Anda di halaman 1dari 52

PERANGKAT PEMBELAJARAN

INTERAKSI ANTAR MOLEKUL


KELAS X SEMESTER GASAL

Oleh:
Beny Akhmat Saputra, s.si.
PPG Daljab Kategori 2
Tahun 2022

SMA MUHAMMADIYAH 2 GENTENG


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMA MUHAMMADIYAH 2 GENTENG
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X MIPA / Ganjil
Materi Pokok : Interaksi Antar Molekul
Alokasi Waktu : 2JP X 45 Menit ( 2 Pertemuan )
Tahun Pelajaran : 2022-2023

B. KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetesi Pengetahuan IPK Penunjang
3.7.1. Memahami jenis-jenis interaksi antar
3.7. Menghubungkan interaksi antar ion, molekul(gaya London, interaksi dipol-dipol, dan
atom dan molekul dengan sifat fisika ikatan hidrogen) serta kaitannya dengan sifat
zat fisik senyawa (*)
IPK Inti
3.7.2. Menjelaskan interaksi antar molekul dan
konsekuensinya terhadap sifat fisik senyawa.
3.7.3. Menganalisis pengaruh jenis interaksi antar molekul
dan ikatan kimia terhadap sifat fisik materi.
IPK Pengayaan
3.7.4. Menyimpulkan bahwa jenis interaksi antar molekul
dan ikatan kimia berpengaruh kepada sifat fisik
materi.

Kompetensi Ketrampilan IPK Penunjang


4.7.1. Mengumpulkan informasi tentang pengaruh jenis
interaksi antar molekul berpengaruh kepada sifat
4.7. Menerapkan prinsip interaksi antar ion,
fisik zat
atom dan molekul dalam menjelaskan
IPK Inti
sifat-sifat fisik zat di sekitarnya
4.7.2. Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom dan
molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di
sekitarnya

Keteragan: (*) sudah disampaikan pada pembelajaran sebelumnya.


D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik learning dan model Problem Based Learning (PBL), peserta didik dapat
Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat, serta Menerapkan prinsip
interaksi antar ion, atom dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di sekitarnya dengan
mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotong royong),
tanggung jawab dan kejujuran (integritas).

E. MATERI
Materi Bentuk Molekul ialah sebagai berikut :
1. Sifat fisik dan wujud zat/materi (Faktual)
2. Interaksi antar molekul (Konseptual)
3. Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di
sekitarnya (Prosedural)

F. MEDIA/ALAT PEMBELAJARAN
Media/alat yang digunakan dalam pembelajarn ini berupa Whiteboard, LCD Projector, Laptop,
LKPD dan PPT.

G. BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


Bahan dan sumber belajar yang digunakan yaitu Buku Pegangan Siswa, Artikel Internet, Video
Pembelajaran.

H. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : TPACK
 Aspek PK : guru menggunakan metode presentasi di kelas dan peserta didik dibagi
menjadi beberapa kelompok.
 Aspek CK : guru memberikan penugasan pada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi suatu permasalahan dan menemukan solusi atas
permasalahan yang dihubungkan dengan interaksi antar molekul dan
menyampaikan dalam bentuk presentasi.
 Aspek TK : peserta didik diminta untuk presentasi melalui laptop yang terhubung
dengan layar proyektor.

Model Pembelajaran : Probem Based Learning (PjBL)


Metode/Strategi : Diskusi, Tanya Jawab, Penyelesaian Masalah

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Pembukaan ( 1 5 menit)
1. Menyapa siswa dan
menanyakan kabar lalu 1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
dibuka dengan doa dan
memeriksa kehadiran
siswa.
2. Memberikan motivasi dan 2. Siswa memperhatikan informasi yang
apersepsi melalui tayangan disampaikan.
video yang berkaitan dengan
interaksi antar molekul
Orientasi peserta didik
pada masalah
3. Memberikan informasi
artikel/berita tentang 3. Siswa berusaha mencari jawaban atas
permasalahan kontekstual pertanyaan tersebut.
yang berhubungan dengan
interaksi antar molekul,
dengan memberikan
analogi.
Misal :
 Penggunaan hydrogel
sebagai media tanam
tanaman hias.

4. Guru menanyakan apa


yang dapat mereka
tangkap dari informasi
yang diberikan
Contoh :
 Mengapa hydrogel dapat
digunakan sebagai media
tanam karena
kemampuannya dalam
mengikat molekul air?
Bagaimana mekanisme
pengikatanya?

Kegiatan Inti ( 2 5 menit)

Mengorganisasi peserta didik


untuk belajar
4. Guru membagi peserta didik 4. Peserta didik bergabung dengan
dalam kelompok dan kelompoknya dan mempelajari
membagi LKPD tentang LKPD
interaksi antar molekul
5. Guru membimbing peserta 5. Peserta didik dalam kelompok
didik mencari informasi dan berdiskusi dan mencari
data tentang permasalahan permasalahan kontekstual yang
kontekstual beserta berhubungan dengan interaksi
solusinya. antar molekul melalui artikel di
internet.

Membimbing
penyelidikan individu
maupun kelompok
6. Guru membimbing siswa 6. Siswa akan berdiskusi dengan kelompoknya
untuk mendiskusikan masing-masing untuk mempersiapkan
permasalahan kontekstual percobaan yang akan dilakukan sesuai
yang diperoleh peserta didik intruksi guru.
dan menjelaskan kegiatan
percobaan yang akan
dilakukan oleh peserta didik
sesuai petunjuk LKPD
Penutup (5 menit)
7. Guru mempersilahkan siswa 7. Siswa memperhatikan penjelasan yang
melakukan percobaan di luar diberikan guru.
jam pelajaran

8. Guru menginformasikan bahwa 8. Siswa memperhatikan penjelasan yang


pertemuan selanjutnya adalah diberikan guru.
presentasi hasil dari percobaan
yang dilakukan.

9. Guru menutup pertemuan 9. Siswa menjawab salam guru


dengan berdoa dan memberi
salam

Pertemuan 2

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Pembukaan ( 5 menit)
1. Menyapa siswa dan
menanyakan kabar lalu 1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
dibuka dengan doa dan
memeriksa kehadiran
siswa.
2. Memberikan motivasi dan 2. Siswa memperhatikan informasi yang
apersepsi melalui tayangan disampaikan.
video yang berkaitan dengan
interaksi antar molekul

Kegiatan Inti ( 3 5 menit)

Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
3. Guru mempersilahkan peserta 3. Peserta didik menyampaikan presentasi
didik mempresentasikan hasil percobaannya yang disusun dalam
hasil percobaan yang telah LKPD sesuai dengan kelompok masing-
disusun dalam LKPD sesuai masing.
kelompok masing-masing.

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
4. Guru Mengkonfirmasi hasil 4. Peserta didik menjawab pertanyaan dari
guru dan peserta didik lain
presentasi peserta didik dan
mengkaitkan dengan materi
Interaksi Antar Molekul.
Penutup (5 menit)
5. Guru mempersilahkan siswa 5. Siswa memberikan kesimpulan
membuat kesimpulan dari perkelompok lalu mendiskusikannya dengan
pembelajaran hari ini kelompok lain agar menjadi kesimpulan
bersama
6. Guru menginformasikan bahwa 6. Siswa mencatat informasi
pertemuan selanjutnya adalah
tes tulis (Ulangan Harian)

7. Guru meminta siswa


7. Siswa mengumpulkan hasil diskusi yang
mengumpulkan hasil diskusi
sudah dipresentasikan dan dipebaiki
yang sudah dipresentasikan
dan diperbaiki

8. Guru menutup pertemuan


dengan berdoa dan memberi 8. Siswa menjawab salam guru
salam

J. PENILAIAN HASIL BELAJAR


a. Teknik Penilaian
(1) Penilaian Sikap : Observasi dan hasilnya dicatat dalam Jurnal Sikap
(2) Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis
(3) Penilaian Keterampilan : Kinerja

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 1 kali dan apabila setelah 1 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai diatas nilai ketuntasan minimum (KKM) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui Banyuwangi, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Mata Pelajaran

Drs. Suharyono Beny Akhmat Saputra, S.Si.


NBM. 727 216 NBM. 1307937
URAIAN MATERI

A. Sifat Fisika dan Perubahan Fasa


Semua masalah di alam dan disekitar kita terjadi dalam tiga fisik materi
(padat, cair dan gas). Keadaan fisik adalah satu jenis fase, misalnya air dalam
gelas merupakan fase tunggal. Tambahkan es dan Anda memiliki dua fase; atau,
jika ada gelembung udara di dalam es, Anda memiliki tiga fase.
Ada perbedaan antara gas, cairan, dan padatan yang langsung terlihat dan
akrab bagi semua orang. Misalnya, gas apa pun akan mengembang untuk mengisi
volume apapun yang tersedia, namun, cairan dan padatan mempertahankan
volume konstan ketika dipindahkan dari satu wadah ke wadah lain. Zat padat,
seperti es batu, juga mempertahankan bentuknya, tetapi cairan seperti minuman
soda sesuai dengan bentuk botol atau apapun gelas yang kita taruh. Sifat lain dari
gas yang telah Anda pelajari adalah mudah dikompresi. Pada sisi lain larutan dan
padatan, hampir tidak dapat dimampatkan, yang berarti volumenya berubah
sangat sedikit ketika mereka mengalami tekanan tinggi. Sifat seperti ini dapat kita
pahami dalam hal cara partikel didistribusikan di tiga keadaan materi, yang
dirangkum dalam Tabel 1.

Dalam ketiga fase, gaya elektrostatik di antara partikel, disebut gaya antar
partikel atau, lebih umum, disebut gaya antarmolekul. Gaya antar molekul
merupakan gaya tarik antara molekul-molekul. Gaya ini juga menentukan
keberadaan materi gas, cairan dan padatan. Ketika suhu gas turun, energi kinetik
rata-rata molekulnya turun, akhirnya, pada suhu yang sangat rendah, molekulmolekul ini tidak
lagi memiliki cukup energi untuk memisahkan diri dari tarikan
molekul lainnya. Pada titik ini, molekul-molekul mengelompokkan untuk
membentuk tetes-tetes cairan yang kecil. Fenomena perubahan dari wujud gas
menjadi cair dikenal sebagai pengembunan. Cairan dan padatan disebut
kondensasi (atau keadaan terkondensasi) karena partikel mereka sangat
berdekatan. Gaya antarmolekul memiliki efek yang relatif kecil dalam gas karena
partikelnya terpisah jauh, tetapi kekuatan ini memiliki efek besar dalam cairan dan
padatan.
Bayangkan diri Anda berada di antara partikel-partikel zat molekul padat,
dan Anda akan menemukan dua jenis gaya elektrostatik yang bekerja disana.
a. Gaya antar molekul (gaya ikatan) ada di dalam setiap molekul dan mempengaruhi sifat
kimia zat tersebut
b. Gaya antarmolekul (gaya non-ikatan) ada antara molekul dan mempengaruhi sifat fisika
zat.

Untuk memudahkan Anda membedakan kedua jenis gaya di atas perhatikan


Gambar 1!

Gambar 1. Gaya antarmolekul dan intramolekul pada molekul HCl (Brown, et.
al., 2012: 428)

Sekarang bayangkan sebuah molekul dari tiga kondisi air, sebagai contoh
(perhatikan Gambar 2!), dan fokus hanya pada satu molekul dari masing-masing. Molekul-
molekul air terlihat identik, bengkok, dan polar. Faktanya, perilaku
kimiawi dari ketiga keadaan itu identik karena molekul-molekulnya disatukan
oleh kekuatan intramolekul (ikatan) yang sama. Namun, perilaku fisiknya sangat
berbeda karena kekuatan gaya antarmolekul (nonbonding) sangat berbeda

Gambar 2. Tiga fase air padat, cair, dan gas (McMurry, 2003: 324

Berbeda dengan gaya antarmolekul, gaya antarmolekul merupakan gaya


yang mengikat atom-atom dalam molekul. Gaya intermolekul menstabilkan
molekul masing-masing, sedangkan gaya antar molekul dapat menyebabkan sifatsifat materi
dalam jumlah besar (misalnya, titik leleh dan titik didih). Gaya
antarmolekul jauh lebih lemah daripada gaya antarmolekul. Karenanya energi
yang diperlukan untuk menguapkan cairan jauh lebih kecil dari pada memutuskan
ikatan dalam molekul cairan.
Untuk memahami sifat-sifat cairan dan padatan ini, kita dapat
mempelajarinya dari berbagai jenis gaya antarmolekul, yaitu: gaya van der
Waals (gaya dipol-dipol, gaya dipol-dipol terinduksi, gaya ion-dipol terinduksi,
gaya dispersi atau gaya London), gaya ion-dipol, dan ikatan hidrogen (interaksi
dipol-dipol yang cukup kuat), karena hanya sedikit unsur terlibat dalam
pembentukan ikatan hidrogen, maka gaya ini dimasukkan dalam kelompok
terpisah. Untuk memudahkan kita membedakan gaya antar molekul dan ikatan
kimia maka mari perhatikan Tabel 2 dan Tabel 3!.
Untuk menjawab fenomena di atas Anda dapat mempelajari beberapa gaya
antarmolekul dan hubungannya dengan sifat fisika zat berikut ini.

B. Jenis Interaksi Antar Molekul dan Hubungannya dengan Sifat Zat


a. Gaya dipol-dipol
Gaya dipo –dipol merupakan gaya yang bekerja antara molekul-mlekul
polar, yaitu antara molekul-molekul yang memiliki momen dipol. Gaya-gaya ini
berasal dari gaya tarik elektrostatik antara ujung positif parsial dari satu molekul
dan muatan negatif parsial dari molekul tetangga. Tolakan juga dapat terjadi
ketika ujung positif (atau negatif) dari dua molekul berdekatan (perhatikan
Gambar 3!). Gaya dipol-dipol hanya efektif jika molekul sangat berdekatan.
Kekuatan gayanya bergantung pada momen dipol. Makin besar momen dipolnya,
makin kuat gayanya.

Gambar 3. Interaksi dipol-dipol.(a) Interaksi dipol-dipol dalam CH3CN kristal


dan (b) CH3CN cair (Brown, et. al. 2012: 430)

Gambar 3 menunjukkan orientasi molekul polar dalam suatu padatan dan


dalam cairan. Dalam keadaan padatan, molekul CH3CN berkumpul bersama,
molekul-molekul disusun dengan ujung nitrogen bermuatan negatif dari masingmasing
molekul dekat dengan ujung-ujung CH3 bermuatan positif tetangganya.
Dalam cairan, molekul-molekul bebas bergerak satu sama lain, dan susunannya
menjadi lebih tidak teratur. Ini berarti bahwa, pada suatu saat tertentu, terjadi
interaksi dipol-dipol yang menarik dan menolak. Namun, molekul yang saling
menarik menghabiskan lebih banyak waktu di dekat satu sama lain daripada
melakukan saling tolak. Efek keseluruhannya adalah daya tarik bersih yang cukup
kuat untuk menjaga molekul-molekul dalam cairan CH3CN tidak bergerak
terpisah untuk membentuk gas.
Untuk melihat pengaruh gaya dipol-dipol terhadap sifat fisika zat, kita
membandingkan titik didih dua senyawa dengan massa molekul yang relatif sama:
asetonitril (CH3CN, berat molekul 41,05 g/mol, titik didih 355 K) dan propana
(CH3CH2CH3, massa molekul 44,09 g/mol, titik didih 231 K) (Silberberg, 2010).
Perhatikan Gambar 5!, beberapa molekul dengan berat molekul yang relatif sama
namun mempunyai titik didih yang berbeda.

Gambar 4. Berat molekul, momen dipol, dan titik didih beberapa zat organik sederhana
(Silberberg, 2010: 370)

Gambar 4 mencantumkan beberapa zat dengan massa molekul yang relatif


sama, tetapi berbeda momen dipol. Tidak mengherankan, kekuatan interaksi
dipol-dipol yang diberikan tergantung pada ukuran momen dipol yang terlibat.
Substansi yang lebih polar, semakin besar kekuatan interaksi dipol-dipolnya.
Propana, misalnya, adalah molekul nonpolar dengan massa molekul 44 g/mol dan
titik didih 231K sedangkan dimetil eter memiliki massa molekul relatif sama
namun mendidih pada 248K lebih tinggi karena dimetil eter merupakan molekul
polar. Semakin tinggi momen dipol, semakin kuat gaya antar molekul, dan
semakin besar jumlah panas yang harus ditambahkan untuk mengatasi kekuatan
tersebut. Dengan demikian, zat dengan momen dipol tinggi umumnya memiliki
titik didih yang lebih tinggi.

b. Gaya Ion –Dipol


Gaya ion-dipol adalah hasil interaksi elektrostatik antara ion (bisa kation
atau anion) dan muatan parsial pada suatu molekul polar. Perhatikan Gambar 5!
Gambar 5. Dua jenis interaksi ion-dipol (a) ujung molekul polar dekat dengan
anion (b) ujung negatif dari dipol dekat kation (Silberberg, 2010:
386)
Bila senyawa ionik seperti NaCl dilarutkan dalam air, molekul-molekul air
bertindak sebagai isolator listrik yang mempertahankan ion-ion saling berjauhan.
Perhatikan Gambar 6!

Gambar 6. Kekuatan ion-dipol ada antara Na+ dan ujung negatif dari molekul
H2O dan antara Cl- dan ujung positif molekul H2O (Brown, et. al.,
2012: 434)

Kekuatan interaksi ini bergantung pada muatan dan ukuran ion, besarnya
momen dipol dan ukuran molekul. Muatan kationnya umumnya lebih terpusat,
karena kation biasanya lebih kecil dari pada anion. Jadi, untuk muatan yang sama,
kation berinteraksi lebih kuat dari pada anion.
Salah satu contoh interaksi ion-dipol adalah dalam larutan Na+ dalam air
dan Mg2+ dalam air. Dimana ion-ion Na+ dan Mg2+ dikelilingi oleh molekul air,
yang memiliki momen dipol besar (1,87 D). Ion Mg2+ memiliki muatan yang lebih
tinggi dibandingkan Na+ dengan jari-jari ion masing-masing (78 pm dan 98 pm).
Dengan demikian Mg2+ memiliki interaksi kuat dengan air (Chang, 2010).
Perhatikan Gambar 7!

Gambar 7. (a) Interaksi molekul air dengan ion Na + dan Mg2+ ; (b) dalam larutan
air ion logam dikelilingi 6 molekul air dengan struktur oktahedral
(Chang, 2010: 402)
Disisi lain, karbon tetraklorida (CCl4) adalah molekul nonpolar, dan karena
itu tidak memiliki kemampuan untuk terlibat dalam interaksi ion-dipol.
Demonstrasi ion dipol dapat kita praktekkan dengan air dalam buret dialirkan
dalam gelas kimia serta batang ebonit yang bermuatan (baik bermuatan positif
maupun bermuatan negatif) digosok dengan rambut kemudian didekatkan dengan
air maka air akan berbelok ke batang ebonit yang bermuatan tersebut.
Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat dari video pada link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=k4AdJ2PSIco

c. Gaya dispersi
Sebelumnya sudah Anda pahami adanya interaksi antar molekul bermuatan.
Penyebab gaya antarmolekul antara partikel bermuatan dan polar mudah
dimengerti, tetapi sulit dipahami bagaimana kekuatan seperti itu muncul di antara
molekul nonpolar atau atom individu dari gas mulia.
Benzena misalnya, memiliki momen dipol nol dan karenanya tidak
mengalami gaya dipol-dipol. Namun, pasti ada beberapa gaya antarmolekul yang
ada di antara molekul-molekul benzena karena zat tersebut adalah cairan bukan
gas pada suhu kamar, dengan titik leleh 5,5 ° C dan titik didih 80,1 ° C (McMurry,
2003).

Gambar 8. Struktur benzena dan data titik didih, titik leleh (McMurry, 2003:
388)
Interaksi menarik apa yang terjadi pada zat nonpolar. Dapatkah Anda
menjelaskannya?
Untuk mempelajari jawaban pertanyaan di atas mari kita perhatikan
Gambar 9!

Gambar 9. a) Distribusi fluktuasi acak elektron suatu atom helium membentuk dipol
instan (dipol sesaat); (b) Dipol sesaat atom helium menginduksi seketika
dipol pada atom tetangga (Tro, 2011: 525- 426)

Pada 1930, Fritz London, seorang ahli fisika Jerman, menjelaskan caranya
partikel dalam zat non polar dapat mengalami tarikan antar molekul. Dia mencatat
bahwa dalam atom atau molekul apapun elektron terus bergerak. Jika kita bisa
memeriksa gerakan dalam dua partikel tetangga, kita akan menemukan bahwa
pergerakan elektron yang satu mempengaruhi pergerakan elektron yang lain.
Karena elektron saling tolak, ketika elektron dari satu partikel mendekati partikel
lainnya, elektron pada partikel kedua didorong menjauh. Ini terjadi terus menerus
sebagai elektron bergerak di sekitar, sehingga sampai batas tertentu, kerapatan
elektron di kedua partikel tidak merata kembali dan seterusnya terjadi secara
sinkron (Jespersen, et. al., 2012).
Sebagai contoh, perhatikan Gambar 9. Pada Gambar 9(a) digambarkan
posisi dua elektron dari atom helium. Dalam satu frame elektron tidak diatur secara
simetris di sekitar inti. Pada frame 3, misalnya, dua elektron helium ada di
sisi kiri atom helium. Sisi kiri kemudian memperoleh muatan yang sedikit negatif
(∂-). Sisi kanan atom, yang jauh dari elektron, memperoleh muatan yang sedikit
positif (∂+)
Pemisahan muatan sekilas ini disebut dipol instan (atau dipol sesaat). Dipol
sesaat pada satu atom helium menginduksi sesaat dipol pada atom tetangganya
karena ujung positif dipol sesaat menarik elektron dalam atom-atom tetangga
(Gambar 5(b)). Ketika atom-atom yang berdekatan menarik satu sama lain, ujung
positif dari dipol sesaat menarik ujung negatif dari ujung lainnya. Dipol yang
dihasilkan dalam atom (atau molekul) ini disebut juga dipol terinduksi (Chang,
2010). Dipol ini bersifat sesaat tetapi terus-menerus muncul dan menghilang
mengikuti fluktuasi awan elektron.
Atraksi dipol-dipol sesaat yang baru saja kita bahas disebut atraksi dipol
terinduksi sesaat. Atraksi ini juga disebut gaya dispersi London (atau hanya gaya
London atau gaya dispersi). Kekuatan gaya dispersi ada di antara semua molekul
dan ion. Meskipun mereka adalah satu-satunya jenis tarikan yang mungkin antara
molekul nonpolar, Gaya dispersi umumnya kecil dalam kisaran 1-10 kJ/mol,
besaran persisnya tergantung pada mudahnya awan elektron dapat terdistorsi oleh
medan listrik didekatnya, keadaan yang disebut keterpolaran (McMurry, 2003)
Keterpolaran (polarizability) adalah kemudahan terganggunya distribusi
elektron dalam suatu atom atau molekul (Chang, 2010). Pada umumnya, semakin
banyak jumlah elektron dan semakin menyebar awan elektron dalam volume yang
cukup besar pada suatu atom atau molekul, akan semakin besar keterpolarannya,
karena elektron-elektron tersebut tidak terikat kuat oleh inti.
Keterpolaran memungkinkan gas-gas yang mengandung atom atau molekul
nonpolar (misalnya He dan N2 ) untuk mengembun. Seperti pada Contoh atom
helium di atas, elektron-elektron bergerak pada jarak tertentu dari inti. Pada saat
tertentu mungkin saja atom He memiliki momen dipol sesaat yang dihasilkan oleh
letak tertentu elektron-elektron tersebut. Interaksi semacam ini menghasilkan arik-
menarik antara atom-atom He. Pada suhu yang sangat rendah dan laju gerak
atom yang turun, menyebabkan gas helium untuk mengembun.
Dengan cara yang sama, sudah dapatkah Anda menjelaskan kenapa benzena
yang memiliki momen dipol nol (tidak mengalami gaya dipol-dipol) merupakan
cairan bukan gas pada suhu kamar, dengan titik leleh 5,5 ° C dan titik didih 80,1 °
C (seperti yang diilustrasikan pada Gambar 8)
Besarnya gaya dispersi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
polarisasi awan elektron (ukuran atom atau molekul), jumlah atom dalam
molekul, dan bentuk molekul.
d. Ikatan hidrogen
Dalam banyak hal, ikatan hidrogen mempunyai peranan penting atas
kehidupan di bumi. Ikatan hidrogen menyebabkan air menjadi cairan bukan gas
pada suhu ruang, dan ikatan hidrogen adalah gaya antarmolekul yang memainkan
peran utama yang menahan biomolekul besar yang dibutuhkan dalam biokimia.
Asam deoksiribonukleat (DNA), misalnya, berisi dua untai molekul panjang yang
melingkar satu sama lain dan disatukan oleh ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara atom
hidrogen yang terikat dengan atom sangat elektronegatif (N, O, atau F). Ikatan ini
muncul sebagaimana ikatan N—H, O—H, dan F—H bersifat sangat polar, dimana
muatan parsial positif pada H dan muatan parsial negatif pada atom elektronegatif
(N, O, atau F). Gambar 10 contoh ikatan hidrogen yang terjadi pada molekul air
dan amonia

Gambar 10. Ilustrasi ikatan hidrogen pada molekul air dan amonia (McMurry,
2003: 389)
Air, khususnya, mampu membentuk jaringan ikatan hidrogen tiga dimensi
yang luas karena setiap molekul memiliki dua hidrogen dan dua pasang elektron
bebas (perhatikan Gambar 11!).

Gambar 11. Cairan air mengandung jaringan tiga dimensi yang luas dari ikatan
hidrogen (McMurry, 2003: 390)

Ikatan hidrogen bisa sangat kuat, dengan energi hingga 40 kJ / mol. Untuk
melihat efeknya ikatan hidrogen, perhatikan Gambar 12!, titik didih hidrida
kovalen biner untuk unsur golongan 4A-7A.
Gambar 12. Titik didih hidrida kovalen biner untuk unsur golongan 4A-7A.
(McMurry, 2003: 390)

Dari Gambar 12 dapat kita lihat titik didih senyawa HF, H2O, dan NH3 lebih
tinggi daripada senyawa yang lain. Dimana menurut teori titik didih sederet
senyawa yang serupa dalam golongan akan meningkat seiring dengan meningkatnya
massa molekul dan semakin besar massa molekul relatif semakin
besar pula titik didihnya. Namun demikian tidak berlaku jika senyawa tersebut
memiliki ikatan hidrogen.

Untuk menambah pemahaman Anda, dapat dibuka media pada link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=ivxKo6JvOeI
https://www.youtube.com/watch?v=lbJI_Gy4src
https://www.youtube.com/watch?v=9YwdeEDrfPI
https://www.youtube.com/watch?v=08kGgrqaZXA
DAFTAR PUSTAKA

Brown T. L., J. R Lemay, H. E., Bursten B. E., Murphy C. J., Woodward P.T., 2012, Chemistry The
Central Science, 12th Edition, New York: Prentice Hall Pearson
Chang, R., 2010. Chemistry, 10th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Jespersen, N. D., Brady, J. E. and Hyslop, A., 2012. Chemistry the Molecular Nature of Matter, 6th
edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.
McMurry F., 2003, Chemistry, 4th Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc
Silberberg, M. S. 2010. Principles of General Chemistry, 2th Edition. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Lampiran Instrumen Penilaian.

1. Penilaian Sikap
JURNAL PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Muhammadiyah 2 Genteng


Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ POS/
NO WAKTU NAMA BUTIR SIKAP TINDAK LANJUT
PERILAKU NEG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
PENILAIAN OBSERVASI

Kelas :...............................
Materi :...............................

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Aspek Sikap / Perilaku yang dinilai
No Nama Siswa Tanggung
Jujur Peduli Kerjasama Santun Percaya diri Kreatif
Jawab
BS 100

BS 100

BS 100

BS 100

BS 100

BS 100

BS 100
K 25

K 25

K 25

K 25

K 25

K 25

K 25
B 75

B 75

B 75

B 75

B 75

B 75

B 75
C

C
50

50

50

50

50

50

50
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

K : Kurang = 00 – 25
C : Cukup = 26 – 50
B : Baik = 51 – 75
SB : Baik Sekali = 76 – 100
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
PENILAIAN OBSERVASI

Kelas :...............................
Materi :...............................

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Aspek / Perilaku yang dinilai


Mengucap
Berdoa Beribadah Bersyukur Berikhtiyar
Salam
No Nama
BS

BS

BS

BS

BS
K

B
C

C
100

100

100

100

100
25
50
75

25
50
75

25
50
75

25
50
75

25
50
75
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

K : Kurang = 00 – 25
C : Cukup = 26 – 50
B : Baik = 51 – 75
BS : Baik Sekali = 76 – 100
2. PENILAIAN PENGETAHUAN

A. Kisi-Kisi Tes Tulis

Bentuk Level No
No IPK Indikator Soal Kunci
Soal Soal Soal
3.7.2. Menjelaskan Diberikan penjelasan tentang salah
interaksi antar satu jenis interaksi antar molekul
molekul dan dan data nama senyawa/molekul.
konsekuensinya Peserta didik mampu menunjukkan PG C4 A /E 1
molekul/senyawa mana yang
terhadap sifat
termasuk kedalam jenis interaksi
fisik senyawa. antar molekul tersebut.
Ditunjukkan beberapa jenis gaya
1 antar molekul, peserta didik
mampu menentukan contoh
PG C3 D 2
molekul yang sesuai dengan salah
satu jenis gaya antar molekul
tersebut.
Disajikan beberapa senyawa,
peserta didik mampu menunjukkan
PG C4 B 3
senyawa dengan jenis interaksi
antar molekul yang sesuai.
3.7.3. Menganalisis Disajikan gambar struktur dari
pengaruh jenis suatu senyawa dengan massa molar
interaksi antar yang sama, peserta didik mampu
PG C4 D 4
molekul dan menganalisis jenis ikatan hidrogen
yang terdapat pada senyawa
ikatan kimia
tersebut.
terhadap sifat Disajikan nama dan gambar
fisik materi. molekul dari dua senyawa yang
berbeda dengan sifat fisik berupa
titik didih yang berbeda, peserta PG C4 C 5
2
didik mampu menganalisis
penyebab perbedaan titik didih
tersebut.
Disajikan beberapa pasangan
senyawa dengan perbedaan titik
didihnya, peserta didik mampu
menganalisis dan menyebutkan PG C4 A 6
jenis interaksi antar molekul yang
menyebabkan perbedaan titik didih
tersebut.

B. Butir Soal

1. Gaya antar molekul merupakan gaya yang terjadi diantara molekul-molekul, salah satu jenis gaya
antar molekul adalah gaya dipol-dipol. Gaya ini terjadi antara molekul polar. Dimana kutub
positif molekul yang satu tarik menarik dengan kutub negatif yang lainnya. Berikut adalah
molekul-molekul yang berikatan kovalen. Molekul yang mempunyai gaya dipol-dipol adalah ….
(1) HF; (2) PCl3; (3) SF6; (4) SO2
A. (1) dan (4)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (2) dan (4)
2. Antara satu molekul dengan molekul lainnya bisa terjadi saling tarik menarik. Antaraksi
antarmolekul disebut gaya antarmolekul. Berbagai macam gaya antarmolekul, antara lain gaya
dipol-dipol, gaya ion-dipol, dispersi maupun ikatan hidrogen Dari senyawa berikut, yang
mempunyai ikatan hidrogen adalah ….
A. CH4
B. CH3CH3
C. CH3CH2Cl
D. CH3CH2OH
E. H2S

3. Kelas X SMA mengadakan permainan tentang jenis gaya antar molekul. Dimana guru
menyediakan senyawa, diantaranya; CH3OH, CCl4, CH3Cl, CH3CH3, NH3. Siswa disuruh untuk
memilih satu diantara senyawa tersebut. Irfan memilih CH3OH, Tomy memilih CCl4, Annisa
memilih CH3Cl, Aulia memilih CH3CH3 dan Dawiyah memilih NH3. Pada masing-masing senyawa
tersebut memiliki gaya antar molekul. Gaya antar molekul yang terdapat pada senyawa yang
dimiliki oleh Tommy dan Aulia adalah ....
A. Ikatan hidrogen
B. Dispersi
C. dipol-dipol
D. ion-dipol
E. Ikatan kovalen

4. Berikut merupakan struktur dari;

Formaldehid Fluor Metil Hidrogen Peroksida


Masing-masing senyawa memiliki massa molar yang sama, yaitu secara berurutan 30.03 g/mol,
34.03 g/mol, 34.02 g/mol. Dilihat dari atom yang saling berikatan satu sama lain terdapat
ikatan hidrogen di dalamnya. Yang termasuk ikatan hidrogen adalah ....
A. H-C
B. C-O
C. C-F
D. H-O
E. O-O
5. kekuatan suatu senyawa yang memiliki gaya dispersi dapat dilihat dari bentuk struktur
senyawa tersebut, heksana memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan 2,2-
dimetilbutana
(Silberberg, 2010: 374 )
Hal ini disebabkan karena ….
A. muatan ion yang berbeda
B. bentuk atom yang sama
C. bentuk struktur berbeda
D. bebas bergerak awan elektron
E. Rumus molekulnya sama
6. Berikut pasangan senyawa serta titik didihnya yang sesuai dengan teori
(1) MgCl2 ( 14120C) dan PCl3 (76 0C)
(2) CH3NH2 (-6.3 0C) dan CH3F (-78.40C)
(3) CH3OH (64.70C) dan CH3CH2OH (78.50C)
Salah satu penyebab senyawa tersebut memiliki titik didih tinggi dibandingkan dengan
pasangannya adalah memiliki jenis ikatan dalam senyawa tersebut. Sebutkan secara berurutan
jenis ikatan apa saja yang mempengaruhi titik didih senyawa diatas...
A. Ikatan ion, ikatan hidrogen, ikatan hidrogen
B. Ikatan ion, dipol-dipol, dispersi
C. Ikatan hidrogen, ikatan ion, ikatan dipol-dipol
D. Ikatan hidrogen, dispersi, dipol-dipoL
E. Ikatan ion, ikatan hidrogen, dispersi

C. Pedoman Penskoran
a. AX4
Alternatif Penyelesaian b. AX4Skor
E
c. AX5
1. A/E 1
2. D 1
3. B 1
4. D 1
5. C 1
6. A 1

Total skor 6

SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
skor maksimal
3. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Kelompok :

Kriteria Penilaian Nilai


No.
Nama Siswa
1. Sistematika penulisan di LKPD
2. Penggunaan bahasa
Kemampuan menyampaikan pendapat
3.
dan menanggapi pertanyaan

Rubrik Penilaian Keterampilan

Modifikasi Skala Likert (Hadi,1991.)


No. Aspek yang dinilai Kriteria Nilai
1 Sistematika penulisan di LKPD dikerjakan secara runtut, penulisan
4
LKPD rapi dan mudah dibaca
LKPD dikerjakan secara runtut, penulisan
kurang rapi, tapi mudah dibaca 3
LKPD dikerjakan secara runtut, penulisan
2
kurang rapi, serta kurang mudah dibaca
LKPD dikerjakan secara runtut, penulisan
1
kurang rapi, serta sulit dibaca.
2 Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah
4
dipahami
Bahasa yang digunakan cukup mudah
3
dipahami
Bahasa yang digunakan agak sulit
2
dipahami
Bahasa yang digunakan sulit dipahami 1
3 Kemampuan Mampu mempertahankan dan
menyampaikan menaggapi pertanyaan/sanggahan 4
pendapat dengan arif dan bijaksana
Mampu mempertahankan dan
menaggapi pertanyaan/sanggahan 3
dengan cukup baik.
Kurang mampu mempertahankan dan
2
menaggapi pertanyaan/sanggahan.
Sangat kurang mampu mempertahankan
1
dan menaggapi pertanyaan/sanggahan.

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
12
Lembar Penilaian Presentasi
Nama Kelompok : …………………………………..

No Nama Kelompok Penggunaan Kejelasan Komunikatif Penyelesaian


Bahasa Menyampaikan Masalah
1
2
3
4
5
6

Keterangan: Isikan dengan kriteria kurang, cukup, baik, atau sangat baik pada kolom yang
tersedia

Rubrik Penilaian Presentasi


No Indikator Penilaian Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
1 Penggunaan Bahasa Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Bahasa baik, Bahasa baik, Bahasa baik, Bahasa yang
kurang baku, kurang baku, baku, tetapi baik, baku,
dan tidak dan kurang dan
terstruktur terstruktur terstruktur terstruktur
2 Kejelasan Artikulasi Artikulasi Artikulasi Artikulasi
Menyampaikan kurang jelas, jelas, suara kurang jelas, jelas, suara
suara tidak terdengar, suara terdengar,
terdengar, namun terdengar dan dan tidak
dan bertele- bertele-tele tidak bertele- bertele-tele.
tele tele
3 Komuniktif Membaca Pandangan Pandangan Pandangan
catatan lebih banyak lebih banyak lebih banyak
sepanjang menatap ke audiens ke audiens
menjelaskan catatan saat saat saat
menjelaskan menjelaskan menjelaskan
bukan ke daripada daripada
audiens catatan tanpa catatan dan
gesture tubuh menggunakan
gesture tubuh
4 Penyelesaian Masalah Menjelaskan 1 Menjelaskan 2 Menjelaskan Menjelaskan
1. Solusi relevan sari 3 sari 3 ke 3 indikator ke 3 indikator
dengan masalah indikator indikator dengan benar dengan benar
2. keterkaitan solusi dengan benar dengan benar namun dan Bahasa
dengan materi Bahasa belum yang baik.
baik.
Interaksi Antar
Molekul
3. keterkaitan solusi
dengan lintas
materi kimia

4. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN

Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah 2 Genteng


Kelas/Peminatan : X MIPA
Mata Pelajaran : Kimia Peminatan
TH. Pelajaran : 2022/2023
Program : Remidial dan Pengayaan

A. Remedial
No Kompetensi Dasar Bentuk Waktu Hasil Yang
Perbaikan Pelaksanaa Dicapai
n

1 Mengerjakan
3.7. Menghubungkan interaksi antar ion, soal yang
atom dan molekul dengan sifat fisika zat sudah di
siapkan
(remidial)

Soal Remidial:
1. Sebutkan jenis-jenis interaksi antar molekul?
2. Terdapat dua senyawa yang bersifat polar, apabila dua senyawa tersebut berinteraksi maka
jenis interaksi yang sesuai adalah? Berikan penjelasan!
3. Bagaimana anda menjelaskan mekanisme interaksi ikatan hydrogen? Berikan contoh!
Jawab:
1. Jenis interaksi antar molekul diantaranya yaitu ikatan hidrogen, gaya dispersi, gaya dipol-
dipol, interaksi ion – dipol.
2. Interaksi dipol-dipol dimana interaksi terjadi antara kutub positif molekul yang satu tarik
menarik dengan kutub negatif yang lainnya.
3. Ikatan hydrogen terjadi apabila adanya interaksi Antara atom H dari molekul satu
tertarik/berinteraksi dengan atom O, N, dan F dari molekul lainnya. Gambaran dari interaksi
ikatan hydrogen adalah sebagai berikut:
B. Pengayaan
No Kompetensi Dasar Bentuk Waktu Hasil Yang
Perbaikan Pelaksanaa Dicapai
n

1 3.7. Menghubungkan interaksi antar ion, atom Mengerjakan


dan molekul dengan sifat fisika zat soal yang
sudah di
siapkan
(Pengayaan)

Soal Pengayaan:
Seorang siswa SMA Muhammadiyah melakukan suatu pengamatan terhadap dua senyawa yaitu air
dan heksana. Dia mendapati bahwa heksana memiliki titik didih yang lebih rendah dibandigkan
dengan titik didih air. Kemudian dia berusaha mencari penjelasan atas fenomena tersebut.
Bagaimana anda menjelaskan fenomena tersebut seandainya anda siswa yang melakukan
pengamatan tersebut?

Jawab:
Air dan heksana memiliki perbedaan titik didih dimana titik didih air lebih besar dari heksana. Jika
kita lihat, pada molekul air, terdapat iakatan kovalen polar sedangkan pada heksana ikatannya
berupa ikatan kovalen non polar. Kepolaran suatu zat menyebabkan perbedaan sifat fisik dari zat
tersebut. Semakin polar ikatan suatu senyawa maka energi dari ikatan tersebut juga besar sehingga
titik didih juga besar. Jika ditinjau dari segi interaksi antar molekulnya, maka pada molekul air
terdapat jenis interaksi berupa ikatan hydrogen sedangkan pada molekul heksana interaksi yang
muncul adalah gaya disperse. Ikatan hydrogen lebih kuat dibandingkan dengan interaksi gaya
disperse, sehingga titik didih air juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan heksana.
LKPD PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
MATERI INTERAKSI ANTAR MOLEKUL

KOMPETENSI INTI (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI (KETRAMPILAN)

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah


pengetahuan faktual, konseptual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya pengembangan dari yang dipelajarinya di
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sekolah secara mandiri, dan mampu
budaya, dan humaniora dengan wawasan menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KOMPETENSI DASAR

3.7. Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul


dengan sifat fisika zat
4.7. Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom dan molekul
dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di sekitarnya

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.7.2. Menjelaskan interaksi antar molekul dan konsekuensinya terhadap


sifat fisik senyawa.
3.7.3. Menganalisis pengaruh jenis interaksi antar molekul dan ikatan
kimia terhadap sifat fisik materi.
3.7.4. Menyimpulkan bahwa jenis interaksi antar molekul dan ikatan kimia
berpengaruh kepada sifat fisik materi.

4.7.1. Mengumpulkan informasi tentang pengaruh jenis interaksi antar


molekul berpengaruh kepada sifat fisik zat
4.7.2. Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom dan molekul dalam
menjelaskan sifat-sifat fisik zat di sekitarnya
TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pendekatan saintifik learning dan


model Problem Based Learning (PBL), peserta
didik dapat Menghubungkan interaksi antar ion,
atom dan molekul dengan sifat fisika zat, serta
Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom
dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik
zat di sekitarnya dengan mengembangkan nilai
karakter berpikir kritis , kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotong royong),
tanggung jawab dan kejujuran (integritas).

AKTIVITAS PESERTA DIDIK


1. Mengamati permasalahan yang berkaitan pemanfaatan hydrogel untuk efisiensi irigasi
2. Berdiskusi bersama kelompok untuk melakukan kajian literature terkait hydrogel
3. Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh penambahan hydrogel pada tanaman
hias terhadap kemampuan mempertahankan kandungan air dalam tanah.
4. Mengkaitkan hasil percobaan tersebut dengan konsep materi interaksi antar molekul.

PETUNJUK LKPD

1. Isikan identitas nama sesuai pembagian kelompok


2. Baca dan pahami setiap langkah dalam LKPD yang diberikan.
3. Kerjakan sesuai arahan yang tersedia.
4. Gunakan metode diskusi bersama kelompok dan guru untuk memecahkan suatu
permasalahan yang ada dalam LKPD
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol.6 No.1 2012 ORIENTASI MASALAH

Teknologi Nano Untuk Pertanian: Aplikasi Hidrogel Untuk Efisiensi Irigasi


Nanotechnology for Agriculture: Hydrogel for Irrigation Efficiency
Setyono Hari Adi
Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi
Jl. Tentara Pelajar No. 1A Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. 16111

Gambar Hidrogel (foto by google)

Pemanasan global karena produksi berlebih gas rumah kaca, seperti CH4, CO2, dan N2O,
menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang secara langsung mengakibatkan distribusi air
menjadi tidak menentu dan sulit diprediksi. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan maupun
kelebihan air yang masing-masing menyebabkan kekeringan dan banjir terutama di lahan pertanian.
Effisiensi irigasi tanpa penerapan teknologi sangat rendah, yaitu antara 30-50 persen. Aplikasi irigasi
yang berlebih akan menyebabkan sebagian besar air irigasi terbuang baik sebagai excess run off,
evaporasi dan transpirasi (20-30 %), maupun perkolasi (30-40 %) (Hillel, 1997). Penerapan
teknologi manajemen sumber daya air mampu meningkatkan efisiensi sampai dengan 80 persen,
akan tetapi hal ini sulit diterapkan karena tingkat pendidikan petani yang relatif rendah
mempengaruhi tingkat komitmen petani dalam penerapan teknologi manajemen sumber daya air
yang ada.
Alternatif lain peningkatan efisiensi penggunaan irigasi pada lahan pertanian adalah dengan
aplikasi teknologi polimer. Hidrogel merupakan polimer yang mampu menyerap dan melepas air
tergantung stimulan eksternal yang diterima seperti pH, suhu, dan kelembaban media aplikasinya
(Zamani et al., 2010). Hidrogel pertama kali diaplikasikan di lahan pertanian pada tahun 80 an
(Jhurry, 1997), dan terbukti mampu meningkatkan kapasitas tampung air pada tanah yang secara
langsung dapat meningkatkan efisiensi irigasi sekaligus mencegah erosi (Sojka et al., 2005;
Zohuriaan-Mehr et al., 2008).
Di Indonesia, penelitian tentang hidrogel sebagai super absorbent masih terbatas pada tahap
sintesis. Dua teknik sintesis hidrogel yang sering digunakan adalah teknik kopolimerisasi cangkok
(Anah et al., 2010) dan iradiasi sinar gamma (Tamat et al., 2008; Erizal et al., 2009; Rekso et al., 2009;
Erizal et al., 2010), dengan bahan utama antara lain carboxymethyl cellulose (Anah et al., 2010),
acrylamide (Erizal et al., 2009), alginate (Erizal et al., 2010), dan chitosan (Rekso et al., 2009). Teknik
iradiasi sinar gamma dengan menggunakan bahan Poly(Acrylamide-co-Acrylic Acid) dapat
menghasilkan hidrogel Jurnal Sumberdaya Lahan Vol.6 No.1 2012 3 dengan kapasitas serap sampai
dengan 350 kali bobot keringnya (Erizal et al., 2009). Di bidang pertanian, hidrogel diaplikasikan
terbatas pada budidaya tanaman hias, sedangkan aplikasi secara massal untuk efisensi irigasi di
lahan pertanian tanaman pangan belum ada. Hidrogel memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di
lahan pertanian terutama di lahan kering, akan tetapi aplikasi secara menyeluruh belum dapat
dilakukan karena permasalahan tingginya biaya produksi dan mudahnya hidrogel terdegradasi di
dalam tanah, sehingga tidak menghasilkan peningkatan efisiensi irigasi yang signifikan (Subagio,
2009).
Hidrogel merupakan jaringan makro molekul yang mampu menyerap dan melepas air secara
reversibel berdasarkan stimulan eksternal (Sannino et al., 2009). Tidak seperti kondisioner tanah
yang hanya membentuk jaringan linier sehingga bersifat larut air, hidrogel mempunyai jaringan
tersilang kait (cross linked) yang apabila terkena air akan membentuk suatu jaringan makromolekul
tiga dimensi dengan kemampuan menyerap air yang jauh melebihi berat atau volumenya sendiri
(atau biasa disebut super absorbent material) dan tidak larut air (Zohuriaan-Mehr et al., 2008). Pada
tahun 1990, Wang dan Gregg (Tung et al., 1990), dalam penelitiannya tentang perbandingan
beberapa produk hidrogel, menyebutkan bahwa secara umum hidrogel mampu menyerap air
terdistilasi sampai dengan 500 kali dari berat volume keringnya. Pada kondisi tertentu hidrogel
mampu melepas air tersimpan untuk kemudian dikembalikan ke media asalnya, yaitu tanah.

Dari uraian permasalahan di atas, diskusikan bersama


kelompok kalian terkait rumusan masalah sebagai
berikut!

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan terkait penguapan air
pada tanah pertanian? (Tanaman hias)
2. Bagaimana mekanisme kerja hidrogel dalam mempertahankan kandungan
air dalam tanah?
3. Bagaimana anda mengkaitkan mekanisme hydrogel dalam mengikat air
dengan materi interaksi antar molekul?

Selanjutnya, kalian diskusikan dengan kelompok kalian


bagaimana kalian menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan solusi yang kalian temukan!

Alternatif Solusi
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
Hipotesis
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................

PENGUMPULAN DATA

Pada tahap ini, silahkan kalian lakukan suatu percobaan sederhana untuk
membuktikan hipotesis yang kalian utarakan sehingga dengan percobaan ini bisa
menjawab rumusan masalah di atas!

1. Waktu dan Tempat


...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
2. Alat dan Bahan
a. Alat
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
b. Bahan
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
3. Prosedur Percobaan

BAHAN

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
HASIL
4. Tabel Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil

PEMBAHASAN HASIL

Setelah kalian melakukan percobaan dan memperoleh hasil,


silahkan kalian diskusikan bagaimana pembahasan dari hasil
percobaan tersebut, hubungkan dengan materi interaksi antar
molekul dan literatur yang ada.
PEMBAHASAN
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan dari percobaan yang kalian lakukan dan


pengalaman kalian selama mengikuti kegiatan pembeajaran kali ini!

.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................

Terimakasih, Semoga Sukses.

Referensi:
Adi, Setyono Hari. 2012. Teknologi Nano Untuk Pertanian: Aplikasi Hidrogel Untuk Efisiensi Irigasi. Balai
Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Jl. Tentara Pelajar No. 1A Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. 16111.
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol.6 No.1 2012
KURIKULUM
2013

MEMPELAJARI INTERAKSI ANTAR MOLEKUL


DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

https://asset.kompas.com/crops/HNetnMNaNumVG08yBBMCO_g1
n38=/0x22:1000x688/750x500/data/photo/2020/10/09/5f802a10b
069e.jpg
MENU
TUJUAN PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

KESIMPULAN
TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pendekatan saintifik learning dan model Problem Based Learning (PBL), peserta
didik dapat Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat, serta
Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di
sekitarnya dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian),
kerjasama (gotong royong), tanggung jawab dan kejujuran (integritas).

AKTIVITAS PESERTA DIDIK

1. Mengamati permasalahan yang berkaitan pemanfaatan hydrogel untuk efisiensi irigasi


2. Berdiskusi bersama kelompok untuk melakukan kajian literature terkait hydrogel
3. Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh penambahan hydrogel pada
tanaman hias terhadap kemampuan mempertahankan kandungan air dalam tanah.
4. Mengkaitkan hasil percobaan tersebut dengan konsep materi interaksi antar molekul.

MENU
PENDAHULUAN

Perhatikan
gambar di
samping!

Permasalahan apa yang dapat


kalian temukan dari gambar
tersebut?
NEXT
PENDAHULUAN
What’s
problem and
solution?

Kondisi Tanaman Kering

Tingkat penguapan air pada tanah tinggi

What is solution?

HIDROGEL

BACK MENU
MATERI
A. Sifat Fisika dan Perubahan Fasa

Materi terdiri atas tiga fasa yaitu


padat, cair dan gas. Materi dapat
mengalami perubahan fasa.
Bagaimana perbedaan dari ketiga
fasa zat tersebut? Yuk simak table
berikut ini!

MENU NEXT
MATERI B. Interaksi/Gaya
antar molekul

Gaya antar molekul merupakan gaya tarik antara


molekul-molekul. Untuk memahami sifat-sifat
suatu zat, kita dapat mempelajarinya dari berbagai
jenis gaya antarmolekul, yaitu: gaya van der
Waals (gaya dipol-dipol, gaya dipol-dipol
terinduksi, gaya ion-dipol terinduksi, gaya
dispersi atau gaya London), gaya ion-dipol, dan
ikatan hidrogen (interaksi dipol-dipol yang cukup
kuat), karena hanya sedikit unsur terlibat dalam
pembentukan ikatan hidrogen, maka gaya ini
dimasukkan dalam kelompok terpisah.

BACK NEXT
MATERI
C. Gaya dipol-dipol

Gaya dipo –dipol merupakan gaya yang bekerja


antara molekul-mlekul polar, yaitu antara molekul-
molekul yang memiliki momen dipol. Gaya-gaya ini
berasal dari gaya tarik elektrostatik antara ujung
positif parsial dari satu molekul dan muatan negatif
parsial dari molekul tetangga. Tolakan juga dapat
terjadi ketika ujung positif (atau negatif) dari dua
molekul berdekatan Gaya dipol-dipol hanya efektif
Gambar 3. Interaksi dipol-dipol.(a) Interaksi dipol-dipol dalam
jika molekul sangat berdekatan. Kekuatan gayanya CH3CN Kristal dan (b) CH3CN cair (Brown, et. al. 2012: 430)
bergantung pada momen dipol. Makin besar momen
dipolnya, makin kuat gayanya.

BACK NEXT
MATERI
D. Gaya Ion-Dipol

Gaya ion-dipol adalah hasil interaksi elektrostatik


antara ion (bisa kation atau anion) dan muatan
parsial pada suatu molekul polar.
Gambar 5. Dua jenis interaksi ion-dipol (a) ujung molekul polar
Kekuatan interaksi ini bergantung pada muatan dan dekat dengan anion (b) ujung negatif dari dipol dekat kation
ukuran ion, besarnya momen dipol dan ukuran (Silberberg, 2010: 386)
molekul. Muatan kationnya umumnya lebih
terpusat, karena kation biasanya lebih kecil dari
pada anion. Jadi, untuk muatan yang sama, kation
berinteraksi lebih kuat dari pada anion.

BACK NEXT
MATERI
E. Gaya Dispersi

Gaya London (disebut juga gaya dispersi London


atau hanya gaya dispersi) merupakan gaya tarik
menarik antara atom dan molekul. Gaya London
merupakan bagian dari gaya antar molekul yang
terjadi antara molekul nonpolar dengan molekul
nonpolar.

Besarnya gaya dispersi dipengaruhi oleh beberapa faktor,


antara lain polarisasi awan elektron (ukuran atom atau
molekul), jumlah atom dalam molekul, dan bentuk
molekul.

BACK NEXT
MATERI
F. Ikatan Hidrogen

Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antarmolekul


yang terjadi antara atom hidrogen yang terikat
dengan atom sangat elektronegatif (N, O, atau F).
Ikatan ini muncul sebagaimana ikatan N—H, O—H,
dan F—H bersifat sangat polar, dimana muatan
parsial positif pada H dan muatan parsial negative
pada atom elektronegatif (N, O, atau F). Gambar 10
contoh ikatan hidrogen yang terjadi pada molekul
air dan amonia Gambar 10. Ilustrasi ikatan hidrogen pada molekul air dan
amonia (McMurry, 2003: 389)

BACK MENU
MERUMUSKAN Setelah kalian melihat ilustrasi dari gambar tadi, silahkan bentuk
kelompok masing-masing terdiri dari 5 peserta didik dan lakukan
PERMASALAHAN diskusi bersama kelompok kalian untuk mencari suatu permasalahan
yang berhubungan dengan gambar, kaitkan dengan konsep interaksi
antar molekul , dan jawablah pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan terkait


tingginya penguapan air pada tanah kususnya pada
tanaman hias di wilayah perkotaan?
2. Bagaimana mekanisme kerja hidrogel dalam mempertahankan
kandungan air dalam tanah?
3. Bagaimana anda mengkaitkan mekanisme hydrogel dalam
mengikat air dengan materi interaksi antar molekul?

MENU NEXT
PENGUMPULAN DATA Setelah kalian berdiskusi untuk menentukan permasalahan yang berkaitan
SOLUSI PERMASALAHAN dengan sifat keperiodikan unsur, selanjutnya kalian diskusikan bersama teman
kelompok bagaimana kalian mengumpulkan data/informasi terkait solusi
permasalahan yang kalian tentukan!

Pada tahapan ini silahkan kalian lakukan


percobaan sesuai dengan petunjuk dan tahapan
di LKPD

HIPOTESIS

BACK NEXT
PENGUMPULAN DATA
SOLUSI PERMASALAHAN

A. Waktu dan Tempat

B. Alat dan Bahan

BACK NEXT
PENGUMPULAN DATA
SOLUSI PERMASALAHAN

BACK NEXT
Selanjutnya kalian tulis hasil percobaan dan lakukan diskusi
HASIL DAN PEMBAHASAN pembahasan terkait percobaan yang sudah kalian lakukan pada LKPD,
Kaitkan dengan konsep materi interaksi antar molekul. Selanjutnya
presentasikan di depan kelas sesuai kelompok masing-masing.
Tabel Pengamatan
No Perlakuan Hasil

Pembahasan

BACK MENU
KESIMPULAN Tuliskan kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan
pembelajaran kali ini!

KESIMPULAN

MENU

Anda mungkin juga menyukai