TR = 9 / 5 TK Kesetimbangan termal :
tC = 5 / 9 ( tF - 320 )
KALOR
• Kalor adalah istilah fisika untuk perpindahan panas (heat transfer)
• Dalam satuan SI, Satuan kalor atau tenaga panas (thermal energy)
adalah Joule (J) dengan 1 kal = 4.186 J
Jika suatu zat menyerap kalor, maka suhu akan naik, dan
Jika suatu zat melepas kalor, maka suhu akan turun
Q = m c T
Air panas Es batu Air hangat
m = massa (gr)
c = kalor jenis (kal/g0C)
T = Perubahan suhu (0C)
Jika bagian yang berbeda dari sistem yang terisolasi
berada pada temperatur yang berbeda, kalor akan
mengalir dari temperatur tinggi ke rendah
Qserap = Qlepas
Kalor Jenis
adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1oC atau 1 K
Persamaannya :
Q
c=
m.T
Kapasitas Kalor
adalah kemampuan suatu zat menyerap kalor untuk
menaikkan suhunya menjadi 1oC lebih tinggi
Persamaannya :
Q
C= atau C = m.c
T
C = kapasitas kalor (J/oC)
PENGARUH KALOR TERHADAP PERUBAHAN WUJUD ZAT
Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor adalah…
Gas
Padat Cair
Membeku
Kalor Lebur (L) = Kalor Beku Kalor Uap (U) = Kalor Embun
Kalor Lebur (L) = Kalor Beku
Q
L=
m Q
atau :
m x L Keterangan :
Q = m.L A – B : wujud es
B – C : wujud es dan air (proses melebur)
Titik lebur es = titik beku air = 0oC
• Kalor Lebur adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat padat untuk mencair (melebur)
pada titik leburnya
• Titik lebur adalah suhu zat ketika melebur.
• Kalor beku adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat cair untuk membeku pada titik
bekunya.
• Titik beku adalah suhu zat ketika membeku
Kalor Uap (U) = Kalor Embun
Q
U=
m Q
atau :
m x U Keterangan :
C – D : wujud air
Q = m.U D – E : wujud air dan uap (menguap)
Titik uap air = titik embun uap = 100oC
• Kalor Uap adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat cair untuk menguap pada titik
didihnya
• Titik didih adalah suhu zat ketika mendidih.
• Kalor embun adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa gas untuk mengembun pada titik
embunnya
• Titik embun adalah suhu zat ketika mengemembun
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
PENGUAPAN DAPAT
DIPERCEPAT DENGAN CARA :
Pemanasan (menaikkan suhu)
Contoh : Menjemur pakaian di bawah sinar matahari 01
Memperluas permukaan zat cair
(a) (b)
02
Contoh :
(a) Kopi panas dituangkan di atas cawan agar cepat dingin
(b) pakaian basah dijemur dengan cara direntangkan
Qlepas = Qterima
PERPINDAHAN
KALOR
Perpindahan kalor terjadi dari satu (bagian)
benda ke (bagian) benda yang lain dengan
tiga cara berikut :
T1 T2 K besar konduktor
K kecil isolator
L
20
Konduksi
Pematahan laju panas di daerah tropis lembab
menurut Santosa(1999) dilakukan dengan prinsip
konstruksi yang mempunyai :
1. Heat resistance (R-value) maksimal,
Q
e =koefisien pemancaran
t
A = Luas permukaan
T = suhu
Permukaan hitam dan kusam merupakan
penyerap dan pemancar radiasi yang baik
q = (1 − e)
Benda hitam sempurna memiliki emisivitas sama
dengan satu (ε=1) tetapi objek sesungguhnya memiliki
emisivitas kurang dari satu. Umumnya, semakin kasar
dan hitam benda tersebut, emisivitas meningkat
mendekati 1. Semakin reflektif suatu benda, maka
benda tersebut memiliki emisivitas mendekati 0.
Perpindahan Panas dari
tubuh manusia
Perpindahan Panas dalam
Sebuah Ruangan
Pemuaian Zat
adalah bertambahnya ukuran suatu zat karena pengaruh perubahan suhu
Pemuaian dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
1. Ukuran awal
2. Kenaikan suhu
3. Jenis Zat
Macam Pemuaian Zat
1. Pemuaian Panjang
2. Pemuaian Luas Pemuaian Volume Pemuaian Volume
3. Pemuaian Volume
Pemuaian Panjang
adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor
Pemuaian panjang dipengaruhi oleh :
1. Panjang awal benda ( lo)
2. Perubahan suhu (ΔT)
3. Koefisien muai panjang bahan (α)
Koefisien muai panjang
dipengaruhi oleh jenis bahan
Δl
l
Gambar Muai panjang pada batang
● Secara matematis, pertambahan panjang (Δl)
dinyatakan oleh :
l = l o T …pers. 1
● Dimana :
Δl : pertambahan panjang (m)
α : koefisien muai panjang ( /oC atau /K)
lo : panjang awal (m)
∆T : perubahan suhu (oC atau K)
l = l o + l … pers. 2
l = lo (1 + T ) … pers. 3
T = T − To
Dengan
T = suhu akhir
To = suhu awal
PEMUAIAN LUAS
A = Ao T
Dengan :
Ao = luas awal benda (m2)
ΔA = pertambahan luas (m2)
β = koefisien muai luas (/oC atau /K)
β =2α
ΔT = perubahan suhu (oC atau K)
A = AO + A … pers. 2
… pers. 3
A = AO (1 + T )
Pemuaian Volume
V = VO T
Dengan :
Vo = volume awal benda (m3)
ΔV = pertambahan volume (m3)
γ = koefisien muai luas (/oC atau /K)
γ =3α
ΔT = perubahan suhu (oC atau K)
V = VO + V
… pers. 2
… pers. 3
V = VO (1 + T )
Pemuaian Zat Padat dalam
Kehidupan Sehari-hari
1. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
2. Pemasangan kaca jendela / pintu dibuat bercelah
3. Jembatan logam
dibuat bercelah
4. Kawat telepon/
kawat listrik
dipasang kendor
Tegangan termal :
Pada berbagai bangunan , terdapat bagian-bagian ....
tertentu yang dirancang secara khusus agar tidak ...
dapat memuai atupun menyusut dikala suhu berubah.
Karena ukuran bendanya tidak dapat berubah maka dalam
bahan akan terjadi tegangan yang disebut tegangan termal
. ....
Besarnya tegangan (σ) termal ini adalah :
Keterangan gambar:
a. Pada suhu normal, bimetal lurus
b. Pada saat dipanaskan, bimetal melengkung ke arah logam
yang mempunyai koefisien muai panjang (α) yang lebih
kecil
c. Pada saat didinginkan, bimetal melengkung ke arah logam
yang mempunyai α lebih besar
Pemuaian Zat cair
● Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat
cair disebut labu didih
● Anomali air
adalah sifat keanehan / ketidakteraturan pada air
0o-4oC :
volume air
menyusut
1
o
= 0,0037 / C
o
273 C
Contoh 1 :
Luas penampang silinder baja adalah 0.1ft3 .
Silinder berisi 0.4 ft glyserin dan berpiston yang
dapat menutup rapat silinder. Di atas piston
diletakkan beban 6000 lb. Kemudian silinder
dipanaskan dari 60 0F manjadi 160 0F. Pemuaian
silinder diabaikan. Ditanayakan :
a). Tambahan volum gliserin
b). Usaha mekanik terhadap gaya beban 6000 lb
yang dilakukan gliserin
c). Panas yang ditimbulkan pada gliserin
( c = 0.58 kal/(gr. 0C )
d). Perubahan energi dakhil gliserin.
Jawaban :
a). ∆V = β x V60 x ∆T
= 0.4 ft3 x 0.485 x 10-3 / 00 x 5/9 x
(160 -60) 0F
= 0.0108 ft3 atau
= 0.0108 ft3 x m3 /(0.3048ft )3 = 0.38 m3
b). W = p ∆V = F/A x ∆V
= 6000 lb/(0.1 ft2 ) x 0.0108 ft3
= 648 lb-ft atau
= 648 lb-ft x (1.356 J/ lb-ft) = 879 J
c). Q = m c ∆T
= 0.4 ft3 x 1.26 x 62.4 lb/ ft3 x 0.58 Btu/ 0F
x (160 - 60) 0F
= 1827 Btu atau
= 1827 Btu x 252 kal/Btu = 460.4 kkal.
d). Perubahan tenaga dakhil :
U = Q - W
= (1827 x 778 - 648 ) lb – ft
= 1420758 lb - ft
TUGAS 3: