Anda di halaman 1dari 6

IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.

SUHU DAN KALOR


A. SUHU
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Termometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur suhu, baik suhu renda maupun tinggi. Prinsisp termometer :
“Pada saat termometer disentuhkan pada suatu zat yang diukur suhunya, suhu termometer berangsur-
angsur berubah menuju suhu keseimbangan dengan suhu zat. Perubahan suhu termometer tersebut akan
menyebabkan perubahan penunjukan skala pada termometer. Suhu zat yang diukur sama besarnya dengan
skala yang ditunjukkan oleh termometer pada saat terjadinya keseimbangan termal anatar zat dengan
termometer itu”.
Kelemahan alkohol sebagai pengisi pipa termometer antara lain:
 Alkohol mendidih pada suhu rendah (780C)
 Alkohol membasahi kaca dan cenderung mencatat suhu yang terlalu rendah dengan cepat
 Alkohol tak berwarna sehingga perlu diberi warna agar mudah diamati
 Pemuaian alkohol kurang teratur jika dibandingkan dengan air raksa
Keunggulan Alkohol dibandingkan air raksa ialah alkohol membeku pada suhu yang rendah (titik bekunya
-1140C), tetapi titik didihnya rendah (780C). Termometer dengan cairan alkohol sangat baik untuk
mengukur suhu-suhu rendah.
Keunggulan air raksa sebagai pengisian pipa termometer, sebagai berikut:
 Raksa tidak membasahi dinding pipa sehingga hasil engukuran lebih teliti
 Segera dapat mengambil panas dari benda yang hendak diukur suhunya, sehingga suhu raksanya dapat
segera sama dengan benda yang diukur
 Raksa dapat dipakai untuk mengukur suhu dari rendah sampai tinggi (daerah ukurnya besar), karena
raksa mempunyai titik beku -390C dan titik didih 1370C)
 Raksa mudah dilihat karena berkilau seperti perak
 Raksa memiliki pemuian yang teratur
Hubungan antara skala termometer yang satu dengan yang lainnya

B. PEMUAIAN
Pemuaian adalah peristiwa berubahnya ukuran benda yang diakibatkan oleh perubahan suhu.
Manfaat pemuaian, sebagai berikut:
 Pengelingan pelat logam pada pembuatan badan kapal
 Pembuatan keping bimetal yang dimanfaatkan pada saklar termal, termostat bimetal, termometer
bimetal, dan lampu sen mobil
 Pemanaasan ban baja sehingga memuai dan roda pas masuk ke ban baja dan ketika ban baja dingin ia
akan menyusut serta memegang roda dengan kuat (pemasangan roda pada ban baja)
 Memasang pelek besi pada roda kayu kereta
 Pemasangan rel dan jembatan
 Memasang kabel listrik dan kabel telpon
 Alaram kebakaran otomatis

Kerugian pemuaian, sebagai berikut:


 Rel kereta api melengkung
 Kaca jendela rumah menjadi retak
 Jembatan melengkung
 Kemungkinan putusnya kawat telepon apabila tidak dibuat kendur karena pemuaian dan penyusutan.
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
 Pipa minyak membengkok
Macam-macam pemuaian zat :
a. Pemuaian panjang zat padat
∆ l=l 0. α . ∆ T
l=l 0 ( 1+α . ∆ T )
∆l
α=
l 0 . ∆T
Ket :
ℓ0 = panjang mula-mula (m)
ℓ = panjang setelah pemuaian (m)
Δℓ = ℓ - ℓ0 = perubahan panjang (m)
ΔT = perubahan suhu (K atau 0C)
α = koefisien muai panjang (K-1 atau 0C-1)
b. Pemuaian luas zat padat
ΔA = A0 . β . ΔT
A = A0 (1 + β . ΔT)
∆A
β=
A0 . ∆ T
β=2α
Ket :
A0 = luas benda mula-mula (m2)
A = luas benda setelah pemuaian (m2)
ΔA = A – A0 = perubahan luas benda (m2)
β = koefisien muai luas (K-1 atau 0C-1)
c. Pemuaian volume pada zat padat
ΔV = V0 . γ . ΔT
V = V0 (1 + γ . ΔT)
∆V
γ=
V0.∆T
γ = 3α
Ket :
V0 = volume benda mula-mula (m3)
V = volume benda setelah pemuaian (m3)
ΔV = V – V0 = perubahan volume benda (m3)
Γ = koefisien muai volume (K-1 atau 0C-1)

d. Pemuaian gas dan cair


V = V0 (1 + γ . ΔT)
ρ0
ρ=
1+γ. ∆T
Ket :
ρ0 =massa jenis mula-mula (kg/ m 3 ¿
ρ=massa jenis setelah pemuaian (kg/ m 3 )
∆ T =perubahan suhu (K atau ❑0 C ¿
γ = koefisien muai volum (K-1 atau 0C-1)

C. KALOR
Kalor adalah energi dalam yang dipindahkan dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah
ketika kedua benda disentuhkan (dicampur).
1 joule = 0,24 kalori atau 1 kal = 4,2 joule
1 kkal = 1000 kal
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan/dilepaskan (Q) untuk menaikkan atau
menurunkan suhu satu satuan massa zat (m) sebesar satu satuan perubahan suhu zat (Δt).
Q = m. C. Δt Q=m.L
Q
c=
m . ∆t
Ket : Q = banyaknya kalor (J atau kalori)
m = massa zat (kg atau gram)
c = kalor jenis zat (J/kg K atau kal/gr 0C)
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
Δt = peubahan suhu (K atau 0C)
Kapasitas kalor (Q) adalah banyaknya kalor yang diperlukan dilepaskan (Q) untuk menaikkan suhu suatu
benda, sebanding dengan kapasitas kalor benda tersebut dan sebanding dengan perubahan suhunya.
Q = C . Δt
Q
C=
∆t
C=m.c
Ket : C = kapasitas kalor (J/kg K)
Catatan:
Jika Δt = + maka Q = +, berarti benda menerima kalor
Jika Δt = - maka Q = -, berarti benda elepaskan kalor
Prinsip Penggunaan Kalorimeter
“Zat yang akan ditentukan kalor jenisnya dipanaskan sampai suhu tertentu, kemudian cepat-cepat zat itu
dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi air yang suhu dan massanya sudah diketahui. Kalorimeter
diaduk sampai suhunya tidak berubah lagi. Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, kalor jenis zat
yang dimasukkan dapat dihitung”.
Hukum Kekekalan Energi Kalor (Asas Black) oleh Josep Black (1720-1799):
“Banyaknya kalor yang dilepaskan (diberikan) oleh suatu benda bersuhu tinggi sama dengan banyaknya
kalor yang diserap (diterima) oleh suatu benda yang bersuhu lebih rendah”.
Rumus : Kalor yag diterima = kalor yang dilepaskan
Qlepas = Qterima

Manfaat air dengan kapasitas kalornya yang tinggi, yaitu :


a. Pembentukan sirkulasi angin
b. Penggunaan air dalam bidang kedokteran
c. Air sebagai cairan pendingin pada radiator mobil
d. Penggunaan air pada pemanas ruangan

PERUBAHAN WUJUD ZAT

Hubungan antara perubahan wujud dan penyerapan kalor atau pelepasan kalor :
a. Melebur, mencair atau meleleh adalah proses zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada suhu
tertentu dengan menyerap kalor.
b. Memadat atau memebeku adalah proses zat cair berubah wujud menjadi zat pada pada suhu tertentu
dengan melepaskan kalor.
c. Mendidih atau menguap adalah proses ketika zat cair berubah wujud menjadi gas pada suhu tertentu
karena penyerapan kalor.
d. Mengambun atau kondensasi adalah proses ketika suatu gas berubah wujud menjadi zat cair pada suhu
tertentu karena pelepasan kalor.
e. Titik lebur, titik cair, atau titik leleh adalah suhu ketika zat padat mulai berubah wujud menjadi zat
cair.
f. Titik beku adalah suhu ketika zat cair mulai berubah wujud mwnjadi zat padat.
g. Titik didih atau titik uap adalah suhu ketika zat cair berubah wujud mwnjadi gas.
h. Titik embun atau titik kondensasi adalah suhu ketika suatu gas berubah wujud menjadi zat cair.
CARA PERPINDAHAN KALOR
1. Konduksi (hantaran) adalah suatu perpindahan kalor melalui suatu medium tanpai disertai perpindahan
partikel-partikel medium tersebut.
Q k.A.∆T
H= =
t l
Ket :
H = kalor yang dipindahkan tiap sekon (J/s)
k = koefisien konduksi termal (J/s. m K)
A = luas permukaan benda (m2)
Δt = perbedaan suhu ujung-ujung benda (K)
ℓ = panjang/tebal benda (m)
2. Konveksi (aliran) adalah suatu perpindahan kalor melalui suatu medium yang disertai dengan
perpindaha partikel-partikel medium tersebut.
Q
H = =h . A. ∆T
t
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
Ket :
h= koefisien konveksi benda (J/s m2 K)
3. Radiasi (pancaran) adalah perpindaha kalor tanpa melalui suatu medium, dalam bentuk gelombang
elektromagnetik tanpa adanya zat perantara.
Q
H= =σ . A . T 4
t
Ket :
σ = konstanta Stefan-Boltzmann = 5,67 x 10-8 W/m2 K4
Kestabilan Suhu Tubuh Makhluk Hidup
Hewan melakukan pengaturan suhu tubuh agar suhu tubuh tetap berada di dalam kisaran suhu yang normal
sehingga metabolisme tubuh tetap dapat berlangsung dengan baik, meskipun suhu lingkungan berubah-ubah.
Pengaturan suhu tubuh dalam suatu kisaran yang membuat sel-sel tetap mampu berfungsi secara efisien disebut
termoregulasi. Perpindahan panas antara makhluk hidup dan lingkungannya melalui empat proses, yaitu
konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Berdasarkan sumber utama panas tubuhnya, hewan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu hewan ektoterm (berdarah dingin, suhu tubuh berubah-ubah sesuai suhu lingkungan,
ex: sebagian besar invertebrata, ikan, amfibi, dan reptil) dan hewan endoterm (berdarah panas, suhu tubuh
tetap, ex: mamalia, burung, beberapa ikan, dan sejumlah besar serangga). Cara termoregulasi pada hewan :
1. Penyesuaian laju pertukaran panas antara hewan dan sekelilingnya
2. Pendinginan tubuh melalui evaporasi cairan tubuh
3. Respons perilaku
4. Pengubahan laju produksi panas dari proses metabolisme tubuh

Bagaimana Mamalia Mengatur Suhu Tubuh?


Manusia, kuda, beruang dan kelinci memiliki kelenjar keringat yang tersebar ke seluruh tubuh. Penguapan di
semua permukaan tubuh dapat meningkatkan jumlah panas yang terbuang. Pada anjing, kelenjar keringat
ditemukan di cakarnya sehingga kita dapat melihat jejak kaki anjing yang basah karenan anjing banyak
keringat.Untuk meningkatkan pembuangan panas tubuh, anjing juga menjulurkan lindahnya (panting).
Penguapan dari lidah membantu mendinginkan tubuh beberapa hewan. Mengengah-engah juga membantu
membuang panas. Isolator panas pada paus bukan rambut melainkan lapisan lemak tebal dibawah kulitnya.
Ketika paus sangat aktif, banyak panas yang dihasilkan dan banyak pula yang terbuang selama respirasi yaitu
pengembusan udara dari paru-paru. Gajah memiliki telinga lebar yang dapat dikipas-kipasan untuk membantu
mendinginkan suhu tubuh. Gajah juga bisa menyemprotkan air ke tubuh dengan belalainya. Perilaku ini juga
membantu membuang panas tubuh. Mamalia kecil (ex: tikus) memiliki laju metabolisme yang tinggi dan
membutuhkan banyak makanan untuk menghasilkan cukup energi dalam mengelola suhu tubuhnya. Banyak
mamalia kecil yang menghindari suhu ekstrem dengan tinggal di liang atau lubang tanah yang lembab dan
dingin.

Cara Termoregulasi pada Manusia


Pengaturan suhu tubuh pada manusia diatur oleh hipotalamus di otak. Hipotalamus memonitor suhu darah
yang melewatinya. Monitor dilakukan oleh pusat pengatur panas di hipotalamus yang meiliki dua bagian yaitu
pusat pembuangan panas dan pusat penghasil panas. Hipotalamus juga menerima informasi mengenai
perubahan suhu di sekitar tubuh dari reseptor suhu pada kulit.

Apa yang terjadi ketika suhu tubuh mulai naik? Ketika tubuh menjalani aktivitas otot yang berat, banyak
panas yang dihasilkan sehingaa menyebabkan kenaikan suhu darah. Segera, pusat pembuang panas di
hipotalamus bekarja. Pusat pembuang panas mengirimkan sinyal saraf kepada bagian-bagian tubuh terkait
sehingga bekerjalah mekanisme kontrol sbb :
1. Arteri pada kulit melebar (vasodilatasi) agar lebih banyak darah mengalir pada kulit. Kulit menerima lebih
banyak panas yang kemudian hilang karena radiasi, konveksi, konduksi.
2. Aktivitas kelenjar keringat meningkat yang menyebabkan produksi keringat meningkat. Banyaknya
keringat yang menguap dari permukaan kulit menyebabkan lebih banyak padas dibuang dari tubuh.
3. Bernapas dalam tempo cepat pun dilakukan untuk membantu membuang panas.
4. Tingkat metabolisme tubuh menurun sehingga panas yang dihasilkan tubuh pun menurun.

Apa yang terjadi selama cuaca dingin? Tubuh cenderum membuang banyak panas, terutama pada
permukaan kulit. Penurunan suhu udara akan mengaktifkan reseptor suhu pada kulit yang segera mengirim
sinyal saraf ke pusat penghasil panas di hipotalamus. Kadang, suhu darah menurun dan penurunan tersebut
langsung bisa dirasakan oleh hipotalamus. Pada kasus kedua tersebut, pusat penghasil panas dihipotalamus
akan langsung mengirimkan sinyal saraf ke bagian tubuh terkait untuk menjalankan mekanisme kontrol sbb:
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
1. Arteri pada kulit menyempit (vasokontriksi) sehingga menekan jumlah darah yang mengalir lewat kulit
dan mengurangi panas tubuh yang terbuang.
2. Kelanjar keringat menjadi kurang aktif sehingga menekan panas yang terbuang dari tubuh.
3. Laju metabolisme tubuh meningkat sehingga lebih banyak panas yang dihasilkan.

LATIHAN

1. Panas memberikan sensasi ....


A. Rasa hangat C. Rasa hangat dan rasa dingin
B. Rasa dingin D. Rasa segar
2. Saat siang hari, udara menjadi hangat karena proses ....
A. Konduksi C. Radiasi
B. Konveksi D. Evaporasi
3. Kain wol yang lentur dapat menjaga hangat karena proses ....
A. Menghasilkan banyak panas C. Mencegah kehilangan panas tubuh secara konveksi
B. Mencegah kehilangan panas tubuh secara konduksi D. Mencegah kehilangan panas tubuh secara radiasi
4. Cara yang paling tepat untuk memindahkan panas adalah ....
A. Konduksi C. Radiasi
B. Konveksi D. Evaporasi
5. Permukaan hitam merupakan ....
A. Penyerapan panas yang baik saja C. Penyerapan panas yang buruk
B. Pemancaran panas yang baik saja D. Penyerapan dan pemancaran panas yang baik
6. Satu-satunya cairan pada suhu kamar yang memungkinkan terjadinya konduksi adalah ....
A. Air C. Alkohol
B. Benzen D. Raksa
7. Zat cair yang digunakan sebagai pendingin pada mesin mobil adalah ....
A. Alkohol C. Air
B. Oli mesin D. Bensin
8. Satuan SI dari kalor jenias adalah ....
A. J/g0C C. J/kg
B. J/0C D. J/kg0C
9. Raksa dipilih menjadi cairan termometer karena alasan berikut, kecuali ....
A. Titik didih raksa 357 0C C. Titik beku raksa -1000C
B. Raksa mengkilap D. Raksa tidak membasahi dinding kapiler
10. Sebanyak 10 gr zat dipanaskan sebesar 10C. Jika kalor jenis zat adalah 0,8 J/g 0C, kapasitas kalor zat tersebut adalah ....
A. 80 J/0C C. 800 J/0C
B. 8 J/0C D. 0,8 J/0C
11. Termoregulasi pada hewan bertujuan ....
A. Suhu tubuh sama dengan suhu lingkungan C. Suhu tubuh lebih tinggi dari suhu lingkungan
B. Suhu tubuh lebih rendah dari suhu lingkungan D. Suhu tubuh berada dalam kisaran yang normal
12. Berikut ini yang termasuk hewan endoterm adalah ....
A. Ular C. Katak
B. Kerbau D. Buaya
13. Berikut ini mekanisme yang terjadi ketika tubuh kepanasan, kecuali ....
A. Pembuluh darah melebar C. Aktivitas kelenjar keringat meningkat
B. Pembuluh darah menyempit D. Tingkat metabolisme menurun

SOAL

1. Air sebanyak 75 gram yang suhunya 00C dicampurkan dengan 50 gram air yang suhunya 1000C. Jika kalor jenis air adalah 1
kal/g0C, berapakah suhu akhir campuran?
2. Sebatang logam memiliki panjang 100 cm pada suhu 300K. Logam tersebut dipanaskan sampai suhunya menjadi 400 K. Hitung
panjang logam setelah dipanaskan jika koefisien muai panjang logam adalah 1,1 x 105/0C!
3. Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan jika diketahui kalor jenis es 5 kal/g 0C dan menaikkan suhu 0,2 kg es dari -8 0C
menjadi -30C!
4. Suatu benda menunjukkan suhu 104 0F. Tentukan suhu benda tersebut dalam skala Celsius, Reamur, dan Kelvin!
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
5. Suatu termometer X menunjukkan skala 500 pada saat air membeku dan menunjukkan skala 200 0 saat air mendidih. Jika suhu
suatu benda menunjukkan 400C, berapakah suhu benda jika diukur dengan termometer X?

Anda mungkin juga menyukai