Anda di halaman 1dari 14

Bab II

Zat dan Perubahannya

Petunjuk Khusus

A. Pengantar
Materi Zat dan Perubahannya menjadi bab kedua yang disajikan dalam Buku Siswa
Eksplorasi Ilmu Pengetahuan Alam SMP 1. Peserta didik telah mengetahui tentang sains dan
pengukuran. Konsep yang akan dipelajari selanjutnya adalah zat atau materi. Peserta didik akan
mempelajari berbagai zat yang ada di alam ini. Bahkan, ada peristiwa atau fenomena alam yang
sangat mengagumkan mengenai zat, yaitu zat dapat mengalami perubahan wujud. Oleh karena
itu, penting bagi peserta didik untuk menyelidiki kapan dan bagaimana zat dapat mengalami
perubahan wujud.
Perlu diketahui bahwa zat atau materi memiliki tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas.
Zat atau materi memiliki karakteristik secara umum dan juga memiliki karakteristik khusus.
Setiap wujud zat memiliki karakteristik tersendiri. Susunan partikel masing-masing wujud
zat juga berbeda. Fenomena-fenomena alam yang terkait dengan zat merupakan salah satu
bentuk hukum alam yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Oleh karena itu, dengan
mempelajari fenomena alam tersebut dapat menumbuhkan dan meningkatkan iman dan takwa
peserta didik. Makin terkuak fenomena alam, makin terlihat keagungan dan kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa. Dengan demikian, peserta didik akan lebih semangat untuk menggali ilmu
pengetahuan alam atau sains.

B. Peta Konsep dan Kata Kunci dalam Bab Hakikat


Sains dan Pengukuran
Pemberian peta konsep dimaksudkan untuk memberi gambaran konsep atau topik materi
yang dipelajari dalam bab ini. Melalui peta konsep tersebut, peserta didik dapat mengetahui
alur topik yang akan dipelajari. Sementara itu, kata kunci merupakan istilah-istilah penting
yang perlu dipahami oleh peserta didik yang terdapat dalam bab. Berikut merupakan peta
konsep dan kata kunci yang terdapat dalam Bab II.
62 BG IPA SMP 1 KSP

1. Peta Konsep
Zat dan Perubahannya

Wujud Zat Perubahan Wujud Zat Perubahan Zat

Padat Cair Gas Perubahan Fisika Perubahan Kimia

Mengembun Membeku Mencair Menguap Menyublim

2. Kata Kunci
• Cair • Mengembun • Perubahan fisika
• Gas • Menguap • Perubahan kimia
• Membeku • Menyublim • Teori partikel
• Mencair • Padat

C. Cakupan dan Elemen Profil Pelajar Pancasila dalam


Bab II
Cakupan materi yang terdapat dalam Bab II memiliki fokus pada pengembangan
keterampilan proses. Pengembangan keterampilan proses tersebut dilakukan melalui
pembelajaran inkuiri. Pada awalnya, peserta didik dikenalkan konsep zat beserta wujud dan
model partikelnya. Selanjutnya, peserta didik mengamati dan menyelidiki terjadinya perubahan
wujud zat. Peserta didik juga akan membedakan antara sifat dan perubahan fisika serta kimia
suatu zat. Agar dapat menganalisis manfaat suatu zat, peserta didik diminta untuk memahami
kerapatan zat.
Setelah melakukan berbagai aktivitas pembelajaran dalam bab ini, peserta didik diharapkan
memiliki elemen profil pelajar Pancasila. Elemen profil pelajar Pancasila yang dapat dimiliki
oleh peserta didik setelah mempelajari materi dalam bab ini meliputi
1. akhlak beragama,
2. akhlak kepada alam,
3. kolaborasi,
4. memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan,
5. memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
6. menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
7. menghasilkan gagasan yang orisinal,
8. menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal,
9. merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri,
10. pemahaman diri dan situasi, serta
11. regulasi diri.
Zat dan Perubahannya 63

D. Organisasi Pembelajaran IPA dalam Bab II


Materi yang terdapat dalam Bab II Zat dan Perubahannya meliputi subbab Wujud Zat
dan Model Partikel; Perubahan Wujud Zat; Perubahan Fisika dan Kimia; serta Kerapatan Zat.
Penyampaian materi dalam bab ini dapat diorganisasikan sebagai berikut.
Tabel 2.1 Organisasi Pembelajaran Bab II
Bab Subbab Alokasi Waktu Indikator Pembelajaran
Zat dan Wujud Zat dan 4 × 40 menit • Menjelaskan pengertian
Perubahannya Model Partikel wujud zat (padat, cair, dan
gas).
• Membandingkan dan
menggambarkan model
partikel zat (padat, cair, dan
gas).
Perubahan Wujud 5 × 40 menit • Menjelaskan terjadinya
Zat perubahan wujud zat.
• Menjelaskan peristiwa
melebur dan membeku.
• Menjelaskan peristiwa
menguap dan mengembun
serta menyublim.
Perubahan Fisika 4 × 40 menit • Menjelaskan dan menganalisis
dan Kimia sifat serta perubahan fisika.
• Menjelaskan dan menganalisis
sifat serta perubahan kimia.
Kerapatan Zat 4 × 40 menit • Menjelaskan dan
memformulasikan massa jenis
benda.
• Menganalisis dan menentukan
jenis zat berdasarkan massa
jenisnya.
• Menganalisis manfaat
mengetahui massa jenis suatu
zat.
• Menjelaskan peristiwa
mengapung dan tenggelam.
Review dan 1 × 40 menit • Mengukur pemahaman
penilaian/tes terhadap materi Bab II.

E. Rancangan Pengalaman Pembelajaran


Sebelum melakukan aktivitas pembelajaran, guru dapat membuat rancangan pengalaman
pembelajaran. Berikut contoh rancangan pembelajaran dalam bab ini.
64 BG IPA SMP 1 KSP

1. Pemahaman Bermakna yang Menjadi Tujuan


a. Apa itu zat dan bagaimana model partikelnya?
b. Bagaimana cara mengetahui dan memanfaatkan zat dalam teknologi, misalnya bahan
membuat pesawat terbang?

2. Hasil Pembelajaran yang Diharapkan


Setelah mempelajari materi dalam bab ini, peserta didik diharapkan dapat
a. menjelaskan pengertian wujud zat (padat, cair, dan gas) dengan benar;
b membandingkan dan menggambarkan model partikel zat (padat, cair, dan gas) dengan
tepat;
c. menjelaskan terjadinya perubahan wujud zat dengan teliti;
d. menjelaskan peristiwa melebur dan membeku dengan benar;
e. menjelaskan peristiwa menguap dan mengembun serta menyublim dengan tepat;
f. menjelaskan dan menganalisis sifat serta perubahan fisika dengan benar;
g. menjelaskan dan menganalisis sifat serta perubahan kimia dengan benar;
h. menjelaskan dan memformulasikan massa jenis benda dengan benar;
i. menganalisis dan menentukan jenis zat berdasarkan massa jenisnya dengan tepat;
j. menganalisis manfaat mengetahui massa jenis suatu zat dengan cermat; serta
k. menjelaskan peristiwa mengapung dan tenggelam dengan benar.

3. Penilaian yang Dilakukan


a. Penilaian Sumatif
Penilaian dalam bentuk tes sumatif dapat diberikan saat peserta didik melakukan
proses penyelidikan. Penilaian dapat diberikan saat peserta didik mulai merancang,
melakukan, dan melaporkan hasil percobaan dengan menggunakan metode ilmiah.
Produk : Rancangan percobaan, jurnal percobaan, dan laporan hasil percobaan.
Alat ukur : Rubrik penilaian.
Alur pengerjaan tes sumatif dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.2 Alur Pengerjaan Penilaian Sumatif Bab II
No. Aktivitas Pembelajaran Produk yang Dihasilkan Subbab/Bagian
1. Merancang percobaan. Rancangan percobaan. Tugas Proyek
2. Melakukan percobaan Tabel pengamatan. Tugas Proyek
dan mencatat pengamatan
selama percobaan.
3. Membuat laporan hasil Laporan percobaan. Tugas Proyek
percobaan.
b. Penilaian Formatif
1) Penilaian tertulis.
2) Membuat ringkasan dalam bentuk peta konsep atau jaring laba-laba.
3) Sikap selama mengikuti proses pembelajaran dan melakukan percobaan.
Zat dan Perubahannya 65

c. Reflektif
Menggunakan tabel T-I-S untuk memantau perkembangan diri peserta didik
selama proses pembelajaran.

4. Pengalaman Belajar Bermakna dan Pengembangan Profil


Pelajar Pancasila
Selama mengikuti proses pembelajaran dalam bab ini, peserta didik diharapkan
memiliki pengalaman belajar bermakna. Selain itu, peserta didik juga mengalami
pengembangan yang terkait dengan Profil Pelajar Pancasila. Berikut merupakan pengalaman
belajar bermakna dan pengembangan Profil Pelajar Pancasila setelah mengikuti proses
pembelajaran dalam bab ini.
Tabel 2.3 Pengalaman Belajar Bermakna dan Pengembangan
Profil Pelajar Pancasila Bab II
No. Pengalaman Belajar Bermakna Pengembangan Profil Pelajar Pancasila
1. Peserta didik menemukan sendiri Peserta didik dapat mempelajari awal topik
pengertian kata-kata terkait secara mandiri mengenai pengertian materi
topik, kemudian mengelaborasi dengan mengambil contoh benda yang ada
pengertian tersebut dalam contoh- dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dilatih
contoh. untuk mengembangkan kemampuan untuk
berkomitmen mencapai tujuan belajar sebagai
salah satu capaian dalam subelemen regulasi diri.

2. Peserta didik bekerja dalam Peserta didik mendapatkan pengalaman


kelompok untuk merancang berkolaborasi dan bergotong royong untuk
prosedur percobaan, menganalisis menyelesaikan masalah dalam kelompok melalui
hasil percobaan tentang sifat-sifat kegiatan berkolaborasi ini, peserta didik berlatih
zat. membagi peran dalam suatu koordinasi sosial
untuk mencapai tujuan bersama.

3. Peserta didik membuat peta Peserta didik memperoleh kesempatan


konsep untuk meringkas mengembangkan kemampuan berkomunikasi
pemahamannya mengenai dengan efektif baik secara visual maupun oral.
perubahan zat. Kemudian,
peta konsep yang dibuat untuk
menjelaskan pada orang lain.
4. Peserta didik mulai diperkenalkan Peserta didik memperoleh pengalaman untuk
pada isu global untuk kemudian menjadi pemikir kreatif dan bernalar kritis yang
merancang percobaan dalam skala dicapai melalui proses merancang percobaan,
kecil terkait isu perubahan iklim menyajikan, menganalisis informasi secara
dalam upaya memberikan ide kualitatif dan kuantitatif, membangun keterkaitan
memperlambat waktu melelehnya antara berbagai informasi, menyimpulkan, serta
es. mengevaluasi eksperimen yang dirancang sendiri.
66 BG IPA SMP 1 KSP

F. Panduan Pembelajaran Materi


Subbab A. Wujud Zat dan Model Partikel
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis wujud zat dan menggambarkan model
partikel zat dengan tepat.
2. Apersepsi
a. Guru menanyakan pengalaman belajar IPA di bangku SD.
1) Apakah kalian pernah makan puding atau agar-agar?
2) Bagaimana wujud puding dan agar-agar?
3) Apa saja perubahan wujud yang terjadi pada benda?
4) Bilamana benda mengalami perubahan wujud?
b. Guru memberikan pertanyaan yang mengarah ke topik yang akan dipelajari.
1) Apa yang dimaksud dengan materi?
2) Sebutkan jenis zat berdasarkan wujudnya!
3) Bagaimana kalian dapat memodelkan partikel zat?
c. Guru menggunakan tabel T-I-S untuk mengorganisasikan jawaban peserta didik.
Tabel ini dapat digunakan sepanjang proses pembelajaran. Berikut merupakan contoh
tabel T-I-S.
Tabel 2.4 Tabel T-I-S
Saya TAHU (T) Saya INGIN Tahu (I) Saya SUDAH Belajar (S)

Peserta didik diminta mengisi kolom Saya Tahu tentang hal-hal yang diketahui
mengenai zat dan perubahannya atau jawaban atas pertanyaan yang disampaikan.
3. Aktivitas Pemantik
a. Guru mengajak peserta didik untuk mengerjakan tugas yang ada dalam kolom Tugas
Mandiri (Buku Siswa halaman 46).
b. Berdasarkan pengamatan poster, guru mendeskripsikan wujud zat dan model partikel
zat.
c. Guru memberi arahan kepada peserta didik pentingnya mempelajari wujud zat dan
model partikelnya.
4. Aktivitas Utama
a. Peserta didik melakukan Aktivitas Sains 2.1 (Buku Siswa halaman 46 dan 47) untuk
mengetahui benda yang dapat berubah bentuk dan sifat kompresibilitas benda.
b. Peserta didik melakukan Aktivitas Sains 2.2 (Buku Siswa halaman 48) untuk
menggambarkan model partikel pada zat padat, cair, dan gas.
Zat dan Perubahannya 67

5. Aktivitas Akhir
Untuk mengakhiri pembelajaran dalam subbab ini, peserta didik dapat menambah
wawasan tentang peristiwa difusi kaitannya dengan karakteristik zat yang ada dalam kolom
Info Sains (Buku Siswa halaman 50). Selanjutnya, peserta didik menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam kolom Review (Buku Siswa halaman 50).

Subbab B. Perubahan Wujud Zat


1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan peristiwa perubahan wujud zat melebur, membeku,
menguap, mengembun, dan menyublim dengan benar.
2. Apersepsi
Guru menanyakan kepada peserta didik tentang beberapa peristiwa yang terkait
dengan perubahan zat dalam kehidupan sehari-hari.
a. Apa yang terjadi saat es batu dibiarkan di tempat terbuka?
b. Apa yang terjadi saat air dalam plastik dimasukkan ke dalam freezer (mesin pendingin)?
c. Mengapa tutup gelas terdapat tetesan air ketika digunakan untuk menutup air panas
dalam gelas?
Catatan: Jawaban peserta didik atas pertanyaan-pertanyaan di atas dapat diisikan ke dalam
tabel TIS.
3. Aktivitas Pemantik
a. Guru mengajak peserta didik untuk membaca teks tentang perubahan wujud.
b. Guru meminta peserta didik untuk men-scan QR Code yang ada di Buku Siswa
halaman 52.
c. Guru memberi arahan terkait terjadinya perubahan wujud dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Aktivitas Utama
a. Peserta didik menyelidiki peristiwa melebur.
1) Guru menjelaskan peristiwa melebur.
2) Peserta didik menyelidiki mentega atau margarin yang dipanaskan seperti dalam
kolom Aktivitas Sains 1.3 (Buku Siswa halaman 51).
3) Peserta didik melakukan diskusi hasil percobaan dan mempresentasikannya.
b. Peserta didik menggali informasi terkait nilai titik lebur zat pada tekanan 1 atm.
c. Guru melakukan tanya jawab untuk menjelaskan peristiwa membeku.
d. Peserta didik melakukan pengamatan tentang peristiwa menguap dan mengembun
sesuai arahan guru.
e. Peserta didik menganalisis perubahan wujud yang terjadi pada kapur barus untuk
menjelaskan konsep menyublim.
5. Aktivitas Akhir
Akhir dari proses pembelajaran dalam subbab ini, peserta didik menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam kolom Review (Buku Siswa halaman 54).
68 BG IPA SMP 1 KSP

Subbab C. Perubahan Fisika dan Kimia


1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan antara perubahan fisika dan kimia terkait
dengan sifat fisika serta kimia zat dengan cermat.
2. Apersepsi
Peserta didik telah mengetahui berbagai peristiwa yang terkait dengan perubahan
wujud. Misalnya, air yang semula berupa zat cair dapat membeku (menjadi zat padat)
tatkala didinginkan dan menguap (menjadi gas) jika dipanaskan. Selain itu, besi dapat
berubah warna menjadi cokelat karena peristiwa korosi. Perubahan benda tersebut
dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan benda-
benda itu didasarkan pada sifat yang dimiliki oleh benda.
3. Aktivitas Pemantik
Guru memberikan pertanyaan terkait sifat dan perubahan fisika serta kimia.
a. Apa saja sifat fisika yang dimiliki oleh benda?
b. Apa saja sifat kimia yang dimiliki oleh benda?
c. Apakah sifat fisika benda memengaruhi perubahan wujud benda?
4. Aktivitas Utama
a. Peserta didik menggali informasi mengenai sifat fisika.
1) Peserta didik dapat membaca teks tentang sifat dan perubahan fisika yang ada di
Buku Siswa halaman 55 atau literatur lain yang relevan.
2) Peserta didik menyelidiki peristiwa larutan seperti yang terdapat dalam kolom
Aktivitas Sains 2.4 (Buku Siswa halaman 55) dan menyelidiki kelarutan (Aktivi-
tas Sains 2.5, Buku Siswa halaman 56).
3) Peserta didik menyelidiki pengaruh kenaikan suhu terhadap kelarutan zat (Akti-
vitas Sains 2.6, Buku Siswa halaman 57).
b. Peserta didik mengeksplorasi peristiwa perubahan fisika.
1) Guru menjelaskan tentang perubahan fisika.
2) Peserta didik melakukan penyelidikan perubahan fisika (Aktivitas Sains 2.7,
Buku Siswa halaman 59).
c. Peserta didik menggali informasi tentang sifat dan perubahan kimia.
1) Peserta didik membaca teks tentang sifat dan perubahan kimia (Buku Siswa hala-
man 60).
2) Peserta didik menganalisis beberapa benda terkait sifat dan perubahan kimia.
3) Peserta didik menyelidiki perubahan kimia (Aktivitas Sains 2.8, Buku Siswa hala-
man 62).
5. Aktivitas Akhir
Sebagai langkah akhir dalam pembelajaran subbab ini, peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kolom Review (Buku Siswa halaman 60 dan 62).
Zat dan Perubahannya 69

Subbab D. Kerapatan Zat


1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menjelaskan dan merumuskan massa jenis suatu benda dengan
benar.
b. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat mengetahui besaran massa jenis suatu zat
dengan cermat.
c. Peserta didik dapat menganalisis hubungan massa jenis benda dengan peristiwa
mengapung dan tenggelam dengan tepat.
2. Apersepsi
Guru dapat membandingkan benda padat dan cair yang memiliki volume sama. Pada
volume yang sama (besar lingkaran sama), jumlah partikel zat padat lebih banyak daripada
jumlah partikel zat cair. Mengapa demikian? Partikel dalam zat padat lebih rapat daripada
zat cair. Konsep yang membedakan keadaan partikel-partikel dalam hal kerapatannya pada
suatu materi disebut kerapatan zat atau massa jenis. Massa jenis merupakan pengukuran
massa tiap satuan volume benda. Makin besar massa suatu benda, makin besar massa tiap
volumenya.
3. Aktivitas Pemantik
Guru memberikan ilustrasi dan pertanyaan terkait kerapatan/massa jenis benda seperti
berikut.
Pernahkah kaki kalian tersandung batu? Kalian tentu merasa sakit, bukan? Namun,
jika kaki kalian menendang genangan air, apakah juga merasakan sakit? Menendang
genangan air tidak terasa sakit. Mengapa demikian? Coba diskusikan alasannya dengan
teman kalian!
4. Aktivitas Utama
a. Peserta didik menggali informasi mengenai massa jenis banda.
1) Peserta didik membaca teks massa jenis benda pada Buku Siswa halaman 63 atau
referensi lain yang relevan.
2) Guru bersama peserta didik melakukan diskusi untuk merumuskan massa jenis.
3) Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk menjelaskan manfaat mengeta-
hui massa jenis benda.
b. Peserta didik menganalisis peristiwa mengapung dan tenggelam.
1) Peserta didik menggali informasi tentang peristiwa mengapung dan tenggelam.
2) Peserta didik menentukan massa jenis zat padat berbentuk kubus dan benda pa-
dat tidak beraturan melalui Aktivitas Sains 2.9 (Buku Siswa halaman 69).
3) Peserta didik mengidentifikasi kerapatan beberapa cairan yang berbeda (Aktivitas
Sains 2.9, Buku Siswa halaman 70).
5. Aktivitas Akhir
Sebagai langkah akhir dalam pembelajaran subbab ini, peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada di kolom Review (Buku Siswa halaman 70). Selanjutnya,
peserta didik mengerjakan soal Uji Kompetensi Bab II.
70 BG IPA SMP 1 KSP

G. Penilaian, Tindak Lanjut Penilaian, dan Refleksi


Pembelajaran
1. Penilaian Pembelajaran
Guru dapat memberikan penilaian berdasarkan tugas yang dikerjakan oleh peserta
didik. Acuan dan rubrik penilaian dapat dilihat dalam Petunjuk Umum. Selanjutnya, guru
merekap hasil penilaian masing-masing peserta didik ke dalam Lembar Rekapitulasi Nilai.

2. Tindak Lanjut Penilaian


Nilai yang diperoleh peserta didik ada yang di bawah standar penilaian dan ada juga
yang melampaui standar penilaian. Bagi peserta didik yang nilainya masih kurang, guru
dapat memberikan remedial. Sementara itu, peserta didik yang nilainya sudah baik dapat
diberikan pengayaan.
a. Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang nilainya masih di bawah standar.
Guru dapat memberikan pertanyaan lisan yang diajukan kepada peserta didik.
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang nilai di atas standar. Guru
dapat meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal yang ada di kolom Soal
HOTS (Buku Siswa halaman 74) sebagai bahan pengayaan. Namun, guru juga
dapat menambahkan pengayaan lain, misalnya berupa teks bacaan yang menambah
wawasan peserta didik.

3. Refleksi Pembelajaran
a. Refleksi untuk Peserta Didik
Peserta didik dapat melihat kembali hasil pekerjaan atau nilai yang diperoleh
selama proses pembelajaran dalam bab ini. Berdasarkan hasil tersebut, peserta didik
diminta untuk menuliskan pesan dan kesan selama mengikuti proses pembelajaran.
Selanjutnya, peserta didik menuliskan harapan bagi dirinya untuk menghadapi proses
pembelajaran pada bab berikutnya.
b. Refleksi untuk Guru
Guru dapat melihat kembali proses pembelajaran yang dilakukan untuk
menyelesaikan bab ini. Guru dapat mengevaluasi diri metode pembelajaran yang
kurang sesuai sehingga dapat diperbaiki pada proses pembelajaran bab berikutnya.
Guru harus lebih kreatif dan dapat menguasai situasi serta kondisi masing-masing
kelas. Hal itu perlu dipertimbangkan karena kelas yang satu dapat berbeda dengan
kelas yang lain.
c. Interaksi Guru dan Orang Tua/Wali
Melalui catatan pelajar (diary), guru menginformasikan kepada orang tua/
wali mengenai tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik disertai lembaran
Zat dan Perubahannya 71

penilaian sehingga orang tua/wali dapat membantu dengan mendampingi peserta


didik mengerjakan tugas tersebut. Komunikasi ini juga dapat dilakukan dengan
memanfaatkan alat dan teknologi komunikasi.

H. Kunci Soal Uji Kompetensi Bab II


A. 1. b 6. c 11. b 16. c
2. c 7. a 12. d 17. a
3. b 8. d 13. b 18. a
4. d 9. c 14. a 19. a
5. a 10. b 15. c 20. b
B. 1. Ciri-ciri zat padat, cair, dan gas.
Zat Padat
- Memiliki keterikatan molekul yang kuat.
- Memiliki struktur molekul yang terpadat dibanding zat lainnya.
- Zat padat sulit berubah bentuk.
- Zat padat tidak mengikuti bentuk wadahnya.
- Zat padat umumnya menjadi bahan objek kerajinan olah.
- Zat padat memiliki bentuk tetap.
- Memiliki pemuaian paling cepat dan besar karena ikatan molekulnya.
Zat Cair
- Sifatnya mengikuti bentuk wadahnya.
- Secara alami, turun dari tempat tertinggi ke terendah karena gravitasi.
- Membasahi.
- Mudah berubah bentuk.
- Memiliki struktur molekul lebar dan tidak padat.
Gas
- Memiliki massa paling ringan di antara semua zat.
- Umumnya tidak mudah dilihat mata secara langsung, tetapi dapat dirasakan.
- Menempati segala ruang.
- Memiliki struktur molekul paling lemah.
2. - Zat padat: gaya tarik-menarik antarmolekul sangat kuat.
- Zat cair: gaya tarik-menarik antarmolekul masih ada (terbukti masih agak sulit
terurai).
- Gas: gaya tarik-menarik antarmolekul hampir tidak ada dan dapat mengisi
seluruh ruangan yang ada.
3. Faktor yang memengaruhi kelarutan zat antara lain suhu, volume pelarut, dan ukuran
zat.
4. Karena air memiliki sifat normal tidak asam, basa, maupun garam.
5. Contoh perubahan fisika: air membeku menjadi es, kain diolah menjadi baju,
pelarutan kopi dalam air, lilin meleleh saat dibakar, dan peristiwa nasi menjadi bubur.
Contoh perubahan kimia: kertas yang dibakar menjadi abu, besi berkarat, nasi
berjamur, fermentasi singkong menjadi tapai, dan kayu yang dibakar.
6. Ya benar karena apabila gula dibakar, gula akan berkurang karena menyusut dan besi
dibakar akan memuai sehingga massa besi menjadi bertambah.
72 BG IPA SMP 1 KSP

7. Ciri-ciri terjadinya perubahan kimia: adanya perubahan warna, perubahan rasa,


perubahan suhu, menghasilkan gas, perubahan energi, dan pembentukan endapan.
8. 0,8 gram/cm3
9. 100 gram
10. 0,93 gram/cm3

Kunci Soal Latihan Ulangan Tengah Semester 1


A. 1. b 9. d 17. a 25. c
2. c 10. c 18. b 26. 0,477
3. a 11. b 19. a gram/cm3
4. b 12. a 20. c 27. a
5. a 13. c 21. a 28. d
6. d 14. c 22. d 29. c
7. a 15. b 23. c 30. c
8. b 16. c 24. a
B. 1. Hubungan antara pengetahun dan teknologi adalah dengan adanya ilmu pengetahuan
maka teknologi pun bisa berkembang dan bisa diciptakan. Dengan diciptakannya
teknologi baru maka teknologi itu pun dapat membantu berkembangnya ilmu
pengetahuan.
2. lmu pengetahuan alam adalah ilmu yang membahas tentang benda-benda alam
dengan hukum yang pasti dan umum serta berlaku sampai kapan pun. Ilmu hayat
adalah kajian tentang kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi,
pertumbuhan, evolusi, persebaran, serta taksonominya.
3. Penggaris, rol meter, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
4. Metode ilmiah merupakan tahapan atau langkah-langkah yang harus dilakukan
pada saat melakukan penelitian. Metode ilmiah bertujuan untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan baru yang sudah diuji secara rasional.
Tahapan metode ilmiah:
a. Merumuskan masalah: masalah diungkapkan dengan kalimat tanya, masalah
harus singkat, jelas, dan mudah dimengerti. Masalah yang dirumuskan harus
menjadi masalah yang dapat diselesaikan dengan penelitian.
b. Mengumpulkan informasi: dilakukan dengan observasi maupun studi literatur.
c. Menyusun hipotesis: jawaban sementara terhadap masalah dan masih harus
dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.
d. Melakukan percobaan: penelitian dilakukan dengan teliti agar mendapatkan
hasil penelitian yang akurat.
e. Menganalisis data: melakukan pengolahan data dari penelitian dalam bentuk
grafik, tabel, atau diagram sehingga mudah dianalisis.
f. Menarik kesimpulan: hasil yang telah dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis,
kemudian menarik kesimpulan secara jelas dan padat serta menggambarkan inti
dari eksperimen yang dilakukan.
g. Mengomunikasikan hasil penelitian: dengan membuat laporan tertulis atau
melalui seminar dan diskusi.
Zat dan Perubahannya 73

5. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu
atau besaran yang satuannya tidak diturunkan dari besaran lain. Contoh: panjang,
massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Besaran
turunan adalah besaran yang memiliki dua atau lebih satuan dari besaran pokok.
Contoh: luas, volume, masaa jenis, kecepatan, dan gaya.
74 BG IPA SMP 1 KSP

Peran Guru dalam Pendidikan

Seiring berkembangnya zaman, banyak hal yang dulu dilakukan oleh manusia digantikan
oleh mesin atau robot. Berikut merupakan peran guru dalam pendidikan yang tidak dapat
digantikan oleh apa pun juga di dunia ini.
1. Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru harus mampu memfasilitasi pembelajaran supaya seluruh
peserta didik dapat terlibat secara aktif. Guru harus dapat memfasilitasi pembelajaran para
peserta didik untuk bisa mendapatkan pengalaman yang autentik. Hal itu sesuai dengan
falsafah pendidikan era 4.0 yang lebih mengedepankan student centered. Dengan fasilitator
yang baik, peserta didik akan menjadi aktif dalam belajar dan dapat menggali semua
potensi besar yang mereka miliki.
2. Motivator
Dalam proses belajar mengajar, tidak jarang peserta didik mengalami kesulitan atau
kendala dalam belajar. Guru harus dapat mengambil peran sebagai pemberi semangat pada
peserta didik supaya selalu kuat menghadapi tantangan yang ada di depan mata dan tidak
mudah menyerah atau putus asa.
3. Inspirator
Guru tidak cukup hanya menjadi panutan yang dapat diteladani segala tindak
tanduknya. Guru juga harus dapat menjadi inspirasi bagi peserta didik sehingga mereka
senantiasa tergerak untuk berkarya, bersemangat dalam mencapai cita-cita, dan juga
berkontribusi positif di dalam masyakat.
4. Mentor
Sebagai mentor, guru sepatutnya dapat menjadi rekan belajar para peserta didik. Guru
harus dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik. Bukannya bersikap
otoriter dan selalu mendikte peserta didik untuk melakukan keinginannya.
5. Pemantik Imajinasi dan Kreativitas Peserta Didik
Pendidikan di era 4.0, pembelajaran seharusnya tidak boleh kaku dan hanya berpusat
pada guru. Guru dituntut untuk dapat mendesain pembelajaran yang menyenangkan dan
sekaligus kreatif.
6. Pengembang Nilai Karakter dan Kerja Tim
Kolaborasi merupakan salah satu keterampilan Abad 21 yang harus dikuasai peserta
didik. Guru harus melatih peserta didik untuk mampu berkolaborasi dengan orang lain
dan juga menanamkan nilai-nilai karakter yang positif pada anak didiknya.
7. Empati Sosial
Guru sebagai entitas sosial harus bisa menunjukkan rasa empati pada semua peserta
didik. Hal itu merupakan salah satu hal yang tidak akan dapat dilakukan oleh mesin atau
robot. Empati guru juga merupakan bentuk penghargaan terhadap sisi kemanusiaan setiap
peserta didik.
Sumber: https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/tugas-dan-peran-guru-dalam-pendidikan

Anda mungkin juga menyukai