Anda di halaman 1dari 17

PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

III untuk Kelas VII SMP dan MTs

Suhu, Kalor, dan Pemuaian

Pernahkah kalian makan jajanan bakso panggang? Bakso bulat dipanggang di atas pemanggangan. Pemanggangan
merupakan tempat atau alat khusus yang digunakan untuk memanggang makanan/jajanan. Api yang berasal dari
kompor gas menghasilkan energi panas. Energi panas dari api diteruskan oleh alat pemanggang. Akibatnya, alat
pemanggang menjadi panas. Panas dari alat pemanggang digunakan untuk memasak bakso/jajanan. Lalu, apakah
peristiwa pemanggangan bakso/jajanan terkait dengan kalor? Konsep apa saja yang dipelajari dalam kalor?
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

Isi Materi

A. Suhu

B. Kalor

C. Pemuaian
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

A. Suhu
1. Pengertian Suhu
 Besaran suhu termasuk ke dalam besaran pokok. Satuan suhu dalam SI
adalah kelvin (K).
 Derajat atau tingkatan panas yang dimiliki oleh suatu benda disebut
dengan suhu.
 Dengan kata lain, suhu dapat diartikan sebagai kuantitas panas suatu
benda.
2. Perlunya Termometer sebagai Alat Ukur Suhu
 Para ilmuwan telah membuat alat ukur suhu, yaitu termometer.
 Termometer yang mereka buat berupa pipa berskala yang diisi dengan
zat cair.
 Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi termometer adalah raksa
dan alkohol.
 Namun, saat ini telah berkembang termometer yang terbuat dari logam.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

3. Skala Termometer

Hubungan skala kedua termometer


tersebut adalah sebagai berikut.

Keterangan:
Lt dan L0 = titik tetap atas dan bawah termometer A
Xt dan X0 = titik tetap atas dan bawah termometer B
L dan X = suhu terukur termometer A dan B
Perbandingan keempat skala termometer adalah
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

B. Kalor
1. Kalor Merupakan Perpindahan (Transfer) Energi
 Istilah kalor pertama kali diperkenalkan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743–
1794), seorang ahli kimia berkebangsaan Prancis. Saat itu, kalor dianggap
sebagai sejenis zat alir yang tidak dapat dilihat mata. Zat alir itu disebut caloric.
Berdasarkan anggapan itulah satuan kalor ditetapkan, yaitu kalori (kal). Adapun
satu kalori didefinisikan sebagai sejumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1oC.
 Robert Mayer (1814–1878), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman. Untuk
mengetahui hakikat kalor, ia mengguncang-guncangkan air yang ada dalam
botol. Setelah diguncang-guncangkan, ternyata suhu air naik. Kenaikan suhu air
tersebut menunjukkan bahwa jumlah kalor dalam air bertambah. Pertambahan
kalor dalam air disebabkan oleh adanya guncangan berulang-ulang (energi
kinetik).
 Selain itu, kalor juga diselidiki oleh James Prescott Joule (1818–1889), seorang
ilmuwan berkebangsaan Inggris. Dengan percobaannya, ia berhasil
merumuskan tara kalor mekanik.
Tara kalor mekanik adalah bilangan yang menyatakan kesetaraan antara
satuan kalor dan satuan energi, yaitu joule. (1 kalori = 4,2 joule atau 1
joule = 0,24 kalori)
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

Skema percobaan Joule


 Kalor bukan sebagai zat, dan bahkan
bukan sebagai bentuk energi.
 Namun, kalor merupakan perpindahan
energi (transfer energi): ketika kalor
mengalir dari benda panas ke yang
lebih dingin, energilah yang
dipindahkan dari yang panas ke yang
dingin.
 Dengan demikian,

kalor merupakan energi yang


ditransfer atau diteruskan dari satu
benda ke yang lain karena adanya
perbedaan suhu.

2. Peran Kalor terhadap Suhu dan Wujud Benda


 Kalor dan suhu merupakan dua besaran yang sangat erat hubungannya,
tetapi sama sekali berbeda.
 Jumlah kalor yang dilepaskan sama dengan jumlah kalor yang diserap.
Pernyataan ini selanjutnya dikenal sebagai asas Black.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

Jika jumlah kalor yang dilepaskan atau diserap dilambangkan Q, secara


matematis, asas Black dapat dituliskan

Kenaikan suhu benda bergantung pada jumlah kalor, massa benda, dan jenis
benda. Keterangan:
Q = jumlah kalor (joule atau kalori)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kgoC atau kal/kgoC)
ΔT = (T – T0) = kenaikan suhu (oC atau K)
= suhu akhir – suhu awal
Kalor jenis zat (c) adalah sejumlah kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk
menaikkan suhunya sebesar 1oC atau 1 K. Kalor jenis zat dapat dinyatakan
dalam satuan joule/kgoC atau kal/kgoC.
Kemampuan suatu zat menyerap kalor untuk menaikkan suhunya menjadi 1 oC
lebih tinggi disebut kapasitas kalor.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

 Prinsip penentuan kalor jenis benda


dengan menggunakan kalorimeter
sebagai berikut.
 Sejumlah air yang sudah diketahui
massa dan suhunya dimasukkan ke
dalam kalorimeter.
 Ke dalam kalorimeter itu dimasukkan
benda yang sudah diketahui massa
dan suhunya.
 Setelah panas merata, dengan
menggunakan asas Black, kalor jenis
benda dapat diketahui. Skema kalorimeter

Keterangan:
m1 = massa air (kg)
m2 = massa besi (kg)
c1 = kalor jenis air (J/kgoC)
c2 = kalor jenis benda (J/kgoC)
T1 = suhu air (oC)
T2 = suhu benda (oC)
T = suhu akhir (oC)
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

3. Kalor Lebur dan Kalor Beku


 Melebur merupakan perubahan wujud dari padat ke cair, sedangkan
membeku merupakan perubahan wujud dari cair ke padat.
 Selain itu, melebur merupakan proses yang memerlukan kalor dan
membeku merupakan proses yang melepaskan kalor.
Titik lebur suatu zat sama dengan titik bekunya dan ketika melebur atau
membeku suhu zat tetap.

 Kalor lebur zat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan oleh satu
satuan massa zat padat untuk melebur (mencair) pada titik leburnya.
 Adapun kalor beku zat didefinisikan sebagai kalor yang dilepaskan oleh
satu satuan massa zat cair untuk membeku pada titik bekunya.

 Kalor uap adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat untuk
menguap pada titik didihnya.
 Adapun kalor embun adalah kalor yang dilepaskan oleh satu satuan massa
zat untuk mengembun pada titik embunnya.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

4. Perpindahan Kalor
a. Konduksi
 Perpindahan kalor dengan
cara konduksi terjadi pada zat
padat.
 Setiap jenis zat padat
mempunyai kemampuan
menghantarkan (daya hantar)
kalor yang berbeda-beda.
 Zat yang mudah menghantar-
kan kalor disebut konduktor,
sedangkan zat yang sulit
Perambatan kalor pada konduksi menghantarkan kalor disebut
isolator.

b. Konveksi
 Perambatan kalor melalui air (zat cair) dan gas disebut konveksi.
 Konveksi diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zat penyusun.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

Contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai


berikut.
1) Pada lemari es, mesin pendinginnya ditempatkan di bagian atas. Mesin
pendingin itu berfungsi mendinginkan udara di sekitarnya. Udara dingin
memiliki massa jenis besar sehingga udara itu turun dan digantikan oleh
udara hangat yang naik dari bagian bawah. Demikian hal itu berlangsung
secara terus-menerus. Peredaran (sirkulasi) udara itu membawa kalor
(energi panas) dari semua makanan yang ada dalam lemari. Itulah
sebabnya, makanan yang ada dalam lemari es menjadi dingin.
2) Udara di sekitar tungku pemanas pada pabrik-pabrik mempunyai suhu
yang lebih tinggi daripada suhu udara luar. Itulah sebabnya, asap pabrik
dapat naik melalui cerobong-cerobong pabrik.
3) Pada siang hari, suhu udara di darat lebih tinggi daripada di laut. Hal itu
terjadi karena kalor jenis tanah (daratan) lebih kecil daripada air laut.
Dengan kata lain, daratan lebih cepat panas daripada lautan. Oleh
karena itu, terjadilah aliran udara (angin) dari laut ke darat yang disebut
angin laut.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

c. Radiasi
 Perambatan kalor melalui ruang hampa disebut radiasi (pancaran).
 Pada siang hari, kalian akan merasa lebih nyaman memakai baju
berwarna putih daripada baju berwarna hitam.
 Namun, pada malam hari yang dingin kalian akan merasa lebih hangat
apabila mengenakan baju berwarna hitam daripada baju berwarna putih.
 Hal itu menunjukkan bahwa
1) permukaan yang gelap merupakan penyerap dan pemancar kalor
yang baik; serta
2) permukaan yang berwarna putih atau mengilap merupakan penyerap
dan pemancar kalor yang buruk.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

C. Pemuaian
1. Pemuaian Zat Padat
 Pemuaian batang logam mempunyai arah memanjang sehingga pemuaian
seperti itu disebut muai panjang.
 Adapun pertambahan panjang batang setiap satu satuan panjang pada
setiap kenaikan suhu 1 derajat disebut koefisien muai panjang.
 Setiap zat padat mempunyai nilai koefisien muai panjang tertentu yang
berbeda satu dengan lainnya.
 Panjang batang setelah dipanaskan dapat kalian tulis

 Besar koefisien muai panjang dapat kalian tulis


Keterangan
α = koefisien muai panjang (/oC)
Lt = panjang batang setelah dipanaskan (m)
L0 = panjang batang mula-mula (m)
ΔT = kenaikan atau perubahan suhu (oC)
= Takhir – Tawal = (Ta – T0)
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

 Perubahan luas lempengan setelah dipanaskan adalah

 Untuk benda berbentuk balok atau benda lainnya atau benda dengan tiga
dimensi, perubahan volume benda adalah identik dengan uraian di atas
sehingga volume setelah dipanaskan

Hubungan antara koefisien muai panjang, koefisien


muai luas, dan koefisien muai volume adalah
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

2. Pemuaian Zat Cair


 Zat cair juga akan memuai jika suhunya ditingkatkan. Karena
sifat zat cair selalu mengikuti bentuk tempatnya, zat cair tidak
mengalami muai panjang, tetapi muai volume.
 Sebagaimana zat padat, koefisien muai volume setiap zat cair
tidak sama.
3. Pemuaian Gas
 Sebagaimana zat cair, gas juga mengalami muai volume.
 Koefisien muai volume gas lebih besar daripada zat cair dan
proses pemuaiannya lebih rumit.
 Hal itu terjadi karena gas mempunyai tiga besaran yang sangat
erat hubungannya, yaitu suhu, tekanan, dan volume.
 Besar koefisien muai gas sama untuk semua gas, yaitu sebesar
1/273oC atau 0,0037 per oC.
 Gas dapat memuai pada tekanan tetap dan pada volume tetap.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

4. Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-hari


a. Permasalahan Akibat Pemuaian
1) Rel Kereta Api Bengkok
2) Kawat Telepon atau Listrik Dipasang Kendur
3) Pemasangan Kaca Jendela
b. Pemanfaatan Peristiwa Pemuaian pada Bimetal
1) Sakelar Bimetal
2) Termostat Bimetal
3) Termometer Bimetal
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
untuk Kelas VII SMP dan MTs

Selain bimetal, konsep pemuaian dapat kita temukan dalam peristiwa


keseharian seperti berikut.
a) Paku keling dipakukan ke dalam lubang saat panas. Sewaktu
dingin ia menyusut dan menarik kedua pelat dengan sangat kuat.
b) Siraman air panas pada tutup botol yang terlalu rapat
menyebabkan tutup botol dari logam memuai. Akibatnya, tutup
botol dapat dilepas dengan mudah.
c) Ban baji roda lokomotif dipanaskan sehingga ia memuai dan tepat
melalui roda. Sewaktu dingin, ban menyusut dan memegang roda
dengan sangat kuat.

Anda mungkin juga menyukai