A. Pengantar
Bab mengenai Zat dan Perubahannya menjadi dasar pembelajaran Sains.
Pelajar akan mempelajari pergerakan partikel sebagai penyusun zat yang akan
menjelaskan perbedaan sifat-sifat zat dalam tiga wujud yang berbeda. Mempelajari
partikel di awal pembelajaran Sains sangat penting untuk menjelaskan perilaku
berbagai materi/ zat pada bab-bab selanjutnya. Selanjutnya juga dibahas tentang
perubahan wujud zat akibat adanya energi panas yang diberikan atau dilepaskan
dari materi tersebut.
Selain mempelajari wujud zat dan perubahannya, dalam bab ini juga dibahas
perubahan isika dan kimia, termasuk di dalamnya perubahan wujud zat sebagai
bagian dari perubahan isika. Bagian akhir dari bab ini membahas mengenai konsep
kerapatan dan aplikasinya pada berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan.
Dalam bab ini terdapat proyek akhir. Di dalam proyek tersebut pelajar akan
merancang, melakukan dan melaporkan hasil percobaan yang berhubungan
dengan isu lingkungan secara global, yakni perubahan iklim, secara khusus
pelajar menyelidiki faktor yang memengaruhi melelehnya es. Melalui kegiatan
penyelidikan ini pelajar mengembangkan keterampilan inkuiri untuk
mengidentiikasi, merumuskan hingga menyelesaikan masalah. Guru
diharapkan dapat menuntun dan memfasilitasi pelajar untuk mendalami satu
faktor dan diteliti secara mendalam sehingga dapat memberikan sumbangsih
pemikiran berdasarkan penyelidikan dengan menggunakan metode ilmiah,
bagi permasalahan global ini. Isu perubahan iklim diangkat sebagi bagian dari
bentuk penyadaran bahwa pelajar perlu berkontribusi sebagai warga dunia
untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan
lingkungan sekitarnya.
Disarankan untuk selama pembahasan bab ini, pelajar duduk dalam bentuk
kelompok karena sebagian besar kegiatan pembelajaran dirancang sebagai
kegiatan konstruktivisme. Pelajar akan mengembangkan pengetahuan mereka
melalui diskusi kelompok.
98 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
100 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
b. Formatif:
1) Penilaian tertulis “Mari Uji Kemampuan Kalian.”
2) Membuat ringkasan dalam bentuk peta konsep atau jaring laba-laba.
3) Sikap selama melakukan percobaan dalam kelompok.
c. Relektif:
Menggunakan tabel T-I-S untuk memantau perkembangan diri pelajar selama
proses belajar.
3. Pengalaman Belajar Bermakna dan Pengembangan Proil
Pelajar Pancasila
Pengalaman belajar minimum yang perlu dialami pelajar untuk menguatkan
konsep dan pemahamannya pada topik ini.
Tabel 2.3 Pengalaman Belajar Bermakna dan Pengembangan Proil Pelajar Pancasila Bab 2
Pengalaman Belajar Bermakna Tujuan
Pelajar menemukan sendiri pengertian kata- Pelajar dapat mempelajari awal topik secara
kata terkait topik, kemudian mengelaboralasi mandiri mengenai pengertian materi
pengertian tersebut dalam contoh-contoh. dengan mengambil contoh benda yang ada
dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar dilatih
untuk mengembangkan kemampuan untuk
berkomitmen untuk mencapai tujuan belajar
sebagai salah satu capaian dalam sub-elemen
regulasi diri.
Pelajar bekerja dalam kelompok untuk Pelajar mendapatkan pengalaman
merancang prosedur percobaan, menganalisis berkolaborasi dan bergotong royong untuk
hasil percobaan tentang sifat-sifat zat. menyelesaikan masalah dalam kelompok
melalui kegiatan berkolaborasi ini, pelajar
berlatih membagi peran dalam suatu
koordinasi sosial untuk mencapai tujuan
bersama.
Pelajar membuat peta konsep untuk Pelajar memperoleh kesempatan
meringkas pemahamannya mengenai mengembangkan kemampuan
perubahan zat kemudian peta konsep yang ia berkomunikasi dengan efektif baik secara
buat untuk menjelaskan pada orang lain. visual maupun oral.
4. Panduan Pembelajaran
Sangat disarankan agar kegiatan pembelajaran selama topik ini dilakukan dalam
kelompok kecil, yang terdiri atas 4-5 orang. Pelajar akan mengonstruksikan
pengetahuan dan pemahaman berdasarkan berbagai interaksi, yaitu antara
pelajar, interaksi dengan buku dan dengan guru. Melalui kegiatan kelompok,
pelajar mengembangkan kemampuan bekerja dalam tim (kolaboratif) dan juga
berkomunikasi. Saran untuk pengelompokan adalah dalam satu kelompok
digabungkan siswa dengan kemampuan yang berbeda sehingga mereka bisa
saling berbagi pengetahuan satu dengan yang lain.
a. Subbab A Wujud Zat dan Model Partikel
1) Tujuan Pembelajaran
Pelajar dapat menjelaskan perbedaan keadaan partikel dalam zat padat, cair
dan gas sehingga memiliki sifat yang berbeda-beda.
2) Apersepsi
a) Guru dapat memulai pembelajaran dengan menyediakan beberapa
benda/ barang/ cairan di meja pelajar (dalam kelompok terdiri atas 4-5
orang), lalu meminta mereka untuk mengelompokkan benda atau cairan
tersebut. Guru dapat memperkenalkan kata “klasiikasi” sebagai kata
ganti mengelompokkan dengan sistem tertentu, dapat berdasarkan sifat,
penampakan, kegunaan atau lainnya. Benda-benda yang dapat digunakan
(tidak harus semuanya) dapat berupa buku, batu, paku, air, minyak, busa,
kertas, balon, bola, pensil, daun kering, batang kering, kotak pembungkus
makanan/ minuman, styrofoam dan lain-lain yang ada di sekitar sekolah
atau biasa dijumpai oleh siswa.
b) Menggunakan metode TTDJ (Tiga Tinggal Dua Jalan), guru meminta 2
orang pelajar dari setiap kelompok mengunjungi kelompok-kelompok
lain untuk mendapatkan informasi bagaimana pengelompokan yang
dilakukan. Sementara itu 2-3 orang tinggal untuk memberikan penjelasan
102 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
k) Guru memberikan kode bisa berupa kata-kata atau ketukan pada meja
atau bernyanyi syair lagu tertentu sebagai penanda agar pelajar berpindah
kepada percobaan selanjutnya. Pengaturan perpindahan kelompok
sudah diinformasikan pada pelajar sebelum percobaan dimulai agar lebih
teratur.
104 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
106 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
108 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
3) Aktivitas Pemantik
a) Guru selanjutnya meminta pelajar menyebutkan apa yang diamati secara
langsung (hanya pengamatan, tidak ada interpretasi).
b) Pelajar lain (pelajar kedua) diminta untuk menginterpretasi pengamatan
yang dilakukan oleh pelajar pertama.
c) Pelajar ketiga menjelaskan apa yang terjadi pada saat es berubah tahap
demi tahap dari segi keadaan partikel.
d) Dari ketiga penjelasan ini, guru menjelaskan bahwa pembelajaran Sains
perlu dilihat secara 3 hal, yaitu apa yang terlihat (bukti), istilah atau
simbol terhadap apa yang terjadi, dan apa yang terjadi pada skala sangat
kecil sampai tidak terlihat oleh mata.
110 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
112 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
8) Releksi
a) Sebagai bagian dari kegiatan releksi tengah bab, pelajar melihat kembali
pertanyaan yang ia tulis di awal bab, apakah sudah terjawab atau belum. Jika
belum, ia dapat mencoba mencari jawabannya sendiri melalui penelusuran
informasi, berdiskusikan bersama teman-teman maupun gurunya.
b) Pelajar juga dapat menuliskan pertanyaan-pertanyaan tambahan terkait topik.
9) Penilaian
a) Pelajar mengerjakan bagian “Mari Uji Kemampuan Kalian” Subbab B.
b) Guru dapat membuat kuis singkat tentang wujud zat dan model partikel
dan perubahan zat. Kuis dapat berupa luring (kertas dan pensil) atau
daring (misalnya menggunakan Kahoot atau Google Form). Penilaian
formatif ini dapat membantu guru menganalisis bagian mana dari
topik yang perlu didalami lagi pada pertemuan selanjutnya, yaitu bila
kebanyakan pelajar belum memahami secara tepat. Contoh soal kuis
adalah sebagai berikut. Guru dapat memodiikasinya.
114 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
Contoh
116 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
5) Alternatif Kegiatan
Apabila sekolah memiliki laboratorium yang lengkap, disarankan untuk
melakukan percobaan seperti yang ada pada Buku Siswa agar memperoleh
pengalaman bermakna langsung melakukan percobaan dan mengamati
tanda-tanda reaksi kimia. Apabila bahan-bahan kimia tidak tersedia, maka
pelajar dapat diajak menonton video pada tautan ini: https://www.youtube.
com/watch?v=2EQznGPZY5A.
6) Pengayaan Aktivitas Utama
Guru dapat mengajak pelajar memasak bersama. Sejauh memungkinkan
masakan tersebut melibatkan proses perubahan isika dan kimia dalam
penyiapan atau pengolahannya. Dianjurkan memasak makanan tradisonal
daerah tersebut agar pelajar juga mengetahui bagaimana memasak makanan
tradisional. Hal ini sangat berguna apabila ia kelak mendapat kesempatan
merantau ke daerah lain, ketika ia dapat memperkenalkan makanan khas
daerahnya. Bahkan resep yang sederhana pun, seperti kolak, dapat dilakukan
untuk menunjukkan perubahan isika dan kimia.
7) Releksi
Pelajar melakukan beragam kegiatan pembelajaran dalam tahapan ini, maka
releksi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik 321, yaitu dengan
menggunakan kata-kata sendiri. Pelajar menuliskan sebagai berikut.
a) 3 hal yang mereka pelajari dalam sub-topik ini.
b) 2 kegiatan yang menurutnya menarik.
c) 1 pertanyaan yang mereka miliki tentang pembelajaran hari ini.
118 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
3) Aktivitas Pemantik
a) Guru melanjutkan memasukkan barang-barang sama namun jenis
berbeda atau perlakuan berbeda sehingga ada yang tenggelam dan
terapung. Misalnya, batu biasa dan batu apung atau kayu biasa dengan
kayu eboni. Bisa juga benda yang sama seperti kerupuk (yang belum
digoreng dan yang sudah digoreng), bakso (yang belum dimasak dengan
yang sudah dimasak), busa cuci piring kering dan yang basah.
b) Pelajar diminta untuk mengamati benda yang dimasukkan tersebut.
Mereka mencari perbedaannya sehingga ada benda yang terapung dan
tenggelam padahal bendanya sama/ sejenis.
c) Guru bisa terus bertanya sehingga menuntun pelajar untuk melihat
kerapatan partikel yang berbeda pada zat padat, cair dan gas. (Batu
apung, bakso yang sudah matang, kerupuk yang sudah digoreng, busa
yang kering memiliki banyak partikel gas di dalamnya)
4) Aktivitas Utama
a) Guru mengajak pelajar untuk membaca Buku Siswa mengenai Kerapatan Zat.
b) Sambil membaca pelajar mencatat poin-poin penting dalam bentuk
jaring laba-laba mengenai kerapatan zat.
120 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
Jaring Laba-Laba
Kerapatan zat
Gambar 2.4 Format jaring laba-laba untuk mengatur ide dan pemikiran.
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/460422761876514967/
5) Alternatif Kegiatan
a) Percobaan terapung vs tenggelam dapat dilakukan dengan menggunakan
cairan dengan massa jenis yang berbeda-beda cukup jauh.
b) Apabila ada keterbatasan alat laboratorium, maka percobaan 3 tetap
dapat dilakukan. Bila tidak memungkingkan melakukan percobaan 3,
guru dapat menunjukkan video pada link berikut ini: https://www.
youtube.com/watch?v=Z50jEi1igNQ.
c) Di daerah pesisir pantai, guru dapat membawa pelajar melihat perahu
yang berat namun dapat mengapung. Pelajar berdiskusi mengapa bisa
demikian.
6) Pengayaan Aktivitas Utama
Menggunakan kertas alumunium (alumunium foil), guru membuat bongkahan
padat lalu menanyakan pada pelajar apakah menurut mereka akan tenggelam
atau mengapung dalam air. Jika pelajar dapat ditantang untuk membentuk
selembar kertas alumunium bisa mengapung dan menampung beban. Hal ini
bisa dilombakan antara kelompok. Beban yang digunakan berupa koin.
122 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
8) Penilaian
Penilaian pada saat pelajar melakukan percobaan densitas Aktivitas 2.9.
Rubrik penilaian ini perlu disampaikan dulu pada pelajar sebelum mereka
memulai eksperimen tersebut.
Tabel 2.8 Rubrik Penilaian Aktivitas 2.9
Level Deskripsi
Sangat mahir a. bekerja secara mandiri, menggunakan peralatan dengan teliti dan benar.
b. memperhatikan keselamatan diri sendiri, teman dan lingkungan
dalam melakukan percobaan.
c. secara konsisten bekerja sama dengan efektif dengan anggota
kelompok, memimpin percobaan dan menghargai pendapat teman.
Mahir a. dapat menggunakan peralatan dengan benar namun sering
membutuhkan bimbingan guru/ pelajar lain.
b. memperhatikan keselamatan diri sendiri dan teman sekelompok
percobaan.
c. bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
Sedang a. membutuhkan bimbungan dan pengawasan dalam menggunakan
berkembang alat-alat laboratorium/ alat pengukuran.
b. memperhatikan keselamatan diri sendiri namun tidak peduli pada
teman sekelompok atau lingkungan.
c. perlu diingatkan untuk dapat bekerja sama dengan teman
sekelompok.
9) Proyek
Proyek ini merupakan puncak pengalaman belajar bermakna pada bab ini.
Melalui proyek ini, pelajar melatih kemampuan menyelesaikan masalah (problem-
solving skills) sekaligus kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Percobaan yang
sederhana, namun dihubungkan dengan isu global sehingga sbeagai warga
dunia, pelajar ikut memikirkan upaya menyelesaikan masalah dunia secara
sederhana. Pelajar dilatih untuk mengembangkan sikap berkeadilan sosial,
sesuai dengan dimensi berkebhinekaan global pada Proil Pelajar Pancasila.
Pelajar belajar mengidentiikasi masalah yang ada di sekitarnya sebagai akibat
dari pilihan yang dilakukan manusia serta dampaknya pada lingkungan, serta
mencari solusinya.
Releksi
• Apa saja pengetahuan dan keterampilan yang bertambah setelah kalian
melakukan percobaan ini?
• Hal penting apa yang perlu dilakukan saat bekerja dalam kelompok
selama percobaan ini?
• Jika diberi kesempatan untuk mengulang percobaan ini, hal apa yang
akan kalian buat berbeda dibandingkan yang sudah kalian buat?
124 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
126 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII
128 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII