INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Awal
Peserta didik memahami langkah –langkah metode ilmiah.
F. Model pembelajaran
Tatap Muka
30
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan perbedaan partikel dalam zat padat, cair dan gas
Mendeskripsikan peristiwa difusi dalam zat cair dan gas dalam keseharian.
Membuat model partikel zat padat, cair dan gas
Menjelaskan perbedaan partikel dalam zat padat, cair dan gas
B. Pemahaman Bermakna
Mengenal partikel dalam zat padat, cair dan gas.
C. Pertanyaan Pemantik
apa yang membuat sifat zat padat berbeda dari zat cair dan juga berbeda dari gas?
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Apersepsi
Guru dapat memulai pembelajaran dengan menyediakan beberapa benda/ barang/
cairan di meja pelajar (dalam kelompok terdiri atas 4-5 orang), lalu meminta mereka
untuk mengelompokkan benda atau cairan tersebut. Guru dapat memperkenalkan kata
“klasiikasi” sebagai kata ganti mengelompokkan dengan sistem tertentu, dapat
berdasarkan sifat, penampakan, kegunaan atau lainnya
Guru meminta peserta didik untuk melihat disekitar lingkungannya, apakah ada sampah yang
tersebar, guru meminta peserta didik untuk mengambil sampah tersebut dan mengkasifikasikan
termasuk dalam benda padar cair atau gas, kemudian membuangnya ketempat sampah.
2. Aktivitas Pemantik
guru mengajak pelajar memikirkan apa yang membuat sifat zat padat berbeda dari zat cair dan
juga berbeda dari gas. Caranya pelajar berpikir dulu dalam diam selama 1 menit untuk
memikirkan jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Kemudian, pelajar berpasangan
menyampaikan apa yang ia pikirkan sebagai jawaban, lalu mendengarkan jawaban temannya.
Mereka kemudian mendiskusikan jawaban bersama. Waktu yang diberikan 3 menit.
Kemudian guru bisa memberikan kesempatan pada beberapa pelajar untuk berbagi hasil
diskusi mereka
3. Aktivitas Utama
Guru mengajak pelajar menirukan gerak partikel dalam zat padat, cair dan gas melalui
Aktivitas 2.3. Pelajar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada bagian tersebut
setiap selesai menirukan satu wujud zat, sebagai bagian dari pembelajaran mereka untuk
membedakan keadaan partikel pada masing-masing wujud zat.
Sebelum pelajar membaca halaman berikutnya, mereka menulis kesimpulan mengenai
perbandingan keadaan partikel pada padatan, cairan dan gas dari kegiatan Aktivitas 2.3.
Pelajar kemudian membandingkan apa yang mereka tulis dengan Gambar 2.5.
Untuk menghubungkan keadaan partikel dengan sifat zat, guru dapat
memberikan satu contoh peristiwa pada setiap kelompok (yang berbeda
dengan kelompok lainnya) dimana setiap kelompok mendiskusikan alasan dari segi
keadaan partikel. Peristiwa itu dapat berupa:
Mengapa lebih sulit berjalan tegak di dalam kolam renang yang airnya setinggi leher
kalian, dibandingkan dengan berjalan tegak di udara?
Mengapa suatu minuman dapat dituangkan dari sebuah wadah namun apabila minuman
itu telah membeku, tidak dapat dituang lagi?
Mengapa suatu suntikan yang dipenuhi gas lebih mudah dimampatkan/
ditekan dibandingkan dengan suntikan yang dipenuhi air?
Mengapa para tukang kayu menggunakanpaku yang terbuat daribesi padatan, bukan
31
paku yang terbuat dari cairan besi?
Mengapa akan lebih sakit apabila jari kaki kita terkena batu batadibandingkan dengan
apabila jari kaki terkena banyak air
Setelah selesai diskusi (waktu diskusi 5 menit), tiap kelompok mengutus satu untuk melaporkan
hasil diskusi mereka, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain. Jika diperlukan guru dapat
mengklariikasi.
Kegiatan selanjutnya menghantar pada pembahasan mengenai difusi. Guru dapat
meminta semua pelajar menutup mata, lalu guru membuka bubuk kopi di atas mejanya
(cukup 1 bungkuskecil).
Pelajar diminta untuk mendeskripsikan apa yang mereka rasakan. Guru dapat
menggunakan beberapa wewangian setelah itu, misalnya air jeruk, semprotan parfum,
cairan pewangi pakaianatau bunga-bunga dan sebagainya yang memiliki bau cukup
menyengat. Pelajar bisa diminta untuk menebak (dengan mata masih terpejam).
Pelajar kemudian diminta membuka mata dan melihat apa yang ada di depan meja guru.
Kemudian mereka mendiskusikan mengapa mereka bisa mencium bau tersebut
walaupunmereka ada di tempat duduk yang berbeda-beda?
Apa yang terjadi dihubungkan dengan partikel? Bagaimana pelajar bisa menebak
bau-bauantersebut?
Tanpa perlu memberikan jawaban, guru kemudian meminta
pelajarmembaca Buku Siswa mengenai penjelasan aktivitas
di atas.
Asesmen
1. Asesmen Diagnostik :
dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui gaya belajar
2. Asesen Formatif
Pembuatan model partikel dengan menggunakan bahan-bahan bekas
pakai. Model partikel dapat dinilai dengan rubrik yang dibuat bersama antara guru dan pelajar
di kelas sebelum mereka membuat produk ini. Pilihan aspek dan deskripsi
penilaian dapat juga dikembangkan dari rubrik di bawah ini. Bobot penilaian dapat dibuat
lebih berat pada aspek konsep Sains.
3. Asesmen Sumatif
Pelajar mengerjakan bagian “Mari Uji Kemampuan Kalian” Subbab A.
32
Pengayaan dan Remedial
Pengayaan :
Peseta didik mempelajari materi berikutnya
Remedial
Guru membimbing siswa dalam melakukan kegiatan seperti pada kgiatan
pembelajaran diatas
Refleksi
Menggunakan teknik refleksi PNM (Plus, Negatif, Menarik), yaitu siswa
menulis:
a. 2 hal yang baru yang ia pelajari (plus).
b. 2 hal yang belum ia mengerti (negatif).
c. 2 hal yang menarik yang dilakukan pada hari ini (menarik).
Refleksi pelajar juga dapat menambahkan sikap apa saja yang ia telah
kembangkan selama melaksanakan percobaan tersebut.
33
LAMPIRAN
A. LKPD
LKPD 1
34
35
KUNCI JAWABAN TES SUMATIP
36
B. RUBRIK PENILAIAN
Penilaian keterampikan melakukan percobaan dan pengukuran, yang dinilai saat
pelajar melakukan percobaan pengukuran di atas.
37
A. GLOSARIUM
Besaran
memiliki nilai.
Besaran pokok
A. DAFTAR PUSTAKA
Assad, M. 2017. 25 Kisah Ilmuwan Indonesia yang Mendunia. Jakarta: Elexmedia
Komputindo
Companies. Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan
Alam SMP/MTs Kelas VII . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
38
MODUL AJAR
Perubahan Fisika dan Kimia
INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Awal
Peserta didik memahami wujud dan model partikel.
F. Model pembelajaran
Tatap Muka
39