Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

KALOR DAN PERPINDAHANNYA


A.    Definisi Kalor
Kalor adalah energi panas yang bepindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu
lebih rendah. Alat pengukur kalor adalah kalorimeter
Satuan kalor dalam SI adalah Joule.
Satuan kalor yang terdapat pada makanan adalah kalori atau kilokalori dengan persamaan.
1  kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori

B.    Pengaruh Kalor
Zat yang memeperoleh atau melepaskan kalor akan mengalami 2 perubahan, yaitu
perubahan suhu benda dan perubahan wujud benda.

1.       Perubahan Suhu Benda


Jika suatu benda menerima kalor maka suhu benda itu akan naik. Sebaliknya jika benda melepaskan
kalor , maka suhu benda itu akan turun. Besarnya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
bergantung pada jenis benda, kenaikkan suhu dan massa benda.
a. Jenis Benda
Kalor yang digunakan untuk menaikan suhu benda bergantung pada jenis benda tersebut
Besaran yan digunakan adalah kalor jenis
Kalor jenis = banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan setiap 1°C (J/kg°c)
b.  Kenaikan Suhu
Makin besar kenaikan suhu suatu benda, makin besar pula kalor yang dibutuhkan.
c.  Massa Benda
Makin besar massa benda makin besar pula kalor yang dibutuhkan.
Untuk menghitung jumlah kalor menggunakan persamaan :

Q = m x c x ΔT

dengan Q = kalor yang diperlukan/dilepaskan (J)


             m = massa zat (kg)
             c = kalor jenis (J/kg°C)
             ∆t = perubahan suhu(t2-t1) (°C)

2.      Perubahan Wujud Benda


Perubahan wujud benda tidak diiringi dengan perubahan suhu karena energi yang diterima akan
disimpan sebagai energi potensial dalam molekul-molekul zat tersebut. Sehingga kalor untuk
mengubah wujud suatu benda disebut “kalor laten”

Macam-macam kalor laten


1)      Kalor lebur/ kalor beku
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap oleh massa zat tersebut untuk mengubah wujud
dari padat ke cair pada titik (suhu) leburnya, sedangkan kalor beku memiliki definisi sebaliknya.
Titik Lebur = Titik Beku dan Kalor Lebur = Kalor Beku

Q=mxL
           
dengan;           m = massa benda (kg)
                        L = kalor lebur / kalor beku (J/kg)
2)      Kalor Uap (didih) / kalor Embun
Kalor Uap adalah banyaknya kalor yang diserap oleh satuan massa zat tersebut untuk mengubah
wujud dari cair ke gas pada titik didihnya, sedangkan Kalor Embun memiliki definisi sebaliknya.
Titik Uap = Titik Embun dan Kalor Uap = Kalor Lebur

Q=mxU

dengan;           m = massa benda (kg)


                        U = kalor uap / kalor embun (J/kg)

Berikut adalah perubahan wujud yang terjadi pada zat, antara lain :

1) Mencair
Adalah perubahan wujud zat padat menjadi cair. Pada waktu zat mencair membutuhkan energi
kalor. Sebagai contoh adalah peristiwa mencair, antara lain: es dipanaskan, lilin dipanaskan dan
lain-lain.

2) Membeku
Adalah perubahan wujud zat cair menjadi padat. Pada waktu zat membeku, maka zat
akan melepaskan energi kalornya. Contoh dari peristiwa membeku antara lain: air yang didinginkan
di bawah 00C, lilin cair yang didinginkan, dan lain-lain. 

3) Menguap
Adalah perubahan wujud zat cair menjadi gas. Pada waktu tersebut, zat akan membutuhkan energi
kalor. Contohnya : minyak wangi, air dipanaskan sampai mendidih, dan lain-lain.

4) Mengembun
Adalah perubahan wujud zat gas menjadi cair. Pada saat terjadi pengembunan zat akan melepaskan
energi kalor. Contoh : gelas yang berisi es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari
pada tumbuhan hijau, dan lain-lain.

5) Menyublim
Adalah perubahan wujud zat padat menjadi gas. Ketika terjadi proses penyubliman maka zat akan
membutuhkan energi kalor. Contohnya: kapur barus (kamper), obat hisap , dan lain-lain.

6) Mengkristal atau menghablur


Adalah perubahan wujud zat gas menjadi padat. Pada waktu pengkristalan zat akan melepaskan
energi kalor. Contohnya : salju, gas yang didinginkan, dan lain-lain.

BAB 5
KALOR DAN PERPINDAHANNYA
A. Pengertian Kalor
Kalor adalah perpindahan energi panas dari benda yang suhunya lebih tinggi menuju ke benda
yang suhunya lebih rendah. Kalor dinyatakan dalan satuan joule dan alat ukurnya berupa calorimeter.
Contoh Jika besi yang panas dimasukkan ke dalam gelas berisi air dingin, maka setelah beberapa saat
suhu air di dalam gelas akan naik dan sebaliknya suhu besi akan turun. Hal itu disebabkan adanya
energi panas yang berpindah dari besi ( benda bersuhu lebih tinggi) ke air (benda bersuhu lebih
rendah).
B. Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Suhu
Kalor yang diberikan pada suatu benda dapat menyebabkan suhu benda tersebut naik. Faktor
apa sajakah yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda ? Untuk mengetahuinya lakukan
kegiatan berikut !
C. Kalor Mengubah Wujud Zat

Keterangan
a-b = mengalami kenaikan suhu (bentuk padat) Q1 = m.c.T
B = titik lebur
b-c = proses sedang melebur/mencair Q2 = m.L
c-d = menagalami kenaikan suhu (bentuk cair) Q3 = m.c.T
C = titik didih
d-e = sedang mendidih/menguap Q4 = m.U
e-f = mengalami kenaikan suhu (bentuk uap) Q5 = m.c.T

1. Melebur dan Membeku


Suhu zat saat melebur dan membeku adalah sama. Suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair
disebut titik lebur dan suhu ketika zat cair menjadizat padat disebut titik beku. Titik lebur sama
dengan titik beku.
Banyaknya kalor untuk mengubah m gram zat padat menjadi zat cair pada titik leburnya disebut
kalor lebur.
L = Q/m Keterangan : L = kalor lebur (J/kg)
Q = banyaknya kalor (J)
m = massa (kg)
2. Menguap dan Mengembun
Faktor-faktor untuk mempercepat penguapan adalah :
a. pemanasan
b. memperluas bidang permukaan
c. meniupkan udara di atas permukaan
d. mengurangi tekanan di atas permukaan
3. Mendidih
Mendidih adalah penguapan yang terjadi di seluruh bagian zat cair. Suhu ketika zat cair mendidih
disebut titik didih. Titik didih dipengaruhi oleh tekanan dan campuran zat.
Banyaknya kalor untuk mengubah m gram zat cair menjadi uap pada titik leburnya disebut kalor
uap.
U = Q /m Keterangan : U = kalor lebur (J/kg)
Q = banyaknya kalor (J)
m = massa (kg)

D. Perpindahan Kalor
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah
Perpindahan kalor dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Konduksi (rambatan)
Yaitu perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tsb.
(disebabkan tumbukan antar partikel)
Contoh : peralatan masak
2. Konveksi (aliran)
Yaitu perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tsb.
(disebabkan perbedaan massa jenis partikel)
Contoh : perebusan air, cerobong asap, angin darat dan angin laut
3. Radiasi (pancaran)
Yaitu perpindahan kalor tanpa melalui suatu zat atau dapat melaui ruang hampa.
Contoh : cahaya dan gelombang elektromagnetik

Anda mungkin juga menyukai