Q = m x c x ΔT
Q=mxL
dengan; m = massa benda (kg)
L = kalor lebur / kalor beku (J/kg)
2) Kalor Uap (didih) / kalor Embun
Kalor Uap adalah banyaknya kalor yang diserap oleh satuan massa zat tersebut untuk mengubah
wujud dari cair ke gas pada titik didihnya, sedangkan Kalor Embun memiliki definisi sebaliknya.
Titik Uap = Titik Embun dan Kalor Uap = Kalor Lebur
Q=mxU
Berikut adalah perubahan wujud yang terjadi pada zat, antara lain :
1) Mencair
Adalah perubahan wujud zat padat menjadi cair. Pada waktu zat mencair membutuhkan energi
kalor. Sebagai contoh adalah peristiwa mencair, antara lain: es dipanaskan, lilin dipanaskan dan
lain-lain.
2) Membeku
Adalah perubahan wujud zat cair menjadi padat. Pada waktu zat membeku, maka zat
akan melepaskan energi kalornya. Contoh dari peristiwa membeku antara lain: air yang didinginkan
di bawah 00C, lilin cair yang didinginkan, dan lain-lain.
3) Menguap
Adalah perubahan wujud zat cair menjadi gas. Pada waktu tersebut, zat akan membutuhkan energi
kalor. Contohnya : minyak wangi, air dipanaskan sampai mendidih, dan lain-lain.
4) Mengembun
Adalah perubahan wujud zat gas menjadi cair. Pada saat terjadi pengembunan zat akan melepaskan
energi kalor. Contoh : gelas yang berisi es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari
pada tumbuhan hijau, dan lain-lain.
5) Menyublim
Adalah perubahan wujud zat padat menjadi gas. Ketika terjadi proses penyubliman maka zat akan
membutuhkan energi kalor. Contohnya: kapur barus (kamper), obat hisap , dan lain-lain.
BAB 5
KALOR DAN PERPINDAHANNYA
A. Pengertian Kalor
Kalor adalah perpindahan energi panas dari benda yang suhunya lebih tinggi menuju ke benda
yang suhunya lebih rendah. Kalor dinyatakan dalan satuan joule dan alat ukurnya berupa calorimeter.
Contoh Jika besi yang panas dimasukkan ke dalam gelas berisi air dingin, maka setelah beberapa saat
suhu air di dalam gelas akan naik dan sebaliknya suhu besi akan turun. Hal itu disebabkan adanya
energi panas yang berpindah dari besi ( benda bersuhu lebih tinggi) ke air (benda bersuhu lebih
rendah).
B. Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Suhu
Kalor yang diberikan pada suatu benda dapat menyebabkan suhu benda tersebut naik. Faktor
apa sajakah yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda ? Untuk mengetahuinya lakukan
kegiatan berikut !
C. Kalor Mengubah Wujud Zat
Keterangan
a-b = mengalami kenaikan suhu (bentuk padat) Q1 = m.c.T
B = titik lebur
b-c = proses sedang melebur/mencair Q2 = m.L
c-d = menagalami kenaikan suhu (bentuk cair) Q3 = m.c.T
C = titik didih
d-e = sedang mendidih/menguap Q4 = m.U
e-f = mengalami kenaikan suhu (bentuk uap) Q5 = m.c.T
D. Perpindahan Kalor
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah
Perpindahan kalor dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Konduksi (rambatan)
Yaitu perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tsb.
(disebabkan tumbukan antar partikel)
Contoh : peralatan masak
2. Konveksi (aliran)
Yaitu perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tsb.
(disebabkan perbedaan massa jenis partikel)
Contoh : perebusan air, cerobong asap, angin darat dan angin laut
3. Radiasi (pancaran)
Yaitu perpindahan kalor tanpa melalui suatu zat atau dapat melaui ruang hampa.
Contoh : cahaya dan gelombang elektromagnetik