Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FISIKA

ENERGI KALOR

Kelompok 5:
1. Anisa Putri H (05)
2. Dyah Nilam K (14)
3. Maisya Puspita N (23)
4. Samuel Bintang Anjung N (32)

SMA Negeri 7 Purworejo


2022/2023
Purworejo
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan nikmat sehat kepada kita semua. Sehingga kami dapat meyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam kami curahkan kepada baginda
tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Serta terima kasih kepada Ibu Yuli Sulistiyani, S.pd yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas ini.
Kami tentu masih menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan dan kesalahan didalamnya. Untuk itu, kami memohon maaf
sebesar-besarnya dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk makalah ini. Supaya nantinya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskan
sheingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turun.
Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk
yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah
menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor juga dapat berubah menjadi
energi listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalor
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimilili suatu zat. Kalor adalah
suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskan sheingga dapat
mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turun. Jika suhunya tinggi maka
kalor yang dikandung oleh suatu benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika
suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Kalor juga bisa berpindah dari satu zat ke zat yang lain melalui medium atau
perantara. Ternyata kalor adalah bentuk energi yang tidak dapat dilihat maupun
terlihat. Dan ternyata energi kalor juga dapat berubah menjadi bentuk energi lain,
seperti cahaya, gerak, listrik, kimia, dan lain-lain.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan, besar kecilnya kalor yang dibutuhkan
suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor, yaitu:
1. Massa zat
2. Jenis zat (kalor jenis)
3. Perubahan suhu

.
B. Rumus-rumus Terkait dengan Kalor
1. Rumus Perpindahan kalor
Karena besaran kalor dipengaruhi oleh massa benda, kalor jenis, dan perubahan
suhu, maka dapat dirumuskan:
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
Q = besaran kalor yang dibutuhkan untuk dilepas atau diterima suatu benda (J)
c = kalor jenis benda atau zat (J/kg⁰C)
m = massa benda atau zat (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
2. Rumus Kalor Jenis
c = Q/m .ΔT
Keterangan:
Q = besaran kalor yang dibutuhkan untuk dilepas atau diterima suatu benda (J)
c = kalor jenis benda atau zat (J/kg⁰C)
m = massa zat atau benda (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
3. Rumus Kapasitas Kalor
C = Q/ΔT
Keterangan:
Q = besaran kalor yang dibutuhkan untuk dilepas atau diterima suatu benda (J)
C = kapasitas kalor (J/K)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
4. Rumus Menentukan Kapasitas Kalor itu Sendiri
C = m.c
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/K)
M = massa zat atau benda (kg)
c = kalor jenis zat atau benda (J/kg.K)
5. Rumus Kalor Lebur dan Uap
 Kalor lebur
Q = m.L
 Kalor Uap
Q = m.U
Keterangan:
Q = kalor (J)
m = massa zat atau benda (kg)
L = kalor lebur (J/kg)
U = kalor uap (J/kg)

C. Jenis-jenis Kalor
Berdasarkan proses kerjanya, kalor terdiri dari beberapa jenis yaitu:
A. Kalor pembentukan
Kalor pembentukan merupakan kalor yang bisa membentuk 1 mol senyawa di
dalam unsurnya. Contoh: C12, Br2, H2, dan O2
B. Kalor Penguraian
Kalor penguraian merupakan kalor yang bisa mengurai 1 mol senyawa dengan
unsur lain.
C. Kalor Pembakaran
Kalor pembakaran adalah kalor yang berasal dari suatu pembakaran 1 unsurnya.
D. Kalor Netralisasi
Kalor netralisasi dibutuhkan supaya bisa membentuk 1 mol dari H2O dari suatu
reaksi asam basa.
E. Kalor Pelarutan
Kalor pelarutan merupakan kalor yang dibutuhkan untuk proses pelarutan 1 mol
zat.

D. Pengertian Kalor Jenis & Kapasitas Kalor


Setiap benda atau zat pada dasarnya memiliki kalor jenis yang berbeda-beda,
misalnya seperti air yang memiliki kalor jenis 1000 J/kg⁰C, Alkohol 550 J/kg⁰C, serta
es yang berkalor jenis 595 J/kg⁰C.
Kalor jenis itu merupakan banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk bisa
menaikan suhu pada zat yang memiliki massa 1 kg menjadi 1⁰C. Satuan internasional
dari kalor jenis adalah J/kg⁰C..
Sedangkan kapasitas kalor merupakan besaran kalor yang dibutuhkan untuk bisa
meningkatkan suhu suatu benda atau zat menjadi 1⁰C.
E. Prinsip Perubahan Kalor
1. kalor dapat mengubah suhu benda atau zat
Prinsip ini sederhananya adalah kondisi ketika suatu benda atau zat dipanaskan
dan menerima kalor. Benda yang awalnya mempunyai suhu rendah akhirnya
meningkat menjadi bersuhu tinggi.
Begitu pula sebaliknya, ketika zat atau benda yang sudah dipanaskan tadi
didiamkan atau didinginkan, maka kalor yang ada akan terlepas perlahan sehingga
suhunya menurun.
2. Kalor Dapat Mengubah Wujud Benda atau Zat
Contoh sederhana dari prinsip ini adalah ketika kita meletakan es batu di lokasi
yang terpapar sinar matahari yang memiliki suhu lebih tinggi dibanding es. Secara
perlahan, es batu yang awalnya padat, akan berubah bentuk menjadi cair dan
bahkan menguap menjadi gas.
Contoh lainnya adalah ketika mencairkan plastik. Jadi plastik itu dibakar sehingga
bentuknya akan berubah menjadi cair atau menguap menjadi gas.

F. Jenis-jenis perpindahan kalor


Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Beberapa
proses perpindahan kalor membutuhkan media atau benda perantara, namun ada pula
yang tidak membutuhkannya.Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, berikut adalah penjelasan tentang perpindahan kalor.
1. Konduksi
Saat menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan pakaian yang disetrika.
Dalam kasus ini, kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor seperti ini
disebut konduksi. Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan
panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang mampu
menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor, sedangkan bshan yang
menghantarkan panas dengan buruk disebut isolator.
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan
gerak partikel-partikel bendanya. Air adalah konduktor yang buruk. Namun, ketika air
disimpan di dalam wadah dan bagian bawah tersebut dipanaskan, air juga ikut panas.
Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Saat
air mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih
ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin dari bagian atas.
Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju
bagian atas.

3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan media. Dalam ruang hampa,
tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Contohnya
adalah perpindahan kalor dari Matahari ke Bumi. Kalor berpindah dari Matahari
hingga ke bumi melalui ruang hampa.
G. Pemanfaatan Energi Kalor pada kehidupan sehari-hari
1. Kalor dari kompor gas untuk memasak
2. Kalor dari matahari untuk menjemur baju
3. Kalor dari setrika untuk menghaluskan baju
4. Kalor dari api unggun untuk menghangatkan diri.

Anda mungkin juga menyukai