Anda di halaman 1dari 12

Pengendalian

Pertumbuhan
Mikroorganisme
Dosen Pengampu: Weni Wilia, S.P, M.
Si.

Otista Pandiangan
D1A022277
Pengendalian Mikroorganisme

• Pengendalian mikroba merupakan upaya pemanfaatan mikroba dalam


mengoptimalkan keuntungan peran mikroba dan memperkecil kerugiannya.

• Pengendalian mikroorganisme merupakan hal yang penting dalam berbagai industri


yang melibatkan aktifitas mikroorganisme.
Alasan utama melakukan pengendalian mikroorganisme

1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi


2. Membasmi mikroorganisme pada substrat atau inang yang terinfeksi
3. Mencegah kerusakan serta pembusukan bahan oleh mikroba
4. Menghambat pertumbuhan bakerti
5. Mencegah kontaminasi bakteri yang tidak dikehendaki kehadirannya
dalam suatu media.

Tujuan melakukan pengendalian mikoorganisme

Meminimalisir, menghambat atau membunuh mikroba


Jumlah populasi mikroorganisme dapat dikendalikan
dengan cara :

01 03

Fisika Biologi

02 04
Kimia Sterilisasi
Istilah pengendalian mikroorganisme sering rancu dengan isitilah sterilisasi

Beda pengendalian dengan sterilisasi ?

Terletak pada tujuan akhir Persamaanya

Pengendalian hanya bertujuan untuk: Cara pelaksanaannya sama yaitu:


Membatasi populasi sampai dibawah 1. Secara Fisika
batas merugikan secara ekonomi, 2. Secara Kimia
sedangkan Sterilisasi bertujuan untuk: 3. Secara Biologi
membebaskan suatu benda atau bahan
dari segala bentuk
kehidupan Mikroorganisme.
1. Secara Fisika
Ada beberapa cara yang meliputi :
1. Penggunaan Panas
• Panas Lembap : dengan uap jenuh bertekanan atm sangat efektif karean menyediakan suhu
jauh diatas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan kelembapan tinggi sehingga
mempercepat koagulasi protein sel mikroba sehingga sel mikroba hancur. Suhu efektif 121° ,
tekanan 2 Atm dengan waktu 15 menit.
Alatnya: Autoclave dan Pressure cooker (Panci presto).
• Panas Kering : umumnya digunakan untuk mensterilisasikan alat-alat laboratorium. Suhu
efektifnya 160°C selama 2 jam.
Alat yang digunakan : Oven
• Air Panas, suhu rendah, pengeringan (dessikasi)
• Suhu panas : yaitu dengan proses:
* Pasteurisasi : Proses pembunuhan mikroba patogen dengan suhu terkendali berdasarkan
waktu kematian termal bagi tipe patogen yang paling resisten untuk dibasmi.
* Tyndalisasi : Pemanasan yang dilakukan biasanya pada makanan dan minuman kaleng.
* Boiling : Pemanasan dengan cara merebus bahan yang akan disterilkan pada suhu 100 °
C selama 10-15 menit.
* Red heating : Pemanasan langsung di atas api bunsen burner (pembakar spiritus) sampai
berpijar merah.
* Flaming : Pembakaran langsung alat-alat laboratorium diatas pembakar bunsen dengan
alkohol atau spiritus tanpa terjadinya pemijaran
2. Radiasi
* Sinar UV : Bakteri yang berada di udara atau yang berada di lapisan permukaan suatu
benda yang terpapar sinar UV akan mati.
* Sinar Ionisasi : yang termasuk sinar ionisasi adalah sinar X, sinar alfa, sinar beta dan
sinar gamma.
3. Filtrasi
* Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel (High Efficiency
Particulate Air Filter atau HEPA) memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam
ruang tertutup dengan sistem aliran udara laminar (Laminar Air Flow)
* Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yg tidak tahan
terhadap pemanasan, mis. larutan gula, serum, antibiotika, antitoksin, dll.
2. Secara Kimia

Agen kimia yg baik untuk pengendalian mikroba adalah:


Yang memiliki kemampuan membunuh mikroba secara cepat dengan dosis yang rendah tanpa merusak
bahan atau alat yg akan disinfeksi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas agen kimia di dalam mengendalikan mikroba
yaitu:
• Konsentrasi agen kimia yang digunakan. Semakin tinggi maka efektifitasnya meningkat
• Waktu kontak. Semakin lama bahan kimia itu kontak degan bahan yang disterilkan akan semakin
baik.
• Sifat dan jenis mikroba. Mikroba yang berkapsul dan berspora sulit dikendalikan
• PH dan derajat keasaman. Efektifitas bahan kimia dapat berubah seiring berubahnya PH
• Adanya bahan- bahan organik tertentu dan ekstra. Dapat menghambat kerja agen kimia
Dalam Pengendalian Secara Kimia

Ada 2 istilah yang penting yaitu: Desinfektan dan Antiseptik


• Desinfektan : Subtansi kimia yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada
permukaan benda mati
• Antiseptik : Subtansi kimia yang dipakai pada kulit atau selaput lender untuk mencegah
pertumbuhan mikroba.

Pada prinsifnya cara kerja agen kimia ini adalah


1. Merusak membrane sel mikroba : Membrane sel mikroba tersusun oleh Protein dan lemak.
Umumnya semua sabun dan diterjen dan bahan- bahan kimia golongan fenol dan Surfaktan
2. Merusak Enzim mikroba
- Golongan Logam berat seperti : Arsen, Mercun dan perak dll.
- Golongan Oksidator seperti golongan Halogen, Hidrogen Peroksida, zat warna dan
Formaldehid
3. Mendenaturasi Protein. Bahan kimia ini yang menyebabkan terjadinya koagulasi dan presipitasi
protoplasma→ Alkohol, gliserol, bahan-bahan yg bersifat asam dan alkalis.
3. Secara Biologi

Pengendalian biologi merupakan pengendalian yang terjadi secara alami di alam.

Umumnya bertujuan untuk menekan kehidupan mikroba yang menjadi pathogen pada tanaman
menggunakan mikroba yg bersifat antagonis.
Kemajuan di bidang ini berjalan lambat karena harus menunggu tersedianya pengetahuan dasar
mengenai perilaku dan sifat populasi campuran di dalam tanah dan di permukaan tanaman.

Mekanisme Pengendalian Hayati adalah:


• Antagonisme adalah mikroorganisme yang mempunyai pengaruh yang merugikan terhadap
mikrooraganisme lain yang tumbuh dan berasosiasi dengannya
• Proteksi silang adalah tanaman yang diinokulasi dengan stran virus yang lemah hanya sedikit
menderita kerusakan, tetapi akan terlindung dari infeksi strain yang kuat.
• Ketahanan terimbas adalah ketahanan yang berkembang setelah tanaman diinokulasi lebih awal
dengan elisitor biotik dan elisitor antibiotik.
Sedangkan Mekanisme antagonis adalah:
• Kompetisi : persaingan terhadap inang (tempat hidup/ruang) dan hara.
• Hiperparasitisme : mekanisme dimana suatu agens anatagonis ini dapat terjadi melalui satu atau
lebih mekanisme antagonisme.
• Antibiosis/ Lisis : terjadinya penghambatan/penghancuran suatu organisme oleh senyawa
metabolik beracun.
TERIMAKASIH!!

Anda mungkin juga menyukai