Sebelum belajar ayo berdo’a terlebih dahulu supaya apa yang akan kita
pelajari lebih mudah kita terima dan menjadi berkah bagi kehidupan kita
setelah mempelajarinya.
Sebelum memulai pelajaran, baca dan patuhilah peraturan dari petunjuk belajar
berikut!
Bagi siswa:
1. Berdo’alah setiap akan memulai pelajaran.
2. Bacalah KI, KD, Indikator, dan Tujuan pembelajaran.
3. Pahamilah isi materi tentang Kalor dan Pengaruhnya!
4. Carilah materi Kalor dan Pengaruhnya dari sumber belajar lainnya!
5. Kerjakanlah latihan soal-soal!
6. Kerjakanlah evaluasi secara cermat dan teliti!
114
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
A Tujuan Pembelajaran
Dalam bahan ajar kalor dan perpindahan ini, terdapat beberapa sub materi pokok
diantaranya pengertian kalor dan pengaruh kalor terhadap zat. Selanjutnya dalam bab
ini juga akan dijelaskan mengenai pemuaian termal pada zat, penerapan azas Black,
proses perpindahan kalor, pengaruh dan perpindahan kalor pada zat dalam kehidupan
sehari-hari. Paparan materi akan dibahas dibawah ini.
115
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
C Materi Pembelajaran
Peta Konsep
116
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
1 PENGERTIAN KALOR
117
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Wawasan Fisika
a. Kalor Jenis
Sewaktu Anda memasak air, Anda membutuhkan kalor untuk menaikkan suhu
air hingga mendidihkan. Nasi yang dingin dapat dihangatkan dengan penghangat nasi.
Nasi butuh kalor untuk menaikkan suhunya. Berapa banyak kalor yang diperlukan air
dan nasi untuk menaikkan suhu hingga mencapai suhu yang diinginkan? Secara
induktif, makin besar kenaikan suhu suatu benda, makin besar pula kalor yang
diserapnya. Selain itu, kalor yang diserap benda juga bergantung massa benda dan
bahan penyusun benda.
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat ini dipengaruhi oleh massa
benda m, kenaikan suhu Δt dan jenis zat. Jenis zat diukur dengan besaran yang
dinamakan kalor jenis dan disimbulkan c. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang
o
diserap zat bermassa 1 gr untuk menaikkan suhu sebesar 1 C. Kalor jenis
menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyerap kalor. Semakin besar kalor
jenis suatu benda, semakin besar pula kemampuan benda tersebut untuk menyerap
kalor. Secara matematis, kalor jenis suatu zat dapat dituliskan sebagai berikut.
118
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
𝑄
c = 𝑚.∆𝑇
(5.1)
Q = m x c x ∆𝑇 (5.2)
Dengan:
Q = kalor yang diserap/dilepas oleh benda (joule)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kg K atau J/kgoC)
∆T = perubahan suhu (oC)
Kalor jenis benda (zat) menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1
kg zat untuk menaikkan suhunya sebesar satu satuan suhu (° C). Hal ini berarti tiap
benda (zat) memerlukan kalor yang berbeda-beda meskipun untuk menaikkan suhu
yang sama dan massa yang sama.
Satu kilokalori (1 kkal) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1
kg air sebesar 1 °C. Zat yang berbeda (dengan massa zat yang sama, misalnya 1 kg)
memerlukan kuantitas kalor yang berbeda untuk menaikkan suhunya sebesar 1 °C.
Kalor jenis beberapa zat dapat Anda lihat pada tabel berikut.
119
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Berapa besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebatang besi yang
massanya 10 kg dari 20° C menjadi 100° C, jika kalor jenis besi 450 J/kg?
Diketahui :
a. m = 10 kg
b. ∆T = 100 – 20 = 80° C
c. c = 450 J/kg
Ditanyakan: Q = ...?
Jawab :
Q = m × c × ∆T
= 10 × 450 × 80
= 360 kJ
b. Kapasitas Kalor
Air satu panci ketika dimasak hingga mendidih memerlukan kalor tertentu.
Kalor yang dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1° C disebut kapasitas kalor.
Kapasitas kalor sebenarnya banyaknya energi yang diberikan dalam bentuk kalor
untuk menaikkan suhu benda sebesar satu derajat. Pada sistem SI, satuan kapasitas
kalor adalah JK-1. Namun, karena di Indonesia suhu biasa dinyatakan dalam skala
Celsius, maka satuan kapasitas kalor yang dipakai dalam buku ini adalah J/°C.
Kapasitas kalor dapat dirumuskan sebagai berikut.
Q = C. ∆T
(5.3)
dengan:
Q = kalor yang diserap/dilepas (J)
C = kapasitas kalor benda (J/°C)
∆T = perubahan suhu benda (° C)
C=mxc (5.4)
120
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
dengan:
C = kapasitas kalor benda (J/°C)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kg °C)
Contoh Soal
5.2
Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20° C hingga
120° C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ. Tentukan kapasitas kalor
besi dan kalor jenis besi?
Diketahui :
a. m = 3 kg
b. ∆𝑇 = 120° – 20° = 100° C
c. Q = 135 kJ
Ditanyakan : a. C = ...? b. c = ...?
Jawab :
a. Kapasitas kalor besi b. Kalor jenis besi
𝑄 135 𝑘𝐽 C 1350 Kj/°C
𝑐=𝑚=
𝐶 = ∆T = 100° C =1350 Kj/°C = 450 J/kg °C
3 Kg
121
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
d. Kalor Laten
Ketika suatu zat berubah menjadi wujud lain, diperlukan atau dilepaskan
sejumlah kalor. Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gr zat dinamakan kalor
laten. Kalor laten ada dua jenis yaitu:
1) kalor lebur (L) untuk mengubah wujud zat dari padat ke cair. Kalor lebur zat
sama dengan kalor bekunya.
𝑄
𝐿=
𝑚
(5.5)
Berdasarkan persamaan (5.5) didapatkan
𝑄 =𝑚𝐿
(5.6)
dengan L = kalor lebur es (J/Kg)
2) Kalor uap (U) yaitu kalor untuk mengubah wujud zat dari cair menjadi gas.
Kalor uap zat sama dengan kalor embun.
𝑄
𝑈=
𝑚 (5.7)
𝑄 =𝑚𝑈
(5.8)
122
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Berikut Tabel 5.2 Titik lebur, titik didih, kalor lebur dan uap beberapa zat
Nama zat Titik lebur Titik didih Kalor lebur Kalor uap
(oC) (oC) (JKg-1) (JKg-1)
Oksigen -218,8 -183 0,14 x 105 2,1 x 105
Nitrogen -210,0 -195,8 0,26 x 105 2,00 x 105
Alcohol -114 78 1,04 x 105 8,5 x 105
Ammonia -77,8 -33,4 0,33 x 105 1,37 x 105
Air (es) 0 100 3,36 x 105 22,6 x 105
Timbel 327 1.750 0,25 x 105 8,7 x 105
Perak 961 2.193 0,88 x 105 23 x 105
Besi 1.808 3.023 2,89 x 105 63,4 x 105
Di atas piring terdapat 100 gr es bersuhu 0 0C. Kalor lebur es diketahui sebesar
80 kal/gr. Jika pada es tersebut diberikan kalor sebesar 6000 kal maka berapa
persenkah es yang sudah melebur?
Jawab :
Diketahui : m0 = 100gr
L = 80 kal/gr
Q = 6000 kal
Ditanya : Massa es yang melebur?
Penyelesaian :
Massa es yang melebur dapat ditentukan sebagai berikut.
Q =mL
6000 = m . 80
m = 75 gr
Massa es yang melebur adalah 75 gr berarti prosentasenya sebesar:
𝒎 𝟕𝟓
= 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟓%
𝒎𝟎 𝟏𝟎𝟎
123
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Berarti jika suatu benda diberi kalor yang cukup dapat terjadi kedua perubahan
itu. Perubahan benda ini dapat digambarkan dengan bantuan grafik Q-t. Contoh
perubahan ini dapat digunakan perubahan air dari bentuk padat (es) hingga bentuk gas
(uap). Grafik Q - t nya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Jika anda membuat grafik hubungan antara penyerapan kalor (Q) dan
perubahan suhu yang dialami air, mulai dari wujud es pada suhu –T1 hingga
seluruhnya menjadi uap pada suhu 100oC, akan didapatkan grafik seperti disamping.
Berikut proses yang terjadi pada pemanasan air hingga menjadi air mendidih:
1. Proses A – B
Suhu es –T1oC menyerap kalor sebesar Q1 sehingga suhunya menjadi 0oC, dan
tetap berwujud es
Q1 = mes ces ΔTes
= mes ces (0o – (-T1))
= mes ces T1
2. Proses B – C
Terjadi perubahan wujud dari es (0oC) menjadi air (0oC), pada suhu tetap.
Q2 = mes L (kalor lebur)
3. Proses C – D
Suhu air 0oC naik hingga mencapai suhu 100oC, tetapi masih dalam wujud cair.
Q3 = mair cair ΔTair
= mair cair (100oC – 0oC)
= mair cair 100oC
4. Proses D – E
124
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Terjadi perubahan wujud dari air (100oC) menjadi uap (100oC), pada suhu tetap.
Q4 = mair L (kalor Uap)
Pada saat terjadi perubahan wujud, maka tidak terjadi perubahan suhu karena
kalor digunakan untuk mengubah wujud zat. Sebaliknya, jika terjadi perubahan suhu
maka tidak terjadi perubahan wujud karena kalor digunakan untuk mengubah suhu
suatu zat.
Tentukan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 0,2 kg es dari
-10oC hingga seluruhnya menjadi air bersuhu 50oC. diketahui kalor lebur es
3,36 x 105 Jkg-1, kalor jenis es 2.100 Jkg-1oC-1, dan kalor jenis air 4.200 Jkg-
1o -1
C .
Jawab:
Diketahui: mes = 0,2 kg Les = 3,36 x 105 Jkg-1
T0 = -10oC ces = 2.100 Jkg-1oC-1
T1 = 50oC cair = 4.200 Jkg-1oC-1
Ditanyakan : Qtotal = …..?
Penyelesaian:
TUGAS
125
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
126
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
ΔL
α= (5.9)
Lo. ∆T
∆L = α Lo ∆T
(5.10)
127
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
dengan ΔL = L – Lo
maka panjang akhir benda:
L = Lo + ∆L (5.11)
𝐿 = Lo 1 + α ∆T (5.12)
dengan:
= panjang benda mula-mula (cm)
L = panjang benda setelah pemuaian (cm)
∆ = L – Lo = pertambahan panjang benda akibat pemuaian (cm)
1 1
= koefisien muai panjang
∆ = = kenaikan suhu
128
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
∆A
β=
A0 ∆T (5.13)
129
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
∆A = β Ao ∆T
(5.14)
dengan ΔA = A – Ao
maka panjang akhir benda:
A = β Ao ∆T
(5.15)
A = Ao 1 + β ∆T
(5.16)
dengan:
= m m cm2
= m cm2
∆ = = m m cm2
1 1
= o m
∆ = =
130
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Perumusan untuk pemuaian volume sama dengan perumusan panjang dan luas,
yaitu
∆V = γ Vo ∆T (5.17)
V = Vo + ∆V
(5.18)
dengan γ adalah koefisien muai volume
∆V
γ=
Vo∆T (5.19)
γ = 3α
3
γ= β (5.20)
2
131
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
dengan:
V = volume benda mula-mula (cm2 )
V = volume benda setelah pemuian (cm2
∆V = V V = pertambahan volume benda akibat pemuaian (cm2
1 1
= koefisien mulai volume
∆T = T T = kenaikan muai volume
Pada suhu 20oC volume tabung kaca 200 cm3. Tabung diisi penuh air raksa.
Volume air raksa yang tumpah jika dipanaskan sampai suhu 120oC adalah …
cm3. (koefisien muai panjang kaca 3.10 6 /𝑜 𝐶 dan koefisien muai volume air
raksa 5,4. 10 4 /𝑜 𝐶
Pembahasan:
untuk tabung kaca:
𝛼𝑘 = 3.10 6 /𝑜 𝐶,
maka 𝛾𝑘 = 3𝛼𝑘 = 9.10 6 /𝑜 𝐶
𝑉𝑜 = 200cm3
𝑉 = 𝑉𝑜 1 + 𝛾. ∆𝑇
(5.21)
Pada zat cair, ketika suhunya naik, volumenya akan bertambah, sementara
massanya tetap. Akibatnya, massa jenis zat berkurang. Massa jenis zat cair setelah
pemuaian dirumuskan dengan:
132
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
𝜌𝑜
𝜌=
1 + 𝛾. ∆𝑇 (5.22)
Grafik 5.10a Perubahan volume terhadap suhu dan Grafik 5.10b perubahan
massajenis terhadap suhu. [13]
1
𝑉 = 𝑉𝑜 1 + . ∆𝑇
273 (5.23)
Sewaktu susu diberi air panas, kalor akan menyebar ke seluruh cairan susu
yang dingin, sehingga susu terasa hangat. Suhu akhir setelah percampuran antara susu
dengan air panas disebut suhu termal (keseimbangan). Kejadian-kejadian yang pernah
Anda lakukan diatas ternyata sangat sesuai dengan konsep fisika. Apabila dua zat atau
lebih mempunyai suhu yang berbeda dan terisolasi dalam suatu system, maka kalor
akan mengalir dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Jika air panas
dicampur dengan air dingin, sehingga diperoleh campuran yaitu air hangat. Ini berarti
air panas turun suhunya, karena memberikan kalor kepada air yang dingin. Sedangkan
air dingin naik suhunya karena ia menyerap kalor dari air panas.
Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur
tinggi ke benda yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor
selalu berhubungan dengan perpindahan energi. Jika sistem ini terisolir, yaitu aliran
kalor bebas dari pengaruh lingkungan, maka berlaku hukum kekekalan energy kalor
(asas black) yaitu: “ Jumlah kalor yang dilepas oleh zat yang panas sama dengan
jumlah kalor yang diserap oleh zat yang dingin.”
Energi adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan
melepaskan energi sebesar Ql dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan
menerima energi sebesar Qt dengan besar yang sama. Secara matematis, pernyataan
tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
m1 c1 ∆T1 = m2 c2 ∆T2
m1 c1 T1 Tc = m2 c2 Tc T2 (5.25)
dengan:
Qlepas = besar kalor yang diberikan (J)
Qterima = besar kalor yang diterima (J)
1 = massa benda pertama
1 = kalor jenis benda pertama
1 = suhu benda pertama
= suhu benda campuran
2 = massa benda kedua
134
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Q = m c ∆T
(5.26)
Besarnya kalor dapat dihitung ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa
temperatur naik berarti zat menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat
melepaskan kalor.
135
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
136
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Air seberat 150 gram bersuhu 80 0C dimasukkan ke dalam gelas bermassa 150
gram dengan suhu 250 0C. tentukan penurunan suhu air agar di peroleh suhu
kesetimbangan air-gelas. Kalor jenis 840 J/kg0C.
Jawaban :
Dik : Ta = 80 0C ma = mg = 150 gram = 0,15 kg
Tg = 25 0C ca = 4.180 J/kg0C cg = 840 J/kg0C
Dit : suhu keseimbangan = x :…..?
Penyelesaian :
Kalor yang dilepas air = kalor yang diterima gelas
ma. ca (Ta – x) = mg. cg. (x – Tg)
0,15 x 4.180 (80 - x) = 0,15 x 840 (x – 25)
50.160 – 627x = 126x – 3.150
53.310 = 753x
X = 70,8 0C
Jadi, penurunan suhu air adalah 80 – 70,8 = 9,2 0C.
137
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Sepotong almunium berbentuk kubus dengan massa 200 gram dan suhu 90 0C
dicelupkan kedalam wadah berisi 1 kg air bersuhu 20 0C. Tentukan suhu
keseimbangan aluminium air. Kalor jenis air 4.180 J/kg0C dan kalor jenis
aluminium 900 J/kg0C. Asumsikan tidak ada kalor yang diserap wadah.
Jawaban :
Dik :
mal = 200 gram = 0,2 kg ; ma = 1 kg; cal = 900 J/kg0C
Tal = 90 0C; Ta = 20 0C ca = 4.180 J/kg0C
Dit: suhu keseimbangan :……?
Penyelesaian
138
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Qkalorimeter = Ck . ∆T (5.27)
Sebuah kalorimeter yang kapasitas kalor 40 kal/0C berisi 200 gram air suhunya
0
20 C akan dipakai untuk menentukan kalor jenis kuningan. Ke
dalam kalorimeter dimasukkan 100 gram kuningan yang bersuhu 80 0C. Jika
suhu akhir air 22 0C dan kalor jenis air 1 kal/gr0C, berapa kalor jenis kuningan?
Penyelesaian :
Diketahui : ckal = 40 kal/ 0C cair = 1 kal/gr0C
ma = 200 gram mk = 100 gram
Ta = 20 0C Tk = 80 0C
Takhir = 22 0C
Ditanya : ck =.........?
mkck∆𝑇k = maca∆𝑇a + ckal ∆𝑇ka
139
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
5 Perpindahan Kalor
Anda telah mempelajari bahwa kalor merupakan energi yang dapat berpindah
dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pada waktu memasak
air, kalor berpindah dari api ke panci lalu ke air. Pada waktu menyetrika, kalor
berpindah dari setrika ke pakaian. Demikian juga pada waktu berjemur, badan Anda
terasa hangat karena kalor berpindah dari matahari ke badan Anda. Ada tiga cara kalor
berpindah dari satu benda ke benda yang lain, yaitu konduksi, kenveksi, dan radiasi.
1) Konduksi
140
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Kalor yang mengalir dalam batang per satuan waktu dapat dinyatakan dalam
hubungan:
𝑄 𝑘𝐴∆𝑇
𝐻= =
𝑡 𝑙 (5.28)
𝑄
𝐻=
𝑡 (5.29)
𝑘𝐴 𝑇2 𝑇1
=
𝑙
dengan:
= jumlah kalor yang mengalir per satuan waktu (J/s atau Watt)
141
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Besarnya kalor yang dipindahkan secara konduksi tiap satu satuan waktu
sebanding dengan luas penampang mediumnya, perbedaan suhunya dan berbanding
terbalik dengan panjang mediumnya serta
tergantung pada jenis mediumnya. Dari
penjelasan ini dapat diperoleh perumusan
sebagai berikut.
142
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Batang logam dengan panjang 2 meter, memiliki luas penampang 20 cm2 dan
perbedaan temperatur kedua ujungnya 50°C. Jika koefisien konduksi termalnya
0,2 kal/ms°C, tentukanlah jumlah kalor yang dirambatkan per satuan luas per
satuan waktu.
Diketahui :
k = 0,2 kal/ms°C
A = 20 cm2 = 2 × 10 3 m2
l=2m
∆𝑇 = 50°C
Ditanya : H?
Penyelesaian :
𝑄 𝑘𝐴∆𝑇 0,2 𝑘𝑎𝑙/𝑚𝑠 2 × 10 3 𝑚2 50
𝐻= = =
𝑡 𝑙 2𝑚
𝐻 = 0,01 𝑘𝑎𝑙/𝑠
Jadi laju perpindahan kalor pada logam tersebut adalah 0,01 kal/s
143
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
2) Konveksi
Perambatan kalor yang disertai perpindahan
massa atau perpindahan partikel- partikel zat
perantaranya disebut perpindahan kalor secara aliran
atau konveksi. Rambatan kalor konveksi terjadi pada
fluida atau zat alir, seperti pada zat cair, gas, atau Gambar 5.20 Rambatan
udara. kalor di dalam gas.[3]
Apabila dua sisi yang berhadapan dari silinder pada Gambar 5.20 suhunya
berbeda, akan terjadi aliran kalor dari dinding yang bersuhu Ta ke dinding yang
bersuhu Tb . Besarnya kalor yang merambat tiap satuan waktu, dapat dituliskan
sebagai berikut.
𝑄
𝐻= = ℎ 𝐴 ∆𝑇
𝑡 (5.30)
dengan:
H = jumlah kalor yang mengalir per satuan waktu (J/s atau Watt)
H = koefisien konveksi termal bahan (W/m )
A = Luas penhantar penampang (m2)
∆ = Perbedaan suhu pada ujung penghantar ( )
T1 = Ujung logam yang bersuhu lebih rendah (
T2 = Ujung logam yang bersuhu lebih tinggi (
Suhu udara dalam labor TIK adalah 20°C, sedangkan suhu permukaan jendela
pada ruangan tersebut adalah 30°C. Berapa laju kalor yang diterima oleh kaca
seluas 1,5 m2, jika koefisien konnveksi udara saat itu 1,5× 10 1 𝑘𝑎𝑙/𝑠𝑚2 ℃?
Diketahui :
h = 1,5× 10 1 𝑘𝑎𝑙/𝑠𝑚2 ℃
A = 1,5 m2
∆𝑇 = 30°C-20°C=10°C
Ditanya : H?
144
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Penyelesaian :
𝑄
𝐻= = 𝑘𝐴∆𝑇 = 1,5 × 10 1 𝑘𝑎𝑙/𝑠𝑚2 ℃ 1,5 m2)( 10°C)
𝑡
𝐻 = 2,25 𝑘𝑎𝑙/𝑠
Jadi laju perpindahan kalor konveksi tersebut adalah 2,25 kal/s
Ada dua jenis konveksi yaitu koveksi alami dan konveksi paksa.
1) Konveksi alami
Konveksi alamiah banyak dijumpai di pabrik-pabrik yang menggunakan
cerobong asap. Gas hasil pembakaran memiliki massa jenis lebih kecil daripada massa
jenis udara disekitarnya. Akibatnya, gas hasil pembakaran akan mengalir ke atas.
Tempat yang ditinggalkan oleh gas hasil pembakaran akan diisi oleh udara sekitar
yang memiliki massa jenis lebih besar daripada massa jenis gas yang dihasilkan
pembakaran. Angin laut dan angin darat terjadi berdasarkan konceksi alamiah udara.
145
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
panas daripada laut sehingga udara panas di atas daratan naik dan tempatnya
digantikan udara dingin dari atas laut, inilah yang disebut angin laut. Pada malam hari,
terjadi sebaliknya. Daratan lebih cepat dingin daripada laut sehingga udara di atas laut
naik dan tempatnya digantikan oleh udara dari atas daratan yang disebut angin darat.
2) Konveksi paksa
Konveksi paksa banyak digunakan pada sistem pendingin mesin, misal pada
mesin mobil, mesin kapal laut, mesin diesel stasioner, dan kipas angin. Konveksi paksa
seperti pada Gambar 5 dalam sistem pendingin mesin mobil. Air mengalir di sekitar
ruang mesin melalui pipa-pia dibantu oleh pompa air (water pump). Kalor yang
diterima mesin mobil dari hasil proses pembakaran mencapai suhu 1.600 . pada suhu
ini memungkinkan mesin mobil memuai melebihi batas keamanan dan mengakibatkan
bagian-bagian mesin mobil menjadi lemah.
Kerusakan pertama yang sering
dijumpai adalah pada kop silinder mesin
menjadi melengkung. Pengaruh
berikutnya viskositas minyak pelumnas
menjadi rendah (encer). Panas pada
mesin mobil berpindah oleh sirkulasi air
menuju ke radiator. Udara dingin dari
luar mesin ditarik oleh sebuah kipas
untuk mendinginkan air pada radiator
sehingga air yang dingin ini kembali Gambar 5.23 Sistem pendinginan air pada
mengalir dan bersentuhan dengan blok- mobil[15]
blok mesin untuk mengulang sirkulasi berikutnya. Jadi, fungsi radiator adalah menjaga
suhu mesin agar tidak melampaui batas panas yang diizinkan.
146
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
3) Radiasi
Mahari merupakan sumber energi
utama bagi manusia di permukaan bumi
ini. Energi yang dipancarkan Matahari
sampai di Bumi berupa gelombang
elektromagnetik. Cara perambatannya
disebut sebagai radiasi, yang tidak Gambar 5.24 Panas matahari sampai ke
memerlukan adanya medium zat perantara. bumi dan panas dari perapian sampai ke
tubuh kita[11]
Semua benda setiap saat memancarkan
energi radiasi dan jika telah mencapai kesetimbangan termal atau temperatur benda
sama dengan temperatur lingkungan, benda tersebut tidak akan memancarkan radiasi
lagi. Dalam kesetimbangan ini, jumlah energi yang dipancarkan sama dengan jumlah
energi yang diserap oleh benda tersebut.
Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Josef Stefan dan Ludwig Boltzmann,
diperoleh besarnya energi per satuan luas per satuan waktu yang dipancarkan oleh
benda yang bersuhu T, yakni
𝑊 = 𝑒𝜎𝐴𝑇 4
(5.31)
dengan
W = energi yang dipancarkan per satuan luas per satuan waktu (Watt/m2)
e = koefisien emisivitas (0 < e ≤ 1).
= konstanta Stefan–Boltzmann = 5,672 × 10-8 watt/m2 K4
T = Temperatur mutlak benda (K)
A = Luas benda yang memancarkan radiasi
147
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Pojok Informasi
148
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Contoh Soal
5.14
Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm2 dipanaskan hingga berpijar pada suhu
127o C. Jika emisivitasnya e adalah 0,4 dan tetapan Stefan adalah 5,672×10-8
watt/m2K4, hitunglah energi radiasi yang dipancarkan oleh bola tersebut tiap
sekonnya.
Diketahui
𝜎 = 5,672×10-8 watt/m2K4
3
A = 20 cm2 = 2 × 10 m2
𝑇 = 127°C = 400 K
e = 0,4
580,608 J.
Ditanya : W?
Penyelesaian
𝑊 = 𝑒𝜎𝐴𝑇 4 = 0,4 5,67 × 10 8 𝑊/𝑚2 𝐾 4 )( 2 × 10 3 𝑚2 400𝐾 4
8
W = (0,4) 5,67 × 10 258108 𝑊
𝑊 =580,608 W = 580,608 J/s
Jadi, energi radiasi yang dipancarkan oleh bola tersebut tiap sekonnya adalah
580,608 J/s
149
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
Partikel yang suhunya tinggi akan bergerak ke atas karena massa jenisnya
lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis partikel yang suhunya lebih rendah,
sedang partikel yang suhunya rendah akan turun dan mengisi tempat yang
ditinggalkan oleh air panas yang naik tersebut. Partikel air yang turun akan
menerima kalor dan menjadi panas.
Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia
yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan
air. Sewaktu air dipanaskan, air menerima energi panas dari apai melalui panci yang
mewadahinya. Air menerima energi panas, ditandai dengan adanya kenaikan suhu.
Semakin besar energi panas, semakin besar pula kenaikan suhu pada air.
150
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
c. Pemuaian
Pernahkah kamu memperhatikan rel kereta api?
Ada yang unik pada desain tersebut, yaitu
adanya celah yang sengaja dibuat. Apa ya
fungsinya kira-kira? Ternyata ada diberikan
celah di antara dua rel kereta api agar tidak
mmengalami pemuaian di siang hari yang
panas. Jika rel tidak dibuat renggang, maka
hasilnya rel akan melengkung, bisa membuat
kereta bergoyang-goyang atau anjlok jika
terlalu melengkung. Namun, jika rel renggang,
maka rel akan lurus, rapat, dan rapi sehingga Gambar 5.28 Celah rel kereta api
pada saat malam dan siang hari [6]
kereta dapat melaju dengan kecepatan tinggi.
Pada rel kereta api digunakan besi baja untuk rel kereta api juga harus
dipasang renggang berongga untuk mencegah terjadinya kecelakaan kereta api yang
disebabkan oleh relnya melengkung akibat pemuaian dari pemanasan di siang hari.
Konsep rongga atau celah di antara besi itu menggunakan penghitungan dan
memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan benda padat yang bisa disebabkan oleh
perubahan suhu.
Rel kereta apai dibuat dari besi baja yang saling disambungkan satu dengan
yang lainnya. Selama proses penyambungan, ahli konstruksi harus benar-benar
memperhitungkan sifat pemuaian dan penyusutan besi baja karena adanya perubahan
suhu, baik di siang hari yang panas maupun di malam hari yang dingin.
Supaya sambungan besi baja tidak melengkung akibat pemuaian atau pun penyusutan,
maka sambungan-sambungan besi baja tidak boleh dipasang rapat satu dengan yang
lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-sambungan tersebut agar
nggak timbul kerusakan pada jembatan dan jalan yang disebabkan pemuaian dan
penyusutan besi baja tersebut.
151
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
152
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
4) Penambat rel
Fungsinya untuk menambat/mengaitkan batang rel dengan bantalan yang
menjadi tumpuan batang rel tersebut, agar batang rel tetap menyatu pada bantalannya,
dan menjaga kelebaran trek (track gauge).
5) Plat besi penyambung
Plat besi penyambung merupakan plat
besi dengan panjang sekitar 50-60 cm, yang
berfungsi untuk menyambung dua
segmen/potongan batang rel. Pada plat
tersebut terdapat 4 atau 6 lubang untuk tempat
skrup/baut (Bolt) penyambung serta mur-nya
(Nut). Batang rel biasanya hanya memiliki
panjang sekitar 20-25 meter tiap potongnya, Gambar 5.30 Macam-macam plat
penyambung [6]
sehingga perlu komponen penyambung
berupa plat besi penyambung beserta bautnya. Pada setiap sambungan rel, terdapat
celah pemuaian (Expansion Space), sehingga saat rangkaian KA lewat akan terdengar
bunyi “jeg-jeg…jeg-jeg” dari bunyi roda KA yang melewati celah pemuaian tersebut.
Penyambungan rel menggunakan komponen-komponen di atas dikenal sebagai
Metode Sambungan Tradisional (Conventional Jointed Rails). Sedangkan dewasa ini
telah dikenal metode penyambungan rel dengan Las Termit, yang disebut dengan
Continuous Welded Rails (CWR). Dengan metode CWR, tiap 2 sampai 4 potong
batang rel dapat dilas menjadi satu rel yang panjang tanpa diberi celah pemuaian,
sehingga tiap CWR memiliki panjang sekitar 40-100 m.
CWR biasanya diterapkan pada jalur dengan kecepatan laju KA yang tinggi,
karena permukaan rel menjadi lebih rata dan halus sehingga rangkaian KA dapat lewat
dengan lebih nyaman. Penerapan CWR juga mengurangi resiko rusaknya roda KA,
karena roda KA akan “njeglong” atau “tersandung” saat melewati celah pemuaian.
Lalu bagaimana dengan pemuaian batang rel? hal ini dapat disiasati dengan
menggunakan penambat elastis yang mampu menahan gerakan pemuaian batang rel
(gerakan mendatar dimana batang rel akan meregang saat panas dan menyusut saat
dingin). Jika penambatnya berupa penambat kaku, bisa disiasati dengan memasang rail
anchor.
153
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
6) Rel anchor
Satu lagi komponen trek rel KA
yakni rail anchor (anti creep). Rail
anchor digunakan pada rel yang
disambung secara CWR. Fungsinya
untuk menahan gerakan pemuaian batang
rel, karena pada sambungan CWR tidak
Gambar 5.31 Rail anchor saat dipasang di
terdapat celah pemuaian. trek rel. [6]
Pada gambar di bawah, rail anchor dipasang di bawah permukaan batang rel
tepat disamping bantalan agar dapat menahan gerakan pemuaian rel. Rail anchor tidak
dipasang pada rel yang ditambat dengan penambat elastic, karena fungsinya sama
seperti penambat elastis, yakni untuk mencegah gerakan pemuaian batang rel. Jadi, rail
anchor dipasang bersama dengan penambat kaku pada bantalan kayu atau besi.
d. Perpindahan kalor
1) Proses pembuatan garam
Proses pembuatan garam dapur dapat
dilakukan melalui mengumpulkan air laut ke
suatu kolam seperti tambak di tepi pantai.
Kemudian dengan bantuan sinar matahari, air
laut itu akan diuapkan hingga kristal NaCl-nya
tertinggal di tambak. Kemudian para petani
garam, mengumpulkan Kristal-kristal tersebut,
dicuci ulang agar bersih, lalu dijemur kembali. Gambar 5.32 Pembuatan gram
Proses pencucian pada garam dapur yang menghasilkan butiran kecil
dan pemurniannya tersebut setelah dikumpulkan dari laut, dilakukan berulang kali
hingga kotorannya benar-benar hilang. Setelah bersih, garam tersebut di bawa ke
pabrik untuk ditambahkan yodium dan di aduk secara merata.
2) Proses pengeringan pakaian
Sebenarnya faktor panas matahari bukanlah faktor utama dalam urusan
jemur menjemur baju. Melainkan, adanya perpindahan massa yang terjadi antara air
dalam baju menuju udara. Contoh faktor yang paling utama adalah hembusan angin
dan kelembapan udara. Mengapa bisa begitu?
154
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
155
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
D Latihan
1. 500 gram es bersuhu −12oC dipanaskan hingga suhu −2oC. Jika kalor jenis es
adalah 0,5 kal/goC, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan, nyatakan dalam
satuan joule!
2. 500 gram es bersuhu −10oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang bersuhu
5oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/goC, kalor lebur es adalah 80 kal/gr, dan
kalor jenis air 1 kal/goC, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan!
Jika kalor jenis air adalah 1 kal/gr°C, kalor jenis es 0,5 kal/gr°C, kalor lebur es
80 kal/gr dan cangkir dianggap tidak menyerap kalor, berapa suhu akhir
campuran antara es dan air tersebut?
4. Perhatikan gambar berikut! Dua buah logam terbuat dari bahan yang sama
disambungkan.
Jika panjang logam P adalah dua kali panjang logam Q tentukan suhu pada
sambungan antara kedua logam!
156
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
5. Sebuah jendela kaca suatu ruangan tingginya 2 m, lebarnya 1,5 m dan tebalnya
6 mm. Suhu di permukaan dalam dan permukaan luar kaca masing-masing
27°C dan 37°C.
E Evaluasi
1. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda bergantung pada ....
A. massa benda, suhu awal, suhu akhir
B. massa benda dan jenis benda
C. jenis benda dan kenaikan suhu
D. massa benda, jenis benda dan kenaikan suhu
E. kenaikan suhu dan lama pemanasan
2. Untuk menaikkan suhu 0,5 kg suatu zat cair yang kalor jenis-nya 400 J/kg.oC dari
28oC menjadi 38 diperlukan kalor sebesar...
A. 0,2 kJ B. 0,4 kJ C. 2,0 kJ D. 4,0 kJ E. 4,5 kJ
157
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
3. Jika suatu zat mempunyai kalor jenis tinggi, maka zat tersebut ....
A. lambat naik suhunya jika dipanaskan
B. cepat naik suhunya jika dipanaskan
C. lambat mendidih
D. cepat mendidih
E. cepat lebur
4. Zat cair yang massanya 10 kg dipanaskan dari suhu 25oC menjadi 75oC
memerlukan panas sebesar 4.105 joule. Kalor jenis zat cair tersebut adalah...
A. 200 J/kg.oC D. 800 J/kg.oC
B. 400 J/kg.oC E. 1000 J/kg.oC
C. 600 J/kg.oC
5. Kalor jenis suatu zat bergantung pada
A. massa benda
B. temperatur benda
C. volume benda
D. jenis zatnya
E. banyaknya kalor yang diserap
6. Pada saat air berubah wujud menjadi es maka akan terjadi perubahan ....
A. massa B. Temperatur C. tekanan D. berat E. massa
jenis
7. Sebongkah es bermassa 0,4 kg pada suhu 0oC. Banyak kalor yang dibutuhkan
untuk melebur es menjadi air jika kalor lebur es 80 kal/gr adalah...
A. 20 kalori
B. 32 kalori
C. 2000 kalori
D. 3200 kalori
E. 32.000 kalori
8. Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah suhu 900 gram es dari suhu – 10 oC
hingga seluruhnya menjadi air bersuhu 20oC adalah...(kalor jenis air = 1 kal/gr.oC,
kalor jenis es = 0,5 kal/gr.oC, kalor lebur es = 80 kal/gr.oC
A. 1.800 kal
B. 4.500 kal
158
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
C. 7.200 kal
D. 13.500 kal
E. 20.000 kal
9. Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara suhu (T) denga kalor (Q) yang
diberikan pada 1 gram zat padat.
159
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
160
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2
C. suhu sekelilingnya
D. massa benda itu
E. luas permukaan benda
162