Oleh:
Beny Akhmat Saputra, s.si.
PPG Daljab Kategori 2
Tahun 2022
A. IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMA MUHAMMADIYAH 2 GENTENG
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X MIPA / Ganjil
Materi Pokok : Interaksi Antar Molekul
Alokasi Waktu : 2JP X 45 Menit ( 2 Pertemuan )
Tahun Pelajaran : 2022-2023
B. KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
E. MATERI
Materi Bentuk Molekul ialah sebagai berikut :
1. Sifat fisik dan wujud zat/materi (Faktual)
2. Interaksi antar molekul (Konseptual)
3. Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di
sekitarnya (Prosedural)
F. MEDIA/ALAT PEMBELAJARAN
Media/alat yang digunakan dalam pembelajarn ini berupa Whiteboard, LCD Projector, Laptop,
LKPD dan PPT.
H. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : TPACK
Aspek PK : guru menggunakan metode presentasi di kelas dan peserta didik dibagi
menjadi beberapa kelompok.
Aspek CK : guru memberikan penugasan pada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi suatu permasalahan dan menemukan solusi atas
permasalahan yang dihubungkan dengan interaksi antar molekul dan
menyampaikan dalam bentuk presentasi.
Aspek TK : peserta didik diminta untuk presentasi melalui laptop yang terhubung
dengan layar proyektor.
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Pembukaan ( 1 5 menit)
1. Menyapa siswa dan
menanyakan kabar lalu 1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
dibuka dengan doa dan
memeriksa kehadiran
siswa.
2. Memberikan motivasi dan 2. Siswa memperhatikan informasi yang
apersepsi melalui tayangan disampaikan.
video yang berkaitan dengan
interaksi antar molekul
Orientasi peserta didik
pada masalah
3. Memberikan informasi
artikel/berita tentang 3. Siswa berusaha mencari jawaban atas
permasalahan kontekstual pertanyaan tersebut.
yang berhubungan dengan
interaksi antar molekul,
dengan memberikan
analogi.
Misal :
Penggunaan hydrogel
sebagai media tanam
tanaman hias.
Membimbing
penyelidikan individu
maupun kelompok
6. Guru membimbing siswa 6. Siswa akan berdiskusi dengan kelompoknya
untuk mendiskusikan masing-masing untuk mempersiapkan
permasalahan kontekstual percobaan yang akan dilakukan sesuai
yang diperoleh peserta didik intruksi guru.
dan menjelaskan kegiatan
percobaan yang akan
dilakukan oleh peserta didik
sesuai petunjuk LKPD
Penutup (5 menit)
7. Guru mempersilahkan siswa 7. Siswa memperhatikan penjelasan yang
melakukan percobaan di luar diberikan guru.
jam pelajaran
Pertemuan 2
Pembukaan ( 5 menit)
1. Menyapa siswa dan
menanyakan kabar lalu 1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
dibuka dengan doa dan
memeriksa kehadiran
siswa.
2. Memberikan motivasi dan 2. Siswa memperhatikan informasi yang
apersepsi melalui tayangan disampaikan.
video yang berkaitan dengan
interaksi antar molekul
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
3. Guru mempersilahkan peserta 3. Peserta didik menyampaikan presentasi
didik mempresentasikan hasil percobaannya yang disusun dalam
hasil percobaan yang telah LKPD sesuai dengan kelompok masing-
disusun dalam LKPD sesuai masing.
kelompok masing-masing.
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
4. Guru Mengkonfirmasi hasil 4. Peserta didik menjawab pertanyaan dari
guru dan peserta didik lain
presentasi peserta didik dan
mengkaitkan dengan materi
Interaksi Antar Molekul.
Penutup (5 menit)
5. Guru mempersilahkan siswa 5. Siswa memberikan kesimpulan
membuat kesimpulan dari perkelompok lalu mendiskusikannya dengan
pembelajaran hari ini kelompok lain agar menjadi kesimpulan
bersama
6. Guru menginformasikan bahwa 6. Siswa mencatat informasi
pertemuan selanjutnya adalah
tes tulis (Ulangan Harian)
Dalam ketiga fase, gaya elektrostatik di antara partikel, disebut gaya antar
partikel atau, lebih umum, disebut gaya antarmolekul. Gaya antar molekul
merupakan gaya tarik antara molekul-molekul. Gaya ini juga menentukan
keberadaan materi gas, cairan dan padatan. Ketika suhu gas turun, energi kinetik
rata-rata molekulnya turun, akhirnya, pada suhu yang sangat rendah, molekulmolekul ini tidak
lagi memiliki cukup energi untuk memisahkan diri dari tarikan
molekul lainnya. Pada titik ini, molekul-molekul mengelompokkan untuk
membentuk tetes-tetes cairan yang kecil. Fenomena perubahan dari wujud gas
menjadi cair dikenal sebagai pengembunan. Cairan dan padatan disebut
kondensasi (atau keadaan terkondensasi) karena partikel mereka sangat
berdekatan. Gaya antarmolekul memiliki efek yang relatif kecil dalam gas karena
partikelnya terpisah jauh, tetapi kekuatan ini memiliki efek besar dalam cairan dan
padatan.
Bayangkan diri Anda berada di antara partikel-partikel zat molekul padat,
dan Anda akan menemukan dua jenis gaya elektrostatik yang bekerja disana.
a. Gaya antar molekul (gaya ikatan) ada di dalam setiap molekul dan mempengaruhi sifat
kimia zat tersebut
b. Gaya antarmolekul (gaya non-ikatan) ada antara molekul dan mempengaruhi sifat fisika
zat.
Gambar 1. Gaya antarmolekul dan intramolekul pada molekul HCl (Brown, et.
al., 2012: 428)
Sekarang bayangkan sebuah molekul dari tiga kondisi air, sebagai contoh
(perhatikan Gambar 2!), dan fokus hanya pada satu molekul dari masing-masing. Molekul-
molekul air terlihat identik, bengkok, dan polar. Faktanya, perilaku
kimiawi dari ketiga keadaan itu identik karena molekul-molekulnya disatukan
oleh kekuatan intramolekul (ikatan) yang sama. Namun, perilaku fisiknya sangat
berbeda karena kekuatan gaya antarmolekul (nonbonding) sangat berbeda
Gambar 2. Tiga fase air padat, cair, dan gas (McMurry, 2003: 324
Gambar 4. Berat molekul, momen dipol, dan titik didih beberapa zat organik sederhana
(Silberberg, 2010: 370)
Gambar 6. Kekuatan ion-dipol ada antara Na+ dan ujung negatif dari molekul
H2O dan antara Cl- dan ujung positif molekul H2O (Brown, et. al.,
2012: 434)
Kekuatan interaksi ini bergantung pada muatan dan ukuran ion, besarnya
momen dipol dan ukuran molekul. Muatan kationnya umumnya lebih terpusat,
karena kation biasanya lebih kecil dari pada anion. Jadi, untuk muatan yang sama,
kation berinteraksi lebih kuat dari pada anion.
Salah satu contoh interaksi ion-dipol adalah dalam larutan Na+ dalam air
dan Mg2+ dalam air. Dimana ion-ion Na+ dan Mg2+ dikelilingi oleh molekul air,
yang memiliki momen dipol besar (1,87 D). Ion Mg2+ memiliki muatan yang lebih
tinggi dibandingkan Na+ dengan jari-jari ion masing-masing (78 pm dan 98 pm).
Dengan demikian Mg2+ memiliki interaksi kuat dengan air (Chang, 2010).
Perhatikan Gambar 7!
Gambar 7. (a) Interaksi molekul air dengan ion Na + dan Mg2+ ; (b) dalam larutan
air ion logam dikelilingi 6 molekul air dengan struktur oktahedral
(Chang, 2010: 402)
Disisi lain, karbon tetraklorida (CCl4) adalah molekul nonpolar, dan karena
itu tidak memiliki kemampuan untuk terlibat dalam interaksi ion-dipol.
Demonstrasi ion dipol dapat kita praktekkan dengan air dalam buret dialirkan
dalam gelas kimia serta batang ebonit yang bermuatan (baik bermuatan positif
maupun bermuatan negatif) digosok dengan rambut kemudian didekatkan dengan
air maka air akan berbelok ke batang ebonit yang bermuatan tersebut.
Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat dari video pada link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=k4AdJ2PSIco
c. Gaya dispersi
Sebelumnya sudah Anda pahami adanya interaksi antar molekul bermuatan.
Penyebab gaya antarmolekul antara partikel bermuatan dan polar mudah
dimengerti, tetapi sulit dipahami bagaimana kekuatan seperti itu muncul di antara
molekul nonpolar atau atom individu dari gas mulia.
Benzena misalnya, memiliki momen dipol nol dan karenanya tidak
mengalami gaya dipol-dipol. Namun, pasti ada beberapa gaya antarmolekul yang
ada di antara molekul-molekul benzena karena zat tersebut adalah cairan bukan
gas pada suhu kamar, dengan titik leleh 5,5 ° C dan titik didih 80,1 ° C (McMurry,
2003).
Gambar 8. Struktur benzena dan data titik didih, titik leleh (McMurry, 2003:
388)
Interaksi menarik apa yang terjadi pada zat nonpolar. Dapatkah Anda
menjelaskannya?
Untuk mempelajari jawaban pertanyaan di atas mari kita perhatikan
Gambar 9!
Gambar 9. a) Distribusi fluktuasi acak elektron suatu atom helium membentuk dipol
instan (dipol sesaat); (b) Dipol sesaat atom helium menginduksi seketika
dipol pada atom tetangga (Tro, 2011: 525- 426)
Pada 1930, Fritz London, seorang ahli fisika Jerman, menjelaskan caranya
partikel dalam zat non polar dapat mengalami tarikan antar molekul. Dia mencatat
bahwa dalam atom atau molekul apapun elektron terus bergerak. Jika kita bisa
memeriksa gerakan dalam dua partikel tetangga, kita akan menemukan bahwa
pergerakan elektron yang satu mempengaruhi pergerakan elektron yang lain.
Karena elektron saling tolak, ketika elektron dari satu partikel mendekati partikel
lainnya, elektron pada partikel kedua didorong menjauh. Ini terjadi terus menerus
sebagai elektron bergerak di sekitar, sehingga sampai batas tertentu, kerapatan
elektron di kedua partikel tidak merata kembali dan seterusnya terjadi secara
sinkron (Jespersen, et. al., 2012).
Sebagai contoh, perhatikan Gambar 9. Pada Gambar 9(a) digambarkan
posisi dua elektron dari atom helium. Dalam satu frame elektron tidak diatur secara
simetris di sekitar inti. Pada frame 3, misalnya, dua elektron helium ada di
sisi kiri atom helium. Sisi kiri kemudian memperoleh muatan yang sedikit negatif
(∂-). Sisi kanan atom, yang jauh dari elektron, memperoleh muatan yang sedikit
positif (∂+)
Pemisahan muatan sekilas ini disebut dipol instan (atau dipol sesaat). Dipol
sesaat pada satu atom helium menginduksi sesaat dipol pada atom tetangganya
karena ujung positif dipol sesaat menarik elektron dalam atom-atom tetangga
(Gambar 5(b)). Ketika atom-atom yang berdekatan menarik satu sama lain, ujung
positif dari dipol sesaat menarik ujung negatif dari ujung lainnya. Dipol yang
dihasilkan dalam atom (atau molekul) ini disebut juga dipol terinduksi (Chang,
2010). Dipol ini bersifat sesaat tetapi terus-menerus muncul dan menghilang
mengikuti fluktuasi awan elektron.
Atraksi dipol-dipol sesaat yang baru saja kita bahas disebut atraksi dipol
terinduksi sesaat. Atraksi ini juga disebut gaya dispersi London (atau hanya gaya
London atau gaya dispersi). Kekuatan gaya dispersi ada di antara semua molekul
dan ion. Meskipun mereka adalah satu-satunya jenis tarikan yang mungkin antara
molekul nonpolar, Gaya dispersi umumnya kecil dalam kisaran 1-10 kJ/mol,
besaran persisnya tergantung pada mudahnya awan elektron dapat terdistorsi oleh
medan listrik didekatnya, keadaan yang disebut keterpolaran (McMurry, 2003)
Keterpolaran (polarizability) adalah kemudahan terganggunya distribusi
elektron dalam suatu atom atau molekul (Chang, 2010). Pada umumnya, semakin
banyak jumlah elektron dan semakin menyebar awan elektron dalam volume yang
cukup besar pada suatu atom atau molekul, akan semakin besar keterpolarannya,
karena elektron-elektron tersebut tidak terikat kuat oleh inti.
Keterpolaran memungkinkan gas-gas yang mengandung atom atau molekul
nonpolar (misalnya He dan N2 ) untuk mengembun. Seperti pada Contoh atom
helium di atas, elektron-elektron bergerak pada jarak tertentu dari inti. Pada saat
tertentu mungkin saja atom He memiliki momen dipol sesaat yang dihasilkan oleh
letak tertentu elektron-elektron tersebut. Interaksi semacam ini menghasilkan arik-
menarik antara atom-atom He. Pada suhu yang sangat rendah dan laju gerak
atom yang turun, menyebabkan gas helium untuk mengembun.
Dengan cara yang sama, sudah dapatkah Anda menjelaskan kenapa benzena
yang memiliki momen dipol nol (tidak mengalami gaya dipol-dipol) merupakan
cairan bukan gas pada suhu kamar, dengan titik leleh 5,5 ° C dan titik didih 80,1 °
C (seperti yang diilustrasikan pada Gambar 8)
Besarnya gaya dispersi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
polarisasi awan elektron (ukuran atom atau molekul), jumlah atom dalam
molekul, dan bentuk molekul.
d. Ikatan hidrogen
Dalam banyak hal, ikatan hidrogen mempunyai peranan penting atas
kehidupan di bumi. Ikatan hidrogen menyebabkan air menjadi cairan bukan gas
pada suhu ruang, dan ikatan hidrogen adalah gaya antarmolekul yang memainkan
peran utama yang menahan biomolekul besar yang dibutuhkan dalam biokimia.
Asam deoksiribonukleat (DNA), misalnya, berisi dua untai molekul panjang yang
melingkar satu sama lain dan disatukan oleh ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara atom
hidrogen yang terikat dengan atom sangat elektronegatif (N, O, atau F). Ikatan ini
muncul sebagaimana ikatan N—H, O—H, dan F—H bersifat sangat polar, dimana
muatan parsial positif pada H dan muatan parsial negatif pada atom elektronegatif
(N, O, atau F). Gambar 10 contoh ikatan hidrogen yang terjadi pada molekul air
dan amonia
Gambar 10. Ilustrasi ikatan hidrogen pada molekul air dan amonia (McMurry,
2003: 389)
Air, khususnya, mampu membentuk jaringan ikatan hidrogen tiga dimensi
yang luas karena setiap molekul memiliki dua hidrogen dan dua pasang elektron
bebas (perhatikan Gambar 11!).
Gambar 11. Cairan air mengandung jaringan tiga dimensi yang luas dari ikatan
hidrogen (McMurry, 2003: 390)
Ikatan hidrogen bisa sangat kuat, dengan energi hingga 40 kJ / mol. Untuk
melihat efeknya ikatan hidrogen, perhatikan Gambar 12!, titik didih hidrida
kovalen biner untuk unsur golongan 4A-7A.
Gambar 12. Titik didih hidrida kovalen biner untuk unsur golongan 4A-7A.
(McMurry, 2003: 390)
Dari Gambar 12 dapat kita lihat titik didih senyawa HF, H2O, dan NH3 lebih
tinggi daripada senyawa yang lain. Dimana menurut teori titik didih sederet
senyawa yang serupa dalam golongan akan meningkat seiring dengan meningkatnya
massa molekul dan semakin besar massa molekul relatif semakin
besar pula titik didihnya. Namun demikian tidak berlaku jika senyawa tersebut
memiliki ikatan hidrogen.
Untuk menambah pemahaman Anda, dapat dibuka media pada link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=ivxKo6JvOeI
https://www.youtube.com/watch?v=lbJI_Gy4src
https://www.youtube.com/watch?v=9YwdeEDrfPI
https://www.youtube.com/watch?v=08kGgrqaZXA
DAFTAR PUSTAKA
Brown T. L., J. R Lemay, H. E., Bursten B. E., Murphy C. J., Woodward P.T., 2012, Chemistry The
Central Science, 12th Edition, New York: Prentice Hall Pearson
Chang, R., 2010. Chemistry, 10th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Jespersen, N. D., Brady, J. E. and Hyslop, A., 2012. Chemistry the Molecular Nature of Matter, 6th
edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.
McMurry F., 2003, Chemistry, 4th Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc
Silberberg, M. S. 2010. Principles of General Chemistry, 2th Edition. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Lampiran Instrumen Penilaian.
1. Penilaian Sikap
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Kelas :...............................
Materi :...............................
BS 100
BS 100
BS 100
BS 100
BS 100
BS 100
K 25
K 25
K 25
K 25
K 25
K 25
K 25
B 75
B 75
B 75
B 75
B 75
B 75
B 75
C
C
50
50
50
50
50
50
50
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
K : Kurang = 00 – 25
C : Cukup = 26 – 50
B : Baik = 51 – 75
SB : Baik Sekali = 76 – 100
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
PENILAIAN OBSERVASI
Kelas :...............................
Materi :...............................
BS
BS
BS
BS
K
B
C
C
100
100
100
100
100
25
50
75
25
50
75
25
50
75
25
50
75
25
50
75
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
K : Kurang = 00 – 25
C : Cukup = 26 – 50
B : Baik = 51 – 75
BS : Baik Sekali = 76 – 100
2. PENILAIAN PENGETAHUAN
Bentuk Level No
No IPK Indikator Soal Kunci
Soal Soal Soal
3.7.2. Menjelaskan Diberikan penjelasan tentang salah
interaksi antar satu jenis interaksi antar molekul
molekul dan dan data nama senyawa/molekul.
konsekuensinya Peserta didik mampu menunjukkan PG C4 A /E 1
molekul/senyawa mana yang
terhadap sifat
termasuk kedalam jenis interaksi
fisik senyawa. antar molekul tersebut.
Ditunjukkan beberapa jenis gaya
1 antar molekul, peserta didik
mampu menentukan contoh
PG C3 D 2
molekul yang sesuai dengan salah
satu jenis gaya antar molekul
tersebut.
Disajikan beberapa senyawa,
peserta didik mampu menunjukkan
PG C4 B 3
senyawa dengan jenis interaksi
antar molekul yang sesuai.
3.7.3. Menganalisis Disajikan gambar struktur dari
pengaruh jenis suatu senyawa dengan massa molar
interaksi antar yang sama, peserta didik mampu
PG C4 D 4
molekul dan menganalisis jenis ikatan hidrogen
yang terdapat pada senyawa
ikatan kimia
tersebut.
terhadap sifat Disajikan nama dan gambar
fisik materi. molekul dari dua senyawa yang
berbeda dengan sifat fisik berupa
titik didih yang berbeda, peserta PG C4 C 5
2
didik mampu menganalisis
penyebab perbedaan titik didih
tersebut.
Disajikan beberapa pasangan
senyawa dengan perbedaan titik
didihnya, peserta didik mampu
menganalisis dan menyebutkan PG C4 A 6
jenis interaksi antar molekul yang
menyebabkan perbedaan titik didih
tersebut.
B. Butir Soal
1. Gaya antar molekul merupakan gaya yang terjadi diantara molekul-molekul, salah satu jenis gaya
antar molekul adalah gaya dipol-dipol. Gaya ini terjadi antara molekul polar. Dimana kutub
positif molekul yang satu tarik menarik dengan kutub negatif yang lainnya. Berikut adalah
molekul-molekul yang berikatan kovalen. Molekul yang mempunyai gaya dipol-dipol adalah ….
(1) HF; (2) PCl3; (3) SF6; (4) SO2
A. (1) dan (4)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (2) dan (4)
2. Antara satu molekul dengan molekul lainnya bisa terjadi saling tarik menarik. Antaraksi
antarmolekul disebut gaya antarmolekul. Berbagai macam gaya antarmolekul, antara lain gaya
dipol-dipol, gaya ion-dipol, dispersi maupun ikatan hidrogen Dari senyawa berikut, yang
mempunyai ikatan hidrogen adalah ….
A. CH4
B. CH3CH3
C. CH3CH2Cl
D. CH3CH2OH
E. H2S
3. Kelas X SMA mengadakan permainan tentang jenis gaya antar molekul. Dimana guru
menyediakan senyawa, diantaranya; CH3OH, CCl4, CH3Cl, CH3CH3, NH3. Siswa disuruh untuk
memilih satu diantara senyawa tersebut. Irfan memilih CH3OH, Tomy memilih CCl4, Annisa
memilih CH3Cl, Aulia memilih CH3CH3 dan Dawiyah memilih NH3. Pada masing-masing senyawa
tersebut memiliki gaya antar molekul. Gaya antar molekul yang terdapat pada senyawa yang
dimiliki oleh Tommy dan Aulia adalah ....
A. Ikatan hidrogen
B. Dispersi
C. dipol-dipol
D. ion-dipol
E. Ikatan kovalen
C. Pedoman Penskoran
a. AX4
Alternatif Penyelesaian b. AX4Skor
E
c. AX5
1. A/E 1
2. D 1
3. B 1
4. D 1
5. C 1
6. A 1
Total skor 6
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
skor maksimal
3. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Kelompok :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
12
Lembar Penilaian Presentasi
Nama Kelompok : …………………………………..
Keterangan: Isikan dengan kriteria kurang, cukup, baik, atau sangat baik pada kolom yang
tersedia
A. Remedial
No Kompetensi Dasar Bentuk Waktu Hasil Yang
Perbaikan Pelaksanaa Dicapai
n
1 Mengerjakan
3.7. Menghubungkan interaksi antar ion, soal yang
atom dan molekul dengan sifat fisika zat sudah di
siapkan
(remidial)
Soal Remidial:
1. Sebutkan jenis-jenis interaksi antar molekul?
2. Terdapat dua senyawa yang bersifat polar, apabila dua senyawa tersebut berinteraksi maka
jenis interaksi yang sesuai adalah? Berikan penjelasan!
3. Bagaimana anda menjelaskan mekanisme interaksi ikatan hydrogen? Berikan contoh!
Jawab:
1. Jenis interaksi antar molekul diantaranya yaitu ikatan hidrogen, gaya dispersi, gaya dipol-
dipol, interaksi ion – dipol.
2. Interaksi dipol-dipol dimana interaksi terjadi antara kutub positif molekul yang satu tarik
menarik dengan kutub negatif yang lainnya.
3. Ikatan hydrogen terjadi apabila adanya interaksi Antara atom H dari molekul satu
tertarik/berinteraksi dengan atom O, N, dan F dari molekul lainnya. Gambaran dari interaksi
ikatan hydrogen adalah sebagai berikut:
B. Pengayaan
No Kompetensi Dasar Bentuk Waktu Hasil Yang
Perbaikan Pelaksanaa Dicapai
n
Soal Pengayaan:
Seorang siswa SMA Muhammadiyah melakukan suatu pengamatan terhadap dua senyawa yaitu air
dan heksana. Dia mendapati bahwa heksana memiliki titik didih yang lebih rendah dibandigkan
dengan titik didih air. Kemudian dia berusaha mencari penjelasan atas fenomena tersebut.
Bagaimana anda menjelaskan fenomena tersebut seandainya anda siswa yang melakukan
pengamatan tersebut?
Jawab:
Air dan heksana memiliki perbedaan titik didih dimana titik didih air lebih besar dari heksana. Jika
kita lihat, pada molekul air, terdapat iakatan kovalen polar sedangkan pada heksana ikatannya
berupa ikatan kovalen non polar. Kepolaran suatu zat menyebabkan perbedaan sifat fisik dari zat
tersebut. Semakin polar ikatan suatu senyawa maka energi dari ikatan tersebut juga besar sehingga
titik didih juga besar. Jika ditinjau dari segi interaksi antar molekulnya, maka pada molekul air
terdapat jenis interaksi berupa ikatan hydrogen sedangkan pada molekul heksana interaksi yang
muncul adalah gaya disperse. Ikatan hydrogen lebih kuat dibandingkan dengan interaksi gaya
disperse, sehingga titik didih air juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan heksana.
LKPD PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
MATERI INTERAKSI ANTAR MOLEKUL
KOMPETENSI DASAR
PETUNJUK LKPD
Pemanasan global karena produksi berlebih gas rumah kaca, seperti CH4, CO2, dan N2O,
menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang secara langsung mengakibatkan distribusi air
menjadi tidak menentu dan sulit diprediksi. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan maupun
kelebihan air yang masing-masing menyebabkan kekeringan dan banjir terutama di lahan pertanian.
Effisiensi irigasi tanpa penerapan teknologi sangat rendah, yaitu antara 30-50 persen. Aplikasi irigasi
yang berlebih akan menyebabkan sebagian besar air irigasi terbuang baik sebagai excess run off,
evaporasi dan transpirasi (20-30 %), maupun perkolasi (30-40 %) (Hillel, 1997). Penerapan
teknologi manajemen sumber daya air mampu meningkatkan efisiensi sampai dengan 80 persen,
akan tetapi hal ini sulit diterapkan karena tingkat pendidikan petani yang relatif rendah
mempengaruhi tingkat komitmen petani dalam penerapan teknologi manajemen sumber daya air
yang ada.
Alternatif lain peningkatan efisiensi penggunaan irigasi pada lahan pertanian adalah dengan
aplikasi teknologi polimer. Hidrogel merupakan polimer yang mampu menyerap dan melepas air
tergantung stimulan eksternal yang diterima seperti pH, suhu, dan kelembaban media aplikasinya
(Zamani et al., 2010). Hidrogel pertama kali diaplikasikan di lahan pertanian pada tahun 80 an
(Jhurry, 1997), dan terbukti mampu meningkatkan kapasitas tampung air pada tanah yang secara
langsung dapat meningkatkan efisiensi irigasi sekaligus mencegah erosi (Sojka et al., 2005;
Zohuriaan-Mehr et al., 2008).
Di Indonesia, penelitian tentang hidrogel sebagai super absorbent masih terbatas pada tahap
sintesis. Dua teknik sintesis hidrogel yang sering digunakan adalah teknik kopolimerisasi cangkok
(Anah et al., 2010) dan iradiasi sinar gamma (Tamat et al., 2008; Erizal et al., 2009; Rekso et al., 2009;
Erizal et al., 2010), dengan bahan utama antara lain carboxymethyl cellulose (Anah et al., 2010),
acrylamide (Erizal et al., 2009), alginate (Erizal et al., 2010), dan chitosan (Rekso et al., 2009). Teknik
iradiasi sinar gamma dengan menggunakan bahan Poly(Acrylamide-co-Acrylic Acid) dapat
menghasilkan hidrogel Jurnal Sumberdaya Lahan Vol.6 No.1 2012 3 dengan kapasitas serap sampai
dengan 350 kali bobot keringnya (Erizal et al., 2009). Di bidang pertanian, hidrogel diaplikasikan
terbatas pada budidaya tanaman hias, sedangkan aplikasi secara massal untuk efisensi irigasi di
lahan pertanian tanaman pangan belum ada. Hidrogel memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di
lahan pertanian terutama di lahan kering, akan tetapi aplikasi secara menyeluruh belum dapat
dilakukan karena permasalahan tingginya biaya produksi dan mudahnya hidrogel terdegradasi di
dalam tanah, sehingga tidak menghasilkan peningkatan efisiensi irigasi yang signifikan (Subagio,
2009).
Hidrogel merupakan jaringan makro molekul yang mampu menyerap dan melepas air secara
reversibel berdasarkan stimulan eksternal (Sannino et al., 2009). Tidak seperti kondisioner tanah
yang hanya membentuk jaringan linier sehingga bersifat larut air, hidrogel mempunyai jaringan
tersilang kait (cross linked) yang apabila terkena air akan membentuk suatu jaringan makromolekul
tiga dimensi dengan kemampuan menyerap air yang jauh melebihi berat atau volumenya sendiri
(atau biasa disebut super absorbent material) dan tidak larut air (Zohuriaan-Mehr et al., 2008). Pada
tahun 1990, Wang dan Gregg (Tung et al., 1990), dalam penelitiannya tentang perbandingan
beberapa produk hidrogel, menyebutkan bahwa secara umum hidrogel mampu menyerap air
terdistilasi sampai dengan 500 kali dari berat volume keringnya. Pada kondisi tertentu hidrogel
mampu melepas air tersimpan untuk kemudian dikembalikan ke media asalnya, yaitu tanah.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan terkait penguapan air
pada tanah pertanian? (Tanaman hias)
2. Bagaimana mekanisme kerja hidrogel dalam mempertahankan kandungan
air dalam tanah?
3. Bagaimana anda mengkaitkan mekanisme hydrogel dalam mengikat air
dengan materi interaksi antar molekul?
Alternatif Solusi
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
Hipotesis
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
PENGUMPULAN DATA
Pada tahap ini, silahkan kalian lakukan suatu percobaan sederhana untuk
membuktikan hipotesis yang kalian utarakan sehingga dengan percobaan ini bisa
menjawab rumusan masalah di atas!
BAHAN
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
HASIL
4. Tabel Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil
PEMBAHASAN HASIL
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
Referensi:
Adi, Setyono Hari. 2012. Teknologi Nano Untuk Pertanian: Aplikasi Hidrogel Untuk Efisiensi Irigasi. Balai
Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Jl. Tentara Pelajar No. 1A Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. 16111.
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol.6 No.1 2012
KURIKULUM
2013
https://asset.kompas.com/crops/HNetnMNaNumVG08yBBMCO_g1
n38=/0x22:1000x688/750x500/data/photo/2020/10/09/5f802a10b
069e.jpg
MENU
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
MATERI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KESIMPULAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik learning dan model Problem Based Learning (PBL), peserta
didik dapat Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat, serta
Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di
sekitarnya dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian),
kerjasama (gotong royong), tanggung jawab dan kejujuran (integritas).
MENU
PENDAHULUAN
Perhatikan
gambar di
samping!
What is solution?
HIDROGEL
BACK MENU
MATERI
A. Sifat Fisika dan Perubahan Fasa
MENU NEXT
MATERI B. Interaksi/Gaya
antar molekul
BACK NEXT
MATERI
C. Gaya dipol-dipol
BACK NEXT
MATERI
D. Gaya Ion-Dipol
BACK NEXT
MATERI
E. Gaya Dispersi
BACK NEXT
MATERI
F. Ikatan Hidrogen
BACK MENU
MERUMUSKAN Setelah kalian melihat ilustrasi dari gambar tadi, silahkan bentuk
kelompok masing-masing terdiri dari 5 peserta didik dan lakukan
PERMASALAHAN diskusi bersama kelompok kalian untuk mencari suatu permasalahan
yang berhubungan dengan gambar, kaitkan dengan konsep interaksi
antar molekul , dan jawablah pertanyaan berikut ini:
MENU NEXT
PENGUMPULAN DATA Setelah kalian berdiskusi untuk menentukan permasalahan yang berkaitan
SOLUSI PERMASALAHAN dengan sifat keperiodikan unsur, selanjutnya kalian diskusikan bersama teman
kelompok bagaimana kalian mengumpulkan data/informasi terkait solusi
permasalahan yang kalian tentukan!
HIPOTESIS
BACK NEXT
PENGUMPULAN DATA
SOLUSI PERMASALAHAN
BACK NEXT
PENGUMPULAN DATA
SOLUSI PERMASALAHAN
BACK NEXT
Selanjutnya kalian tulis hasil percobaan dan lakukan diskusi
HASIL DAN PEMBAHASAN pembahasan terkait percobaan yang sudah kalian lakukan pada LKPD,
Kaitkan dengan konsep materi interaksi antar molekul. Selanjutnya
presentasikan di depan kelas sesuai kelompok masing-masing.
Tabel Pengamatan
No Perlakuan Hasil
Pembahasan
BACK MENU
KESIMPULAN Tuliskan kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan
pembelajaran kali ini!
KESIMPULAN
MENU