Anda di halaman 1dari 20

Perpindahan Kalor

Dosen Pengampu : Weni Wilia, S. P, M.Si.

Oleh: Otista Pandiangan D1A022277


Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor(panas) adalah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi
karena adanya perbedaan temperatur di antara benda atau material dan panas akan
mengalir dari temperatur tinggi menuju ke temperatur yang lebih rendah.

Perpindahan panas meliputi proses pemasukan dan pengeluaran panas. Penentu


terjadinya perpindahan panas ialah adanya perbedaan suhu. Arah perpindahan panas
dimulai dari media dengan suhu tinggi menuju ke media dengan suhu
yang lebih rendah.
Perpindahan panas pada suatu benda ke benda lainnya
dapat terjadi secara:

• Konduksi, perpindahan panas atau arus listrik dari zat


satu ke zat lain melalui kontak langsung.
• Konveksi, perpindahan panas melaluin fluida(cair atau
gas) yang disebabkan oleh gerakan molekul.
• Radiasi, energi yang dipancarkan atau yang di
transmisikan dalam bentuk sinar atau gelombang atau
partikel.
Menurut ilmu termodinamika, rumus untuk menghitung kalor adalah:

 Q = m c Δt

Keterangan:
● Q = Banyaknya kalor yang dibutuhkan dengan satuan Joule (J)
● m = Massa jenis zat yang diberi kalor dengan satuan Kilogram (Kg)
● c = Kalor jenis zat dengan satuan(J/kg°C)
● AT = Jumlah kenaikan/perubahan suhu zat dengan satuan derajat celcius (°C)
01
Konduksi
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor dimana kalor
mengalir dari wilayah yang bertemperatur besar ke wilayah
yang bertemperatur rendah dalam sesuatu medium( padat, cair
ataupun gas) ataupun antara medium- medium yang berlainan
yang bersinggungan secara langsung sehingga terjalin
pertukaran tenaga panas.

Contohnya :
• Apabila salah satu ujung besi dipanaskan, kemudian ujung
yang lain dipegang, maka semakin lama ujung yang
dipegang semakin panas.
• Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup
rebusan air
Rumus perpindahan kalor secara konduksi adalah:

H = Q/t = (k . A . ΔT)/L
Q = (k . A . t) ΔT/L
Keterangan:
• H = Jumlah kalor yang merambat tiap detik (J/s atau Watt)
• Q = Banyak kalor (Joule)
• t = Selang waktu (s)
• k = Koefisien konduksi termal(J/msK atau W/mK)
• A = Luas penampang batang (m2)
• L = Panjang batang (m)
• ΔT = Perbandingan suhu antar kedua ujung batang (K)
Contoh soal :

Batang besi homogen salah satu ujungnya dipanasi. Besi itu memiliki luas penampang 17 cm2 dan
konduksivitas termal 4 x 105 J/s.m.°C, panjang batang 1 m dan perbedaan suhu kedua ujungnya 30
°C. Kalor yang merambat dalam batang besi selama 2 sekon adalah..

Dik : A = 17 cm² = 17 x 10-4 m2


k
= 4 x 105 J/s.m.°C
L=1m
ΔT = 30 °C
t=2s
Dit : Q ??
Peny :
Q/t = (k . A . ΔT)/L
Q = (k . A . ΔT . t )/L

Q = 4 x 105 J/s.m.°C. 17 x 10-4 m². 30 °C. 2 s


1m
Q = 40. 800 j
Q = 4, 08 x 104 j

Jadi kalor yang merambat dalam batang besi adalah 4, 08 x 10 4 j


02 Konveksi
konveksi adalah perpindahan panas/kalor yang disertai
dengan perpindahan zat perantaraanya.

Perpindahan panas secara konveksi akan terjadi melalui


aliran zat.

Contohnya ketika kita sedang memasak air. Air yang berada


di bagian bawah akan mendapatkan panas terlebih
dahulu, kemudian akan pindah ke bagian
atas/permukaan air, dengan demikian suhu yang dingin
di bagian atas akan pindah ke bawah. Sehingga kita Contoh Proses Perpindahan Kalor Konveksi
melihat air yang dimasak itu turun naik.
Konveksi merupakan pengangkutan kalor oleh gerak dari zat yang dipanaskan. Proses perpindahan
kalor secara aliran/ konveksi ialah satu fenomena permukaan.

Konveksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:


1) Konveksi Alami
Konveksi alami yaitu proses berpindahnya panas/kalor melalui zat yang disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut akibat perbedaan massa jenis.

2) Konveksi Paksa
Konveksi paksa yaitu proses perpindahan panas/kalor melalui suatu zat yang disertai dengan
perpindahan partikelpartikel zat tersebut akibat suatu paksaan terhadap partikel yang bersuhu tinggi .
Rumus perpindahan kalor secara konveksi adalah:

H = h . A . ΔT
Keterangan:
• H = jumlah kalor yang berpindah tiap satuan waktu,
• A = luas penampang aliran,
• ΔT = perbedaan temperatur antara kedua tempat fluida mengalir, dan
• h = koefisien konveksi termal, kal/m².s °C, atau J/m² .s °C,
Contoh soal :

Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal/m 2 s °C memiliki luas penampang aliran 20
cm2. Jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu 100 °C ke dinding lainnya yang
bersuhu 20°C dan kedua dinding sejajar, berapakah besarnya kalor yang dirambatkan?

Dik : h = 0,01 kal/m2 s °C


A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
100⸰ C
T1 =
T2 = 20⸰ C
Dit : H ??
Peny :

H = h . A . ΔT
H = h . A . (T1 - T2)

H = 0,01 kal/m2 s °C . 2 x 10-3 m2 . (100 ⸰ C – 20 ⸰ C)


H = 0,01 . 2 x 10-3 . 80
H = 16. 10-4 kal/ s
H = 1,6 x 10-3 kal/ s

Maka besarnya kalor yang didapatkan adalah 1,6 x 10 -3 kal / s


03
Radiasi
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah, bila benda – benda itu terpisah
didalam ruang, bahkan bila terdapat ruang hampa diantara benda
– benda tersebut.

Semua benda memancarkan panas radiasi secara terus menerus.


Intensitas pancaran tergantung pada suhu dan sifat permukaan.

Contohnya :
• Panas matahari sampai ke bumi, walau hanya melalui ruang hampa
• Panas dari api unggun akan sampai ke tubuh meskipun tanpa adanya
zat perantara.Perpindahan panas tersebut termasuk peristiwa radiasi.
Rumus perpindahan kalor secara radiasi adalah:

Q/t = eσAT⁴
Keterangan:
• Q = kalor (j atau kal)
• t = waktu (s)
• e = Emisivitas suatu benda
• σ = Konstanta Stefan (5,6703 x 10-8 W/m2K4).
• A =Luas suatu benda yang memancarkan radiasi (m2)
• T = Suhu mutlak (K)
Contoh soal :
Benda hitam memiliki konstanta emisi 1 dan suhunya 400 K. Jika konstanta radiasi 5,67 x 10 -8
watt/m2 K4, energi radiasi benda hitam adalah ..
Dik : e = 1
T = 400 k
σ = 5,67 x 10-8 watt/m2 K4
Dit : i ??
Peny :
i = e . σ . T4
i = 1 . 5,67 x 10-8 . (400)4
i = 5,67 x 10-8 . 256. 10-8
i = 1.451,5 j
Jadi energi radiasi benda hitam adalah 1.451,5 j
TERIMAKASIH!!

Anda mungkin juga menyukai