B. PEMUAIAN
Pemuaian adalah peristiwa berubahnya ukuran benda yang diakibatkan oleh perubahan suhu.
Manfaat pemuaian, sebagai berikut:
Pengelingan pelat logam pada pembuatan badan kapal
Pembuatan keping bimetal yang dimanfaatkan pada saklar termal, termostat bimetal, termometer
bimetal, dan lampu sen mobil
Pemanaasan ban baja sehingga memuai dan roda pas masuk ke ban baja dan ketika ban baja dingin ia
akan menyusut serta memegang roda dengan kuat (pemasangan roda pada ban baja)
Memasang pelek besi pada roda kayu kereta
Pemasangan rel dan jembatan
Memasang kabel listrik dan kabel telpon
Alaram kebakaran otomatis
C. KALOR
Kalor adalah energi dalam yang dipindahkan dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah
ketika kedua benda disentuhkan (dicampur).
1 joule = 0,24 kalori atau 1 kal = 4,2 joule
1 kkal = 1000 kal
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan/dilepaskan (Q) untuk menaikkan atau
menurunkan suhu satu satuan massa zat (m) sebesar satu satuan perubahan suhu zat (Δt).
Q = m. C. Δt Q=m.L
Q
c=
m . ∆t
Ket : Q = banyaknya kalor (J atau kalori)
m = massa zat (kg atau gram)
c = kalor jenis zat (J/kg K atau kal/gr 0C)
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
Δt = peubahan suhu (K atau 0C)
Kapasitas kalor (Q) adalah banyaknya kalor yang diperlukan dilepaskan (Q) untuk menaikkan suhu suatu
benda, sebanding dengan kapasitas kalor benda tersebut dan sebanding dengan perubahan suhunya.
Q = C . Δt
Q
C=
∆t
C=m.c
Ket : C = kapasitas kalor (J/kg K)
Catatan:
Jika Δt = + maka Q = +, berarti benda menerima kalor
Jika Δt = - maka Q = -, berarti benda elepaskan kalor
Prinsip Penggunaan Kalorimeter
“Zat yang akan ditentukan kalor jenisnya dipanaskan sampai suhu tertentu, kemudian cepat-cepat zat itu
dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi air yang suhu dan massanya sudah diketahui. Kalorimeter
diaduk sampai suhunya tidak berubah lagi. Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, kalor jenis zat
yang dimasukkan dapat dihitung”.
Hukum Kekekalan Energi Kalor (Asas Black) oleh Josep Black (1720-1799):
“Banyaknya kalor yang dilepaskan (diberikan) oleh suatu benda bersuhu tinggi sama dengan banyaknya
kalor yang diserap (diterima) oleh suatu benda yang bersuhu lebih rendah”.
Rumus : Kalor yag diterima = kalor yang dilepaskan
Qlepas = Qterima
Hubungan antara perubahan wujud dan penyerapan kalor atau pelepasan kalor :
a. Melebur, mencair atau meleleh adalah proses zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada suhu
tertentu dengan menyerap kalor.
b. Memadat atau memebeku adalah proses zat cair berubah wujud menjadi zat pada pada suhu tertentu
dengan melepaskan kalor.
c. Mendidih atau menguap adalah proses ketika zat cair berubah wujud menjadi gas pada suhu tertentu
karena penyerapan kalor.
d. Mengambun atau kondensasi adalah proses ketika suatu gas berubah wujud menjadi zat cair pada suhu
tertentu karena pelepasan kalor.
e. Titik lebur, titik cair, atau titik leleh adalah suhu ketika zat padat mulai berubah wujud menjadi zat
cair.
f. Titik beku adalah suhu ketika zat cair mulai berubah wujud mwnjadi zat padat.
g. Titik didih atau titik uap adalah suhu ketika zat cair berubah wujud mwnjadi gas.
h. Titik embun atau titik kondensasi adalah suhu ketika suatu gas berubah wujud menjadi zat cair.
CARA PERPINDAHAN KALOR
1. Konduksi (hantaran) adalah suatu perpindahan kalor melalui suatu medium tanpai disertai perpindahan
partikel-partikel medium tersebut.
Q k.A.∆T
H= =
t l
Ket :
H = kalor yang dipindahkan tiap sekon (J/s)
k = koefisien konduksi termal (J/s. m K)
A = luas permukaan benda (m2)
Δt = perbedaan suhu ujung-ujung benda (K)
ℓ = panjang/tebal benda (m)
2. Konveksi (aliran) adalah suatu perpindahan kalor melalui suatu medium yang disertai dengan
perpindaha partikel-partikel medium tersebut.
Q
H = =h . A. ∆T
t
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
Ket :
h= koefisien konveksi benda (J/s m2 K)
3. Radiasi (pancaran) adalah perpindaha kalor tanpa melalui suatu medium, dalam bentuk gelombang
elektromagnetik tanpa adanya zat perantara.
Q
H= =σ . A . T 4
t
Ket :
σ = konstanta Stefan-Boltzmann = 5,67 x 10-8 W/m2 K4
Kestabilan Suhu Tubuh Makhluk Hidup
Hewan melakukan pengaturan suhu tubuh agar suhu tubuh tetap berada di dalam kisaran suhu yang normal
sehingga metabolisme tubuh tetap dapat berlangsung dengan baik, meskipun suhu lingkungan berubah-ubah.
Pengaturan suhu tubuh dalam suatu kisaran yang membuat sel-sel tetap mampu berfungsi secara efisien disebut
termoregulasi. Perpindahan panas antara makhluk hidup dan lingkungannya melalui empat proses, yaitu
konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Berdasarkan sumber utama panas tubuhnya, hewan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu hewan ektoterm (berdarah dingin, suhu tubuh berubah-ubah sesuai suhu lingkungan,
ex: sebagian besar invertebrata, ikan, amfibi, dan reptil) dan hewan endoterm (berdarah panas, suhu tubuh
tetap, ex: mamalia, burung, beberapa ikan, dan sejumlah besar serangga). Cara termoregulasi pada hewan :
1. Penyesuaian laju pertukaran panas antara hewan dan sekelilingnya
2. Pendinginan tubuh melalui evaporasi cairan tubuh
3. Respons perilaku
4. Pengubahan laju produksi panas dari proses metabolisme tubuh
Apa yang terjadi ketika suhu tubuh mulai naik? Ketika tubuh menjalani aktivitas otot yang berat, banyak
panas yang dihasilkan sehingaa menyebabkan kenaikan suhu darah. Segera, pusat pembuang panas di
hipotalamus bekarja. Pusat pembuang panas mengirimkan sinyal saraf kepada bagian-bagian tubuh terkait
sehingga bekerjalah mekanisme kontrol sbb :
1. Arteri pada kulit melebar (vasodilatasi) agar lebih banyak darah mengalir pada kulit. Kulit menerima lebih
banyak panas yang kemudian hilang karena radiasi, konveksi, konduksi.
2. Aktivitas kelenjar keringat meningkat yang menyebabkan produksi keringat meningkat. Banyaknya
keringat yang menguap dari permukaan kulit menyebabkan lebih banyak padas dibuang dari tubuh.
3. Bernapas dalam tempo cepat pun dilakukan untuk membantu membuang panas.
4. Tingkat metabolisme tubuh menurun sehingga panas yang dihasilkan tubuh pun menurun.
Apa yang terjadi selama cuaca dingin? Tubuh cenderum membuang banyak panas, terutama pada
permukaan kulit. Penurunan suhu udara akan mengaktifkan reseptor suhu pada kulit yang segera mengirim
sinyal saraf ke pusat penghasil panas di hipotalamus. Kadang, suhu darah menurun dan penurunan tersebut
langsung bisa dirasakan oleh hipotalamus. Pada kasus kedua tersebut, pusat penghasil panas dihipotalamus
akan langsung mengirimkan sinyal saraf ke bagian tubuh terkait untuk menjalankan mekanisme kontrol sbb:
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
1. Arteri pada kulit menyempit (vasokontriksi) sehingga menekan jumlah darah yang mengalir lewat kulit
dan mengurangi panas tubuh yang terbuang.
2. Kelanjar keringat menjadi kurang aktif sehingga menekan panas yang terbuang dari tubuh.
3. Laju metabolisme tubuh meningkat sehingga lebih banyak panas yang dihasilkan.
LATIHAN
SOAL
1. Air sebanyak 75 gram yang suhunya 00C dicampurkan dengan 50 gram air yang suhunya 1000C. Jika kalor jenis air adalah 1
kal/g0C, berapakah suhu akhir campuran?
2. Sebatang logam memiliki panjang 100 cm pada suhu 300K. Logam tersebut dipanaskan sampai suhunya menjadi 400 K. Hitung
panjang logam setelah dipanaskan jika koefisien muai panjang logam adalah 1,1 x 105/0C!
3. Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan jika diketahui kalor jenis es 5 kal/g 0C dan menaikkan suhu 0,2 kg es dari -8 0C
menjadi -30C!
4. Suatu benda menunjukkan suhu 104 0F. Tentukan suhu benda tersebut dalam skala Celsius, Reamur, dan Kelvin!
IPA Kelas VII KD 3.4 By : Anita Kurniati, ST.
5. Suatu termometer X menunjukkan skala 500 pada saat air membeku dan menunjukkan skala 200 0 saat air mendidih. Jika suhu
suatu benda menunjukkan 400C, berapakah suhu benda jika diukur dengan termometer X?