya dan atau dapat
mengubahnya setelah selesai terbentuk,
2. Perubahan permeabilitas membran sitoplasma
sehingga menyebabnya keluarnya bahan
makanan dari dalam sel.
Pertumbuhan Bakteri gram
positif dan negatif

Sifat Pertumbuhan mikrooragnisme (bakteri) ;


1. Aerob
2. Anaerob
3. Fakultati anaerob
4. Obligat anaerob
5. Anaerob aerotoleran
Sifat pertumbuhan
bakteri gram positif

 Dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu aerob


dan kuman anaerob.
• Kuman Gram positif aerob seperti :
1. Streptokokus sp, Stafilokokus sp
2. Basilus (saprofit), korinebakteria)
3. Spiral (treponema dan leptospira)
Sifat Pertumbuhan Bakteri
Gram positif anaerob

Kuman gram positif anaerob ;


1. Clostridium tetani,
2. Clostridium botulinum,
3. Clostridium gas gangren
4. Pseudomona sp.
5. Nesseria sp.
Sifat Pertumbuhan
bakteri gram negatif
• Sifat pertumbuhan dibedakan menjadi dua
aerob dan anaerob.
Pertumbuhan gram negatif aerob dan anaerob
seperti ;
1. Bakteri enterik (E. coli sp, Klebsiela dan
enterobakter), Salmonela sp , Shigella sp,
vibrio sp, pseudomonas sp, Hemofilus sp
Sifat bakteri
Gram Negatif Anaerob

Yang termasuk di sini yang penting adalah


golongan bakteroides, fusobakterium dan
Desulfovibrio.
1. Bakteroides banyak ditemukan pd saluran usus
manusia, daging, susu dan produk susu.
2. Fusobakterium banyak ditemukan infeksi mulut,
ditularankan kontak langsung dan alat makanan.
3. Desulfovibrio mereduksi sulfat menjadi sulfida.
Metode
Pengendalian mikroba
Pengendalian mikroorganisme dapat dilakukan
dengan berbagai cara tergantung macam dan
sifat bahan.
1. Secara fisik
2. Secara kimia
3. Secara biologis
1. Proses Pengendalian
Mikroorganisme Secara Fisik

1. Autoclave  Uap bertekanan


Suhu pertumbuhan bakteri
a. psikrofil suhu  suhu optimun 5 – 15⁰C
b. mesofil  suhu optimun 20 -40⁰C
c. termofil  suhu optimun 45 -60⁰C
Lanjutan (2)
1. Oven  Pengeringan peralatan medis
2. Pembakaran  peralatan medis, hewan
3. Perebusan  suhu 100 ⁰C, alat medis,
pakaian kerja
4. Penyaringan  filter (vitamin, serum,
plasma, enzim) yang tdk tahan suhu panas
(termostabil)
Lanjutan (3)

6. Radiasi
a. Sinar ultraviolet  bersifat bakteridal
b. Sinar X  bersifat bakterisidal
b. Sinar gamma  bahan makanan
7. Pengeringan  (filtrad membram) bakteri,
biasa digunakan untuk (vit, serum, enzim)
Lanjutan (4)

8. Tekanan osmotik  Menyebabkan sel lisis

9. Pencucian  sabun larutkan lemak (tangan,


kulit, benda-benda yg terkontaminasi)
10. Pengasinan  biasa dilakukan.
a. Bakteri pada air laut kadar tinggi
b. Kadar gula yang tinggi akan mepengaruhi
pertumbuhan bakteri
2. Secara kimia
• Dengan desinfektan seperti ;
• Halogen.  Kelompok halogen yaitu klorin, iodin,
fluorin (gas berbahaya), dan brominen (gas
berbahaya). Iodin yang dilarutkan dalam akuades
(betadine). Iodin yang dilarutkan dalam alkohol
(iodin). Klorin dapat digunakan di tangan, larutan,
dan permukaan barang mainan. Klorin memiliki pH
1 hingga 7. Klorin tidak stabil jika terkena cahaya.
Iodin dapat digunakan di tangan, larutan, instrumen
(alat), dan permukaan barang namun bisa merusak.
Lanjutan Secara kimia
• Alkohol 70%-90% dapat digunakan di tangan,
instrumen, dan permukaan alat.
• Detergen. Detergen mengandung NaOH
terdapat di sabun dan cat. Sabun dapat
merusak phospolipid bakteri atau kuman.
• Phenol. Phenol ini rumit penggunaannya
Desinfektan
• Desinfektan yaitu salah satu germisida berupa
bahan yang mampu membunuh mikroba
penyebab infeksi. Istilah disenfektan
digunakan pada benda tak hidup. Desinfektan
merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
terjadinya infeksi dengan membunuh jasad
renik
Kriteria suatu desinfektan
• Kriteria suatu desinfektan suatu yg ideal adala
bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi
mikroorganisme pada suhu kamar,
perspektum luas, aktivitasnya tidak
dipengaruhi oleh bahan organik, ph,
temperatur dan kelembapan, tidak toksik pada
hewan dan manusia dan bersifat korosif.
Proses Pengendalian Secara Kimia

1. Laurtan Fenol  bakterisidal


2. Alkohal  70% antiseptik, digunakan utk
fiksasi jaringan
3. Iodium  bakterisidal
4. H₂O₂  Pembersih luka bersifat bakterisidal
Pengendalian mikroorganisme
dengan bahan antimikrobial

Pada bahan makanan berfungsi ;


1. Mengurangi jumlah mikroba
2. Memperpanjang fase adapatasi
3. Memperlambat fase pertumbuhan
(logaritmik)
4. Mempercepat fase kematian
Progese pengendalian mikroorganisme pada
makanan

Bahan antimikrobial seperti ;


1. Asam benzoat  sari buah dan jeli
2. Asam proionat  roti dan keju
3. Asam sorbat  keju dan produk buah-
buahan.
4. Asam nitrit  pada ikan.
3. Secara biologi
• Pengendalian secara biologi merupakan salah
satu cara pengendalian dengan menggunakan
mikroorganisme untuk menekan
pertumbuhan dan perkembangan bakteri
patogen tumbuhan dengan tujuan akhir
menurunkan kemungkinan timbulnya
penyakit.
• Contoh ; Proses pengelolaan lumpur aktif.
Lanjutan Secara biologi
• Secara biologi dengan antibiotik. Antibiotik
merupakan bahan kimia yang dihasilkan oleh
mikroba untuk membunuh mikroba lain pada
makhluk hidup.
• Antibiotik ini membunuh targetnya di dalam sel.
• Arang yang tidak menjadi debu ditumbuk lalu
diminum dapat menyerap gas. Luka kecil dapat
diobati cepat dengan air ludah, karena air ludah
mengandung lisozim
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengendalian mikroba
• Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan
pengendalian mikroba diantaranya ;
1. Jumlah mikroba,
2. Pengaruh lingkungan,
3. Waktu pendedahan (waktu yang digunakan
untuk pemberian bahan kimia), dan
karakteristik mikroba.
Beberapa Istilah
dalam Mikrobiologi
1. Sterilisasi adalah suatu proses untuk
membunuh semua mikroorganisme, sehingga
jika ditumbuhkan pd suatu media tdk adalah
mikroba.
2. Sterilisasi komersial adalah suatu proses utk
membunuh semua mikroorganisme yg dpt
menyebabkan kebusukan makanan pd
kondisi suhu penyimpanan yang ditetapkan.
Lanjutan Istilah
dalam Mikrobiologi
3. Disinfeksi  suatu proses utk membunuh
mikroorganisme yg bersifat patogen. dilakukan
dengan cara kimia atau fisik.
Semua desinfektan efektif terhdp sel vegetatif
tetapi tdk selalu efektif terhadap spora
4. Antisepti adalah suatu proses utk menginaktikan
atau membunuh mikroorganisme (bakteri dan
fungi) dengan cara kimia atau fisik.
Istilah
dalam Mikrobiologi
5. Mikrosidal / bakterisidal  bersifat membunuh
mikroorganisme
6. Mikrostatik / bakteriostatif  bersifat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Contoh ; Misalnya ikan yang mengandung bakteri
disimpan di freezer, bakteri tersebut akan in
aktif (sintesis DNAnya terhambat). Namun jika
dikeluarkan dari freezer, ikan tersebut
membusuk setelah 4 jam sesudah dikeluarkan
Istilah
dalam Mikrobiologi
7. Termofil  bakteri tahan panas
8. Perebusan adalah suatu proses pemanasan di dalam air
mendidih atau uap air pd suhu 100⁰C selama beberapa menit.
Akan tetapi pd bakteri yg berspora tdk mati pd proses
pemanasan beberapa jam.
9. Pemanasan kering (Oven)adalah suatu proses pemanasan
peralatan medis untuk membunuh bakteri dengan suhu tertentu.
bersifat dehidrasi sel dan menyebabkan oksidasi komponen-
komponen di dalam sel.
suhu yang digunakan 160 – 180 ⁰C, selama 1,5 – 2 jam.
alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dll
Lanjutan Istilah
dalam Mikrobiologi
10. Pemanasan dgn tekanan (autoclave) adalah
suatu proses untuk membunuh spora bakteri
yang tahan panas.
Menggunakan uap air panas pd waktu
kondensasi dan Pemanasan ini yang efektif utk
semua bakteri mati.
Suhu 121 ⁰C, selama 15 – 20 menit dgn
tekanan 1 atm.
Istilah
dalam Mikrobiologi
11. Pasteurisasi adalah proses pemanasan pada suhu 65⁰C
dengan waktu 30 menit, atau waktu singkat antara 72⁰C
dengan waktu 15 menit atau tertentu di mana semua
bakteri yang patogen pada manusia akan mati.
proses pasteurisasi biasanya dilakukan pada susu.
12. Tindalisasi adalah proses pemanasan pada media atau
larutan yang menggunakan uap selama 1 jam setiap hari
untuk tiga hari berturut-turut. Hal dilakukan utk bakteri
yang memiliki spora dapat berubah menjadi sel vegetatif
sehingga mudah dibunuh pd pemasanan berikutnya.
Istilah
dalam Mikrobiologi
13. Radiasi adalah suatu sinar langsung dpt
membunuh sel vegetatif. Sedang sel berspora
lebih tahan. Sinar ultraviolet dan sinar lampu
merkuri sering di gunakan untuk menyinari
ruangan sehingga mengurangi kontaminasi
mikroba di udara.
radiasi dapat menyebabkan kesalahan dalam
replikasi DNA dan mempunyai mutagenik pada
sel-sel yang hidup.
Istilah
dalam Mikrobiologi
14. Asepsis yaitu tidak ada pertumbuhan.
15. Antisepsi yaitu menginfeksi jaringan hidup.
Misalnya yang terdapat pada sabun mandi
16. Sepsis yaitu merujuk pada kontaminasi
mikroba
17. Antiseptik yaitu membunuh kuman pada
sutu tempa
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai