Kompetensi Dasar:
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan
hewan
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda
serta perpindahan kalor
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep kalor.
2. Peserta didik dapat memahami konsep hubungan kalor dan perubahan suhu benda.
3. Peserta didik dapat memahami konsep hubungan kalor dan perubahan zat benda.
4. Peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi, dan
radiasi.
1. Pengertian Kalor
Pada dasarnya kalor adalah perpindahan energi kinetik dari satu benda yang bersuhu lebih
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Pada waktu zat mengalami pemanasan, partikel-
partikel benda akan bergetar dan menumbuk partikel tetangga yang bersuhu rendah. Oleh
karena kalor merupakan salah satu bentuk energi maka Satuan SI untuk kalor adalah Joule
(J). sebelum diketahui bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi, orang sudah
membuat satuan dari kalor yaitu kalori. Secara umum, 1 kalori adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat sebesar 1˚C.
zat sebesar 1oC. Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara banyaknya kalor yang
diserap oleh suatu benda dan kalor jenis benda serta kenaikkan suhu benda dituliskan dalam
bentuk persamaan berikut:
Alat yang digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat adalah kalorimeter.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa perubahan suhu yang diakibatkan oleh
jumlah kalor yang sama pada zat yang berbeda adalah tidak sama. Dengan demikian, setiap
zat memiliki kalor jenis tertentu. Sebagai contoh, 1 kg air dan 1 kg minyak goreng masing-
masing diberikan kalor yang sama banyaknya, ternyata kenaikkan suhu minyak goreng jauh
lebih tinggi daripada kenaikkan suhu air. Hal tersebut disebabkan air memiliki kalor jenis
yang jauh lebih besar dibanding minyak goreng. Jadi, untuk membedakan zat- zat dalam
hubungannya dengan penyerapan kalor, digunakan konsep kalor jenis. Suatu zat yang
memiliki kalor jenis besar, akan sulit mengalami kenaikkan suhu ketika dipanaskan.
3. Kapasitas Kalor
Sebelumnya telah dijelaskan pengertian kalor jenis. Kalor jenis merupakan
ciri suatu zat, seperti halnya massa jenis. Pada persamaan sebelumnya terdapat
faktor massa jenis dan kalor jenis (mc). Untuk bejana (kalorimeter), mc dipandang
satu kesatuan yang diberi nama khusus yaitu kapasitas kalor. Kapasitas kalor dapat
diartikan sebagai kemampuan menerima atau melepaskan kalor dari suatu benda
untuk perubahan suhu sebesar 1oC.
Hubungan antara banyaknya kalor yang diserapkan oleh suatu benda dan
kapasitas kalor yang diserap oleh suatu benda dan kapasitas benda serta kenaikkan
suhu benda dituliskan dalam bentuk persamaan berikut:
Dengan :