Anda di halaman 1dari 6

KALOR dan PERPINDAHANNYA

A. Pengertian Kalor

Kalor adalah salah satu bentuk energy yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang
rendah.Alat untuk mengukur besarnya kalor disebut calorimeter.Satuan kalor dalam SI adalah
Joule.Namun satuan kalor yang popular (sering digunakan dalam bidang gizi) adalahkalori atau
kilokalori.
1 kalori adalah jumlah energy panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1 oC
1 kalori = 4,2 Joule
1 Joule = 2,4Kalori

B. Fungsi Kalor
1. Kalor dapat mengubah suhu benda
Jika kalian mencampurkan air bersuhu tinggi (panas) kedalam air yang bersuhu rendah
(dingin) maka air yang tadinya bersuhu dingin akan menjadi lebih panas hal ini
menunjukkan bahwa air panas akan melepaskan kalor dan air dingin akan menyerap kalor
untuk menaikkan suhunya.
Tidak hanya zat cair yang dapat melepas dan menerima kalor semua benda-benda dapat
melakukan hal tersebut. Ketika suatu zat melepas atau menerima kalor tentunya suhu zat
tersebut akan berubah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kalor dapat mengubah
suhu benda.
Adapun factor yang mempengaruhi besarnya kalor yang diserap atau dilepas suatu zat
adalah sbb:
a. Kalor jenis (c )
Banyaknya kalor yang diserap atau dilepas oleh tiap 1 kiogram massa untuk
menaikkan atau menurunkan suhu sebesr 10C/K. besarnya kalor yang diterima tiap benda
sebanding dengan kalor jenis zat tersebut. Artinya semakin besar kalor jenis tiap benda
maka kalor yang diperlukan semakin besar, dan sebaiknya.
Tabel 1.TabelKalorJenisZat
b. Massa benda (m)
Semakin besar massa suatu zat maka semakin besar pula kalor yang diberikan
.sehngga penambahan kalor pada suatu benda sebanding dengan massa benda tersebut.
c. Perubahansuhu (t)
Semakin tinggi suhu yang diberikan suatu benda maka semakin besar kalor yang
diberikan pada benda tersebut.Dengan kata lain besarnya kalor yang diberikan bada
benda sebanding denganperubahansuhu.

Dari ketiga factor tersebut dapat kitatulis secara matematis sbg berikut:

Q = m. c. t

Keterangan:
Q = Kalor yang diserap/dilepas (Joule)
m = massabenda (kg)
c = kalorjenis (J/kgoC)
t = perubahansuhu (oC)

2. Kalor dapat mengubah wujud benda


Kondisi wujud suatu benda sangat terpengaruh oleh keadaan suhu suatu zat.Pada
umumnya benda yang bersuhu rendah berwujud padat dan benda yang bersuhu tinggi
berwujud cair dan gas.Perubahan wujud terjadi ketika ada pemberian atau pengambilan kalor
zat secara terus menerus.
Misalkan perubahan wujud yang terjadi di kehidupan sehari-hari, ketika kita
memanaskan es batu maka es batu akanberubah wujud menjadi cair (mencair). Sebaliknya
jika kita memasukkan air kedalam lemari pendingin maka air akanberubah menjadi es
(memadat). Sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan wujud tidak berlaku satuarah
saja.Untuk lebih jelasnya perhatikan skema berikut:

Gambar 2.Skema perubahan zat

Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Factor yang dapat mempercepat
penguapan adalah sbb:

1. Memanaskan zat cair


Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan ikatan antar molekul menjadi lemah hal ini
dapat menyebabkan semakin mudah molekul zat cair lepas dari kelompoknya.
2. Memperluas permukaan zat
3. Mengurangi tekanan pada zat cair
Pengurangan tekanan udara pada zat cair dapat merenganggkan jarak antara partikel udara
dengan zat cair akibatnya moekul air lebih mudah lepas dan mengisi ruang kosong antar
partikel-partike ludara. Hal inilah yang menyebabkan memasak air didataran tinggi akan
lebih cepat mendidih dari pada di dataran rendah.
4. Meniupkan udara diatas zat cair
Saat menjemur pakaian proses pengeringan tidak sepenuhnya dilakukan oleh sinar matahari,
melainkan dibantu oleh angin yang meniup pakian sehingga angin membawa molekul air
keluar.
C. Kalor Lebur, Kalor Uap, Kapasitas Kalor
Kalorlebur (L)adalah kalor yang digunakan untuk meleburkan 1 kg zat pada titik leburnya.
Keterangan :
Q=m.L Q = Kalor yang diberikan (J)
m = massa benda (kg)
L = kalor lebur (J/kg)

Kalor Uap (U) adalah kalor yang digunakan untuk menguapkan 1 kg zat cair menjadi uap
atau gas pada titik didihnya.
Keterangan :
Q=m.U Q = Kalor yang diberikan (J)
m = massa benda (kg)
U = kalor Uap (J/kg)

Kapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan
suhu sebesar 1oC.

Keterangan :
C = Q/t
C = Kapasitas kalor (J/oC)

Asas Black

Besarnya kalor yang diterima sama dengan kalor


yang dilepas.

D. Perpindahan Kalor
Kalor dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi kebenda yang bersuhu rendah. Ada
3 cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
a. Konduksi
Perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel-partikel benda tersebut.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari peristiwa konduksi
- Pemanasan batang besi
- Kegiatan menyetrika baju
- Gelas terasa panas ketika diisi air panas
- Sendok terasa panas ketika digunakan untuk menggoreng
Benda yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut Konduktor.Sedangkan
benda yang tidak mampu menghantarkan panas dengan baik disebut Isoator.

b. Konveksi
Perpindahan kalor yang disertai dengan gerak partikel-partikel bendanya .
Contoh konveksi dalam kehiduan sehari-hari:
- Terjadinya angin darat dan angina laut
Angin darat terjadi pada malam hari karena pada malam hari udara diatas laut
lebih panas dari pada udara diatas darat, sehingga udara diatas laut naik dan
diganti udara diatas darat.
Angin laut terjadi pada siang hari karena pada siang hari udara diatas darat lebih
panas dari pada udara diatas laut, sehingga udara diatas darat naik dan diganti
udara diatas laut.

- Memasak air hingga mendidih


- Menggunakan oven untukmemanaskan makanan
- Udara yang dihasilkan pada hair dryer
c. Radiasi
Perpindahan kalor tanpa zat perantara.
- Panas matahari dapat dirasakan di bumi
- Tangan terasa panas saat didekatkan api

Anda mungkin juga menyukai